Anda di halaman 1dari 3

SEL.06.

2-T4-4 Ruang Kolaborasi - Penilaian Dan Evaluasi


Pemahaman Dalam UbD

Kelompok 4 :

1. Ardhitya Nur Hidayat

2. Ahmad mustaqim

3. Dela Fitriyana

4. Mahyan Prahmadany Imas

5. Noval Galih Mientaraga

Penilaian dan Evaluasi Pemahaman UbD dalam Aspek Perspektif

Perspektif pada peserta didik yaitu, peserta didik dapat melihat suatu konten dari sudut
pandang yang berbeda. Peserta didik diajak untuk menjelaskan sisi lain dari sebuah situasi,
gambaran besar dan memberikan asumsi yang mendasari suatu hal tersebut. Dalam kegiatan
pembelajaran peserta didik dapat dikatakan telah memahami pelajaran apabila dapat melakukan
perspektif secara kritis atau membangun gambaran mengenai materi, teori dan prosedur belajar.
Menurut Mctighe dan Wiggins (2012), peserta didik dapat memiliki perspektif apabila dapat
melihat dan mendengar dari berbagai sudut pandang yang kritis, serta mampu melihat gambaran
umumnya.

Keunggulan ketika peserta didik memiliki perspektif peserta didik dapat memperoleh jarak
kritis dan kepercayaan, perasaan, teori, dan daya tarik kebiasaan atau spontan yang
menggambarkan bertindak sebagai pemikir yang kurang berhati-hati dan lebih berhati-hati.
Kemampuan Perspektif terdiri dari kredibel, mengungkapkan, wawasan, masuk akal, tidak
biasa.

1. Kredible yaitu informasi atau bukti yang masuk akal untuk bisa dipercaya dan sudah terbukti
kebenarannya dan sudah terbukti kebenarannya dan bisa dipertanggung jawabkan. Kredibel
berdasarkan kemampuan prespektif dalam penilaian dan evaluasi UbD dimaksudkan agar
peserta didik memiliki suatu tingkatan kepercayaan dalam memahami suatu materi
pembelajaran.

Indikator Penialaian :
a. Peserta didik dapat mengembangkan sikap terbuka terhadap sudut pandang teman.
b. Peserta didik dapat memberikan contoh yang bisa ditemukan dalam lingkungan sekitar.
Cara guru membangun kredible peserta didik:
a. Mengajarkan Peserta didik memiliki sikap terbuka terhadap sudut pandang semua temannya.

b. Mengajarkan Peserta didik untuk mempelajari materi berdasarkan lingkungan sekitar sebelum
menyampaikan (Wiggins & McTighe dalam Thomson, 2017).

2. Mengungkapkan, menurut KBBI artinya menerangkan dengan jelas, menguraikan suatu


tindakan, menyatakan. Mengungkapkan dalam ranah kemampuan prespektif merupakan
menerangkan dengan jelas berdasarkan sudut pandang peserta didik.

Indikator penilaian :
a. Peserta didik dapat mengungkapkan kembali materi yang telah dipelajari.
b. Peserta didik dapat memberikan argumen mengenai pernyataan yang diungkapkan temannya

Cara guru membangun kemampuan mengungkapkan peserta didik :


a. Memberikan kesempatan kepada Peserta didik dapat mengungkapkan ide dan gagasannya.

b. Memberikan kesempatan kepada Peserta didik untuk menanggapi ungkapan yang disampaikan
temannya (Wiggins & McTighe dalam Thomson, 2017).

3. Wawasan, yatu kemampuan seseorang dalam memandang, cara meninjau, cara melihat, dan
tanggap indrawi terhadap suatu objek permasalahan, wawasan terkait dengan bagaimana
peserta didik mampu melihat kehidupan dari berbagai perspektif.

Indikator penilaian :
a. Peserta didik mampu memberikan definisi mengenai materi yang diajarkan dengan mengaitkan
pada kehidupan sehari-harinya.

b. Peserta didik mampu memberikan gagasan berdasarkan pengalaman yang pernah dialami dan
diketahui sebelumnya.
Cara guru membangun wawasan peserta didik :
a. Meminta Peserta didik untuk memandang sebuah materi dari berbagai sudut pandang dan
mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari (Wiggins & McTighe dalam Thomson,
2017).
4. Masuk akal, yaitu sebuah pertimbangan akal atau pikiran yang diutarakan kata dan
dinyatakan dalam bahasa. Peserta didik dapat melihat suatu hal dari sudut pandang yang
berbeda. Peserta didik dapat menjelaskan sisi lain dari sebuah situasi, melihat gambaran
besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan memberi kritik yang dapat diterima oleh
akal, tidak aneh, tidak mustahil, dan logis Indikator penilaian:

a. Peserta didik dapat menyampaikan pendapat sesuai fakta dan mempu memberikan contoh logis
dalam kehidupan sehari-hari.

b. Peserta didik dapat mencetuskan gagasan/ide dan jawaban atas permasalahan yang diberikan
guru secara logis dan masuk akal

c. Peserta didik dapat memberikan alasan yang relevan atas argumen yang dibuat secara logis dan
masuk akal

Cara guru membangun “masuk akal”peserta didik :


a. Membiasakan Peserta didik untuk membangun dan menyampaikan kejadian fakta dan logis di
dalam kehidupan sehari-hari (Wiggins & McTighe dalam Thomson, 2017).

5. Tidak biasa, yaitu kejadian atau transaksi yang mendasari harus memiliki tingkat
abnormalitas yang tinggi. Kemampuan perspektif biasanya dibuat berdasarkan pandangan
umum atau pemikiran umum yang dilihat oleh manusia, akan tetapi ada kalanya pandangan
tersebut menjadi tidak biasa bagi orang-orang tertentu yang memiliki imajinasi yang tinggi
ketika dihadapkan suatu gambar, sudut pandang yang tidak biasa.

Indikator Penilaian :
a. Peserta didik dapat memberikan ide-ide baru atau solusi dari sebuah permasalahan.
b. Peserta didik dapat merancang inovasi dari produk yang dihasilkan.

Anda mungkin juga menyukai