Ita Purnamasari
Pendidikan Biologi
Universitas Islam Balitar Blitar
Modul Ajar Biologi
Informasi Umum
Nama Sekolah SMAN 1 KADEMANGAN
Penyusun Ita Purnamasari
Tahun Penyusunan 2024
Fase/ Kelas/ Semester F/ XI/ Genap
Alokasi Waktu 20JP × 45 menit
Kompetensi Awal Peserta didik dapat mengetahui pengertian tentang system saraf
Profil Pelajar Pancasila Bergotong Royong :
Bernalar Kritis :
Sarana dan Prasarana Laptop, wifi, spidol, LCD proyektor, kabel roll, ruang kelas, HP
android, papan tulis, dan spidol, buku paket, bacaan di internet
Target Peserta Didik Peserta didik regular
Model Pembelajaran 1. Discovery learning
2. Problem based learning
3. Inkuiri terbimbing
Moda Pembelajaran Tatap muka
Komponen Inti
Elemen Pemahaman Biologi
Pada akhir fase F, peserta didik memiliki kemampuan
mendeskripsikan struktur sel serta bioproses yang terjadi seperti
transpor membran dan pembelahan sel; menganalisis keterkaitan
struktur organ pada sistem organ dengan fungsinya serta
kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem organ
tersebut; memahami fungsi enzim dan mengenal proses
metabolisme yang terjadi dalam tubuh; serta memiliki kemampuan
menerapkan konsep pewarisan sifat, pertumbuhan dan
perkembangan, mengevaluasi gagasan baru mengenai evolusi, dan
inovasi teknologi biologi.
Keterampilan Proses
1. Mengamati
2. Mempertanyakan dan memprediksi
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan
4. Memproses, menganalisis data dan informasi
5. Mengevaluasi dan refleksi
6. Mengomunikasikan hasil
Capaian Pembelajaran Pada akhir fase F, peserta didik memiliki kemampuan
mendeskripsikan bioproses yang terjadi dalam sel, dan
menganalisis keterkaitan struktur organ pada sistem organ dengan
fungsinya serta kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem
organ tersebut. Selanjutnya peserta didik memiliki kemampuan
menerapkan konsep pewarisan sifat, pertumbuhan dan
perkembangan dalam kehidupan sehari-hari dan mengevaluasi
gagasan baru mengenai evolusi. Konsep-kosep yang dipelajari
diterapkan untuk memecahkan masalah kehidupan yang
diselesaikan dengan keterampilan proses secara mandiri hingga
menciptakan ide atau produk untuk mengatasi permasalah
tersebut. Melalui keterampilan proses juga dibangun sikap ilmiah
dan profil pelajar pancasila.
Tujuan Pembelajaran 11.2.1 Peserta didik dapat menyebutkan dan menjelaskan fungsi
setiap organ koordinasi dengan benar
Assessmen Formatif
Pengetahuan: Penilaian LKPD
Keterampilan: Penilaian kegiatan diskusi presentasi
Sikap : Sikap profil pelajar Pancasila
Sumatif
Ulangan Harian
Sistem saraf tersusun dari sel-sel saraf/ neuron. Kumpulan Neuron membentuk sistem saraf
Neuron tersebut yang bertugas dalam
menghantarkan rangsangan (impuls). Sebuah sel
saraf terdiri atas tigas bagian penting, yakni
Dendrit, Badan sel dan Neurit (akson)
2. Berdasarkan fungsinya neuron/sel saraf dibagi menjadi 3, dari gambar diatas sebutkan
nama sel saraf dan fungsinya sertakan perbedaannya!
1. Perhatikan gambar penampang otak berikut. Beri keterangan nama bagian yang
ditunjuk
No Nama Bagian Fungsi
2. Amatilah gambar susunan tulang belakang (medulla spinalis) di bawah ini kemudian
jelaskan bagian-bagiannya!
Nilai Worksheet
Jumlah Skor/Jumlah Total x 100
Rubrik Penilaian Presentasi LKPDj
SISTEM SARAF
Sistem saraf termasuk sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer (sistem saraf tepi). Sistem saraf
pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang dan sistem saraf perifer terdiri atas sistem
saraf somatik dan sistem saraf otonom. Sistem saraf mempunyai tiga fungsi utama, yaitu
menerima informasi dalam bentuk rangsangan atau stimulus; memproses informasi yang
diterima; serta memberi tanggapan (respon) terhadap rangsangan.
A. Struktur Saraf
Sistem saraf pada manusia terdiri dari sel saraf yang biasa disebut dengan neuron dan sel gilial.
Neuron berfungsi sebagai alat untuk menghantarkan impuls (rangsangan) dari panca indra
menuju otak dan kemudian hasil tanggapan dari otak akan dikirim menuju otot. Sedangkan sel
gilial berfungsi sebagai pemberi nutrisi pada neuron.
a. Sel Saraf (Neuron)
Unit terkecil penyusun sistem saraf adalah sel saraf atau bisa juga disebut neuron. Sel saraf
adalah sebuah sel yang berfungsi untuk menghantarkan impuls (rangsangan). Setiap satu sel
saraf (neuron) terdiri atas tiga bagian utama yang berupa badan sel saraf, dendrit, dan akson.
Berikut adalah gambar dan bagian-bagian struktur sel saraf (neuron) beserta penjelasannya:
1. Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit merupakan perluasan
dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
2. Badan Sel adalah bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Badan sel saraf mengandung
inti sel dan sitoplasma.
2. Nukleus adalah inti sel saraf yang berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron).
3. Neurit (Akson) adalah tonjolan sitoplasma yang panjang (lebih panjang daripada dendrit),
berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf meninggalkan badan sel saraf ke neuron atau
jaringan lainnya. Jumlah akson biasanya hanya satu pada setiap neuron.
4. Selubung Mielin adalah sebuah selaput yang banyak mengandung lemak yang berfungsi
untuk melindungi akson dari kerusakan. Selubung mielin bersegmen-segmen. Lekukan di
antara dua segmen disebut nodus ranvier.
5. Sel Schwann adalah jaringan yang membantu menyediakan makanan untuk neurit (akson)
dan membantu regenerasi neurit (akson).
6. Nodus ranvier berfungsi untuk mempercepat transmisi impuls saraf. Adanya nodus ranvier
tersebut memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain, sehingga impuls
lebih cepat sampai pada tujuan.
7. Sinapsis adalah pertemuan antara ujung neurit (akson) di sel saraf satu dan ujung dendrit di
sel saraf lainnya. Pada setiap sinapsis terdapat celah sinapsis. Pada bagian ujung akson
terdapat kantong yang disebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi zat kimia yang disebut
neurotransmiter. Neurotransmiter dapat berupa asetilkolin dan kolinesterase yang berfungsi
dalam penyampaian impuls saraf pada sinapsis.
Sel-sel saraf (neuron) bergabung membentuk jaringan saraf. Ujung dendrit dan ujung akson lah
yang menghubungkan sel saraf satu dan sel saraf lainnya. Menurut fungsinya, ada tiga jenis sel
saraf yaitu:
1. Sel saraf sensorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi menerima rangsang yang datang
kepada tubuh atau panca indra, dirubah menjadi impuls (rangsangan) saraf, dan
meneruskannya ke otak. Badan sel saraf ini bergerombol membentuk ganglia, akson pendek,
dan dendritnya panjang.
2. Sel saraf motorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi untuk membawa impuls saraf
dari pusat saraf (otak) dan sumsum tulang belakang menuju otot. Sel saraf ini mempunyai
dendrit yang pendek dan akson yang panjang.
3. Sel saraf penghubung adalah sel saraf yang banyak terdapat di dalam otak dan sumsum
tulang belakang. Neuron (sel saraf) tersebut berfungsi untuk menghubungkan atau
meneruskan impuls (rangsangan) dari sel saraf sensorik ke sel saraf motorik.
b. Sel Glial
Sel Glial berfungsi diantaranya untuk memberi nutrisi pada sel saraf. Macam-macam neuroglia
diantaranya adalah astrosit, oligodendrosit, mikroglia, dan makroglia.
B. Sistem Saraf Pusat
Pusat saraf berfungsi memegang kendali dan pengaturan terhadap kerja jaringan saraf hingga ke
sel saraf. Sistem saraf pusat terdiri atas otak besar, otak kecil, sumsum lanjutan (medula
oblongata), dan sumsum tulang belakang (medula spinalis). Otak terletak di dalam tulang
tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang terletak di dalam ruas-ruas tulang belakang.
Tiga materi esensial yang ada pada bagian sumsum tulang belakang serta otak antara lain, yaitu:
1. Substansi grissea atau bagian materi kelabu yang terbentuk dari badan sel.
2. Substansi alba atau bagian materi putih yang terbentuk dari serabut saraf.
3. Jaringan ikat atau sel-sel neuroglia yang ada di dalam system saraf pusat tepatnya di
antara sel-sel saraf yang ada.
Selain itu, pada sistem saraf pusat terdapat juga Jembatan varol yang tersusun atas serabut saraf
yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dengan
sumsum tulang belakang. Jembatan varol berfungsi menghantarkan rangsang dari kedua bagian
serebelum.
a. Otak : Otak berada dalam rongga kepala dilindungi membran pelapis otak yang terdiri dari
durameter (luar), arachnoid (tengah) dan piameter (dalam).
Bagian otak :
(a) Otak depan, terdiri dari :
Lobus occipitalis : pusat penglihatan
Lobus parietalis : pusat pengendalian kerja kulit
Lobus temporalis : pusat pendengaran
Lobus frontalis : pusat pengendalian kerja otot
(b) Otak tengah
Berperan menyampaikan rangsang antar otak depan dengan otak belakang
dan antara otak depan dengan mata.
(c) Otak belakang
eTersusun atas 3 bagian:
Pons : bagian otak belakang untuk memonitor informasi yang dikirimi
ke dan dari otak.
Otak kecil (cerebellum) : mengatur keseimbangan tubuh dan
mengkoordinasi kerja otot.
Sumsum lanjutan (medula oblongata) : mengatur kecepatan bernapas,
denyut jantung, tekanan darah dan suhu tubuh.
1) Sumsum tulang belakang (medula spinalis)
Sumsum tulang belakang mempunyai dua fungsi utama, yaitu sebagai
penghubung impuls yang berasal dari otak serta sebagai pusat gerak refleks.
Sumsum tulang belakang atau medula spinalis berada di dalam tulang belakang.
Sumsum tulang belakang terbagi menjadi dua lapisan, yaitu lapisan luar yang
berwarna putih dan lapisan dalam yang berwarna kelabu. Sumsum tulang
belakang dilindungi oleh tulang belakang atau tulang punggung yang keras.
Tulang punggung terdiri dari 33 ruas. Fungsi utamanya adalah sebagai pusat gerak
refleks. Di dalam sumsum tulang belakang, terdapat saraf sensorik, motorik, dan
saraf penghubung. Fungsi saraf-saraf tersebut adalah sebagai pengantar impuls
dari otak dan ke otak. Sumsum tulang belakang memiliki fungsi penting dalam
tubuh. Fungsi tersebut antara lain menghubungkan impuls dari saraf sensorik ke
otak dan sebaliknya, menghubungkan impuls dari otak ke saraf motorik;
memungkinkan menjadi jalur terpendek pada gerak refleks.
2) Sumsum lanjutan (sumsum sambung) atau medula oblongata terletak di
persambungan antara otak dengan tulang belakang. Fungsi sumsum lanjutan
adalah untuk mengatur suhu tubuh, kendali muntah, pengatur beberapa gerak
refleks (seperti batuk, bersin, dan berkedip), dan pusat pernapasan. Selain itu,
sumsum lanjutan berperan untuk mengantarkan impuls yang datang menuju otak.
Sumsum sambung pun mempengaruhi refleks fisiologi, seperti jantung, tekanan
darah, volume, respirasi, pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan.
a. Sistem saraf tepi
Merupakan penghubung antara penerima rangsang dengan sistem saraf pusat dan
penghubung sistem saraf pusat dengan organ tubuh. Sistem saraf tepi terdiri atas 12
pasang saraf otak (saraf cranial) dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf
spinal).
Sistem saraf tak sadar
Sistem saraf tak sadar menghubungkan pusat saraf dengan jantung, pembuluh darah
dan kelenjar. Sistem saraf tak sadar terdiri atas:
1) Saraf simpatik
Fungsi saraf simpatik, antara lain mengerutkan kulit rambut, mempercepat denyut
jantung, memperlebar pembuluh darah, dan mempertinggi tekanan darah.
2) Saraf parasimpatik
Fungsi saraf parasimpatik, antara lain mengembangkan kulit rambut,
memperlambat denyut jantung, mempersempit pembuluh darah, dan menurunkan
tekanan darah.