Anda di halaman 1dari 3

SEL.06.

2-T1-5-a
Elaborasi Pemahaman - Konsep Dasar Pengembangan
Kurikulum
Nama : Ahmad Mustaqim

NIM : X9023083387

Pertanyaan :

Setelah memahami tentang pengertian, komponen, landasan dan prinsip


pengembangan kurikulum tentunya masih harus mengkaji lebih mendalam bagaimana
mengimplementasikannya dalam proses pembelajaran. Guru menjadi tombak penerapan sebuah
kurikulum tentu harus memahami langkah-langkah tepat dalam mengembangkannya.
Penyelenggaraan sebuah pendidikan tentu harus memiliki tujuan yang berorientasi masa depan
untuk membentuk sumber daya manusia yang memegang tanggung jawab suatu negara. Tentunya
guru juga harus memiliki pemikiran landasan apa yang mendasari sebuah pembelajaran
dikelasnya. Untuk itu silahkan mencoba untuk membuat landasan pengembangan kurikulum jika
anda dipercaya untuk mengembangkan kurikulum di suatu lembaga:

1. Landasan psikologis
2. Landasan sosiologis
3. Landasan historis

Jawaban :

1. Landasan psikologis

Landasan ini didasarkan pada prinsip bahwa perkembangan seseorang dipengaruhi


oleh lingkungan dan kematangan. Lingkungan yang dimaksud dapat berasal dari proses
pendidikan. Kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan dalam pendidikan tentu saja
berkaitan dengan proses perubahan yang terjadi pada peserta didik. Dengan adanya kurikulum
diharapkan perubahan yang terjadi pada peserta didik dapat membentuk kemampuan atau
kompetensi aktual maupun potensial. Karakteristik perilaku setiap individu pada berbagai
tingkatan perkembangan merupakan kajian dari psikologi perkembangan. Oleh karena itu,
dalam pengembangan kurikulum harus senantiasa berhubungan dengan program pendidikan
untuk kepentingan peserta didik maka landasan psikologi mutlak harus menjadi dasar
pengembangan kurikulum. Perkembangan-perkembangan yang dialami oleh peserta didik,
pada umumnya diperoleh melalui proses belajar. Guru/pendidik harus selalu mencari upaya
untuk dapat membelajarkan peserta didik. Cara belajar dan mengajar yang dapat memberikan
hasil optimal tentu memerlukan pemikiran yang mendalam, yaitu dilihat dari kajian psikologi
belajar (Susilana, dkk.: 2006).

Anak adalah pribadi yang unik harus diperhatikan dalam pengembangan kurikulum
pendidikan. Setiap anak merupakan pribadi tersendiri dan memiliki perbedaan dan juga
persamaan. Implikasinya adalah:

a. setiap anak diberi kesempatan untuk berkembang sesuai dengan bakat, minat dan
kebutuhannya;
b. di samping disediakan pelajaran yang sifatnya umum (program inti) yang wajib
dipelajari setiap anak di sekolah, disediakan pula pelajaran yang sesuai dengan
minat anak;
c. kurikulum disamping menyediakan bahan ajar yang bersifat kejuruan, juga
menyediakan bahan ajar yang bersifat akademik. Bagi anak yang berbakat di
bidang akademik diberi kesempatan untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan
berikutnya;
d. kurikulum memuat tujuan-tujuan yang mengandung pengetahuan, nilai/sikap, dan
keterampilan yang menggambarkan keseluruhan pribadi yang utuh lahir dan batin.

Pada hakikatnya, pandangan tentang seseorang dalam belajar dipengaruhi oleh aliran
psikologi belajar. Pada perkembangannya, psikologi belajar atau teori belajar ini memuat
berbagai aliran, misalnya teori Disiplin Mental atau teori Daya, Behaviorisme, dan
Perkembangan Mental. Pengaruh dari teori belajar terhadap proses belajar seseorang akan
dibahas secara khusus dalam prinsip-prinsip belajar.
2. Landasan sosiologis

Landasan ini didasari bahwa pendidikan adalah proses budaya untuk meningkatkan
harkat dan martabat manusia. Pendidikan adalah proses sosialisasi melalui interaksi insani
menuju manusia yang berbudaya. Dalam konteks inilah anak didik dihadapkan dengan budaya
manusia, dibina, dan dikembangkan sesuai dengan nilai budayanya serta dipupuk kemampuan
dirinya menjadi manusia (Susilana, dkk. 2006).

Dalam mengembangkan kurikulum harus diketahui bagaimana kondisi sosial


masyarakatnya, lingkungan belajar, kebudayaan serta perkembangan peradaban atau era yang
berlangsung. Peserta didik merupakan individu sosial yang erat kaitannya dengan interaksi di
lingkungan sosial sekitarnya berupa masyarakat. Nilai-nilai yang didapatkan selama proses
belajar mengajar harus sesuai dengan nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat dalam
membangun kehidupan. Jadi jika saya nantinya dipercaya menjadi pengembang kurikulum di
suatu lembaga, maka saya harus mempertimbangkan landasan sosiologis. Dalam
pengembangan kurikulum, kehidupan masyarakat dan budaya dengan segala karakteristiknya
harus menjadi landasan dan titik tolak dalam melaksanakan pendidikan. Oleh karena itu tujuan,
isi, maupun proses pendidikan harus disesuaikan dengan kondisi, karakteristik kekayaan, dan
perkembangan masyarakat tersebut.

3. Landasan historis

Landasan ini mengacu pada sejarah yang berpengaruh terhadap kurikulum yang pernah
dikembangkan. Indonesia telah melewati sejarah perkembangan kurikulum cukup panjang.
Pengkajian tentang landasan historis akan memberikan pemahaman yang lebih jelas dan utuh
tentang kurikulum, baik pada dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan. Jika nanti saya
dapat berkontribusidalam mengembangkan kurikulum maka landasan historis yang perlu saya
diperhatikan adalah memperhatikan dan mampu memfasilitasi siswa belajar sesuai dengan
zamannya. Mempersiapkan siswa untuk kehidupan yang lebih baik dan mampu berperan aktif
dalam perkembangan zaman. Akan tetapi tanpa menghilangkan budaya yang ada karena
budaya dan kearifan lokal menurut saya juga menjadi tangggung jawab disetiap generasi
sehingga kita sebagai orang timur tetap menjunjung budaya ketimuran.

Anda mungkin juga menyukai