Anda di halaman 1dari 129

MEDIA PEMBELAJARAN JENGA

disusun untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Design Thinking yang diampu oleh:
Rizhal Hendi Ristanto, M.Pd.

Oleh :
Nama : Dede Sri Mulyati
NIM : 2003220109

PENDIDIKAN BIOLOGI
PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................ 1
BAB I Latar Belakang Permasalahan yang Diamati.................................................... 2
BAB II Rancangan Pembelajaran ................................................................................ 4
BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 9
LAMPIRAN ................................................................................................................. 10
1. Data Angket Aspek Motivasi
2. Silabus
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
4. Instrumen Penilaian Sikap, Kognitif, dan Psikomotor
5. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
6. Bahan Ajar
7. SOP Media
8. Soal Jenga
9. Kartu Soal Jenga
10. Kartu Kesempatan

1
BAB I
Latar Belakang Permasalahan yang Diamati
Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan pendidikan dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat
terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta
pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Untuk menciptakan lingkungan belajar
yang aman, nyaman, dan menyenangkan diperlukan pemahaman karakteristik dan kebutuhan
peserta didik.
Setiap peserta didik memiliki karakteristik dan kebutuhan berbeda. Berdasarkan observasi,
angket, dan wawancara peserta didik di kelas XI MIPA 1 s.d XI MIPA 5 SMAN 22 Jakarta
didapatkan data beragam (terlampir). Namun, yang menjadi pusat perhatian adalah motivasi
peserta didik berada pada kategori kurang yaitu 49,61% (terlampir). Pada aspek motivasi,
sebanyak 16 dari 75 peserta didik menjawab bahwa mereka tidak pernah kehilangan motivasi
belajar. Secara garis besar motivasi peserta didik kelas XI MIPA SMAN 22 Jakarta berdasarkan
pada 10 pertanyaan angket masih berada pada kategori kurang sehingga dibutuhkan proses
pembelajaran yang dapat memotivasi peserta didik.
Ada tidaknya motivasi belajar sangat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa.
Keberhasilan belajar akan tercapai apabila pada diri peserta didik ada kemauan dan dorongan
untuk belajar. Motivasi yang tinggi akan berpengaruh kognitif peserta didik yang tinggi juga,
begitupun sebaliknya motivasi yang rendah berpengaruh pada minat dan kognitif peserta didik
yang rendah. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu metode untuk meningkatkan motivasi peserta didik
kemampuan kognitifnya meningkat. Hal yang dapat dilakukan adalah penggunaan model,
pendekata, strategi, metode, atau media yang tepat sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan
peserta didik.
Wina Sanjaya (2010:249) mengatakan bahwa motivasi dalam proses pembelajaran
merupakan salah satu aspek dinamis yang sangat penting. Sering terjadi siswa yang kurang
berprestasi bukan disebabkan oleh kemampuannya yang kurang, akan tetapi dikarenakan tidak
adanya motivasi untuk belajar sehingga ia tidak berusaha untuk mengarahkan segala
kemampuannya.
Winarsih (2009:111) ada tiga fungsi motivasi yaitu: 1. Mendorong manusia untuk berbuat,
jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan
motor penggerak dari setiap kegiatan yang dilakukan. 2. Menentukan arah perbuatan kearah yang
ingin dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus
dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. 3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan
perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan guna mencapai tujuan.
Motivasi dalam diri peserta didik memiliki peran sangat penting. Oleh karena itu, pendidik
harus bisa membangkitkan motivasi pada peserta didik. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan
oleh guru untuk membangkitkan motivasi belajar siswa sebagaimana yang dikemukakan oleh
Wina Sanjaya (2010: 261-263) yaitu:
1. Memperjelas tujuan yang ingin dicapai.
2. Membangkitkan minat siswa.

2
3. Menciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar
4. Berilah pujian yang wajar terhadap setiap keberhasilan siswa.
5. Berikan penilaian
Berdasarkan penjelasan di atas, maka diperlukan suatu pembelajaran yang dapat
membangkitkan motivasi belajar yaitu dengan menggunakan media pembelajaran yang
menyenangkan yaitu berupa media “Jenga”. Chayani & Rachmadyanti (2020) melalui permainan
Jenga, siswa dapat melatih kemampuan berpikir, strategi, fokus dan mengontrol emosi siswa, serta
meningkatkan kemampuan sosial. Permainan Jenga untuk edukasi dimodifikasi sedemikian rupa
agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Kegiatan belajar sambil bermain ini
dapat memberikan kontribusi positif dalam menciptakan suasana belajar yang menarik, aktif, dan
menyenangkan.

3
BAB II
Rancangan Pembelajaran Menggunakan Media Jenga
A. Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan adalah Discovery Learning. Hosnan (2014: 280)
dalam bukunya menjelaskan bahwa model pembelajaran Discovery Learning menekankan
pada pentingnya pemahaman struktur atau ide-ide penting terhadap suatu disiplin ilmu,
melalui keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Bruner (dalam Djamarah
dan Zain, 2002) menyatakan bahwa dengan pembelajaran Discovery Learning, pengetahuan
dan kecakapan peserta ddik akan lebih meningkat dan dapat menumbuhkan motivasi
instrinsik, karena peserta didik merasa puas atas penggunaannya sendiri. Terdapat beberapa
kelebihan Discovery Learning, yaitu:
1. Membantu peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-
keterampilan serta proses-proses kognitif.
2. Pengetahuan yang diperoleh melalui strategi ini sangat pribadi dan ampuh karena
menguatkan pengertian, ingatan, dan transfer.
3. Menimbulkan rasa senang pada peserta didik karena timbulnya rasa menyelidiki dan
berhasil.
Menyebabkan peserta didik mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri dengan
melibatkan skala dan motivasi sendri, berpusat pada peserta didik dan guru berperan sama-
sama aktif mengeluarkan gagasan-gagasan.

B. Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan adalah Jenga.

C. Materi yang Diajarkan


Materi yang diajarkan adalah Sistem Ekskresi pada Submateri Gangguan dan
Teknologi yang Berhubungan dengan Sistem Ekskresi.

D. Rancangan Pembelajaran
Pertemuan Ketiga
Aktivitas Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Orientasi 10
• Guru mengucapkan salam dan selamat pagi. Peserta didik
menjawab (religious)
• Guru melakukan pembukaan dengan menyucapkan rasa syukur
kepa Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran yang
dipimpin oleh peserta didik yang paling awal datang (religious)
• Guru memeriksa kehadiran peserta didik (disiplin) dan
kebersihan serta kesiapan siswa untuk belajar (peduli
lingkungan)

4
• Guru mempersiapkan kebutuhan mengajar.

Apersepsi
Guru membimbing peserta didik untuk mengingat pembelajaran yang
lalu mengenai pembelajaran pada pertemuan sebelumnya dan
meginformasikan materi pembelajaran hari ini.

Motivasi
• Peserta didik dimotivasi untuk tetap semangat dalam belajar dan
berubah menjadi lebih baik.
• Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

Pemberian Acuan
• Peserta didik mendapat pemberitahuan mengenai IPK, tujuan
pembelajaran serta cakupan materi kegiatan pembelajaran.
• Guru menginformasikan kepada peserta didik untuk mengunduh
dan membuka bahan ajar yang dapat diunduh melalui scan QR

Kegiatan Inti
Stimulation • Guru menjelaskan sekilas tentang Gangguan pada Sistem 65
Ekskresi.
• Guru menginformasikan media pembelajaran yang akan
digunakan adalah jenga yang berbasis permainan
• Guru menjelaskan mengenai petunjuk dan aturan permainan
jenga
• Guru mengkondisikan peserta didik untuk memulai permainan
jenga
Problem Statement • Peserta didik pada masing-masing kelompok memulai permainan
dengan mengambil balok jenga kemudian jika berhasil
mengambil balok tanpa terjatuh maka dipersilahkan untuk
mengambil kartu soal dan memindai kode QR yang ada di kartu
soal (Creativity)
• Guru mengawasi peserta didik dalam permainan
Data Collection • Peserta didik yang telah memindai kode QR berdiskusi dengan
anggota kelompok untuk menjawab pertanyaan yang didapatkan
(Collaboration)
• Peserta didik dapat mencari jawaban dari berbagai sumber
referensi (Ctitical Thinking)

5
Data Processing • Peserta didik menuliskan jawaban dari pertanyaan yang
didapatkan ke dalam buku catatan serta memberikan alasan
memilih jawaban tersebut
• Jika jawaban peserta didik salah dalam kartu soal maka peserta
didik diwajibkan untuk menulis pembahasan dari jawaban yang
benar
VerficationStimulation • Guru memberikan kesempatan bagi masing-masing kelompok
untuk memberitahu mengenai macam-macam gangguan dalam
sistem ekskresi sesuai dengan pertanyaan yang mereka dapatkan
(Communication)
• Guru mengklasifikasikan macam-macam gangguan yang telah
diberitahu oleh peserta didik serta menentukan gangguan yang
paling banyak muncul pada pertanyaan di kartu soal
Generalization • Guru membahas pertanyaan yang paling banyak dijawab salah
oleh peserta didik serta memberikan penguatan pada materi
tersebut.
Kegiatan Penutup
Refleksi 15
Peserta didik melakukan refleksi terkait pembelajaran hari ini dengan
memberikan kesan dan saran.

Post-test
Peserta didik mengakses post-test melalui Google Form.

Tindak lanjut
• Guru memberikan penugasan pembuatan infografis untuk
dikumpulkan pada minggu berikutnya
• Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari minggu
berikutnya.

Salam penutup
Guru memandu siswa untuk mengucapkan rasa syukur (bagi yang
beragama Islam dengan mengucapkan hamdalah) dan menyampaikan
salam penutup.

6
E. Perangkat Pembelajaran
1. Silabus (terlampir)
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (terlampir).
3. Instrumen Penilaian Sikap, Kognitif, dan Psikomotor (terlampir).
4. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) (terlampir).
5. Bahan Ajar (terlampir).
6. SOP Media (terlampir)
7. Soal Jenga (terlampir)
8. Kartu Soal Jenga
9. Kartu Kesempatan

7
BAB III

A. Kesimpulan
Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan pendidikan dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. Namun, dalam proses pembelajaran, motivasi peserta didik
memiliki peran yang sangat penting. Keberhasilan belajar akan tercapai apabila pada diri
peserta didik ada kemauan dan dorongan untuk belajar. Seorang guru profesional harus bisa
menumbuhkan motivasi peserta didik sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat
tercapai. Pembelajaran yang baik harus dirancang dengan memperhatikan model, pendekatan,
strategi, metode, atau media yang tepat sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta
didik. Model pembelajaran aktif dan menyenangkan yang dapat digunakan adalah Discovery
Learning dengan penggunaan media Jenga.

B. Saran
Peserta didik merupakan pusat yang menjadi salah satu komponen dalam kegiatan
belajar-mengajar sehingga seorang pendidik harus memiliki kompetensi dalam merancang
proses pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik dan kebutuhan peserta didik.

8
DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintific dan Konstektual dalam Pembelajaran Abad 21: Kunci
Sukses Implementasi Kurikulum 2013. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sanjaya, Wina. (2010). Kurikulum dan pembelajaran, Teori dan praktek Pengembangan
Kurikulum KTSP. Jakarta: Kencana.
Winarsih, Varia. (2009). Psikologi Pendidikan. Medan: Latansa Pers.

9
LAMPIRAN
Hasil angket motivasi peserta didik
ASPEK MOTIVASI
NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Saya tidak pernah kehilangan motivasi belajar 16 60
2 Saya selalu mempunyai cara untuk meningkatkan motivasi belajar 65 11
3 Saya memiliki perencanaan karir masa depan 31 45
4 Saya semangat ketika mendapat tugas dari guru dan saya langsung mengerjakan 47 29
5 Jika menemukan soal yang sulit, saya semangat untuk mengerjakan 23 53
6 Saya senang ketika guru memberikan soal yang bervariasi 53 23
7 Saya mengerjakan tugas jauh sebelum tugas tersebut dikumpulkan 30 46
8 Saya mempelajari kembali materi yang telah disampaikan guru 37 39
9 Saya langsung mengerjakan tugas sekolah/pekerjaan rumah (PR) 27 49
10 Saya selalu termotivasi dalam belajar 48 28
JUMLAH 377
PERSENTASE 49.61%

Keterangan: Jawab “YA” bernilai satu (1)


Jawab “TIDAK” bernilai nol (0)

Kriteria Interval skor


Baik 76% - 100%
Cukup 56% - 75 %
Kurang < 56%

10
SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM
MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA
Satuan Pendidikan : SMAN 22 Jakarta
Kelas : XI MIPA

KI 1 : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI SUMBER


WAKTU BELAJAR
Struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada sistem ekskresi

1
1.1. Mengagumi keteraturan dan Struktur dan fungsi Mengamati Tugas 2 minggu x ● Buku siswa
kompleksitas ciptaan Tuhan sel pada sistem ● Menggunakan gambar untuk mengenali ● Membuat 6JP
● Buku biology
tentang struktur dan fungsi sel, ekskresi manusia. struktur berbagai organ ekskresi, letak, dan infografis
Campbell
jaringan, organ penyusun sistem ● Struktur dan fungsi fungsinya melalui kegiatan demonstrasi mengenai
dan bioproses yang terjadi pada organ sistem kelas. keterkaitan pola ● Buku
mahluk hidup. ekskresi Menanya hidup tidak sehat referensi
1.2. Menyadari dan mengagumi pola ● Mekanisme ● Mengapa ada berbagai organ yang berfungsi terhadap berbagai
pikir ilmiah dalam kemampuan pembentukan mengeluarkan zat sisa proses dalam tubuh? gangguan sistem sumber.
mengamati bioproses. urine dan ● Bagaimana proses pengeluarannya dan ekskresi
faktor-faktor yang disusun oleh sel-sel seperti apa organ .
1.3 Peka dan peduli terhadap mempengaruhi eksekresi? Observasi
permasalahan lingkungan hidup, produksi urine ● Penilaian sikap
menjaga dan menyayangi ● Kelainan dan Mengumpulkan Data (Eksperimen/Eksplorasi)
lingkungan sebagai manisfestasi penyakit yang ● Mengkaji literatur untuk menemukan fungsi Portfolio
pengamalan ajaran agama yang terjadi pada sistem dan proses organ-organ eksresi manusia, ● Kumpulan hasil
dianutnya. ekskresi ● Melakukan kajian literatur untuk menemukan kerja siswa
● Teknologi yang proses pengeluaran sisa metabolisme;
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, berhubungan keringat, urine, bilirubin dan biliverdin, CO2 Tes
jujur terhadap data dan fakta, dengan kelaianan dan H2O (uap air) pada berbagai organ ● Post-test
disiplin, tanggung jawab, dan pada sistem ekskresi melalui kerja kelompok. ● Ulangan harian
peduli dalam observasi dan ekskresi ● Mengamati gambar nefron untuk memahami
eksperimen, berani dan santun struktur sel penyusun jaringan ginjal dan
dalam mengajukan pertanyaan mengaitkan dengan fungsinya dalam proses
dan berargumentasi, peduli pembentukan urin.
lingkungan, gotong royong, ● Mengumpulkan informasi tentang kelainan
bekerjasama, cinta damai, pada system ekskresi dari berbagai sumber
berpendapat secara ilmiah dan
kritis, responsif dan proaktif Mengasosiasikan
dalam dalam setiap tindakan dan ● Menyimpulkan struktur dan fungsi sel-sel
dalam melakukan pengamatan penyusun jaringan pada organ ekskresi dan
dan percobaan di dalam mengaitkan dengan fungsinya.
kelas/laboratorium maupun di ● Mengaitkan bahwa teknologi cuci darah mirip
luar kelas/laboratorium. dengan fungsi ginjal sebagai penyaring
zat-zat sisa bioproses pada tubuh.

2
KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI SUMBER
WAKTU BELAJAR
2.2. Peduli terhadap keselamatan diri
dan lingkungan dengan Mengkomunikasikan
menerapkan prinsip keselamatan ● Menjelaskan secara lisan struktur sel
kerja saat melakukan kegiatan penyusun jaringan pada berbagai organ
pengamatan dan percobaan di ekskresi pada manusia dan mengaitkan
laboratorium dan di lingkungan dengan fungsinya.
sekitar. ● Membuat bagan alur struktur jaringan ginjal
sampai dengan vesika urinaria atau kantong
3.9. Menganalisis hubungan antara kemih dan menjelaskan proses
struktur jaringan penyusun organ pembentukan urin.
pada sistem ekskresi dan ● Menjelaskan proses ekskresi pada hati, kulit
mengaitkannya dengan proses dan paru-paru.
ekskresi sehingga dapat ● Menjelaskan gangguan-gangguan yang
menjelaskan mekanisme serta terjadi pada organ sistem eksresi
gangguan fungsi yang mungkin
terjadi pada sistem ekskresi
manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan, dan
simulasi.

4.9. Menyajikan hasil analisis tentang


kelainan pada struktur dan fungsi
organ yang menyebabkan
gangguan sistem ekskresi
manusia melalui berbagi bentuk
media presentasi.

3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMAN 22 Jakarta


Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : XI (Sebelas)
Materi Pokok : Sistem Ekskresi
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsive, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


No. Kompetensi Dasar (KD) No. Indikator Pencapaian Kompetensi Pertemuan
(IPK) ke
3.9 Menganalisis hubungan antara 3.9.1 Menyebutkan organ-organ penyusun
struktur jaringan penyusun organ sistem ekskresi
pada sistem ekskresi dan 3.9.2 Mengidentifikasi struktur penyusun
mengaitkannya dengan proses organ sistem ekskresi 1
ekskresi sehingga dapat
menjelaskan mekanisme serta 3.9.3 Menganalisis keterkaitan struktur
gangguan fungsi yang mungkin jaringan penyusun organ pada sistem
terjadi pada sistem ekskresi ekskresi dengan fungsinya
manusia melalui studi literatur, 3.9.4 Menganalisis mekanisme
pengamatan, percobaan, dan pembentukan urine pada manusia
simulasi. 3.9.5 Mengaitkan faktor yang 2
mempengaruhi produksi urine
terhadap sistem ekskresi
3.9.6 Mengidentifikasi gangguan atau
kelainan pada sistem ekskresi manusia
3.9.7 Menentukan gangguan atau kelainan 3
pada masing-masing organ dalam
sistem ekskresi manusia
3.9.8 Menganalisis gangguan atau kelainan
pada sistem ekskresi
3.9.9 Mengaitkan teknologi yang berperan
terhadap gangguan atau kelainan yang
dialami.
4.9 Menyajikan hasil analisis 4.9.1 Membuat infografis keterkaitan antara 3
pengaruh pola hidup terhadap pola hidup tidak sehat terhadap
kelainan pada struktur dan fungsi gangguan atau kelainan sistem ekskresi
organ yang menyebabkan
gangguan pada sistem ekskresi
serta kaitannya dengan teknologi

C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Ketiga
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Discovery Learning
dengan metode diskusi dan tanya jawab peserta didik dapat:
1. Mengidentifikasi gangguan atau kelainan pada sistem ekskresi manusia dengan tepat
2. Menentukan gangguan atau kelainan pada masing-masing organ dalam sistem ekskresi manusia
dengan benar
3. Menganalisis gangguan atau kelainan pada sistem ekskresi dengan kritis
4. Mengaitkan teknologi yang berperan terhadap gangguan atau kelainan yang dialami dengan tepat
5. Membuat infografis keterkaitan antara pola hidup tidak sehat terhadap gangguan atau kelainan
sistem ekskresi dengan kreatif

D. Media, Platform, dan Sumber Belajar


1. Media
a. Laptop, jaringan internet, dan proyektor
b. LKPD: Gangguan dan Teknologi yang Berhubungan dengan Sistem Ekskresi

2. Platform : Google Classroom

3. Sumber Belajar
a. Bahan ajar Sistem Ekskresi
b. Buku Biologi kelas XI
c. Ebook atau sumber belajar dari internet
d. Campbell., et al. 2017. Biology Eleventh Edition. San Fransisco: Benjamin Cummings.

E. Materi pelajaran
Dimensi Kognitif Materi Pelajararan
Faktual Jenis-jenis organ penyusun Sistem Ekskresi
Konseptual Fungsi dari organ-organ sistem Ekskresi
Prosedural Mekanisme pembentukan urine
Metakognitif Meningkatkan kesadaran untuk menjaga kesehatan organ ekskresi
F. Metode pelajaran
Pendekatan : TYPACK
Model : Discovery Learning
Metode : Diskusi dan tanya jawab

G. Langkah-langkah Pelajaran
Pertemuan Ketiga
Aktivitas Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Orientasi 10
● Guru mengucapkan salam dan selamat pagi. Peserta didik
menjawab (religious)
● Guru melakukan pembukaan dengan menyucapkan rasa syukur
kepa Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
yang dipimpin oleh peserta didik yang paling awal datang
(religious)
● Guru memeriksa kehadiran peserta didik (disiplin) dan
kebersihan serta kesiapan siswa untuk belajar (peduli
lingkungan)
● Guru mempersiapkan kebutuhan mengajar.
Apersepsi
Guru membimbing peserta didik untuk mengingat pembelajaran
yang lalu mengenai pembelajaran pada pertemuan sebelumnya dan
meginformasikan materi pembelajaran hari ini.

Motivasi
● Peserta didik dimotivasi untuk tetap semangat dalam belajar
dan berubah menjadi lebih baik.
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Pemberian Acuan
● Peserta didik mendapat pemberitahuan mengenai IPK, tujuan
pembelajaran serta cakupan materi kegiatan pembelajaran.
● Guru menginformasikan kepada peserta didik untuk
mengunduh dan membuka bahan ajar yang dapat diunduh
melalui scan QR

Kegiatan Inti
Stimulation ● Guru menjelaskan sekilas tentang Gangguan pada Sistem 65
Ekskresi.
● Guru menginformasikan media pembelajaran yang akan
digunakan adalah jenga yang berbasis permainan
● Guru menjelaskan mengenai petunjuk dan aturan permainan
jenga
● Guru mengkondisikan peserta didik untuk memulai permainan
jenga
Problem ● Peserta didik pada masing-masing kelompok memulai
Statement permainan dengan mengambil balok jenga kemudian jika
berhasil mengambil balok tanpa terjatuh maka dipersilahkan
untuk mengambil kartu soal dan memindai kode QR yang ada
di kartu soal (Creativity)
● Guru mengawasi peserta didik dalam permainan
Data Collection ● Peserta didik yang telah memindai kode QR berdiskusi dengan
anggota kelompok untuk menjawab pertanyaan yang
didapatkan (Collaboration)
● Peserta didik dapat mencari jawaban dari berbagai sumber
referensi (Ctitical Thinking)
Data Processing ● Peserta didik menuliskan jawaban dari pertanyaan yang
didapatkan ke dalam buku catatan serta memberikan alasan
memilih jawaban tersebut
● Jika jawaban peserta didik salah dalam kartu soal maka peserta
didik diwajibkan untuk menulis pembahasan dari jawaban
yang benar
VerficationStimu ● Guru memberikan kesempatan bagi masing-masing kelompok
lation untuk memberitahu mengenai macam-macam gangguan
dalam sistem ekskresi sesuai dengan pertanyaan yang mereka
dapatkan (Communication)
● Guru mengklasifikasikan macam-macam gangguan yang telah
diberitahu oleh peserta didik serta menentukan gangguan yang
paling banyak muncul pada pertanyaan di kartu soal
Generalization ● Guru membahas pertanyaan yang paling banyak dijawab salah
oleh peserta didik serta memberikan penguatan pada materi
tersebut.
Kegiatan Penutup
Refleksi 15
Peserta didik melakukan refleksi terkait pembelajaran hari ini
dengan memberikan kesan dan saran.
Post-test
Peserta didik mengakses post-test melalui Google Form.
Tindak lanjut
● Guru memberikan penugasan pembuatan infografis untuk
dikumpulkan pada minggu berikutnya
● Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari minggu
berikutnya.
Salam penutup
Guru memandu siswa untuk mengucapkan rasa syukur (bagi yang
beragama Islam dengan mengucapkan hamdalah) dan
menyampaikan salam penutup.

H. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian Teknik Bentuk Penilaian Instrumen Rubrik


Penialaian Penilaian Penilaian
Sikap Observasi Lembar Observasi Terlampir Terlampir
Sikap
Pengetahuan Tes tertulis Pilihan ganda Terlampir Terlampir
Penugasan Instrumen penilaian Terlampir Terlampir
Keterampilan
infografis

I. Remedial dan Pengayaan


1. Remedial ditujukan bagi peserta didik yang tidak mencapai batas KKM dan dilaksanakan
di luar jam pembelajaran (soal terlampir)
2. Pengayaan ditujukan bagi peserta didik yang telah mencapai atau melampaui berupa tugas
mandiri (tugas terlampir)

Jakarta, 7 November 2022


Guru Mata Pelajaran,

PPL SMAN 22 Jakarta


NIP
LAMPIRAN 1
Lembar Observasi Penilaian Sikap (Afektif)

Disiplin Kerjasama Aktif Nilai Akhir


No Nama
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
4

Indikator Aspek Penilaian Keterangan:

Disiplin 3 = Jika tiga indiktor terlihat


2 = Jika dua indikator terlihat
• Hadir tepat waktu 1 = Jika satu indikator terlihat
• Mematuhi peraturan sekolah
• Tertib mengikuti pembelajaran di kelas
Kerja sama

• Ikut berperan dalam kegiatan diskusi


• Memusatkan perhatian pada tujuan kelompok
• Memberikan pendapat dalam menyelesaikan
LKPD
Keaktifan

• Menjawab pertanyaan guru


• Memberikan pendapat ketika berdiskusi
• Mengajukan pertanyaan kepada guru dan siswa
lain

Nilai akhir sikap yang diperoleh dari jumlah skor dari ketika aspek di atas.
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝑥 100
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟

Kode Kriteria Interval


SB Sangat Baik 80 – 100
B Baik 70 – 79
C Cukup 60 – 69
K Kurang < 60
LAMPIRAN 2
Instrumen Penilaian Pengetahuan (Kognitif)

Nama Sekolah : SMAN 22 Jakarta


Mata Pelajaran : Biologi
Materi : Sistem Ekskresi
Jumlah soal : 5 soal
Pertemuan : Ketiga
Kompetensi Dasar : 3.9 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem eksresi dalam kaitannya dengan
bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem ekskresi manusia.

Soal Post-test

No IPK Materi Level Indikator Soal Jawaban


1 3.9.6 Sistem C3 Disajikan narasi, Seorang pasien mengalami kesulitan atau bernapas lewat mulut, lecet D
Mengidentifikasi Ekskresi peserta didik dapat dan bisul di tenggorokan, dan terdapat lapisan putih atau kuning pada
gangguan atau menganalisis amandel. Dokter memberikan resep antibiotic untuk mengobati radang Skor 1
kelainan pada gangguan atau amandel tersebut. Gangguan yang dialami pasien tersebut adalah….
sistem ekskresi kelainan yang A. Pneumonia
manusia dialami oleh B. Tuberkolosis
penderita C. Bronkitis
D. Tonsilitis
E. Asma

2 3.9.6 Sistem C3 Disajikan narasi, Seorang nenek pergi ke dokter dengan keluhan pinggangnya sering C
Mengidentifikasi Ekskresi peserta didik dapat terasa sakit. Oleh dokter, nenek tersebut dianjurkan melakukan
gangguan atau menganalisis pemeriksaan urine di laboratorium. Menurut hasil pemeriksaan, Skor 1
kelainan pada disfungsi struktur didapatkan hasil positif terhadap molekul albumin dan protein. Oleh
sistem ekskresi dari organ ekskresi dokter, nenek itu dinyatakan terkena penyakit....
manusia yang dialami oleh A. Uremia
penderita B. Nefritis
C. Albuminaria
D. Diabetes mellitus
E. Diabetes insipidus

3 3.9.7 Menentukan Sistem C3 Disajikan narasi, Roni bekerja sebagai buruh pabrik pembuatan asbek sehingga ia sering B
No IPK Materi Level Indikator Soal Jawaban
gangguan atau Ekskresi peserta didik dapat terpapar asbes. Gejala yang Roni alami adalah sesak nafas, batuk
kelainan pada menganalisis kering, membengkaknya jari tubuh, nyeri dada atau bahu, dan Skor 1
sistem ekskresi disfungsi struktur penurunan berat badan. Penyakit ini terjadi karena disfungsi organ
manusia dari organ ekskresi paru-paru bagian….
yang dialami oleh A. Pleura
penderita B. Alveolus
C. Bronkus
D. Bronkiolus
E. Trakea

4 3.9.8 Menganalisis Sistem C4 Disajikan tabel, Perhatikan tabel berikut! A


gangguan atau Ekskresi peserta didik dapat
kelainan pada menganalisis Pasien Benedict Biuret Skor 1
sistem ekskresi gangguan atau
manusia kelainan yang Didi Merah bata Biru
dialami oleh
penderita Riki Hijau biru Merah bata

Dani Biru muda Ungu

Berdasarkan data di atas, Didi dan Dani mengalami kelainan….


A. Diabetes melitus dan albuminuria
B. Diabetes melitus dan diabetes insipidus
C. Diabetes insipidus dan gagal ginjal
D. Albuminuria dan diabetes melitus
E. Albuminuria dan diabetes insipidus

5 3.9.9 Mengaitkan Sistem C3 Disajikan narasi, Seorang pasien mengalami peradangan pada ginjal, gangguan aliran D
teknologi yang Ekskresi peserta didik dapat urin, atau kurangnya jumlah darah yang mengalir menuju ginjal.
berperan terhadap meengaitkan Teknologi sistem ekskresi yang tepat untuk penyakit tersebut adalah…. Skor 1
gangguan atau teknologi yang A. Transplantasi ginjal
kelainan yang tepat berdasarkan B. Cangkok ginjal
dialami. permasalahan yang C. Skin grafting
diungkapkan D. Hemodialisis
dalam narasi E. ESWL
tersebut
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑥 20
LAMPIRAN 3
Instrumen Penilaian Keterampilan (Psikomotor)
Pertemuan 1 dan 2

Konten Desain Gambar Nilai


No Nama
1 2 3 1 2 3 1 2 3 AKhir
1
2
3
4

Aspek 3 2 1 Kriteria Penilaian


Konten Menenuhi dua Hanya memenuhi Seluruh kriteria 1. Pembahasan
kriteria penilaian satu kriteri tidak terpenuhi singkat
penilaian 2. Padat informasi

Desain Memenuhi dua Hanya memenuhi Seluruh kriteria 1. Harmoni warna


kriteria penilaian satu kriteri tidak terpenuhi 2. Hierarki visual
penilaian
Gambar Menenuhi dua Hanya memenuhi Seluruh kriteria 1. Ukuran gambar
kriteria penilaian satu kriteri tidak terpenuhi proporsional
penilaian 2. Bermakna
sebagai
penSyampai
pesan

Teknik penilaian
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝑥 100
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟

Kode Kriteria Interval


SB Sangat Bagus 80 - 100
B Bagus 70 - 79
C Cukup 60 - 69
K Kurang < 60
BAHAN AJAR
SISTEM EKSKRESI
PERT. 3

DISUSUN OLEH
PPL SMAN 22 JAKARTA
PPG PRAJABATAN
PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
DAFTAR ISI

Kompetensi Dasar 1
Indikator Pencapaian Koompetensi 1
Tujuan Pembelajaran 1
Peta Konsep 2
Gangguan pada Sistem Ekskresi 3
Teknologi yang Berhubungan dengan Sistem Ekskresi 5
Daftar Pustaka 7
Glosarium 8
SISTEM EKSKRESI
PERT. 3

KOMPETENSI DASAR

3.9 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada


sistem eksresi dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi
yang dapat terjadi pada sistem ekskresi manusia.

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

3.9.6 Mengidentifikasi gangguan atau kelainan pada sistem ekskresi


3.9.7 Menentukan gangguan atau kelainan pada masing-masing organ dalam
sistem ekskresi manusia
3.9.8 Menganalisis gangguan atau kelainan pada sistem ekskresi manusia
3.9.9 Mengaitkan teknologi yang berperan terhadap gangguan atau kelainan
yang dialami.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran


Discovery Learning dengan metode diskusi dan tanya jawab peserta didik
dapat:
1. Mengidentifikasi gangguan atau kelainan pada sistem ekskresi manusia
dengan tepat
2. Menentukan gangguan atau kelainan pada masing-masing organ dalam
sistem ekskresi manusia dengan benar
3. Menganalisis gangguan atau kelainan pada sistem ekskresi dengan kritis
4. Mengaitkan teknologi yang berperan terhadap gangguan atau kelainan
yang dialami dengan tepat.

1
2
Pertemuan 3

GANGGUAN PADA SISTEM EKSKRESI

GANGGUAN SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

1. Diabetes Insipidus

Penyakit pilulusan (banyak kencing), terjadi akibat kekurangan hormon antidiuretik (ADH) sehingga
jumlah urine dapat meningkat 20 sampai 30 kali lipat jumlah urin.

FAKTA BIO

Gambar 1. Video dari Diabetes Insipidus

2. Diabetes Mellitus

Penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa dalam darah sehingga urine yang dihasilkan
masih mengandung glukosa. Kadar gula darah yang tinggi disebabkan kekurangan hormon insulin.

INFO BIO

Gambar 2. Video dari Diabetes Melitus

3. Edema

Penyakit yang disebabkan


oleh penimbunan air diruang
antar seluler.

Gambar 3. Edema
Sumber: http://klikdokter.com 3
4. Albuminaria

Penyakit yang ditandai dengan adanya protein dan


albumin dalam urine. Terjadinya albuminaria
menunjukkan terjadinya keursakan pada alat
filtrasi dalam darah.

Gambar 4. Albuminaria
5. Nefritis https://pak.pandani.web.id/

Penyakit yang disebabkan oleh infeksi pada nefron

6. Uremia
Kondisi urine yang sangat encer dan berjumlah banyak karena kegagalan nefron untuk
mengadakan reabsorbsi.

7. Poliuria

Kondisi urin yang sangat encer dan berjumlah banyak karena kegagalan nefron untuk
mengadakan reabsorbsi.

8. Batu Ginjal

Suatu endapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, atau kandung kemih.

9. Gagal Ginjal

Kegagalan ginjal dalam menjalankan fungsinya.

ARTIKEL BIO

Gambar 5. Gagal Ginjal


https://rsudabdulaziz.com

4
TEKNOLOGI YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISTEM EKSKRESI

1. Hemodialisis (Cuci Darah)

Pada kasus yang lebih serius, penggunaan mesin ginjal


buatan (mesin dialisis atau cuci darah) dapat digunakan
untuk membersihkan darah. Mesin ginjal buatan ini
bekerja dengan prinsip dialisis, sama seperti pada
proses yang terjadi pada ginjal. dialisis adalah proses
pemisahan molekul kecil dari molekul yang lebih besar
dengan menggunakan membran semipermeable.

Mesin ginjal menerima darah lewat saluran yang


dihubungkan ke pembuluh arteri di lengan. Di dalam
mesin, darah mengalir melalui saluran dialisis yang
terbuat dari bahan selulosa (semipermeable). Saluran ini Gambar 6. Prosedur Hemodialisis
akan melakukan molekul kecil, termasuk urea untuk Sumber: http://ngestiwaluyo.com
melewati membrane. Darah ‘bersih’ akan mengalir
kembali ke tubuh pasien lewat saluran yang dihibungkan
ke pembuluh vena pada lengan yang sama.

Cairan pada saliran dialisis ini dikondisikan serupa dengan plasma darah (larutan dialisis), kecuali
beberapa zat sisa yang hanya sedikit dijumpai di dalam plasma. Dengan demikian, zat sisa yang
memang sudah tidak berguna lagi akan didifusikan ke luar darah dan dibawa keluar dari tubuh dengan
mesin ini.

INFO BIO

Gambar 7. Video dari Hemodialisa

5
2. Transplantasi Ginjal
Terapi penggantian ginjal pasien, dengan ginjal lain yang berasal dari orang yang hidup
atau yang sudah meninggal.

INFO BIO

Gambar 8. Video dari Transplantasi Ginjal

ARTIKEL BIO 3. ESWL


(Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy)

Penghancuran batu saluran kemih dengan


menggunakan gelombang kejut yang
ditransmisikan dari luar tubuh.

ARTIKEL BIO
4. Skin grafting (cangkok kulit)

Skin grafting (cangkok kulit) merupakanTindakan


memindahkan sebagian atau seluruh ketebalan
kulit dari donor ke resipien yang membutuhkan.
Cangkok kulit bertujuan untuk penanganan luka
bakar yang parah, dengan area luka yang luas.

MY NOTES

6
Daftar Pustaka

Campbell., et al. 2017. Biology Eleventh Edition. San Fransisco: Benjamin


Cummings.
D.A. Pratiwi., dkk 2018. Biologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Irnaningtyas. 2017. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Irnaningtyas dan Yossa Istiadi. 2016. BIologi untuk SMA/MA Kelas XI.
Jakarta: Erlangga.
Saifullah. 2020. Biologi. , Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD,
DIKDAS dan DIKMEN,

7
Glosarium

Dialisis atau cuci darah adalah prosedur yang dilakukan untuk membuang
limbah berbahaya di dalam tubuh pada penyakit ginjal stadium akhir.
Insulin adalah hormon alami yang dihasilkan oleh tubuh, tepatnya organ
pankreas.
Kandung kemih adalah organ berotot dan berongga di perut bagian bawah
yang berfungsi menyimpan urine.
Membran semipermeable adalah membran yang memungkinkan beberapa
jenis molekul lewat.
Resipien adalah orang yang menerima Organ tubuh Pendonor untuk tujuan
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

8
Kerja Peserta Didik
mbar (LKP
Le D)
SISTEM EKSKRESI
PERT. 3

SMAN 22 JAKARTA
SISTEM EKSKRESI
PERT. 3

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

KOMPETENSI DASAR

3.9 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ


pada sistem eksresi dalam kaitannya dengan bioproses dan
gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem ekskresi manusia.

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


3.9.6 Mengidentifikasi gangguan atau kelainan pada sistem ekskresi
manusia
3.9.7 Menentukan gangguan atau kelainan pada masing-masing organ
dalam sistem ekskresi manusia
3.9.8 Menganalisis gangguan atau kelainan pada sistem ekskresi
3.9.9 Mengaitkan teknologi yang berperan terhadap gangguan atau
kelainan yang dialami.

TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning dengan metode presentasi, diskusi, dan tanya jawab peserta
didik dapat:
1. Mengidentifikasi gangguan atau kelainan pada sistem ekskresi manusia
dengan tepat
2. 2.Menentukan gangguan atau kelainan pada masing-masing organ dalam
sistem ekskresi manusia dengan benar
3. 3.Menganalisis gangguan atau kelainan pada sistem ekskresi dengan kritis
4. Mengaitkan teknologi yang berperan terhadap gangguan atau kelainan
yang dialami dengan tepat
IDENTITAS KELOMPOK
KELAS:
KELOMPOK:
ANGGOTA:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

PETUNJUK KEGIATAN

Tulislah kelas, nama kelompok, dan anggota kelompok pada kolom


yang sudah disediakan
Kerjakan setiap kegiatan serta jawab pertanyaan yang ada di LKPD.
Jika ada perintah yang kurang jelas tanyakan kepada guru.
Presentasikanlah hasil diskusi kelompoknya.

MATERI AJAR
KEGIATAN 1

AYO BERMAIN JENGA


DENGAN KELOMPOK MU !
KEGIATAN 2

SEBUTKAN MACAM-MACAM
GANGGUAN SISTEM EKSKRESI
YANG ADA DI KARTU SOAL
KELOMPOKMU !
kerjakan di buku biologi ya
KEGIATAN 3

BERIKANLAH KESIMPULAN
TENTANG MACAM-MACAM
GANGGUAN SISTEM EKSRESI
YANG DIDAPATKAN OLEH
KELOMPOKMU !
kerjakan di buku biologi ya
''Kemenangan bukanlah prioritas utama
dalam suatu perlombaan, tapi juga dapat
menjadi pengalaman dan motivasi diri''
-Chairul Tanjung-
SOP MEDIA PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas/Semester : XI / Genap
Materi Pokok : Sistem Ekskresi
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan : Ketiga

Kompetensi Dasar
3.9 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem
ekskresi dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi
yang dapat terjadi pada sistem ekskresi manusia
4.9 Menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup terhadap kelainan pada struktur
dan fungsi organ yang meyebabkan gangguan pada sistem ekskresi
serta kaitannya dengan teknologi

Indikator Pencapaian Kompetensi


3.9.6 Mengidentifikasi gangguan atau kelainan pada sistem ekskresi manusia
3.9.7 Menentukan gangguan atau kelainan pada masing-masing organ dalam sistem
ekskresi manusia
3.9.8 Menganalisis gangguan atau kelainan pada sistem ekskresi
3.9.9 Mengaitkan teknologi yang berperan terhadap gangguan atau kelainan yang
dialami.

Media Pembelajaran
Media yang digunakan adalah power point materi sistem ekskresi, serta permainan Sebuah
media pembelajaran yang berbasis permainan dan teknologi yang berguna untuk
meningkatkan minat siswa dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan media ini,
diharapkan dapat lebih menarik minat dan motivasi peserta didik untuk mempelajari konsep
sistem ekskresi serta mempermudah peserta didik untuk memahami konsep tersebut dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Permainan jenga tersebut terdiri atas 30 balok kayu yang saling menumpuk satu sama lain
sehingga membentuk seperti bangunan balok yang berdiri dan dilengkapi kartu soal berisi
nomor dan juga QR code yang dapat dipindai oleh peserta didik yang bermain. QR code
berisi soal yang berkaitan dengan gangguan sistem ekskresi. Kemudian untuk menyegarkan
kembali proses pembelajaran peserta didik memerlukan media yang bersifat tantangan dan
kompetisi dalam sebuah permainan edukatif setelah mereka mendapat informasi dalam
pembelajaran sebelumnya. Sehingga gabungan media pembelajaran ini sangat diperlukan
untuk menunjang sebuah proses pembelajaran dengan tepat sasaran dan menyenangkan.
1. Media Power Point
Sistem Ekskresi terdiri dari 9 silde, dengan urutan dan konten materi disajikan pada tabel
berikut ini :
Urutan Slide Materi
1 Pendahuluan
2 Kompetensi Dasar
3-4 Indikator Pencapaian Kompetensi dan Tujuan Pembelajaran
5 Peta Konsep
6 Cara Bermain
7 Aturan Permainan
8 Skema Permainan
9 Penutup

Layout setiap slide dapat digambarkan sebagai berikut :


Urutan Slide
Urutan Slide
2. Media Jenga
Media permainan ini menggunakan peraturan yang sederhana. Ketika membuka media
ini menggunakan jaringan internet, maka yang akan tergambarkan adalah sebagai
berikut :

Gambaran Keterangan
Jenga yang
memiliki 30 balok

Kartu Soal yang


akan di ambil
peserta didik
setelah
mengambil balok
Jenga.

Tampilan barcode
yang dipindai
dalam ponsel
peserta didik.

Kartu Soal juga


berisi kartu lain
yang terhubung
dengan kartu
kesempatan yang
berisi
penambahan poin
jika peserta didik
dapat mengambil
balok jenga.
Gambaran Keterangan
Kartu Soal juga
berisi kartu lain
yang terhubung
dengan kartu
kesempatan yang
berisi
pengurangan poin
jika peserta didik
dapat mengambil
balok jenga.

Skema Penggunaan Permainan Jenga

Jika berhasil, pemain Kartu soal dapat berisi


Pemain akan mengambil akan menjawab satu scan barcode yang berisi
satu balok jenga kartu soal sesuai dengan soal dan juga perintah
nomor balok jenga lain

Jika mendapat pindai


barcode akan terhubung Selanjutnya, balok jenga Selanjutnya pemain lain
dengan website akan dipisahkan dari akan melakukan hal
wordwall yang berisi susunan balok awal yang sama
muatan soal.

Permainan berakhir
ketika waktu sudah
berakhir ataupun
susunan balok jenga
runtuh

Daftar Pustaka
Aryulina, Diah. 2007. Bologi SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta: Esis
Campbell., et al. 2017. Biology Eleventh Edition. San Francisco: Benjamin Cummings
LAMPIRAN SOAL JENGA

Nama Sekolah : SMAN 22 Jakarta


Mata Pelajaran : Biologi
Materi : Sistem Ekskresi
Jumlah soal : 5 soal
Pertemuan : Ketiga
Kompetensi Dasar : 3.9 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem eksresi dalam kaitannya
dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem ekskresi manusia.

Soal Post-test

No IPK Materi Level Indikator Soal Jawaban


1 3.9.6 Sistem C1 Peserta didik Kebiasaan menahan buang air kecil dalam waktu lama dapat C
Mengidentifikasi Ekskresi mengidentifikasi mengakibatkan penyakit.....
gangguan atau gangguan atau A. Albuminuria
kelainan pada kelainan yang B. Nefritis
sistem ekskresi dialami C. Hidronefrosis
manusia berdasarkan soal D. Diabetes mellitus
E. Diabetes insipidus
2 3.9.6 Sistem C3 Disajikan narasi, Seorang pasien mengalami kesulitan atau bernapas lewat mulut, lecet D
Mengidentifikasi Ekskresi peserta didik dapat dan bisul di tenggorokan, dan terdapat lapisan putih atau kuning pada
gangguan atau menganalisis amandel. Dokter memberikan resep antibiotic untuk mengobati radang
kelainan pada gangguan atau amandel tersebut. Gangguan yang dialami pasien tersebut adalah….
sistem ekskresi kelainan yang A. Pneumonia
manusia dialami oleh B. Tuberkolosis
penderita C. Bronkitis
D. Tonsilitis
E. Asma

3 3.9.6 Sistem C3 Disajikan narasi, Rahmi mengalami beberapa gejala berupa nyeri pada bagian perut, B
Mengidentifikasi Ekskresi peserta didik dapat tubuh letih dan lemas, kulit menjadi gelap keabu-abuan, dan nyeri di
gangguan atau menganalisis persendian. Setelah ke dokter, Rahmi didiagnosis hemakromatosis.
kelainan pada penyebab penyakit Penyakit ini disebabkan oleh kelebihan….
sistem ekskresi yang diderita orang A. Zat besi
No IPK Materi Level Indikator Soal Jawaban
manusia tersebut B. Albumin
C. Glukosa
D. Protein
E. Asam urat
4 3.9.6 Sistem C3 Disajikan narasi, Rahmat mengalami gejala peradangan yang terjadi pada hati karena E
Mengidentifikasi Ekskresi peserta didik dapat infeksi virus, kebiasaan merokok, serta racun atau obat-obatan
gangguan atau menganalisis tertentu, penyakit autoimun, dan infeksi cacing pita. Rahmat
kelainan pada penyebab penyakit menderita penyakit….
sistem ekskresi yang diderita orang A. Liver
manusia tersebut B. Tonsillitis
C. Emfisema
D. Kolestasis
E. Hepatitis
5 3.9.7 Menentukan Sistem C3 Disajikan narasi, Roni bekerja sebagai buruh pabrik pembuatan asbek sehingga ia sering B
gangguan atau Ekskresi peserta didik dapat terpapar asbes. Gejala yang Roni alami adalah sesak nafas, batuk
kelainan pada menganalisis kering, membengkaknya jari tubuh, nyeri dada atau bahu, dan
sistem ekskresi disfungsi struktur penurunan berat badan. Penyakit ini terjadi karena disfungsi organ
manusia dari organ ekskresi paru-paru bagian….
yang dialami oleh A. Pleura
penderita B. Alveolus
C. Bronkus
D. Bronkiolus
E. Trakea

6 3.9.7 Menentukan Sistem C2 Disajikan narasi, Seorang pasien mengalami penyempitan saluran pernapasan pada A
gangguan atau Ekskresi peserta didik dapat paru-paru sehingga ia kesulitan bernapas atau sesak. Pasien tersebut
kelainan pada menentukan mengidap penyakit….
sistem ekskresi penyakit yang A. Asma
manusia diderita pasien B. Pneumonia
C. TBC
D. Bronkitis
E. Rakhitis
7 3.9.7 Menentukan Sistem C2 Disajikan narasi, Seorang bayi mengalami gejala urin yang berwarna keruh (gelap) dan C
gangguan atau Ekskresi peserta didik dapat tinja yang berwarna pucat. Setelah diperiksa dokter, bayi tersebut
No IPK Materi Level Indikator Soal Jawaban
kelainan pada menentukan terkena penyakit kuning. Penyakit tersebut disebabkan oleh
sistem ekskresi penyebab penyakit penumpukan….
manusia yang diderita A. Albumin
B. Empedu
C. Bilirubin
D. Asam urat
E. Glukosa
8 3.9.8 Menganalisis Sistem C4 Disajikan tabel, Perhatikan tabel berikut! A
gangguan atau Ekskresi peserta didik dapat
kelainan pada menganalisis Pasien Benedict Biuret
sistem ekskresi gangguan atau
manusia kelainan yang Didi Merah bata Biru
dialami oleh
penderita Riki Hijau biru Merah bata

Dani Biru muda Ungu

Berdasarkan data di atas, Didi dan Dani mengalami kelainan….


A. Diabetes melitus dan albuminuria
B. Diabetes melitus dan diabetes insipidus
C. Diabetes insipidus dan gagal ginjal
D. Albuminuria dan diabetes melitus
E. Albuminuria dan diabetes insipidus

9 3.9.8 Menganalisis Sistem C4 Disajikan tabel, Dalam sebuah rumah sakit terdapat banyak fasilitas yang menunjang E
gangguan atau Ekskresi peserta didik dapat demi kebenaran informasi secara ilmiah dari suatu gangguan atau
kelainan pada menganalisis penyakit yang diderita seseorang. Salah satunya adalah keberadaan
sistem ekskresi gangguan atau laboratorium. Laboratorium menjadi sarana yang tepat dalam
manusia kelainan yang mengujikan beberapa sampel penyakit. Salah satunya adalah
dialami oleh menganalisa suatu kandungan gas dalam darah. Analisis ini berfungsi
penderita mengetahui kandungan zat dalam bentuk gas dalam darah. Hasil tes
pada umumnya meliputi pengukuran terhadap pH darah, saturasi
oksigen, tekanan parsial dan lain sebagainya. Dibawah ini penyakit
yang dapat dianalisa melalui proses dalam laboratorium ini yang sesuai
No IPK Materi Level Indikator Soal Jawaban
dengan paru-paru sebagai sistem ekskresi adalah …
A. Kanker paru-paru
B. Dekompresi paru-paru
C. Asma
D. Emfisema
E. Asidosis respiratorik
10 3.9.9 Mengaitkan Sistem C3 Disajikan narasi, Seorang pasien mengalami peradangan pada ginjal, gangguan aliran D
teknologi yang Ekskresi peserta didik dapat urin, atau kurangnya jumlah darah yang mengalir menuju ginjal.
berperan terhadap meengaitkan Teknologi sistem ekskresi yang tepat untuk penyakit tersebut adalah….
gangguan atau teknologi yang A. Transplantasi ginjal
kelainan yang tepat berdasarkan B. Cangkok ginjal
dialami. permasalahan yang C. Skin grafting
diungkapkan D. Hemodialisis
dalam narasi E. ESWL
tersebut
PENILAIAN PENGETAHUAN

Kompetensi Dasar
3.9 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi dan mengaitkannya
dengan proses ekskresi sehingga dapat menjelaskan mekanisme serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi
pada sistem ekskresi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.

Level No.
IPK Indikator Soal
Kognitif Soal
Mengidentifikasi Peserta didik dapat C1 1
gangguan atau kelainan mengidentifikasi salah satu
pada sistem ekskresi penyakit dalam sistem
manusia ekskresi
Peserta didik dapat C3 2
menentukan faktor-faktor
penyebab terjadinya gangguan
dari sistem ekskresi
3.9.6 Peserta didik dapat C3 3
menentukan kelainan atau
gangguan dari organ sistem
ekskresi melalui hasil tes urin
di laboratorium
Peserta didik dapat C4 4
menentukan tempat terjadinya
gangguan atau kelainan dari
sistem ekskresi
Menentukan gangguan Peserta didik mampu C3 5
atau kelainan pada menentukan ciri-ciri dari
masing-masing organ kelainan atau gangguan dari
dalam sistem ekskresi salah satu organ ekskresi
manusia Peserta didik mampu C3 6
3.9.7
menentukan kelainan atau
gangguan dari ciri-ciri yang
dimiliki….
Peserta didik mampu C4 7
menentukan kelainan atau
gangguan melalui diagnosis
yang dirasakan
Menganalisis gangguan Peserta didik mampu C4 8
atau kelainan pada sistem menganalisis penyebab
ekskresi timbulnya kelainan pada
3.9.8 organ ginjal
Peserta didik dapat C4 9
menganalisis kelainan dari
gejala yang dialami
3.9.9 Mengaitkan teknologi yang Peserta didik mampu C4 10
berperan terhadap gangguan mengaitkan teknologi yang
atau kelainan yang dialami. tepat untuk mengatasi
gangguan pada sistem
ekskresi

Bentuk Soal :Pilihan Ganda


1. Salah satu penyakit dalam sistem ekskresi adalah...
A. Influenza
B. Gastritis
C. Albuminaria
D. Gagal jantung
E. Bronkitis

2. Berikut adalah macam-macam faktor gangguan dalam satu sistem organ


1) Makan terlalu terburu-buru
2) Kurang minum
3) Kekurangan hormon insulin
4) Berada di tempat dengan suhu di bawah 0ºC
5) Sering mengkonsumsi makanan/minuman dengan kadar gula tinggi
Berikut ini yang bukan terjadinya gangguan dalam sistem ekskresi adalah….
A. 1 dan 2
B. 2 dan 4
C. 5 saja
D. 1 dan 4
E. 2 dan 3

3. Seseorang merasakan hal yang tidak nyaman pada tubuhnya, yaitu sering merasakan sakit
pada punggungnya. Setelah diuji dilaboratorium menggunakan reagen biuret ternyata urin
orang tersebut berubah menjadi keunguan. Orang tersebut diduga mengidap penyakit....
A. Diabetes mellitus
B. Diabetes insipidus
C. Nefritis
D. Urinaria
E. Albuminaria

4. Siswa kelas XI melakukan uji kandungan urine. Ketika urin tersebut diberi larutan biuret
maka urine tersebut berubah menjadi warna ungu. Berdasarkan pengamatan dapat
disimpulkan bahwa urine tersebut mengandung senyawa protein dalam jumlah yang tidak
normal. Hal tersebut diakibatkan karena terjadi gangguan pada proses…
A. Filtrasi di glomerulus
B. Filtrasi di tubulus proximal
C. Reabsobsi di tubulus proximal
D. Reabsobsi di tubulus distal
E. Augmentasi di tubulus kolektivus

5. Berikut merupakan ciri-ciri dari gangguan pada ginjal


1) Urin terbawa ke dalam darah akibat nefron bocor
2) Peradangan nefron karena bakteri Streptococcus
3) Kelenjar hipofisis gagal menyekresi hormon antidiuretik
4) Rusaknya glomerulus atau tubulus pada nefron
5) Terdapatnya molekul albumin dan protein lainnya di dalam urin
6) Pengerasan pembuluh darah di dalam ginjal

Berdasarkan pernyataan di atas, yang merupakan ciri-ciri dari penyakit nefritis adalah. . .
A. 1 dan 3
B. 2 dan 4
C. 3 dan 5
D. 4 dan 6
E. 5 dan 6

6. Berikut penyakit dalam sistem ekskresi.


1) Diabetes Insipidus
2) Diabetes Melitus
3) Albuminaria
4) Gagakl ginjal
5) Nefritis
Penyakit yang disebabkan oleh kegagalan ginjal dalam proses filtrasi ditunjukkan oleh
nomor. . .
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
7. Paula mengalami peningkatan jumlah urin secara signifikan. Dapat didiagnosakan keadaan
yang dialami Paula adalah. . .
A. Diuresis
B. Deaminasi
C. Dehidrasi
D. Dialisis
E. Hemodialisis

8. Perhatikan gambar dibawah ini

Penyebab timbulnya bagian X pada ginjal karena akibat dari ….


A. Penurunan pH secara drastis
B. Peningkatan hormon insulin
C. Peningkatan hormon antidiuretik (ADH)
D. Penimbunan asam urat membentuk kalsium karbonat
E. Penimbunan asam amino membentuk asam asetat

9. Shakti merupakan pasien di salah satu rumah sakit. Gejala penyakit yang diderita oleh
Shakti yaitu terdapatnya peradangan atau bengkak (edema) pada beberapa bagian
tubuhnya. Lalu dalam aliran darah Shakti terkandung urin yang seharusnya tidak terjadi
pada orang normal. Simpulkan penyakit yang diderita Shakti adalah ….
A. Anuria
B. Gagal ginjal
C. Nefritis
D. Albuminaria
E. Hemodialisis

10. Ibu Ayu melakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyakit yang dialami. Ibu ayu sering
mengalami nyeri punggung, samping atau pangkal paha, sering buang air kecil dan ada
darah pada urin dan dokter menyarankan untuk terapi ginjal. Berdasarkan diagnosis
tersebut teknologi yang tepat untuk mengatasi gangguan pada sistem ekskresi yang dialami
ibu ayu adalah …
A. Hemodialisis
B. Cuci darah
C. Transplantasi ginjal
D. ESWL ( Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy
E. Cangkok kulit
GAMBIL
SILAKAN MEN
KESEM PATAN
KARTU
GAMBIL
SILAKAN MEN
KESEM PATAN
KARTU
GAMBIL
SILAKAN MEN
KESEM PATAN
KARTU
GAMBIL
SILAKAN MEN
KESEM PATAN
KARTU
GAMBIL
SILAKAN MEN
KESEM PATAN
KARTU
GAMBIL
SILAKAN MEN
KESEM PATAN
KARTU
GAMBIL
SILAKAN MEN
KESEM PATAN
KARTU
GAMBIL
SILAKAN MEN
KESEM PATAN
KARTU
GAMBIL
SILAKAN MEN
KESEM PATAN
KARTU
GAMBIL
SILAKAN MEN
KESEM PATAN
KARTU
JENGA COMPETITION OF BIOLOGY

KARTU
KESEMPATAN
JENGA COMPETITION OF BIOLOGY

SELAMAT ANDA
MENDAPATKAN
PENAMBAHAN 2 POIN
JENGA COMPETITION OF BIOLOGY

KARTU
KESEMPATAN
JENGA COMPETITION OF BIOLOGY

MAAF ANDA BELUM


BERUNTUNG
JENGA COMPETITION OF BIOLOGY

KARTU
KESEMPATAN
JENGA COMPETITION OF BIOLOGY

SILAKAN MENGAMBIL
SATU BALOK JENGA
LAGI
JENGA COMPETITION OF BIOLOGY

JENCOL

• Assyifa Al-Khansa
• Bunga Tri Astuti
• Dede Sri Mulyati
• Mulke Choerunisa Faisal
• Vivy Hermana Pratiwi
Introduction
Profil : Sebuah media pembelajaran yang berbasis permainan dan
teknologi yang berguna untuk meningkatkan minat siswa dalam
proses pembelajaran.
Media pembelajaran ini terdiri atas 2 bagian yaitu :
• Jenga
Terdiri atas 30 balok kayu yang saling menumpuk satu sama lain
sehingga membentuk seperti bangunan balok yang berdiri
• Kartu Soal
Berisikan nomor jenga dan juga kode QR yang terhubung dengan
pertanyaan-pertanyaan mengenai materi gangguan pada sistem
ekskresi pada manusia
Cara Bermain
• Guru membagi kelompok secara heterogen sebanyak 6 kelompok
• Setiap kelompok memiliki 6 anggota
• Kelompok menentukan urutan pemain untuk mengambil balok jenga.
• Jika peserta didik berhasil mengambil jenga maka ia harus
menjawab soal di kartu soal
• Selama menjawab soal masing-masing anggota diberikan waktu 2
menit untuk : mengambil balok Media Jenga, mengambil kartu soal,
memindai dan menjawab soal.
• Setiap 2 menit guru akan memberikan peringatan untuk
menandakan adanya pergantian pemain Jenga.
• Semua kelompok akan bermain secara bersamaan.
Aturan Permainan
• Permainan berlangsung selama 20 menit.
• Poin penilaian yang dihitung adalah: banyak soal yang terjawab, kelompok yang
paling banyak anggotanya bermain, serta ketapatan dalam menjawab soal.
• Jika balok jenga terjatuh maka permainan akan berakhir dan balok tidak dapat
disusun ulang.
• Anggota kelompok tidak diperkenankan untuk bertanya ke kelompok lain.
• Pemain yang melakukan kecurangan akan diberikan peringatan.
• Jika masih tetap melakukan kecurangan maka kelompok tersebut akan
didiskualifikasi
• Jika susunan jenga jatuh maka kelompok diperkenankan untuk menyusun kembali
tetapi poin pada permainan pertama hangus dengan ketentuan masih dalam
rentang waktu permainan
• Jika waktu sudah mau berakhir maka permainan dianggap selesai pada kelompok
tersebut
Skema Permainan
Urgensi Media Pembelajaran

Berdasarkan hasil observasi profiling karakteristik peserta didik didapatkan hasil


bahwa motivasi kelas 11 SMAN 22 Jakarta berada pada kategori kurang, maka
dari itu diciptakanlah suatu solusi berupa penggunaan media pembelajaran yang
berbasis permainan berupa jenga yang terintegrasi ke software wordwall.
Pengembangan media permainan jenga edukasi menjadi salah satu usaha kreatif
dan inovatif untuk menyampaikan materi pembelajaran melalui media perantara
permainan dengan menyenangkan dan efektif
Urgensi Media Pembelajaran

Pembelajaran melalui permainan jenga diharapkan mampu menjadi pembentuk


karakter bagi peserta didik karena dalam permainan ini dibutuhkan kesabaran,
ketelitian, berpikir kritis serta kerja sama kelompok agar tumpukan balok tidak
terjatuh.
Selain itu permainan jenga dapat menciptakan pembelajaran sambil
bermain dengan menyesuaikan permainan ini dengan karakteristik materi,
sehingga diharapkan dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar peserta didik.
KELEBIHAN PERMAINAN

• Bermodelkan permainan, sehingga menarik bagi peserta


didik
• Berbasis teknologi,
• Dapat diterapkan dalam proses pembelajaran
• Murah dan mudah didapatkan
• User friendly, mudah digunakan pengguna.
• Tampilan menarik
• Dapat memberikan pengalaman belajar yang baru.

Anda mungkin juga menyukai