Anda di halaman 1dari 5

Perancangan Pengembangan Kurikulum

Topik 5 : Demonstrasi Kontekstual


Nama Kelompok : Kelompok PPG PGSD 1 (SDN Rawamangun 12)
Aditya Dwi Pratama 2005230010
Chairunnisa 2005230024
Farah Fatiha Andria 2005230003
Febby Pasaribu 2005230042
Hairu Rafli 2005230018
Rancangan Pembelajaran Reflect, Rethink, Revise
Bagaimana peserta didik akan dipandu untuk memikirkan kembali pemahaman mereka
tentang ide-ide penting?
Bagaimana produk dan pertunjukan peserta didik dapat ditingkatkan melalui revisi
berdasarkan penilaian diri dan umpan balik?
Bagaimana peserta didik didorong untuk merenungkan pembelajaran dan kinerja mereka?

Rancangan Pembelajaran UBD merujuk pada Understanding by Design, yang dikenal sebagai
suatu pendekatan perancangan kurikulum atau rancangan pembelajaran yang dikembangkan
oleh Grant Wiggins dan Jay McTighe. Pendekatan ini menekankan pada pemahaman konsep
dan transfer pengetahuan daripada hanya menghafal fakta atau informasi. Berikut adalah
beberapa elemen utama dari Rancangan Pembelajaran UBD:

1. Identifikasi Tujuan Pembelajaran : Proses dimulai dengan mengidentifikasi apa


yang diharapkan siswa ketahui, pahami, dan mampu lakukan setelah menyelesaikan
suatu unit atau pembelajaran.
2. Perumusan Pertanyaan Pokok (Essential Questions) :Pembelajaran didorong oleh
pertanyaan-pertanyaan pokok yang merangsang pemikiran kritis dan reflektif.
3. Perancangan Bukti Kinerja (Assesment) : Bukti kinerja dirancang untuk mengukur
sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran.
4. Pemilihan Materi Pembelajaran (Learning Materials) : Materi pembelajaran
dipilih dengan sengaja untuk mendukung pemahaman konsep dan tujuan
pembelajaran.
5. Perancangan Pembelajaran Terbalik (Backward Design) : Proses perancangan
pembelajaran UBD berfokus pada desain ke belakang, yang berarti guru mulai dengan
tujuan akhir (pemahaman siswa) dan kemudian merancang pembelajaran dan
penilaian yang mendukung pencapaian tujuan tersebut.
Melalui pendekatan ini, Rancangan Pembelajaran UBD berusaha menciptakan
pengalaman pembelajaran yang bermakna, kontekstual, dan dapat diaplikasikan dalam
situasi kehidupan sehari-hari. Dengan menitikberatkan pada pemahaman konsep
daripada sekadar mengingat fakta, UBD bertujuan untuk mengembangkan

A. FASE RETHINK
Bagaimana peserta didik akan dipandu untuk memikirkan kembali pemahaman
mereka tentang ide-ide penting?
Pada pendekatan Understanding by Design (UBD), fase "RETHINK" mencerminkan
upaya untuk membimbing peserta didik dalam memeriksa kembali pemahaman mereka
tentang ide-ide penting atau konsep-konsep kunci. Fase ini sangat berkaitan dengan
evaluasi dan refleksi, memungkinkan siswa untuk mengembangkan pemahaman yang
lebih mendalam dan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa strategi atau langkah-
langkah yang dapat diambil dalam fase RETHINK pada UBD:
1. Pertanyaan Reflektif: Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mendorong refleksi,
seperti "Bagaimana pandanganmu tentang konsep ini telah berubah setelah mengikuti
pembelajaran ini?" atau "Apa yang menurutmu paling penting dari konsep ini, dan
mengapa?"
2. Diskusi Kelompok: Mengorganisir diskusi kelompok di mana siswa dapat berbagi
pemahaman mereka dan saling mempertanyakan. Diskusi ini dapat membantu mereka
melihat sudut pandang lain dan memperluas perspektif mereka.
3. Pertanyaan Utama atau Tugas Proyek: Memberikan pertanyaan utama atau tugas
proyek yang memerlukan pemikiran kritis dan penerapan konsep dalam konteks
nyata. Misalnya, "Bagaimana konsep ini dapat diterapkan untuk menyelesaikan
masalah di dunia nyata?"
4. Penilaian Formatif: Menggunakan penilaian formatif secara teratur selama
pembelajaran untuk memberikan umpan balik yang memandu siswa dalam
memperbaiki pemahaman mereka. Ini dapat melibatkan tugas kecil, kuis, atau
aktivitas evaluasi lainnya.
5. Self-Assessment: Mendorong siswa untuk melakukan penilaian diri terhadap
pemahaman mereka sendiri. Mereka dapat mengidentifikasi area di mana mereka
merasa yakin dan di mana mereka mungkin perlu lebih banyak pemahaman.
6. Revisi Pemahaman: Memberikan kesempatan bagi siswa untuk merevisi pemahaman
mereka berdasarkan umpan balik dari guru atau rekan sekelas. Proses revisi ini dapat
membantu mereka menyempurnakan pemahaman mereka.
7. Pertanyaan Terbuka: Menyajikan pertanyaan terbuka yang mendorong siswa untuk
mempertimbangkan implikasi lebih luas dari konsep atau menghubungkannya dengan
konteks yang lebih luas.
8. Kegiatan Demonstrasi: Mendorong siswa untuk mendemonstrasikan pemahaman
mereka melalui presentasi, proyek, atau kegiatan lainnya. Ini tidak hanya memperkuat
pemahaman mereka tetapi juga memungkinkan mereka untuk berbagi pemahaman
mereka dengan yang lain.
Melalui langkah-langkah ini, guru dapat membimbing siswa untuk "RETHINK" atau
mempertanyakan dan mengevaluasi kembali pemahaman mereka, menciptakan
landasan untuk pemahaman yang lebih mendalam dan berkelanjutan. Fase ini penting
dalam siklus pembelajaran UBD karena memberikan peluang bagi siswa untuk secara
aktif terlibat dalam proses pemikiran kritis dan refleksi.

B. FASE REVISE
Bagaimana produk dan pertunjukan peserta didik dapat ditingkatkan melalui
revisi berdasarkan penilaian diri dan umpan balik?

Fase "REVISE" pada pendekatan Understanding by Design (UBD) menyoroti


pentingnya revisi produk dan pertunjukan peserta didik berdasarkan penilaian diri dan
umpan balik. Tujuannya adalah untuk mendorong siswa untuk terus memperbaiki dan
meningkatkan hasil kerja mereka agar mencapai standar yang lebih tinggi. Berikut adalah
beberapa langkah dan konsep yang terkait dengan fase REVISE:
1. Penilaian Diri : Peserta didik pertama-tama melakukan penilaian diri terhadap
produk atau pertunjukan mereka.
2. Umpan Balik dari Guru dan Rekan Sejawat : Guru memberikan umpan balik
konstruktif terhadap produk atau pertunjukan siswa.
3. Identifikasi Poin Perbaikan : Berdasarkan penilaian diri dan umpan balik, siswa
mengidentifikasi area-area di mana mereka dapat meningkatkan kualitas produk atau
pertunjukan mereka.
4. Rencana Perubahan : Peserta didik merencanakan perubahan atau penyempurnaan
yang akan mereka lakukan.
5. Revisi Aktual : Siswa melakukan revisi atau perubahan pada produk atau
pertunjukan mereka berdasarkan rencana yang telah dibuat
6. Refleksi Setelah Revisi : Setelah revisi selesai, siswa merenung tentang proses
tersebut. Mereka mempertimbangkan apa yang telah dipelajari dari revisi, sejauh
mana pemahaman mereka telah meningkat, dan bagaimana mereka dapat terus
berkembang di masa depan.
7. Umpan Balik : Guru memberikan umpan balik akhir setelah revisi. Umpan balik ini
mencerminkan pencapaian siswa dalam memperbaiki hasil kerja mereka dan
mencapai tujuan pembelajaran.
Melalui fase REVISE, siswa tidak hanya belajar dari kesalahan atau area yang perlu
ditingkatkan tetapi juga mengembangkan keterampilan refleksi dan kemampuan
untuk melakukan perbaikan diri. Proses ini mempromosikan sikap terbuka terhadap
umpan balik, tanggung jawab terhadap pembelajaran, dan kemampuan untuk menilai
dan meningkatkan kualitas pekerjaan mereka sendiri.

C. Fase Reflect
Bagaimana peserta didik didorong untuk merenungkan pembelajaran dan kinerja
mereka?
"Reflect" pada UBD adalah bagian dari fase Evaluasi yang mencakup refleksi siswa
terhadap pembelajaran mereka. Dalam konteks Understanding by Design (UBD), refleksi
adalah bagian penting dari siklus pembelajaran, di mana peserta didik didorong untuk
secara aktif merenungkan pembelajaran dan kinerja mereka. Berikut adalah cara peserta
didik didorong untuk merenungkan pembelajaran dan kinerja mereka dalam fase Refleksi
UBD:
1. Self-Assessment (Penilaian Diri) : Peserta didik diminta untuk menilai diri mereka
sendiri terkait dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Mereka
mempertimbangkan sejauh mana mereka telah mencapai pemahaman dan
keterampilan yang diinginkan.
2. Pertanyaan Reflektif : Guru dapat menyajikan pertanyaan-pertanyaan reflektif
yang mendorong siswa untuk memikirkan kembali pengalaman belajar mereka.
Contohnya bisa mencakup, "Apa yang telah kamu pelajari?" atau "Bagaimana
konsep ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari?"
3. Portofolio atau Jurnal Pembelajaran : Siswa dapat diminta untuk membuat
portofolio atau jurnal pembelajaran di mana mereka mencatat perkembangan
mereka, pemahaman konsep, dan refleksi pribadi. Ini memberikan mereka
kesempatan untuk melihat kembali perjalanan pembelajaran mereka.
4. Diskusi Kelas : Diskusi kelompok atau diskusi kelas dapat digunakan untuk
memberikan siswa kesempatan untuk berbagi pemikiran mereka, mendengarkan
perspektif rekan sejawat, dan merenung bersama tentang pembelajaran kelas.
5. Umpan Balik dari Guru : Guru memberikan umpan balik terhadap kinerja dan
hasil kerja siswa. Umpan balik ini dapat memberikan wawasan tambahan dan
membantu siswa untuk menyadari kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan.
6. Presentasi : Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan apa
yang telah mereka pelajari. Ini tidak hanya membantu mereka untuk merenung,
tetapi juga memungkinkan mereka untuk berbagi pemahaman mereka dengan yang
lain.
7. Perencanaan Tindakan Selanjutnya : Siswa diminta untuk merencanakan
tindakan selanjutnya berdasarkan refleksi mereka. Ini dapat mencakup langkah-
langkah konkret yang mereka rencanakan untuk meningkatkan pemahaman atau
keterampilan mereka di masa depan.
Dengan merinci refleksi dalam fase Evaluasi UBD, siswa dapat mengembangkan
keterampilan metakognisi, meningkatkan pemahaman mereka, dan menjadi lebih
sadar tentang proses pembelajaran mereka. Proses refleksi ini membantu siswa
menjadi pelajar yang lebih mandiri dan efektif.

KESIMPULAN
Dalam rancangan Pembelajaran UBD, fase-fase Rethink, Revise, dan Reflect memainkan
peran krusial dalam membentuk pengalaman pembelajaran yang mendalam dan
berkelanjutan. Fase Rethink mendorong peserta didik untuk mempertanyakan kembali
pemahaman mereka melalui pertanyaan reflektif, fase Revise melibatkan mereka secara aktif
dalam perbaikan dan pengembangan produk atau pertunjukan berdasarkan penilaian diri dan
umpan balik, sementara fase Reflect memungkinkan siswa untuk merenung dengan
mendalam terhadap proses dan hasil pembelajaran mereka. Secara keseluruhan, ketiga fase
ini memberikan landasan yang kokoh untuk pengembangan pemahaman konsep,
keterampilan refleksi, dan tanggung jawab terhadap pembelajaran di antara peserta didik,
menciptakan lingkungan pembelajaran yang berfokus pada pemahaman yang mendalam dan
pertumbuhan yang berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai