Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nisa Fitriana

NIM : 2317563090

Ruang Kolaborasi

Eksplorasi nilai-nilai Pancasila dalam ruang kolaborasi

Ruang Kolaborasi memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi nilai-


nilai Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar
Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21 dalam
kelompok kecil. Mahasiswa membuat sebuah rumusan tentang Pancasila sebagai Entitas dan
Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang
berpihak pada peserta didik dalam Pendidikan Abad ke-21 dari perspektif kodrat alam dan kodrat
zaman. Rumusan ini dapat mengacu pada pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang menekan
pendidikan sejatinya dikembangkan sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman.

Beberapa pertanyaan pemantik dibawah dapat memberikan panduan dalam membuat rumusan:

Tugas 4.2 Rumusan Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia

1. Apa relevansi Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan
Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada peserta didik dalam
Pendidikan Abad ke-21?

Jawab :

Relevansi Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil
Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada peserta didik dalam Pendidikan
Abad ke-21 adalah Pancasila sebagai salah satu pilar kebangsaan. Masyarakat Indonesia
memiliki keberagaman budaya dan etnis. Oleh karena itu, nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila menggambarkan keberagaman masyarakat Indonesia yang disatukan
menjadi kebhinekaan. Nilai-nilai Pancasila harus diterapkan sejak dini baik dari keluarga
dan sekolah. Tujuannya agar terciptanya masyarakat Pancasila sesungguhnya yang
religious, berkemanusiaan, adil, dan berguna baik untuk diri sendiri, orang lain, bangsa dan
negara.

Sekarang ini penerapan nilai-nilai Pancasila di sekolah dilakukan melalui pendidikan


karakter. Latar belakang adanya pendidikan ini dari pemikiran Ki Hajar Dewantara yang
menyatakan bahwa untuk membentuk siswa yang seutuhnya sesuai dengan kodrat alam
dan kodrat zaman. Adanya keberagaman nilai-nilai budaya yang ada di Indonesia maka Ki
Hajar Dewantara menjadikan ini sebagai kekuatan dalam menumbuhkan karakter agar
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Dalam menghadapi tantangan pendidikan abad ke-21 dilaksanakanya penerapan
pendidikan karakter. Selain itu, pelaksanaan proses pembelajaran lebih berpihak kepada
siswa. Pembelajaran harus berorentasi pada proses siswa selama pembelajaran. Selain itu,
dalam pembelajaran juga perlu mengembangkan keterampilan berkolaborasi. Untuk
mengimbangi perbedaan siswanya maka diperlukan Profil Pelajar Pancasila.

2. Bagaimana mewujudkan Profil Pelajar Pancasila pada pendidikan yang berpihak pada
peserta didik dalam pendidikan abad ke-21?

Jawab :

Profil Pelajar Pancasila pada pendidikan di sekolah meliputi beriman, betakwa kepada
Tuhan YME dan berakhlak mulia, mandiri, bergotong royong, berkebhinekaan global,
bernalar kritis, dan kreatif. Untuk mewujudkan itu maka di sekolah menerapkan pendidikan
karakter yang mencerminkan pada nilai-nilai Pancasila. Lalu, dalam pendidikan abad ke-
21, guru menggunakan medtode pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa sehingga
siswa dapat mengembangkan kemampuan berfikir kritis, kreatif dan kolaborasi. Selain itu,
dalam abad ke-21 ini siswa harus dibekali pembelajaan sepanjang hayat. Artinya siswa
dibekali dengan keterampilan untuk terus belajar dan berkembang diri di era yang terus
berubah. Dengan penerapan seperti itu harapannya dapat mewujudkan Profil Pelajar
Pancasila yang siap menghadapi perkembangan zaman.

Anda mungkin juga menyukai