Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KELOMPOK

STRATEGI PEMBELAJARAN

NURLIA DWI WULANDARI (A1H120055)


IRNAWATI (A1H120085)
MEILANI PUTRI ATAMA (A1H120089)
WA ODE GUSTINA (A1H120123)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
STRATEGI PEMBELAJARAN KELOMPOK

Pembelajaran berdasarkan kelompok adalah pola


pembelajaran dimana anak-anak dibagi menjadi
beberapa kelompok, biasanya anak dibagi menjadi tiga
kelompok dan masing-masing kelompok melakukan
kegiatan yang berbeda-beda. Pembelajaran kelompok
ialah suatu pembelajaran yang berlangsung dengan
tenang, dimana anak belajar dengan relaks, tertib dan
anak mendukung kegiatan dalam proses belajar
mengajar didalam kelas.
Misalnya anak belajar sambil bermain dengan relaks untuk
menghilangkan rasa jenuh ataupun bosan. Karena anak usia dini
juga dapat dikatakan rasa jenuh dan bosan pada setiap diri anak
itu itu tidak bisa dihilangkan ataupun anak tidak boleh dipaksa.
Pengelolaan Kelas Ruang PAUD Pendekatan Kelompok
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas adalah:
1. Penataan perabot diruangan harus disesuaikan dengan kegiatan
yang akan dilaksnakan.
2. Pengelompokan meja dan kursi anak disesuakan dengan
kebutuhan sehingga ruang gerak peserta didik leluasa.
3. Dinding dapat digunakan untuk menempelkan informasi yang
dipergunakan sebagai sumber berlajar dan hasil kegiatan anak,
tetapi jangan terlalu banyak sehingga dapat mengganggu
perhatian anak.
4. Peletakan dan penyimpanan alat bermain diatursedemikian
rupa sesuai dengan fungsinya sehingga dapat melatih anak
untuk pembiasan yang ingin dicapai.
5. Alat bermain untuk kegiatan pengaman diatur dalam ruangan,
sehingga dapat berfungsi apabila diperlukan oleh peserta didik.
Model pembelajaran kelompok atau cooperatif
learning merupakan pembelajaran yang berupa membantu
anak didik untuk mempelajari materi belajar dan berbagai
keterampilan guru mencapai sasaran serta tujuan sosial dan
hubungan dengan orang lain.

Landasan teoritis dari model pembelajaran kelompok


adalah mengacu pada teori John Dewey yang menyatakan
bahwa kelas seharusnya mencerminkan masyarakat yang
lebih luas dan menjadi laboratorium bagi pembelajaran
kehidupan nyata.
Prinsip dasar dalam pembelajaran kelompok
adalah:
1. Peserta didik bekerja dalam tim untuk mencapai
tujuan belajar
2. Anggota dalam kelompok tersebut terdiri atas
siswa yang mempunyai kemampuan belajar
rendah, sedang dan tinggi.
3. Jika memungkinkan, anggota kelompok tersebut
terdiri dari campuran ras, budaya dan jenis
kelamin.
4. Sistem rewardnya berorientasi pada kelompok
Manfaat pembelajaran kelompok anatara lain:
a. Memotivasi peserta didik yang kemampuan belajaranya
rendah dan tinggi untuk saling membantu,
b. Menumbuhkan toleransi yang tinggi terhadap orang yang
berbeda ras, budaya, kelas sosial, bahkan anak yang
berkebutuhan khusus,
c. Mengajarkan keterampilan kerja sama dan kolaborasi kepada
anak didik.
d. Membuat peserta didik aktif mencari bahan untuk
menyelesaikan tugasnya,
e. Menggalang kerja sama dan kekompakan dalam kelompok,
f. Mengembangkan kepemimpinan peserta didik dan pengajaran
keterampilan berdiskusi dan proses kelompok.
Tahap atau langkah dalam pembelajaran kelompok dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Pelajaran dimulai dengan guru membahas tujuan-tujuan
pelajaran dan membangkitkan motivasi belajar.
2. Presentasi informasi dalam bentuk teks atau ceramah.
3. Peserta didik diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok
belajar.
4. Peserta didik dibantu guru bekerja bersama-sama untuk
menyelesaikan tugas.
5. Anak tidak diharuskan menyelesaiakn tugas semua
kelompok, namun anak dapat berpindah kegiatan kelompok
lain apabila ada tempat kosong di kelompok tersebut
6. Presentasi hasil akhir kelompok atau menguji segala yang
telah dipelajari siswa.
7. Memberi pengakuan pada usaha kelompok maupun individu.
Alasan mengapa TK menggunakan metode
belajar kelompok
1. Faktor Sensasi
Ketika anak berkumpul dan belajar bersama ada
sensasi yang mereka rasakan. Sensasi ini akan
membuat anak lebih tertarik dalam belajar.
Metode belajar ini harus dibuat asik, santai dan
tidak kaku. Agar sensasi yang anak rasakan
membuatnya lebih betah dalam belajar dan juga
tidak membosankan.

2. Faktor keaktifan
Seorang anak terlihat lebih aktif apabila apa yang
mereka lakukan juga mereka sukai. Dalam
belajar kelompok, mungkin bisa juga tiap anak
melakukan hal yang berbeda.
3. Faktor Pikiran
Pikiran anak juga perlu dibina, supaya tidak melakukan
sesuatu yang tidak menyenangkan. Oleh sebab itu guru
selalu sedia memperhatikan tingkah laku anak didiknya.
Maka dari itu, pembentukan kelompok untuk belajar
penting demi membentuk pikiran yang mandiri.
4. Faktor Ingatan
Seorang anak lebih mudah ingat ketika mereka
berhadapan dengan sesuatu yang menyenagkan. Belajar
kelompok merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi
mereka.
5. Komunikasi
Melatih berkomunikasih penting dilakukan sejak dini. Ketika
anak belajar dalam berkelompok, tak jarang kita lihat mereka
saling berkomunikasi dan berinteraksi yang menimbulkan rasa
senang. Maka dari itu, sesekali guru laukan tanya jawab kepada
anak supaya mereka terlatih dalam berkomunikasi.

Tujuan Metode Pembelajaran Kelompok:


a. Memupuk kemauan dan kemampuan kerjasama di antara para
peserta didik.
b. Meningkatkan keterlibatan sosial-emosional dan intelektual
para peserta didik dalam proses belajar mengajar yang
diselenggarakan.
c. Meningkatkan perhatian terhadap proses dan hasil dari proses
belajar mengajar secara berimabang.
Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif:
a. Siswa tidak terlalu tergantung pada guru,
b. Keberhasilan dalam penyelesaian tugas tergantung pada
usaha yang dilakukan oleh kelompok tersebut
c. Memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung
jawab kaberhasilan kelompok sangat tergantung dari
masing-masing anggota kelompoknya
d. Memberikan kesempatan yang luas kepada setiap
anggota kelompok untuk bertatap muka melakukan
interaksi dan diskusi untuk saling memberi dan
menerima informasi dari anggota kelompok lain
e. Partisipasi dan komusikasi siswa dapat melatih peserta
didik untuk dapat bepartisipasi aktif berkomunikasi
dalam kegiatan pembelajaran.
Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif
Siswa yang mempunyai kelebihan akan merasa
terhambat oleh siswa yang mempunyai kemampuan
kurang, akibatnya keadaan seperti ini dapat mengganggu
iklim kerjasama dalam kelompok. Jikalau pembelajaran
sesama siswa tidak efektif, bila dibandingkan dengan
pembelajaran langsung dari guru, bisa terjadi cara
belajar yang demikian apa yang harus dipelajari dan
dipahami tidak dicapai oleh siswa. Keberhasilan
pembelajaran kooperatif dalam upaya mengembangkan
kesadaran berkelompok memerlukan periode waktu
yang cukup panjang, dan ini tidak mungkin dicapai
hanya dalam waktu satu atau beberapa kali penerapan
strategi.Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan
kemampuan yang sangat penting untuk siswa, akan
tetapi banyak aktivitas dalam kehidupan yang hanya
didasarkan kepada kemampuan secara individu.
https://www.paud.id/pembelajaran-paud-model-kelompok/
https://www.balerumah.com/2020/02/tk-belajar-kelompok.html?
m=1
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/PPM.Salman.pdf
https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/bunayya/article/
download/2046/1517
https://idtesis.com/metode-pembelajaran-kerja-kelompok/

Anda mungkin juga menyukai