HAWIN RAHMA M.
ROY AGATHA
RISA AMALIA
VANDYA PRILLASARI
YOGI SUTAN S.
(BEREMPATI)
pemahaman secara mendalam dengan alur yang disebut dengan backward design atau
harus memahami apapun akibat aktivitas belajar. Konsep pemahaman pada siswa dalam
UbD, bisa saja disamakan sebagai wujud gagasan siswa, namun memang berbeda dengan
konsep "pengetahuan”. Pemahaman siswa melalui ubd yaitu bagaimana pemahaman
siswa meningkat melalui 6 konsep yakni siswa dapat menjelaskan, siswa dapat
menafsirkan, siswa dapat menerapkan, siswa memiliki prespektif, siswa dapat berempati,
dan siswa memiliki pengetahuan diri. Berikut penjelasan 6 aspek yang dapat mengukur
generalisasi atau prinsip, memberikan fenomena- fenomena fakta dan data yang
dibenarkan dan sistematis, membuat koneksi yang mendalam dan memberikan
contoh atau ilustrasi yang menerangi. Contoh: siswa mampu menjelaskan materi
konsep yang telah dipelajari misalnya tentang fenomena geosfer selanjutnya siswa
dapat menemukan fakta atau isu terkait dengan fenomena geosfer dan yang terakhir
2. Dapat Menafsirkan
historis atau pribadi yang terbuka untuk ide dan peristiwa, membuat objek memahami
pribadi atau dapat diakses melalui gambar, anekdot, analogi, dan model. Contoh:
gambar sebaran fenomena geosfer. Pada tahap ini siswa mampu mengubah gambar
ke dalam bentuk kalimat. Dengan kegiatan seperti ini siswa dapat mengartikan hal
tersebut sebagai sebuah pemahaman dan menemukan pola hubungan yang terjadi
dan selanjutnya dapat menafsirkan materi dengan baik.
3. Dapat Menerapkan
mengenai fenomena geosfer setiap siswa akan memiliki perspektif yang berbeda-
beda dalam memahami suatu materi oleh karena itu, diperlukan peran guru untuk
meluruskan perspektif masing-masing siswa dalam memahami suatu materi.
dalam memaknai sesuatu hal, sehingga mereka tidak serta merta mempercayai dan
nilai dalam apa yang ada pada diri individu lain mungkin temukan aneh, dan tidak masuk
Contoh: peserta didik dapat memberikan contoh perannya di alam seperti mampu
sendiri, menyadari apa yang tidak kita mengerti, merenungkan arti pembelajaran dan
pengalaman. Contoh: peserta didik secara nyata memahami bahwa apa yang mereka pelajari
dapat memberikan dampak yang besar bagi lingkungan di sekitarnya. Saat peserta didik
mempelajari tentang fenomena geosfer siswa melakukan aksi nyata dalam menyelesaikan
fenomena geosfer misalnya pencemaran lingkungan dengan memilah sampah guna dilakukan
daur ulang. Selain membantu menyelesaikan masalah lingkungan sekitar, siswa juga mampu
membuat produk berupa kerajinan atau kreatifitas bernilai jual.
Saya sebagai anggota kelompok lima (5) mendapat bagian “Dapat Berempati”
tertarik untuk membahas pendapat kelompok tiga (3) mengenai “Dapat Menerapkan”.
Peserta didik dikatakan telah memahami suatu masalah belajar, apabila peserta didik
dapat menerapkan dengan bukti secara efektif menggunakan dan menyesuaikan apa
yang mereka ketahui dalam konteks yang beragam dan nyata atau siswa dapat
pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang nyata
dengan “Dapat Menerapkan”. Terdapat 6 aspek pemahaman (Wiggins and Tighe, 2005)
dan pemahaman yang sama. Perbedaan penjelasan mengenai aspek “Dapat Menerapkan”
di dalam pemahaman UbD ini terletak dalam penggunaan bahasa, namun memiliki makna
yang sama di dalam aspek yang dapat mengukur pemahaman dalam UbD. Peserta didik
dikatakan telah memahami suatu masalah belajar, apabila peserta didik dapat
menerapkan dengan bukti secara efektif menggunakan dan menyesuaikan apa yang
https://sdmm.sch.id/enam-aspek-pemahaman-dalam-capaian-pembelajaran-kurikulum-
merdeka/