Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu tujuan pendidikan nasional yang termuat dalam
pembukaan UUD 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka panjang
yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradapan manusia di
dunia. Sistem pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Namun, Tujuan dan sistem tersebut tidak sejalan dengan kualitas
pendidikan Indonesia. Kita harus mengakui bahwa mutu pendidikan
dinegara kita masih rendah. Kualitas pendidikan kita masih berada
dibawah rata-rata negara berkembang lainnya. Menurut laporan
monitoring global yang dikeluarkan lembaga PBB, UNESCO tahun 2005
posisi Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara berkembang di
Asia pasifik. Selain itu, menurut The Political and Economic Risk
Consultancy (PERC) yang merupakan lembaga konsultan dari Hongkong
menyatakan kualitas pendidikan di Indonesia sangat rendah, diantara 12
negara Asia yang diteliti, Indonesia satu tingkat dibawah Vietnam.
Rendahnya mutu guru seringkali dipandang sebagai penyebap
rendahnya mutu sekolah. Pandangan ini di nilai tidak adil karena banyak
faktor yang mempengaruhi mutu sekolah, sedangkan guru hanyalah salah
satu faktor saja. Meskipun pandangan ini kurang adil, kiranya pandangan
ini cukup untuk dijadikan bahan refleksi semua pihak akan pentingnya
peningkatan mutu guru. Peningkatn mutu guru diharapkan dapat berimbas
pada peningkatan mutu sekolah.
Peningkatan mutu sekolah melalui peningkatan mutu guru merupakan
salah satu upaya tepat. Hal tersebut dikarenakan guru sebagai pelaksana

1
pendidikan merupakan ujungtombak tercapainya tujuan pendidikan. Guru
yang berkualitas akan memungkinkan tercapainya tujuan pendidikan
secara efektif dan efisien. Sebaliknya, rendahnya kualitas guru akan
menghambat tercapainya tujuan pendidikan. Hal ini menunjukan bahwa
untuk mencapai tujuan pendidikan diperlukan guru yang berkualitas.
Guru yang berkualitas adalah guru yang memiliki sejumlah
persyarataan professional. Dalam diri guru professional terdapat sejumlah
kemampuan, pengetahuan, dan komitmen yang dibutuhkan oleh sistem
pembelajaran. Guru professional akan memungkinkan terjadinya
perbaikan pelaksasaan pembelajaran, baik desain, implementasi, maupun
sistem evaluasi. Hal ini menunjukan bahwa guru professional memiliki
peran penting dalam peningkatan mutu pembelajaran.
Upaya mewujudkan guru professional merupakan pekerjaan yang
rumit dan kompleks. Upaya mewujudkan guru professional ini
membutuhkan perhatian dan komitmen bersama, baik pemerintah,
masyarakat, guru sendiri, maupun pihak-pihak yang terlibat dalam
pengelolaan pendidikan. Dengan upaya sungguh-sungguh yang dilakukan
secara bersama-sama diharapkan guru professional lebih cepat dapat
diwujudkaan.
Terkait dengan hal tersebut diatas, dalam upaya meningkatkan mutu
guru sebagaimana diamanahkan UU No.14 tahun 2005 dan PP 74 tahun
2008, menyebutkan bahwa guru harus berpendidikan minimal SI/D-IV dan
wajib memiliki sertifikan pendidik yang diperoleh melalui pendidikan
profesi. Oleh karena itu, beberapa LPTK membuka Program Profesi Guru
(PPG). PPG merupakan program pendidikan yang diselenggarakan untuk
mempersiapkan lulusan SI kependidikan maupun non kependidikan yang
memiliki bakat dan minat menjadi guru agar menguasai kompetensi guru
secara utuh sesuai dengan sstandar nasional pendidikan sehingga dapat
memperoleh sertifikat pendidikan profesionl. Baik untuk mengajar di
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
UNMUL merupakan salah satu LPTK yang ditunjuk oleh Dikti sebagai
lembaga pelaksana PPG PRAJABATAN.

2
Program PPG dicapai melalui kegiatan pengemasan materi bidang
studi untuk pembelajaran yang mendidik dan praktek pengalaman
lapangan (PPL). Melalui PPL PPG, peserta dipersiapkan untuk
memantapkan penguasaan berbagai kompetensi yang harus dimiliki guru
professional. Dengan demikian pelaksanaan PPL PPG perlu dilakukan
dengan menerapkan prinsip berkelanjutan, terstruktur, dan relevan,
sehingga program ini dapat menjadi wahana bagi peserta PPG untuk
memperoleh kelayakan kompetensi sebagai guru yang professional.
Atas dasar itu, Universitas Mulawarman Samarinda atau UNMUL
sebagai satu lembaga pendidikan tinggi penyelenggara program profesi
guru PRAJABATAN, mengadakan kegiatan PPL PPG PRAJABATAN.
Melalui kegiatan PPL, mahasiswa akan dihadapkan pada kondisi nyata
aplikasi bidang keilmuan, seperti kemampuan mengajar, kemampuan
bersosialisasi, dan bernegosiasi serta kemampuan managerial
kependidikan lainnya yang mencerminkan kompetensi sebagai pendidik.

B. Tujuan
Tujuan PPL ini meliputi tujuan umum dan tujuan khusus
1. Tujuan umum
Mengacu pada UU No.20/ 2003 Pasal 3, tujuan umum
penyelenggara program PPL PPG PRAJABATAN adalah
menghasilkan calon guru yang memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhklak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggungjawab.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus program PPL PPG PRAJABATAN seperti yang
tercantum dalam permendiknas No. 8 Tahun 2009 Pasal 2 adalah untuk
menghasilkan calon guru yang memiliki kompetensi dalam
merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran,

3
menindaklanjuti hasil penilaian, melakukan pembimbingan dan
pelatihan peserta didik serta melakukan penelitian, dan mampu
mengembangkan profesionalitas secara berkelanjutan.

C. Manfaat
Pelaksanaan program PPL PPG ini mempunyai manfaat bagi
praktikan, sekolah, dan masyarakat. Manfaat tersebut dapat dinyatakan
sebagai berikut:
1. Praktikan
PPL PPG diharapkan dapat menerapkan dan mengembangkan
ilmu yang telah diperoleh selama workshop, terhadap dunia nyata
melalui proses belajar mengajar secara langsung yang nantinya dapat
dijadikan sebagai bekal untuk menjadi guru yang professional.
2. Sekolah
PPL PPG bagi sekolah akan memberikan penyegaran suasana
dan pembaruan ide-ide dalam proses belajar mengajar. PPL PPG akan
membuka wawasan dan pengetahuan baru bagi pendidik-pendidik
senior. PPL PPG membuka kesempatan untuk saling berbagi
pengalaman dari guru pamong dan pengetahuan yang didapat
praktikan di workshop
3. Masyarakat
Tersedianya guru professional diharapkan mampu
menumbuhkan motivasi masyarakat untuk semakin mantap dan
percaya bahwa dunia pendidikan mampu memberikan pelayanan yang
cukup memuaskan. Hal ini akan mendorong masyarakat untuk lebih
turut aktif menggalakan program wajib belajar yang dicanangkan oleh
pemerintah.

4
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Dasar Hukum Pelaksanaan PPG


Pelaksanaan PPG mengacu pada dasar hukum berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Pendidikan Nasional
4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 8 Tahun 2009 tentang
Program Pendidikan Profesi Guru Pra Jabatan
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 9 Tahun 2010 tentang
Program Pendidikan Profesi Guru bagi Guru dalam Jabatan.
9. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 126/P/2010 Tahun
2010 tentang Penetapan LPTK Penyelenggara PPG bagi Guru Dalam
Jabatan.
10. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 052/P/2011 Tahun
2011 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor: 126/P/2010.

B. Landasan Konseptual
Landasan konseptual yang dipakai dalam pelaksanaan PPL PPG ini
meliputi:
1. Hakikat Profesi Keguruan
Dalam UU Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 1,
guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

5
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan
oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang
memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi
standar mutu atau norma pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan.
Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,
sertifikat pendidikan, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Kualifikasi akademi sebagaimana dimaksud di atas diperoleh melalui
pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat.
Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dalam UU
Guru Nomor 14 Tahun 2005 meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
professional, yang mana diperoleh melalui pendidikan profesi.
Kompetensi tersebut diuraikan sebagai berikut:
a. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola
pembelajaran peserta didik.
b. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang
mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi
teladan peserta didik.
c. Kompetensi profesional adalah kemampuan menguasai materi
secara luas dan mendalam.
d. Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi
dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik,
sesama guru, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Selain itu, dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru
harus memenuhi kewajiban dalam melaksanakan tugasnya. Kewajiban
tersebut adalah:

6
a. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran
yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil
pembelajaran;
b. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
c. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar
pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik
tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi
peserta didik dalam pembelajaran;
d. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan
kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika;
e. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

2. Hakikat Praktik Pengalaman Lapangan


Praktik pengalaman lapangan adalah semua kegiatan kurikuler
yang harus dilakukan oleh peserta PPL PPG PRAJABATAN, sebagai
pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh pada saat workshop
SSP sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mereka
memperoleh pengalaman dan keterampilan lapangan dalam
penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah latihan
lainnya. Secara sederhana, praktik pengalaman lapangan adalah
kegiatan yang memberikan gambaran nyata kepada mahasiswa tentang
dunia kerja yang akan dihadapi setelah selesai masa pendidikan.
Kegiatan PPL meliputi praktik mengajar terbimbing dan
praktik mengajar mandiri di sekolah latihan. Praktik pengalaman
lapangan (PPL) yang berfungsi memberikan bekal peserta PPL PPG
agar lebih menguasai kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.
a. Sistem praktik pengalaman lapangan
PPL merupakan pendekatan supervisi klinis dan tindakan
reflektif dengan prinsip berkelanjutan, terstruktur, dan relevan

7
dengan perangkat pembelajaran. Supervisi klinis adalah suatu
bentuk bimbingan professional yang diberikan kepada peserta
PPG sesuai dengan kebutuhan untuk meningkatkan
profesionalitas sebagai guru.
Pelaksanaan supervisi klinis mengacu kepada beberpa
prinsip, yaitu (1) hubungan kolegial dan interaktif yang sinergi
dan terbuka; (2) pertemuan untuk musyawarah secara demokratis;
(3) sasaran supervisi adalah kebutuhan dan aspirasi peserta; (4)
pengkajian balikan berdasarkan dan observasi untuk
memantapkan rencana kegiatan selanjutnya; dan (5)
mengutamakan prakarsa dan tanggung jawab peserta.
a. Prosedur dan kegiatan
Prosedur dan kegiatan PPL dapat dilakukan dengan
salah satu dari alternatif pola, yaitu: Non-blok dan Blok.
Prosedur dan kegiatan PPL kedua pola tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut.
1) PPL pola Non-Blok
PPL pola Non-Blok dilaksanakan dengan langkah
kegiatan sebagai berikut:
a) Observasi dan orientasi di sekolah mitra selama satu
minggu
b) Workshop RPP 1
c) Praktik mengajar RPP 1 di sekolah
d) Refleksi praktis mengajar RPP 1
e) Workshop RPP untuk praktik mengajar berikutnya
sampai selesai
Kemudian, ujian PPL dilaksanakan pada minggu
keempat dibulan Oktober, termasuk ujian PPL dan ujian
kinerja. Ujian PPL dilaksanakan dengan penguji guru
pamong dan dosen pembimbing. Sementara itu, ujian
kinerja mendatangkan guru independen dari sekolah lain
untuk memberikan pengalaman melaksanakan PTK, salah

8
satu RPP dirancang sebagai PTK. Perencanaan PTK berupa
proposal yang selanjutnya akan dilaksanakan bersama guru.
Hasil pelaksanaan PTK adalah laporan PTK.
2) PPL Pola Blok
Prosedur dan kegiatan PPL dalam pola blok
dilaksanakan selama satu semester, yaitu pada semester
kedua tahun akademik PPG. Di semester pertama peserta
PPG menyelesaikan Workshop SSP yang menghasilkan
perangkat pemebelajaran untuk semua jenjang satuan
pendidikan (SMP, SMA, SMK, dan PLB). Pada semester
kedua PPG, peserta PPG mengimplementasikan perangkat
pembelajaran sesuai dengan kalender akademik sekolah
mitra.
PPL pola blok dilaksanakan dengan kegiatan
sebagai berikut.
a) Persiapan PPL melalui observasi dan orientasi di
sekolah mitra
b) Praktik mengajar terbimbing
c) Praktir mengajar mandiri
d) Ujian praktik mengajar
Untuk memberikan pengalaman melaksanakan PTK,
salah satu RPP dirancang sebagai PTK. Rancangan PTK
berupa proposal yang selanjutnya akan dilaksanakan
bersama guru. Hasil pelakasanaan PTK adalah laporan
PTK. Untuk peserta PPG PRAJABATAN dengan beban
belajar 36 sks di mana pelaksanaan workshop dan PPL
dilaksanakan dengan menggunakan pola blok.
3. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Pelaksanaan PPL PPG meliputi tempat kegiatan dan tahapan
pelaksanaan.

9
a. Tempat Kegiatan
PPL dilaksanakan di sekolah mitra. Sekolah mitra sebagai
tempat pelaksanaan PPL PPG memiliki kriteria sebagai berikut:
1) Sekolah mitra sebagai lokasi PPL PPG PRAJABATAN
sekurang-kurangnya memiliki peringkat akreditasi B.
2) Terikat dalam nota kesepahaman antara Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota dengan LPTK penyelenggara PPG
PRAJABATAN yang masih berlaku. Pola kemitraan bersifat
Kolaboratif.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan PPL PPG PRAJABATAN meliputi
persiapan PPL, pelaksanaan PPL, dan penilaian PPL.
1) Persiapan PPL
Persiapan PPL meliputi kegiatan sebagai berikut:
penetapan peserta PPL, pendataan dan pemetaan sekolah,
penetapan Dosen Pembimbing, koordinasi dengan sekolah
mitra untuk menetapkan guru pamong, dan jadwal
pelaksanaan PPL, pembekalan Dosen Pembimbing dan Guru
Pamong, dan pembekalan peserta PPL.
2) Pelaksanaan PPL
Penyerahan peserta PPL oleh pihak LPTK penyelenggara
ke sekolah mitra, pelaksanaan PPL di sekolah mitra,
penarikan peserta PPL.
3) Penilaian PPL
Proses penilaian, komponen penilaian, dan kriteria
kelulusan kegiatan PPL sebagai berikut.
a) Penilaian dilakukan selama PPL, yang terdiri atas
penilaian proses dan penilaian akhir. Secara umum,
komponen penilaian terdiri atas kemampuan mengemas
perangkat pembelajaran, praktik mengajar, kemampuan
melakukan tindakan reflektif, dan kemampuan aspek
personal dan sosial.

10
b) Penilaian dilakukan oleh Guru Pamong dan Dosen
Pembimbing yang meliputi: (a) praktik mengajar, (b)
kegiatan nonmengajar, (c) laporan PPL, (d) portofolio,
(e) laporan PPL, (f) laporan PTK.
Seluruh aspek penilaian menggunakan instrumen penilaian
disertai deskripsinya. Kriteria kelulusan PPL minimal B.
4. Kegiatan Peserta Pengalaman Praktik Lapangan
Kegiatan peserta PPL PPG PRAJABATAN meliputi (1)
observasi dan orientasi lapangan, (2) praktik mengajar, (3)
pengembangan kompetensi kepribadian dan sosial, dan (4) kegiatan
non mengajar.
a. Observasi dan Orientasi dan Lapangan
Beberapa kegiatan yang dilakukan peserta PPG pada tahap
observasi dan orientasi lapangan adalah seperti di bawah ini:
1) Mempersiapkan diri dengan berbagai instrumen yang
diperlukan untuk pelaksanaan observasi dan orientasi
lapangan.
2) Berkonsultasi dengan Kepala Sekolah mitra untuk menentukan
sasaran observasi, dan menyusun jadwal kegiatan harian.
3) Mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan
dengan: melihat situasi dan kondisi sekolah, seperti kondisi
guru, fasilitas sekolah, prosedur penggunaan dan pemeliharaan
sarana dan prasarana sekolah; mewawancarai Kepala Sekolah,
Staf TU, guru bidang studi, guru BK, wali kelas, dan petugas
perpustakaan sekolah; mengamati aktivitas peserta didik di
dalam dan di luar kelas; serta aktivitas guru di dalam dan
diluar kelas.
4) Menyusun laporan kegiatan harian serta dengan bukti-bukti
relevan.
5) Mendiskusikan laporan dengan Guru Pamong dan Dosen
Pembimbing untuk mendapatkan pengarahan dan perbaikan
yang diperlukan.

11
6) Membuat laporan tentang proses dan hasil kegiatan observasi
dan orientasi lapangan yang disertai pembahasan untuk
menemukan implikasi bagi pengembangan rencana
pengemasan pembelajaran yang mendidik.
b. Praktik Mengajar
Peserta PPG PRAJABATAN melakukan praktik mengajar
meliputi praktik mengajar terbimbing dan praktik mengajar
mandiri. Praktik mengajar mandiri diamati oleh Dosen
Pembimbing, Guru Pamong, dan mengikutsertakan teman sejawat
(Open Lesson).
c. Pengembangan Kompetensi Kepribadian dan Sosial
Peserta PPG menampilkan kompetensi kepribadian, dan
sosial seperti: kerja sama, etos kerja, kedisiplinan, kepedulian,
tanggung jawab, sopan santun dan sebagainya, selama
pelaksanaan PPL.
d. Melaksanakan Kegiatan Non-mengajar
Selama PPL peserta PPG melaksanakan kegiatan non
mengajar, seperti: manajemen pendidikan sekolah, piket sekolah,
berpartisipasi dalam kegiatan sekolah.
5. Pembuatan Laporan PPL
Laporan PPL memuat seluruh kegiatan PPL meliputi kegiatan
praktik mengajar (observasi dan orientasi lapangan, praktik mengajar)
dan kegiatan non mengajar (penanganan kesulitan belajar peserta
didik, kegiatan ekstrakulikuler dan menajemen sekolah).
a. Penyusunan Laporan PTK
Laporan PTK memuat rumusan masalah dan tujuan,
ketepatan metode yang digunakan, hasil perubahan pada peserta
didik, guru dan sistem pembelajaran, pembahasan atau refleksi,
kesimpulan dan rekomendasi penelitian.
b. Menumpulkan Portofolio

12
Peserta PPG PRAJABATAN mengumpulkan perangkat
RPP yang telah disempurnakan beserta seluruh perangkat lainnya
sebagai portofolio tagihan PPG.

C. Landasan Teori
Ada banyak ide tentang pengertian belajar yang dikemukakan oleh
para ahli. Slavin (dalam Ani, 2007:2) menyatakan bahwa “belajar merupakan
perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman”. Sedangkan menurut
Mortal (dalam Ani, 2007: 2) menyatakan bahwa “belajar merupakan
perubahan relative permanen yang terjadi karena hasil dari praktik atau
pengalaman”. Menurut Gagne dan Berliner (dalam Ani, 2007: 2) menyatakan
bahwa “belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah
perilakunya karena hasil dari pengalaman”.
Berdasarkan pengertian dari para ahli tersebut, dapat disimpulkan
bahwa seseorang yang belajar akan mengalami perubahan perilaku yang
diperolehnya dari hasil praktik atau pengalaman. Hal ini sejalan dengan
adanya kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan yang dilaksanakan oleh
mahasiswa PPG pasca PRAJABATAN, setelah mereka mengikuti kegiatan
Workshop. Praktik pengalaman lapangan dilaksanakan dengan tujuan agar
mahasiswa PPL mempunyai perubahan perilaku dari pengalamannya di
sekolah latihan dan mampu mengimplementasikan hal-hal yang dipelajari
pada saar mengikuti Workshop.
Menurut Gagne (dalam Ani, 2007: 16) “merumuskan perubahan
perilaku berkaitan dengan kemahiran intelektual, strategi kognitif, informasi
verbal, kemahiran motorik, dan sikap”. Perubahan perilaku yang diperoleh
mahasiswa yang nantinya dapat dijadikan sebagai bekal bagi dirinya untuk
mampu menjadi guru yang profesional. Profesionalisme guru dalam mengajar
anatara laian ditandai dalam pengambilan keputusan pendidikan
dipertanggungjawabkan baik dari aspek ilmiah maupun aspek moral.
Pengambilan keputusan antara lain menyangkut bagaimana perlakuan kepada
peserta didik, pendekatan yang digunakan, organisasi materi ajar, pemilihan
saran pendukung proses belajar mengajar. Dengan adanya kegiatan praktik

13
pengalaman tersebut, maka mahasiswa praktikan akan mendapatkan ilmu
berupa pengalaman untuk menuju guru profesional.
Menurut Pieget (2004: 3) manusi tumbuh, beradaptasi dan berubah
melalui perkembangan fisik, perkembangan kepribadian, perkembangan
sosioemosional dan perkembangan kognitif. Keterhubungan teori Pieget
dengan pelaksanaan praktik mengajar yaitu setelah mahasiswa melakukan
praktik mengajar di sekolah, mahasiswa akan beradaptasi dengan lingkungan
sekolah. Adaptasi tersebut berhubungan dengan kepribadian, perkembangan
sosioemosional, dan perkembangan kognitif. Pada peningkatan kepribadian,
maka akan meningkatkan kemantapan mahasiswa untuk menjadi seorang
guru profesional. Selain itu, juga bisa membantu mahasiswa dalam mengatur
emosinya saat menemukan permasalahan dikelas, baik permasalahan tentang
peserta didik maupun dalam pembelajaran. Perkembangan sosioemosional
berkaitan dengan bagaimana komunikasi mahasiswa dengan peserta didik,
dengan Guru Pamong, dan guru-guru di sekolah. Dalam perkembangan
kognitifnya, maka mahasiswa akan memperoleh pengetahuan baru mengenai
karakteristik peserta didik.

14
BAB III
GAMBARAN SINGKAT SMP NEGERI 4 SAMARINDA

A. Gambaran Umum SMP Negeri 4 Samarinda


Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Samarinda merupakan suatu
institusi yang berada dibawah naungan Dinas Pendidikan Kota Samarinda.
SMPN 4 Samarinda ini beralamat di Jalan Ir. H. Juanda RT. 17 No.14
Samarinda Ulu.
Penataan lingkungan sekolah dengan luas 10.129 m2 ini
mendorong terciptanya lingkungan belajar yang asri dan sejuk dengan
mencanangkan ”GREEN SCHOOL ATMOSPHERE”.

B. Tujuan SMP Negeri 4 Samarinda


VISI :
Unggul dalam Mutu dan Prestasi, Terdidik, Berbudaya dengan
Berpedoman pada Imtaq dan Iptek.
MISI :
1) Melaksanakan Pengembangan Standar nasional
2) Melaksananakan Kegiatan Pendidikan Karakter Bangsa dalam
Kegiatan Pembelajaran dan Pengembangan Diri
3) Melaksanakan Kegiatan Imtaq Melalui Pembiasaan Beribadah
Bersama dan Pelaksaan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun)
4) Menciptakan Suasana Pembelajaran Yang Aktif, Inovatif, Kreatif,
Komunikatif dan Menyenagkan untuk Peningkatan Prestasi Akademik
5) Meningkatkan Penguasaan Teknologi dan Komunikasi (TIK) bagi
Siswa, Guru dan Karyawan
6) Mengembangkan Bakat dan Minat Peserta Didik Melalui
Pengembangan Diri dan Pengembangan Imptek
7) Melaksanakan pengembangan Sumber Daya Manusia Tenaga
Pendidik dan Kependidikan melalui workshop, IHT dan Seminar
8) Meningkatkan peran dan partisipasi orang tua siswa dalam
Pengembangan Sekolah

15
9) Mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi persaingan global
10) Melaksanankan program 9K (Keamanan, Kebersihan, Ketertiban,
Keindahan, Kekeluargaan, Kenyamanan, Kerindangan, Kesehatan dan
Kesejahteraan) di sekolah menuju Samarinda Hijau, Bersih, dan Sehat
(HBS).

TUJUAN SEKOLAH:
1. Peningkatan Gain Score Achievment (GSA) rata-rata Ujian Nasional
dari 6,80 menjadi 70,00
2. Menjadi juara I dalam keteladanan siswa tingkat kota
3. Menjadi juara dalam lomba Olympiade Science tingkat kota.
4. Menjadi juara lomba KIR tingkat kota
5. Tim Bola Voli menjadi juara tingkat nasional
6. Tim Bola Basket menjadi juara tingkat kota.
7. Grup Paduan Suara mampu tampil pada acara di tingkat kota.
8. Memiliki grup band yang mampu juara 1 tingkat kota.
9. Tim seni tari menjadi finalis dalam lomba tingkat provinso
10. Tim MTQ menjadi juara 1 tingkat provinsi
11. Tim Karate menjadi juara 1 Tingkat Nasional.
12. 100 %siswa melaksanakan ibadah sesuai dengan agama yang dianut.
13. 90% siswa menguasai keterampilan komputer program windows dan
internet
14. Memiliki Perpustakaan yang representatif dengan pelayanan yang
optimal.
15. Memiliki Laboratorium IPA, dan Laboratorium Komputer
yang representatif.
16. Memiliki ruang kesenian yang representatif
17. 90% masyarakat dan pemerintah percaya atas produk dan bentuk-
bentuk pelayanan sekolah.
18. Melaksanakan kegiatan ketrampilan dan kewirausahaan.

16
C. Data SMP Negeri 4 Samarinda
1. Nama Sekolah : SMP Negeri 4 Samarinda
2. No. Statistik Sekolah : 20.1.16.60.01.004
3. Tipe Sekolah :A
4. Alamat Sekolah : Jl. Ir. H. juanda
: (Kecamatan) Samarinda Ulu
: (Kabupaten/Kota) Samarinda
: (Propinsi) Kalimantan Timur
5. Telepon/HP/Fax : 0541-7774016
6. E-mail dan Website : smp4smd@yahoo.co.id
7. Status Sekolah : Negeri/Swasta (coret yang tidak perlu)
8. Nilai Akreditasi Sekolah : A
9. Luas Lahan, dan jumlah rombel
Luas Lahan : 10.129 m2
jumlah ruang Rombel Kelas VII : 10
jumlah ruang Rombel Kelas VIII : 10
jumlah ruang Rombel Kelas IX : 11
Jumlah Rombel : 31

10. Data peserta didik baru pada tahun terakhir yang dinyatakan diterima di
sekolah

Jumlah Pendaftar Jumlah Peserta


Tahun
Peserta Didik Baru Didik Baru yang diterima

2014/2015 537 277

2015/2016 425 288

2016/2017 573 357

2017/2018 513 308

2018/2019 539 320

17
11. Data Siswa
Jumlah
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
(Kls. VII + VIII +
IX)
Th.
Jumlah
Pelajaran Jml Siswa Jumlah Jml Siswa Jumlah Jml Siswa Jumlah Jml
Rombel Rombel Rombel Siswa Rombel
L P L P L P L P
2014/2015 191 217 12 171 192 10 132 180 10 494 589 32
2015/2016 126 161 9 182 203 11 170 189 11 490 562 31
2016/2017 162 195 10 126 162 9 184 202 11 472 559 30
2017/2018 152 156 10 168 195 11 162 124 9 509 448 30
2018/2019 136 182 10 160 156 10 167 196 11 451 485 31

12. Pendidik dan Tenaga Kependidikan


a. Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah
Jenis Kela-
min Pend. Masa
No. Jabatan Nama Usia
L P Terakhir Kerja

1. Kepala Mohammad Karim, S. Pd., M. Psi L _ 52 S2 30 th


Sekolah
2. Wakil Kepala Sayyid Achmad Fauzi Al Hamid. M. Pd L - 51 S2 23 th
Sekolah

b. Guru
1) Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah
Jumlah dan Status Guru
No. Tingkat Pendidikan GT/PNS GTT/Guru Bantu Jumlah
L P L P
1. S3/S2 4 3 - - 7
2. S1 12 26 2 2 42
3. D-4 - - - - -
4. D3/Sarmud 3 - 1 - 4
5. D2 - - - - -
6. D1 1 1 - - 2
7. SMA/sederajat 1 - - - 1
Jumlah 21 30 3 2 56

18
2) Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang
pendidikan (keahlian)
Jumlah guru dengan latar
Jumlah guru dengan latar
belakang pendidikan yang
belakang pendidikan sesuai
TIDAK sesuai dengan tugas
No. Guru dengan tugas mengajar Jumlah
mengajar

D1/D2 D3/ S1/D4 S2/S3 D1/D2 D3/ S1/D4 S2/S3


Sarmud Sarmud
1. IPA - - 4 1 - - - 1 6
2. Matematika = 2 5 - - - - 2 9
Bahasa
3. - 1 6 - - - - - 7
Indonesia
Bahasa
4. - 1 3 1 - - - - 5
Inggris
Pendidikan
5. - 1 4 2 - - - - 7
Agama
6. IPS 1 - 4 - - - - - 5
7. Penjasorkes - - 3 - - - - - 3
Seni
8. - - 2 - - - 2 - 4
Budaya
9. PKn - - 2 - 1 - - - 3
10. Prakarya - - - - - - 2 - 2
11. TIK - - 1 - - - - - 1
12. BK - - 3 - - - 1 - 4
13. Mulok - - - - - - - - -
Jumlah 1 5 37 4 - - 5 3 56

19
3) Pengembangan kompetensi/ profesionalisme guru
Jumlah Guru yang telah mengikuti kegiatan
Jenis Pengembangan
No. pengembangan kompetensi/profesionalisme
Kompetensi
Laki-laki Perempuan Jumlah
1. Penataran KBK/KTSP 32 35 67
2. Penataran Metode
Pembelajaran (termasuk 32 35 67
CTL)
3. Penataran PTK 32 35 67
4. Penataran Karya Tulis 4
Ilmiah
5. Sertifikasi 20 22 42
Profesi/Kompetensi
6. Pelatihan KTSP 20 28 48
7 Pelatihan K 13 17 26 43

4) Prestasi guru
Perolehan kejuaraan 1 sampai 3 dalam 3
No. Jenis lomba tahun terakhir
Tingkat Jumlah Guru
1. Lomba PTK Nasional
Provinsi
Kab/Kota
2. Lomba Karya tulis Inovasi Nasional
Pembelajaran Provinsi
Kab/Kota
3. Lomba Guru Berprestasi Nasional
Provinsi
Kab/Kota
4. Lomba lainnya: Nasional
............................... Provinsi
Kab/Kota
4. Nasional
Provinsi
Kab/Kota

20
c. Tenaga Kependidikan: Tenaga Pendukung
Jumlah tenaga pendukung dan Jumlah tenaga
kualifikasi pendidikannya pendukung
Jumlah
Berdasarkan Status
Tenaga dan Jenis Kelamin
No.
pendukung PNS Honorer
SD SMP SMA D1 D2 D3 S1 S2
L P L P

1. Tata Usaha - - 7 - - - 1 - 2 5 1 8

2. Kurikulum * * 1 - - - - - - - - 1 1

3. Perpustakaan - - - - - 1 - - - - - 1 1

4. Laboran lab.
- - 1 - - - - - - - - 1 1
IPA

5. Teknisi lab.
- - - - - - 1 - - - 1 - 1
Komputer

6. Laboran lab.
- - - - - - - - - - - - -
Bahasa

7. PTD (Pend
- - - - - - - - - - - - -
Tek. Dasar)

8. Kantin - - - - - - - - - - - - -

9. Penjaga
1 - - - - - - - - - 1 - 1
Sekolah

10. Tukang
- - 1 - - - - - - - 1 - 1
Kebun

11. Keamanan - - 2 - - - - - - - 2 - 2

12. Pelayan
3 - 2 - - - - - - - 3 2 5
/kebersihan

Jumlah 5 - 14 - 1 2 - 2 5 11 4 22

21
13. a) Data Ruang Belajar (Kelas)
Jumlah dan ukuran Jml. ruang Jumlah ruang yg
lainnya digunakan u. R.
Kategori Ukuran Ukuran Ukuran
Jumlah (d) yg digunakan Kelas
Kondisi 7x9 m2 > 63m2 < 63 m2
=(a+b+c) untuk r. Kelas (f)=(d+e)
(a) (b) (c)
(e)
Baik 31 31 31 ruang, 31
Rusak yaitu: ………
ringan
Rusak
sedang
Rusak
Berat
Rusak
Total

b) Data Ruang Belajar Lainnya (di isi dalam angka)


Jenis Ruangan Jumlah Ukuran Kondisi Jenis Ruangan Jumlah Ukuran Kondisi
(buah) (pxl) *) (buah) (pxl)
1. Perpustakaan 1 7× 12 baik 6. Lab. Bahasa 1 8× 15 Baik
2. Lab. IPA 1 17× 8 baik 7. Lab. Komputer 1 8×15 Baik
3. Ketrampilan - - - 8. PTD - - -
4. Multimedia - - - 9. Serbaguna/aula 1 9× 42 Baik
5. Kesenian - - - 10. ……………

c) Data Ruang Kantor (diisi dalam angka)


Jenis Ruangan Jumlah (buah) Ukuran (pxl) Kondisi*)
1. Kepala Sekolah 1 3X6 Baik
2. Wakil Kepala Sekolah 1 6X6 Baik
3. Guru 1 7 X 16 Baik
4. Tata Usaha 1 7 X 8 Baik
5. Tamu 1 5X6 Baik
6. Ruang Pertemuan 1 3X6 Baik

22
d) Data Ruang Penunjang (diisi dalam angka)
Jenis Ruangan Jumlah Ukura Kondisi*) Jenis Jumlah Ukuran Kondisi
(buah) n (pxl) Ruangan (buah) (pxl)
1. Gudang 1 3 ×3 Baik 10. Ibadah 1 8 × 8 Baik
2. Dapur 1 4×7 Baik 11. Ganti - -
3. Reproduksi 12. Koperasi 1 4×7 Baik
4. KM/WC Guru 6 1,5× 1,5 baik 13. Hall/lobi 1 4×7 Baik
5. KM/WC Siswa 22 1,5× 1,5baik 14. Kantin 7 2×3 Baik
6. BK 1 6×8 baik 15. Rumah -
Pompa/
Menara Air
7. UKS 1 6×8 baik 16. Bangsal 2 Baik
4 ×15
Kendaraan
8. PMR/Pramuka 1 3×3 baik 17. Rumah -
Penjaga
9. OSIS 1 3×8 baik 18. Pos Jaga 1 2 ×2 Baik

14. Lapangan Olahraga dan Upacara


Lapangan Jumlah Ukuran Kondisi Keterangan
(buah) (pxl)
1. Lapangan Olahraga
a. Basket 1 40 X 20 m Baik
b. Volly Ball 1 32 X 15 m Baik
c. Bulutangkis 1 30 X 12 m Baik
2. Lapangan Upacara 1 40 X 20 m Baik

15. Kepemilikan Tanah : Pemerintah/ yayasan/ pribadi/ menyewa/ menumpang*)


Status Tanah : SHM/HGB/Hak Pakai/Akte Jual Beli/Hibah*)
Luas Lahan/Tanah : 10.129 m2
Luas Tanah Terbangun : 2,523,25 m2
Luas Tanah Siap Bangun : 90 m2
Luas Lantai Atas Siap Bangun: 136 m2

23
16. Perabot (furniture) Utama
a. Perabot Ruang Kelas (belajar)
Perabot
Jumlah dan Jumlah dan
Jumlah kondisi kondisi kursi Almari + rak buku/alat Papan tulis
No. ruang meja siswa siswa
kelas
Ringan

Ringan

Ringan

Ringan
Berat

Berat

Berat

Berat
Baik

Baik

Baik

Baik
Rsk.

Rsk.

Rsk.

Rsk.

Rsk.

Rsk.

Rsk.

Rsk.
Jml

Jml

Jml

Jml
1 31 999 baik - - 999 baik - - 31 baik - - 31 baik - -

b. Perabot Ruang Belajar Lainnya


Perabot
Almari + rak
Meja Kursi Lainnya
buku/alat
No. Ruang
Ringan

Ringan

Ringan

Ringan
Berat

Berat

Berat

Berat
Baik

Baik

Baik

Baik
Rsk.

Rsk.

Rsk.

Rsk.

Rsk.

Rsk.

Rsk.

Rsk.
Jml

Jml

Jml

Jml
1. Perpustakaan 12 baik 40 baik 16 baik
2. Lab. IPA 15 baik 45 baik 6 baik
3. Ketrampilan - - - - - - - - - - - - - - - -
4. Multimedia - - - - - - - - - - - - - - - -
5. Lab. Bahasa 40 baik - - 40 baik - - 1 baik - - - - - -
6. Lab. Komputer 36 baik - - 36 baik - - 1 baik - - - - - -
7. Serbaguna - - - - 150 baik - - - - - - - - - -
8. Kesenian - - - - - - - - - - - - - - - -
9. PTD - - - - - - - - - - - - - - - -
10.Lainnya: ........ - - - - - - - - - - - - - - - -

Perabot

Meja Kursi Almari + rak buku/alat Lainnya


No. Ruang
Ringan

Ringan

Ringan

Ringan
Berat

Berat

Berat

Berat
Baik

Baik

Baik

Baik
Rsk.

Rsk.

Rsk.

Rsk.

Rsk.

Rsk.

Rsk.

Rsk.
Jml

Jml

Jml

Jml

1. Kepala 2 baik - - 15 baik - - 1 baik - - - - - -


Sekolah

24
2. Wk 7 baik - - 11 baik - - 9 baik - - - - - -
Kepala
Sekolah
3. Guru 58 baik - - 58 baik - - 4 baik - - - - - -

4. Tata 9 baik - - 9 baik - - 11 baik - - - - - -


Usaha
5. Tamu 1 baik - - 4 baik - - - - - - - - - -

6. Bina 5 baik - - 5 baik - - 2 baik - - - - - -


Bidang
c. Perabot Ruang Kantor
Perabot

Meja Kursi Almari + rak buku/alat Lainnya


No
Ruang
.
Ringan

Ringan

Ringan

Ringan
Berat

Berat

Berat

Berat
Baik

Baik

Baik

Baik
Rsk.

Rsk.

Rsk.

Rsk.

Rsk.

Rsk.

Rsk.

Rsk.
Jml

Jml

Jml

Jml
1. Kepala 2 baik - - 15 baik - - 1 baik - - - - - -
Sekolah
2. Wk 7 baik - - 11 baik - - 9 baik - - - - - -
Kepala
Sekolah
3. Guru 58 baik - - 58 baik - - 4 baik - - - - - -
4. Tata 9 baik - - 9 baik - - 11 baik - - - - - -
Usaha
5. Tamu 1 baik - - 4 baik - - - - - - - - - -
6. Bina 5 baik - - 5 baik - - 2 baik - - - - - -
Bidang

d. Perabot Ruang Penunjang


Perabot
Almari + rak Lainnya
Meja Kursi
buku/alat
No. Ruang
Ringan

Ringan

Ringan

Ringan
Berat

Berat

Berat

Berat
Baik

Baik

Baik

Baik
Rsk.

Rsk.

Rsk.

Rsk.

Rsk.

Rsk.

Rsk.

Rsk.
Jml

Jml

Jml

Jml

1. BK 4 baik - - 4 baik - - 1 baik - - - - - -

2. UKS 3 baik - - 6 baik - - 1 baik - - - - - -

25
3. PMR/ 1 baik - - 1 baik - - 1 baik - - - - - -

Pramuka
4. OSIS 2 baik - - 4 baik - - 1 baik - - - - - -

5. Gudang - - - - - - - - - - - - - - -

6. Ibadah - - - - 1 - - - 1 baik - - - - -

7. Koperasi 1 baik - - 1 baik - - 4 baik - - - - - -

8. Hall/lobi 1 - - - 4 baik - - - - - - - - - -

9. Kantin - - - - - - - - - - - - - - - -

10. Pos jaga 1 baik - - 1 baik - - - - - - - - - -

11. Reproduksi - - - - - - - - - - - - - - - -

12. Lainnya: … - - - - - - - - - - - - - - - -

17. Koleksi Buku Perpustakaan


No. Jenis Jumlah Kondisi
Rusak Baik
1. Buku siswa/pelajaran (semua mata pelajaran) 30.143 - Baik
2. Buku bacaan (misalnya novel, buku ilmu 989 - Baik
pengetahuan dan teknologi, dsb.)
3. Buku referensi (misalnya kamus, ensiklopedia, dsb.) 458 - Baik
5. Jurnal - -
6. Majalah - -
7. Surat kabar 1 - Baik
8. Lainnya: ..................................... - - -
Total 31.591 Baik

18. Fasilitas Penunjang Perpustakaan


No. Jenis Jumlah / Ukuran/ Spesifikasi
1. Komputer 1
2. Printer 1
3. Ruang baca 1
4. TV -
5. LCD -

26
6. VCD/DVD player -
7. Lainnya:
...........................................

19. Alat/ Bahan di Laboratorium/ Ruang Keterampilan/ Ruang Multimedia (diisi


dalam angka)
Jumlah, kualitas, dan kondisi alat/ bahan*)
Jumlah Kualitas Kondisi
No. Alat/bahan Kurang dari 25%-50% 50%-75% 75%-100%
Sangat Rusak Rusak
25% dari dari dari dari Kurang Cukup Baik Baik
baik berat ringan
kebutuhan kebutuhan kebutuhan kebutuhan
1. Lab. IPA - - - √ - baik - - - -
2. Lab. bahasa - - - √ - baik - - - -
3. Lab. - - - √ - baik - - - -
komputer
4. Ketrampilan - - - - - - - - - -
5. PTD - - - - - - - - - -
6. Kesenian - - - - - - - - - -
7. Multimedia - - - - - - - - - -
*) Lampirk
an daftar alat pada laboratorium/ruang dengan spesifikasi teknisnya
20. Prestasi Sekolah/ Peserta Didik
a. Prestasi Akademik: NUN
Rata-rata NUN
Tahun Rata-rata
No. Bhs Bahasa
Pelajaran IPA Matematika Jumlah empat
Indonesia Inggris
mapel
1. 2013/2014 7.90 6.15 5,24 6.98 26.27 6.57
2. 2014/2015 79,30 59,81 52,02 68,58 259,71 64,93
3. 2015/2016 79,39 56,40 47,19 67,39 250,37 62,59
4. 2016/2017 79,97 55,01 47,90 58,16 240,14 60,04
5. 2017/2018 77,67 69,19 52,84 59,34 259,05 84,76

27
b. Prestasi Akademik: Peringkat rerata NUN
Peringkat
Tingkat Kecamatan
Tingkat Kab/Kota Tingkat Propinsi
(Rayon)
Tahun Sek. Sek. Sek.
No.
Pelajaran Sek. Sek. Negeri Sek. Sek. Negeri Sek. Sek. Negeri
Negeri Swasta dan Negeri Swasta dan Negeri Swasta dan
Swasta Swasta Swasta

1 2013/2014 1 1 1 - 1

2 2014/2015 2 3 2 5

3 2015/2016 2 5 3 10

4 2016/2017 2 10 3 10

5 2017/2018 2 8 3 8

c. Angka Kelulusan dan Melanjutkan


Jumlah Kelulusan dan Kelanjutan Studi

Tahun % Lulusan % Lulusan


No. Jumlah
Ajaran Jumlah % yang yang TIDAK
Peserta
Lulus Kelulusan Melanjutkan Melanjutkan
Ujian
Pendidikan Pendidikan

1 2013/2014 295 295 100 100 -

2 2014/2015 314 313 99,68 99,68 -

3 2015/2016 376 376 100 100 -

4 2016/2017 388 388 100 100 -

5 2017/2018 285 285 100 100 -

28
d.Perolehan Kejuaraan/Prestasi Akademik: Lomba-lomba
Tahun 2014/2015 Tahun 2015/2016
Tingkat Tingkat
No. Nama Lomba Juara Juara
Kab/ Pro- Nasio- Kab/ Pro- Nasio
ke: ke:
Kota pinsi nal Kota pinsi -nal
1. Lomba Matematika - - - - - - - -
2. Pidato Bhs. Inggris - - - - - - - -
3. Olimpade IPA - - - - - - - -

e. Perolehan Kejuaraan/Prestasi Non Akademik


Tahun 2013/2014 Tahun 2014/2015
No Tingkat Tingkat
Nama Lomba Juar Juar
. Kab/ Pro- Nasio Kab/ Pro- Nasio-
a ke: a ke:
Kota pinsi -nal Kota pinsi nal
1. Kejuaraan Bulutangkis I √ √ - I √ - -
2. Silat I √ - - I √ - -
3. Bola Volly I √ - - √ √ -
4. Bola Basket I √ - - I √ - -
5. Kejurda Karate I √ √ √ √ √ √
6. Lomba PMR I √ - - I √ - -
7. Gerak Jalan I √ - - I √ - -
8. MTQ I √ - - I √ √
9. Drumband I - √ - II √
10. Festival Teater I √ - - I √

29
BAB IV
PRAKTIK MENGAJAR TERBIMBING DAN MANDIRI

A. Praktik Mengajar
Praktik mengajar meliputi waktu, tempat, tahapan kegiatan, materi
kegiatan, pelaksanaan, dan proses bimbingan.
1. Waktu Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Program Pendidikan Profesi Guru
dilaksanakan pada bulan Juli 2018 sampai dengan bulan November 2018.
2. Tempat Pelaksanaan
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan dilaksanakan di SMP Negeri 4
Samarinda yang terletak di Jalan Ir. H. Juanda.
3. Tahapan Kegiatan
Tahapan kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut.
a. Observasi dan orientasi di sekolah mitra selama 1 minggu dimulai
pada tanggal 30 Juli sampai 10 agustus 2018.
b. Praktik mengajar terbimbing pada tahap pertama dikelas pada tanggal
31 Juli – 7 Agustus 2018.
c. Praktik mengajar mandiri pada tanggal 1 Agustus – 7 November 2018.
d. Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas kolaborasi bersama guru,
teman sejawat, dan hasil pelaksanaan berupa laporan PTK.
e. Ujian kinerja PPL dilaksanakan pada minggu ke 1 bulan November
2018 tanggal 7 November 2018.
4. Materi Kegiatan
Uraian materi kegiatan adalah sebagai berikut.
a. Praktik Pengalaman Lapangan Terbimbing
Praktik pengalaman lapangan terbimbing adalah praktik
mengajar yang mengupayakan agar peserta PPG dapat menerapkan
kemampuan mengajar sesuai dengan pendalaman materi dalam
Workshop SSP secara utuh dan terintegrasi dengan bimbingan Guru
Pamong dan Dosen Pembimbing.

30
Pelaksanaan praktik mengajar terbimbing di SMP Negeri 4
Samarinda, dilaksanakan oleh 1 praktikan dalam kelas sesuai dengan
jadwal mengajar dan materi yang akan diajarkan dengan dibimbing
oleh Guru Pamong yang bersangkutan. Setiap praktikan memegang 2
kelas yang langsung didampingi oleh Guru Pamong yang
bersangkutan guna membantu memanajemen kelas selama praktikan
mengajar.
Perencanaan yang disiapkan oleh praktikan adalah membuat
perangkat pembelajaran sesuai dengan hasil Workshop SSP meliputi:
1) Penggalaan Silabus Pembelajaran
2) RPP
3) Bahan Ajar
4) Penilaian (Kisi-kisi, soal, kunci tes formatif dan pedoman
penilaian, daftar nilai, analisis hasil evaluasi)
5) Media pendukung RPP
6) Lembar refleksi guru dan peserta didik
7) Jurnal mengajar
Sebelum melakukan kegiatan ini, praktikan terlebih dahulu
berkonsultasi dengan Guru Pamong tentang materi yang akan
disampaikan serta media atau metode yang akan digunakan. Selain
mengkonsultasikan beberapa hal tersebut praktikan juga menggali
informasi keadaan kelas serta perkembangan peserta didik. Setelah
melewati tahap tersebut maka praktikan siap mengajar di dalam kelas
dengan didampingi Guru Pamong.
b. Praktik Pengalaman Lapangan Mandiri
Perencanaan yang disiapkan oleh praktikan pada saat praktik
mengajar secara mandiri sama dengan perencanaan waktu praktik
terbimbing. Setelah persiapan selesai praktikan tetap
mengkonsultasikan dengan Guru Pamong. Akan tetapi perbedaan
dalam pelaksanaannya ialah praktikan tidak lagi didampingi oleh Guru
Pamong, melainkan praktikan melaksanakan pengajaran sendiri
didalam kelas. Dengan kata lain praktikan benar-benar dilatih

31
memanajemen kelas dan menyampaikan materi sendiri sesuai dengan
kemampuannya tanpa adanya pendamping didalam kelas.
c. Penelitian Tindakan Kelas
Meskipun pelaksanaan PPL PPG dibatasi oleh waktu, tetapi
tetap dituntut untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas sebagai
salah satu bentuk tindakan reflektif terhadap permasalahan yang
dihadapi dalam pembelajaran selama PPL berlangsung. Hasil dari
pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini berupa laporan PTK.
d. Ujian Praktik Pengalaman Lapangan
Kegiatan praktik pengalaman lapangan di SMP Labschool
Jakarta diakhiri dengan ujian PPL berupa praktik mengajar yang
merupakan unsur dari uji kompetensi guru. Ujian PPL bertujuan untuk
mengukur kemampuan peserta PPG dan menetapkan keberhasilan
peserta PPG dalam melaksanakan latihan mengajar.
Ujian PPL dilaksanakan sekali, dengan pengalaman selama
praktik terbimbing maupun mandiri. Praktikan mempersiapkan secara
optimal dan maksimal baik dari persiapan maupun pada saat
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Dalam ujian PPL, praktikan
dinilai langsung oleh Guru Pamong bersama dengan Dosen
Pembimbing selama proses pembelajaran berlangsung. Aspek yang
dinilai dari praktikan adalah perencanaan perangkat pembelajaran,
proses KBM, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial.
e. Ujian Kinerja
Sama halnya dengan ujian PPL, ujian kinerja bertujuan untuk
mengukur kemampuan peserta PPG dan sebagai tolak ukur
keberhasilan pembelajaran dikelas. Ujian kinerja dilaksanakan pada
akhir PPL yang mempunyai sistem penilaian sedikit berbeda dengan
ujian PPL. Jika ujian PPL dinilai hanya oleh Guru Pamong, sistem
penilaian ujian kinerja adalah silang oleh Guru Independen yang
berasal dari sekolah lain yang sesuai dengan bidang studi praktikan,
Guru Pamong, Dosen Pembimbing, dan disahkan oleh Kepala

32
Sekolah. Dalam hal ini, Guru Independen didatangkan dari SMP
Negeri 4 Samarinda.
f. Pelaksanaan Kegiatan PPL
Dalam kegiatan PPL di SMP Negeri 4 Samarinda ada beberapa
kegiatan PPL yang dilaksanakan, yaitu sebagai berikut.
a. Penyusunan Perangkat Pembelajaran
Sebelum melakukan praktik mengajar, peserta PPG dibekali
pengetahuan melalui kegiatan Pendalaman Materi Subject Specific
Paedagogy (SSP) guna mengemas perangkat pembelajaran.
Penyusunan perangkat pembelajaran dilakukan secara individu dan
kelompok, meliputi silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran,
bahan ajar, penilaian dan media pembelajaran.
Pengemasan perangkat pembelajaran selanjutnya dilakukan
melalui kegiatan workshop. Hasil pelaksanaan workshop
selanjutnya diuji dalam bentuk peerteaching dalam kelompok
dengan bimbingan Dosen Pengampu dan Guru Pamong. Setelah
mendapatkan saran dan masukan serta telah disahkan oleh Dosen
Pengampu dan Guru Pamong, selanjutnya perangkat pembelajaran
hasil workshop diimplementasikan dalam pelaksanaan PPL di
sekolah mitra. Dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah mitra
ini, peserta PPG tetap mengadakan konsultasi dan refleksi bersama
dengan Guru Pamong dan Dosen Pembimbing untuk
menyempurnakan kembali perangkat pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
b. Praktik Mengajar
Praktik mengajar dibagi menjadi dua kategori, yaitu:
1) Praktik Pengalaman Lapangan Terbimbing
Praktik mengajar terbimbing adalah praktik mengajar
yang mengupayakan agar peserta PPG PRAJABATAN dapat
menerapkan kemampuan mengajar secara utuh dan terintegrasi
dengan bimbingan Guru Pamong dan Dosen pembimbing.
Pelaksanaan praktik mengajar terbimbing di SMP Negeri 4

33
Samarinda dilaksanakan oleh satu praktikan dalam kelas sesuai
dengan jadwal mangajar dan materi yang akan diajarkan
didampingi oleh Guru Pamong yang bersangkutan.
2) Praktik Pengalaman Lapangan Mandiri
Praktik mengajar mandiri adalah praktik mengajar yang
dilakukan oleh praktikan tanpa ada pendampingan oleh Guru
Pamong. Hal ini dilakukan dengan maksud agar peserta PPG
PRAJABATAN belajar bagaiamana memanajemen kelas
dengan baik sehingga apa yang disampaikan ketika proses
belajar mengajar berlangsung dapat diterima oleh peserta
didik.
g. Pelaksanaan PPL
Jadwal dan materi praktik mengajar yang dilaksanakan oleh
praktikan selama mengikuti kegiatan PPL PPG PRAJABATAN di
SMP Negeri 4 Samarinda adalah sebagai berikut.
a. Pelaksanaan PPL Terbimbing
b. Pelaksanaan PPL Mandiri
c. Pelaksanaan Ujian PPL
Kegiatan praktik pengalaman lapangan di SMP Negeri 4
Samarinda diakhiri dengan ujian praktik mengajar. Ujian praktik
mengajar adalah untuk mengukur kemampuan peserta PPG
PRAJABATAN dalam mengajar dan menetapkan keberhasilan
dalam melaksanakan latihan mengajar.
d. Ujian Kinerja
Ujian kinerja adalah kewenangan Guru Pamong mata
pelajaran terkait, Dosen Pembimbing, dan Tim Independen.
Penilaian berdasarkan pengamatan Guru Pamong, Dosen
Pembimbing dan Tim Independen ketika kegiatan belajar
mengajar berlangsung dikelas.
h. Proses Pembimbingan
Proses bimbingan meliputi proses bimbingan dengan Dosen
Pembimbing dan Guru Pamong.

34
a. Dosen Pembimbing
Proses bimbingan dilaksanakan sejak di kampus UNMUL
oleh Dosen Pengampu mata kuliah pada saat melaksanakan
kegiatan workshop maupun peerteaching, yang berisi tentang cara
penyusunan perangkat pembelajaran dan kegiatan pembelajaran
dengan mengimplementasikan pendakatan dan metode yang
inovatif serta cara mengaplikasikan teknologi informasi.
Dosen Pembimbing PPL di SMP Negeri 4 Samarinda
adalah Dr. H. Usfandi Haryaka, M.Pd, Beliau memberikan
bimbingan kepada mahasiswa dalam merencanakan dan
melaksanakan kegiatan PPL di sekolah mitra. Beliau membimbing
mahasiswa dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
yang disesuaikan dengan format di sekolah mitra. Dosen
Pembimbing juga lebih dari lima kali hadir mengunjungi
mahasiswa untuk memberikan motivasi kepada mahasiswa dan
bertukar pikiran dengan mahasiswa tentang cara-cara
melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan.
b. Guru Pamong
Guru Pamong praktikan di SMP Negeri 4 Samarinda adalah
Bapak Sunangin, S.Pd. Guru Pamong memberikan bimbingan
kepada praktikan dalam menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran yang materinya sesuai dengan kebutuhan di sekolah
mitra. Guru Pamong memberikan masukan tentang rencana
pembelajaran yang akan disusun, hal ini dimaksudkan agar terjadi
sinkronisasi antara pemikiran praktikan dengan guru dalam
menyampaikan pelajaran, tercapainya tujuan pembelajaran sesuai
dengan apa yang sudah dirumuskan, dan menghindari adanya
miskonsepsi dalam pembelajaran. Sebelum melaksanakan
pembelajaran, praktikan terlebih dahulu mengkonsultasikan RPP
kepada Guru Pamong, agar pembelajaran yang akan dilaksanakan
sesuai dengan kondisi fisik dan mental peserta didik.

35
Guru Pamong mengamati dan menilai penampilan praktikan
selama mengajar. Setelah pembelajaran selesai, Guru Pamong
melakukan refleksi penampilan praktikan dengan menyampaikan
kekurangan dan kelebihan dari penampilan praktikan ketika
mengajar. Hasil refleksi tersebut dijadikan referensi bagi praktikan
untuk memperbaiki pada penampilan selanjutnya. Selain itu, Guru
Pamong selalu memperkenalkan metode-metode baru dalam
mengajar. Guru Pamong juga selalu memberikan motivasi yang
sangat berharga, serta membimbing praktikan dalam kegiatan non
pembelajaran dengan cara yang jelas dan mudah dipahami,
sehingga tujuan kegiatan yang sudah direncanakan dapat tercapai.

B. Kegiatan Non Mengajar


Tugas seorang guru tidak hanya melaksanakan pembelajaran dikelas,
tetapi juga harus melaksanakan tugas-tugas non mengajar yang harus dilakukan
untuk mendukung profesi keguruannya. Tugas-tugas non mengajar yang telah
dilaksanakan adalah:
1. Upacara Bendera
2. Administrasi proses belajar mengajar
3. Administrasi perkantoran
4. Administrasi kesiswaan
5. Administrasi ketenagaan/kepegawaian
6. Administarsi perlengkapan
7. Administrasi perpustakaan
8. Administrasi keuangan
9. Administrasi hubungan masyarakat
Adapun kegiatan non mengajar yang dilaksanakan di sekolah adalah:
1. Melaksanakan upacara bendera
2. Ikut melaksanakan piket harian
3. Membantu ikut serta menjadi pengawas pada saat Ujian Tengah Semester
4. Membantu guru pamong dalam pembuatan media pembelajaran
5. Ikut dalam kegiatan ekstrakulikuler

36
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berikut adalah simpulan atas pelaksanaan PPL di SMP Negeri 4
Samarinda berdasarkan kegiatan praktik mengajar yang telah dilakukan dan
juga data-data yang diperoleh dari hasil observasi selama melaksanakan PPL
di SMP Negeri 4 Samarinda, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Keadaan fisik, keadaan lingkungan, dan fasilitas di SMP Negeri 4
Samarinda sudah memadai dan sangat kondusif untuk digunakan
sebagai sarana dan tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran bagi
peserta didik.
2. Kualitas dan kuantitas guru di SMP Negeri 4 Samarinda sudah baik dan
sesuai dengan kebutuhan, karena sebagian besar sudah bersertifikat
pendidik profesional dalam menjalankan tugas tidak hanya mengajar
tetapi juga membimbing dan mendidik agar peserta didik menjadi
peserta didik yang berkarakter.
3. Keadaan peserta didik di SMP Negeri 4 Samarinda untuk tiap kelasnya
dapat dikatakan sebagai kelas sedang dengan jumlah siswa tiap kelas
rata-rata 32 peserta didik.
4. Interaksi antara komponen-komponen sekolah di SMP Negeri 4
Samarinda sangat baik karena terjalin hubungan yang harmonis dan
satu sama lain antar komponen menjalankan tugas sesuai dengan
tanggung jawab dan tata tertib yang ada di sekolah.
5. Kegiatan pembelajaran di SMP Negeri 4 Samarinda sudah
memanfaatkan media pembelajaran yang tersedia di sekolah, media
dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk menghasilkan kegiatan
pembelajaran yang inovatif.
6. Peserta didik di SMP Negeri 4 Samarinda sangat perhatian dan aktif
dalam kegiatan pembelajaran, sehingga menjadikan kegiatan
pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan.

37
7. Program Pengalaman Lapangan (PPL) sebagai salah satu program
pelatihan bagi peserta calon guru professional. Melalui program ini
peserta PPG dapat menerapkan berbagai pengetahuan, keterampilan
untuk memperoleh pengalaman lain dalam hal merencanakan,
mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran.
8. Tugas seorang guru sangat kompleks, baik kegiatan mengajar maupun
non mengajar sangat mendukung keberhasilan guru dalam mengajar.
9. Pemilihan metode dan strategi pembelajaran dalam proses mengajar,
tergantung pada kemampuan guru dan materi yang diajarkan.
10. SMP Negeri 4 Samarinda sangat layak digunakan sebagai objek
pelatihan calon guru professional karena dilihat dari keadaan fisik dan
non fisik, sudah sangat layak dan menunjang dalam proses belajar
mengajar.
B. Saran
Setelah melaksanakan kegiatan praktik pengalaman lapangan,
praktikan memberikan saran kepada beberapa pihak, yakni UNMUL sebagai
LPTK penyelenggara, sekolah sebagai tempat praktikan menimba ilmu, dan
bagi praktikan sendiri.
1. Pihak Universitas Mulawarman
a. Panduan PPL hendaknya disediakan dan diberikan secara detail
kepada mahasiswa diawal kegiatan, sehingga petunjuk pelaksanaan
kegiatan jelas.
b. Keberhasilan pelaksanaan PPL merupakan tanggung jawab bersama
antara peserta PPG, sekolah mitra, maupun pihak Universitas dan
semua pihak yang bersangkutan. Oleh karena itu, dalam upaya
meningkatkan kualitas PPL ini sebaiknya diperlukan adanya
kerjasama yang baik antara semua komponen yang terlibat
didalamnya. Hal ini dimaksudkan agar adanya peningkatana peran
dan fungsi masing-masing komponen.
2. Pihak Sekolah
Dalam upaya meningkatkan kualitas PPL, hendaknya perlu
rancangan program untuk mengoptimalkan fungsi dan peran peserta

38
PPG bagi pengembangan dan fungsi masing-masing komponen.
3. Peserta PPL
a. Hendaknya meningkatkan penguasaan 4 Kompetensi Guru
b. Hendaknya menjaga nama baik almamater dan memiliki
kepribadian yang baik dan luhur
c. Hendaknya bersikap disiplin dan tetap mengikuti kegiatan PPL
sampai penarikan kembali peserta PPL.
d. Saling kerjasama dalam menjalankan tugas – tugas akademik dan
non akademik.
e. Saling menghormati dan menghargai dengan para guru dan sesama
peserta PPL serta elemen masyarakat sekolah.

39

Anda mungkin juga menyukai