Anda di halaman 1dari 2

Nama: Ade Bambang Susila W

NIM : 23100660021
PPG PraJabatan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Tugas 4.2 Melakukan Analisis dan Refleksi


1. Bagaimana berlangsungnya proses pembelajaran di dalam kelas? Apakah sudah
memenuhi kebutuhan peserta didik akan lingkungan belajar yang aman dan nyaman?
Jelaskan.
2. Seberapa besar peran guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan
nyaman ketika proses pembelajaran berlangsung? Berikan contohnya
3. Apakah guru mengkomunikasikan kepada orang tua hal-hal apa saja yang terjadi
selama proses pembelajaran di dalam kelas? Bagaimana cara
mengkomunikasikannya?
4. Apakah guru atau pihak sekolah melibatkan masyarakat dan lingkungan sekitar
selama proses pembelajaran? Jika ya, apakah peran masyarakat dalam proses
pembelajaran tersebut? Jika tidak, apakah yang menjadi alasan guru atau pihak
sekolah tidak melibatkan masyarakat dan lingkungan sekitar?
5. Buatlah skenario pembelajaran secara singkat dengan melibatkan keikutsertaan
keluarga dan masyarakat dalam membentuk karakter disiplin positif dan menciptakan
lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik.

Jawab:

1. berdasarkan hasil observasi dan asistensi mengajar yang telah saya lakukan di SMAN 2
Yogyakarta, proses pembelajaran yang dilakukan berlangsung aman dan nyaman serta peserta
didik aktif dalam mengikuti pembelajaran dan juga sudah memenuhi lingkungan belajar yang
aman dan nyaman karena peserta didik sudah diberikan jadwal piket untuk belajar bertanggung
jawab atas kebersihan kelasnya agar bisa memberikan kenyamanan pada saat proses
pembelajaran dan juga didukung fasilitas penunjang seperti kipas angin, mendapatkan
penerangan ruang kelas yang cukup serta fasilitas penunjang LCD dan proyektor yang
menciptakan kenyamanan bagi peserta didik dan untuk keamanan peserta didik hal ini menjadi
program unggulan sekolah karena SMAN 2 Yogyakarta menggunakan kebiasaan 5S (senyum,
sapa, salam, sopan, santun) yang mana implementasinya tidak hanya dari peserta didik saja,
namun dari seluruh warga sekolah.
2. Berdasarkan pengalaman saya saat melakukan observasi dan asistensi mengajar di SMAN 2
Yogyakarta peran guru sangar besar untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan
nyaman ketika proses pembelajaran berlangsung, contohnya adalah menjadi sosok teladan bagi
peserta didik melalui program unggulan sekolah yakni 5S yang mana diselipkan terhadap materi
ajar yag disampaika kepada peserta didik juga dengan cara menanamkan sikap disiplin positif
misalnya dengan menghargai perbedaan dan saling menghormati perbedaan baik dengan guru
maupun teman sebaya dengan pendekatan sosiokultural dan pembelajaran berdiferensiasi
sehingga tercipta lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi peserta didik di sekolah.
3. Guru mengkomunikasikan kepada orang tua wali murid mengenai hal-hal yang terjadi di
kelas, caranya dengan menyampaikan perubahan sikap peserta didik, tingkat kehadiran dan
capaian belajar yang berubah atau yang sulit dicapai oleh peserta didik.
4. Pihak sekolah melibatkan Masyarakat dan lingkungan sekitar dalam implementasi proses
pembelajaran yang mana guru di SMAN 2 Yogyakarta melibatkan fenomena lingkungan sekitar
peserta didik dan dikaitkan dengan materi yang disampaikan, contoh yang dapat diberikan
semisal kasus “klitih” yang sempat marak di kalangan pemuda Yogyakarta dengan cara memberi
tahu dampak negative dan konsekuensi buruk yang didapatkan dari perilaku tersebut dan untuk
melibatkan masyarakat sekitar adalah dengan cara mendatangkan tokoh pemuka agama dan adat
sekitar pada saat tertentu, entah pada saat pelajaran agama maupun pada saat adanya pertemuan
besar.
5. Judul Skenario: "Menggali Disiplin Positif Bersama Keluarga dan Masyarakat"Deskripsi
Skenario: Dalam skenario ini, sekolah mengorganisir acara kolaboratif yangmelibatkan peserta
didik, orang tua, guru, dan anggota masyarakat setempat untukmembahas dan
mengimplementasikan prinsip-prinsip disiplin positif. Tujuan acara iniadalah membangun kerja
sama yang kuat antara sekolah, keluarga, dan masyarakat untukmenciptakan lingkungan belajar
yang aman, nyaman, dan positif bagi peserta didik.Langkah-langkah Skenario:
• Pendahuluan dan Presentasi: Kepala sekolah menyampaikan pengenalan
tentang pentingnya disiplin positif dalam membentuk karakter
peserta didik. Sebuah presentasisingkat memberikan pemahaman dasar kepada peserta tentang
prinsip disiplin positif.
•Diskusi Kelompok: Peserta didik, orang tua, guru, dan anggota masyarakat dibagi kedalam
kelompok diskusi. Masing-masing kelompok membahas contoh kasus dan caramenerapkan
pendekatan disiplin positif dalam situasi tersebut.
•Pembagian Peran dan Tindakan: Setelah diskusi, kelompok-kelompok membagi peran.Orang
tua bertanggung jawab untuk menerapkan prinsip-prinsip disiplin positif dirumah, guru
merancang strategi kelas yang mendukung, dan anggota masyarakatmenawarkan dukungan
dalam bentuk bimbingan dan kegiatan positif untuk pesertadidik.
•Pelaksanaan Rencana Tindakan: Selama beberapa bulan ke depan, rencana tindakandari masing-
masing kelompok diimplementasikan. Orang tua mendukung
disiplin positif di rumah, guru mengintegrasikan prinsip-prinsip ini ke dalam pengajaranmereka,
dan anggota masyarakat menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yangmengembangkan
keterampilan sosial peserta didik.
•Evaluasi dan Pembagian Pengalaman: Setelah beberapa bulan, sekolah
mengadakan pertemuan evaluasi di mana peserta didik,
orang tua, guru, dan anggota masyarakat berbagi pengalaman mereka. Mereka membandingkan p
erubahan perilaku danmemutuskan langkah-langkah lanjutan untuk meningkatkan pendekatan
disiplin positif

Anda mungkin juga menyukai