Anda di halaman 1dari 23

Pemahaman

Pembelajaran Peserta
didik
Kelompok 2

Eva Yunida Wulandari Pajar Faiza Nur Shalma Shalsa

Hannan Isti'annah Dewi Prabasari


Teori Behavioristik
Teori ini menekankan tentang perubahan tingkah laku
yang terjadi karena pengalaman belajar. Menurut
teori behavioristik, seseorang akan dianggap telah
belajar ketika sudah menunjukkan perubahan perilaku
setelah mengalami proses pembelajaran. Jadi, belajar
dapat diartikan sebagai stimulus dan respon
penerapan teori belajar
behavioristik dalam proses
pembelajaran di kelas
01
Guru harus menyusun materi 02 Dimulai dari materi sederhana
atau bahan ajar secara lengkap. sampai kompleks.

Saat guru melihat ada kesalahan,


Guru lebih banyak memberikan
03 contoh berupa instruksi 04 baik pada materi maupun pada
siswa maka guru akan segera
selama mengajar.
diperbaiki.
Guru memberikan banyak drilling

05 dan latihan agar terbentuk


06
Evaluasi berdasarkan perilaku
perilaku atau pembiasaan seperti yang terlihat
yang diinginkan.

Guru dituntut memiliki kemampuan


07 memberikan penguatan reinforcement), baik
dari sisi positif dan negatif.
Teori Sosial Kognitif
Teori kognitif sosial adalah teori yang menonjolkan
gagasan bahwa sebagian besar pembelajaran
manusia terjadi dalam sebuah lingkungan sosial
penerapan teori sosial kognitif
dalam proses pembelajaran di kelas
Storytelling
Minta siswa untuk merefleksikan
pengalaman mereka melalui pembuatan
jurnal atau laporan harian tentang
kegiatan apa saja yang mereka lakukan.

Mendorong diskusi berdasarkan apa yang


diajarkan dengan meminta siswa untuk
menjelaskan materi pembelajaran di depan kelas
dan ajak siswa lainnya untuk mengajukan
pertanyaan.
penerapan teori sosial kognitif
dalamStorytelling
proses pembelajaran di kelas
Membantu siswa menemukan solusi baru
untuk suatu masalah untuk mengembangkan
cara berpikir kritis.

Minta siswa untuk memberikan


penjelasan tentang ide atau pendapat
yang mereka miliki.

Membantu siswa dalam mengeksplorasi


dan memahami bagaimana ide-ide bisa
terhubung.
penerapan teori sosial kognitif
dalamStorytelling
proses pembelajaran di kelas

Meningkatkan pemahaman dan ingatan


siswa melalui penggunaan visualisasi dan
permainan dalam menyampaikan materi.
Teori Konstruktivisme
Pada pandangan konstruktivisme, pengetahuan
tumbuh dan berkembang melalui pengalaman.
Pemahaman berkembang semakin dalam dan kuat
apabila selalu diuji oleh berbagai macam pengalaman
baru.
penerapan teorikonstruktivisme
dalam proses pembelajaran di kelas
Mendorong kemandirian dan inisiatif siswa
dalam belajar. Dengan menghargai gagasan
atau pemikiran siswa serta mendorong
siswa berpikir mandiri, berarti guru telah
membantu siswa menemukan identitas
intelektual mereka.

01 Mendorong siswa berpikir tingkat tinggi


(Higher Order Thinking). Guru yang
menerapkan proses pembelajaran
konstruktivisme akan menantang para
siswa untuk mampu menjangkau hal–hal
yang berada di balik respons faktual yang
sederhana. 02
penerapan teorikonstruktivisme
dalam proses pembelajaran di kelas
Guru mengajukan pertanyaan terbuka dan
memberikan kesempatan beberapa waktu
kepada siswa untuk merespons.
03

Siswa terlibat secara aktif dalam dialog


atau diskusi dengan guru dan siswa lainnya.
Dialog dan diskusi yang merupakan interaksi
sosial dalam kelas yang bersifat intensif
sangat membantu siswa untuk mampu
mengubah atau menguatkan gagasan-

04
gagasannya.
penerapan teorikonstruktivisme
dalam proses pembelajaran di kelas
Siswa terlibat dalam pengalaman yang
menantang dan mendorong terjadinya
diskusi.
05

Guru menggunakan data mentah, sumber-


sumber utama, dan materi-materi
interaktif. Proses pembelajaran yang
menerapkan pendekatan konstruktivisme
melibatkan para siswa dalam mengamati
dan menganalisis fenomena alam dalam

06
dunia nyata.
Model-model Pembelajaran
Terbentuk Berdasarkan Prinsip
Konstruktivisme

Inquiry Jigsaw

Cooperative Scripting Investigasi Kelompok


Meningkatkan
Motivasi Para Siswa
yang Ada di Kelas
Tania, 7 Tahun

memiliki kemampuan rendah dan


keinginan yang rendah untuk
sukses.
Motivasi
Pendidik memberi perhatian lebih kepada tania di
Tania, 7 Tahun
dalam kelas sehingga membentuk hubungan yang
positif terlebih dahulu.
Menciptakan lingkungan belajar yang baik dan
kondusif sehingga Tania dapat merasa nyaman dan
aman berada di kelas.
Mengemas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan
belajar Tania sehingga dapat meningkatkan
kemampuannya.
Memberikan stimulus kepada Tania agar
mendapatkan respon positif dari Tania.
Memberikan reward kepada Tania berupa pujian
sehingga Tania merasa dihargai upayanya.
Samuel, 10 tahun

bekerja keras untuk menjaga


harga dirinya pada tingkat tinggi,
tetapi memiliki rasa takut akan
gagal yang kuat
Motivasi
Samuel,
10 tahun Pendidik mengenali lebih mendalam terkait minat
dan bakat dari Samuel agar dapat membuatkan
strategi untuk mendrong Samuel lebih semangat
belajar sehingga berprestasi dibidang yang
disukainya.
Pendidik melatih kepercayaan diri Samuel atas
kemampuan yang dimilikinya.
Memberikan penghargaan atas pencapaian yang
telah dimiliki Samuel agar dapat merasa dihargai.
Sandra, 13 tahun

tenang di kelas dan


meremehkan keterampilan
mereka.
Motivasi Sandra, 13 tahun
Pendidik membuatkan kelompok sesuai dengan
kebutuhannya agar Sandra dapat berpartisipasi
aktif dan dapat berkomunikasi dengan teman.
Pendidik menggunakan media pembelajaran yang
menarik yang dapat dicoba langsung oleh Sandra.
Memberikan tantangan dengan memberikan
suatu masalah yang dapat Sandra selesaikan
dengan kompleks.
Mengadakan sharing materi tiap kelompoknya
agar terlihat keterampilan dari tiap peserta didik.
Robert, 16 tahun

menunjukkan sedikit minat di sekolah


dan saat ini tinggal bersama dengan
bibinya (Anda sudah tidak dapat
menghubungi orangtuanya)
Motivasi
Robert, 16 tahun
Pendidik mengidentifikasikan minat apa yang dimiliki
oleh Robert melalui pendekatan.
Pendidik harus berperan ganda yaitu menjadi
pendidik sekaligus menjadi orang tua bahkan
sahabat bagi Robert dengan memberikan perhatian
dan kasih sayang yang lebih sehingga Robert akan
memiliki minat yang tinggi di sekolah.
Melibatkan Robert dari setiap proses pembelajaran
agar terbentuknya motivasi belajar dalam diri
Robert.
Menumbuhkan rasa kebersamaan dalam kelas
sehingga Robert akan mendapatkan rasa
kekeluargaan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai