Anda di halaman 1dari 3

TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR ANAK

A. Teori Belajar

1. Teori Behaviorisme

Teori Behaviorisme adalah perubhana tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara
stimulus dan respon yang dilakukan berulang kali sehingga siswa mampu mengulangi dan
berprilaku sesuai yang diharapkan guru. Prinsip teori behaviorisme menekankan adanya
hubungan antara stimulus dan respon. Faktor lain yang dianggap penting oleh faktor ini adalah
faktor penguatan (reinforcment)yang memperkuat timbulnya respon

a. Ciri-Ciri
1. Mementingkan pengaruh lingkungan
2. Mementingkan peranan reaksi (respon)
3. Mementingkan mekanisme terbentuknya hasil belajar
4. Mementingkan hubungan sebab akibat
5. Mementingkan pembentukan kebiasaan
b. Kelebihan
1. Membiasakan guru bersikap jeli dan peka
2. Guru tidak membiasakan memberikan ceramah sehingga murid dibiasakan belajar
mandiri
c. Kekurangan
tidak mampu menjelaskan situasi belajar yang kompleks

2. Teori Kognitivisme

Adalah teori belajar yang mementingkan proses belajar daripada hasil belajar. Teori ini
menyatakan bahwa pada proses belajar seseorang tidak hanya cendrung pada hubungan antar
stimulus dan respon melainkan juga bagaimana perilaku seseorang dalam mencapai tujuan

a. Ciri-Ciri
1. Guru melibatkan anak aktif secara fisik, emosional dan sosial
2. Guru menyediakan berbagai pengalaman belajar bai anak secara konkrit
b. Kelebihan
1. Menjadikan peserta didik lebih kreatif dan mandiri
2. Membantu siswa memahami bahan belajar secara lebih mudah
c. Kekurangan
1. Teori tidak menyeluruh untuk semua tingkat pendidikan
2. Sulit dipraktekkan khususnya di tingkat lanjut

3. Teori Konstruktivisme

Pengertian teori belajar konstruktivisme adalah teori belajar yang mengedepankan kegiatan
mencipta serta membangun dari sesuatu yang telah dipelajari. Kegiatan membangun
(konstruktif) dapat memacu siswa untuk selalu aktif, sehingga kecerdasannya akan turut
meningkat.

a. Ciri-ciri
1. belajar aktif,
2. bersifat otentik dan situasional,
3. menarik dan menantang,
4. pengaitan pengetahuan lama dengan informasi baru,
5. merefleksikan pengetahuan.
b. kelebihan
1. Menciptakan kreativitas dalam belajar sehingga tercipta suasana kelas yang lebih nyaman
dan kreatif.
2. Melatih siswa untuk bekerja sama dan terlibat langsung dalam melakukan kegiatan.

3. Menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna dan menumbuhkan kepercayaan diri


pada siswa karena memiliki kebanggaan dapat menemukan sendiri konsep yang sedang
dipelajari dan siswa juga merasa bangga dengan hasil temuannya.

4. Melatih siswa berpikir kritis dan kreatif.

c. Kekurangan
1. Dalam penerapan teori belajar konstruktivisme, Guru harus memiliki kreativitas dalam
merencakan pelajaran dan memilih atau menggunakan media. Guru yang malas dan tidak
mau berkembang akan sulit menerapkan teori belajar Konstruktivisme.
2. Siswa dan orang tua memerlukan waktu beradaptasi dengan proses belajar dan mengajar
yang baru.

B. Model Pembelajaran dengan Prinsip Konstruktivisme


1. CTL (Contextual teaching learning)
Adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan
dengan lingkungan sekitar
2. Inquiry
Kemampuan untuk memperoleh informasi melalui observasi/eksperimen untuk
memecahkan masalah
3. Pembelajaran model investigasi kelompok
Pembelajaran berlangsung dengan cara membangun pengetahuan peserta didik melalui
identifikasi topik yang setiap kelompok

C. Rencana Meningkatkan Motivasi Siswa


1. Tania, 7 tahun, memiliki kemampuan rendah dan keinginan yang rendah untuk sukses.

1) Peran orang terdekat baik orang tua dan guru sangat diperlukan
2) Memberikan pendekatan persuasive
3) memberikan motivasi eksternal, seperti memberikan contoh tentang kesuksesan tokoh
terkenal
4) membangkitkan rasa ingin tahu
5) menggali minat dan bakat
6) menunun dan memberikan pemahaman tentang tujuan hidup.

2. Samuel, 10 tahun, yang  bekerja keras untuk menjaga harga dirinya pada tingkat tinggi,
tetapi memiliki rasa takut akan gagal yang kuat.

1) Analisis faktor-faktor yang menjadi penyebab mengapa Samuel memiliki rasa takut
gagal yang kuat lewat konsultasi yang dilakukan personal
2) memberikan motivasi secara ekstrinsik yaitu memberikan pemahaman bahwa
kegagalan bukanlah sebuah aib
3) memberikan pemahaman bahwa proses lebih utama daripada hasil.

3. Sandra, 13 tahun, yang tenang di kelas dan meremehkan keterampilan mereka.

1) Bertanya kepada Sandra tentang apa yang membuatnya lebih banyak diam dan alasan
mengapa dia meremehkan teman-temannya sendiri
2) Memberikan pembelajaran yang lebih banyak aktivitas berinteraksi dalam kelompok
atau berpasangan. Melibatkan Sandra dalam aktivitas yang membuat dia berinteraksi
dengan kelompoknya
3) Memberikan refleksi pembelajaran dari kerja kelompok yang telah dilakukan oleh
seluruh siswa
4) Memberikan wawasan tentang pentingnya bekerja sama dalam kelompok serta rasa
saling menghargai adanya perbedaan dan saling mengapresiasi satu dengan yang
lain.

4. Robert, 16 tahun, yang menunjukkan sedikit minat di sekolah dan saat ini tinggal bersama
dengan bibinya (Anda sudah tidak dapat menghubungi orangtuanya)

Dalam menanggapi kasus robert, saya sebagai guru akan:


1) memberikan stimulus positif
2) memberikan motivasi secara kontinu
3) melakukan home visit
4) dan bekerja sama dengan wali murid.

Anda mungkin juga menyukai