0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
246 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut berisi diskusi kelompok mengenai penerapan pembelajaran experiential learning. Kelompok membahas apakah experiential learning dapat diterapkan pada semua mata pelajaran, manfaatnya, bagaimana sekolah dapat mendukung, serta tantangan yang dihadapi. Mereka juga membahas pengaruh karakteristik peserta didik dan penerapannya secara daring.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Berkat Kristina Sibuea_PPGSD B_PSE_02.01.3-T3-3a Ruang Kolaborasi (Diskusi Kelompok).pdf
Dokumen tersebut berisi diskusi kelompok mengenai penerapan pembelajaran experiential learning. Kelompok membahas apakah experiential learning dapat diterapkan pada semua mata pelajaran, manfaatnya, bagaimana sekolah dapat mendukung, serta tantangan yang dihadapi. Mereka juga membahas pengaruh karakteristik peserta didik dan penerapannya secara daring.
Dokumen tersebut berisi diskusi kelompok mengenai penerapan pembelajaran experiential learning. Kelompok membahas apakah experiential learning dapat diterapkan pada semua mata pelajaran, manfaatnya, bagaimana sekolah dapat mendukung, serta tantangan yang dihadapi. Mereka juga membahas pengaruh karakteristik peserta didik dan penerapannya secara daring.
2. Devi Mandasari (F4301221762) 3. Margareta Rati (F4301221775) 4. Nelly Pramytha Nainggolan (F4301221799) Kelas :B Prodi : PGSD Mata Kuliah : Pembelajaran Sosial Emosional 02.01.3-T3-3a Ruang Kolaborasi (Diskusi Kelompok)
Kondisi / Kasus :
1. Apakah experiential learning bisa diterapkan di semua mata pelajaran? Berikan
alasannya! Jawaban : Experential learning dapat diterapkan pada semua mata pelajaran. Karena experiential learning merupakan proses belajar yang didapatkan melalui pengalaman, dimana disemua mata pelajaran memberikan banyak pengalaman yang berbeda-beda dan dari pengalaman teresebut dapat dijadikan sebagai proses dari belajar.
2. Apakah manfaat experiential learning?
Jawaban : Beberapa manfaat experential learning adalah: meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, memberi jalan bagi peserta didik untuk mengeksplorasi rasa ingin tahu mereka, serta mengajarkan kepada peserta didik untuk dapat belajar dari kegagalan dan cara menghadapinya. Secara keseluruhan, experential learning adalah metode pembelajaran yang efektif dan dapat memberikan banyak manfaat bagi siswa. Hal ini membantu siswa memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang konsep-konsep yang dipelajari dan mempersiapkan mereka untuk menjadi sukses dalam kehidupan mereka.
3. Bagaimana sekolah bisa mendukung experiential learning? Apa saja tantangan
bagi sekolah? Jawaban : Sekolah dapat mendukung experiental dengan memberi kesempatan siswa untuk mengalami konsep secara langsung, dengan demikian memberi siswa pemahaman yang lebih kaya, lebih bermakna. Ini terjadi baik ketika siswa terlibat dalam memecahkan masalah yang merupakan bagian dari kegiatan dan ketika mereka menganalisis, berbagi, berdiskusi, dan merefleksikan reaksi pribadi mereka. Sekolah menyediakan lingkungan sekolah yang dapat dilakukan sebagai tempat ekperimen melakukan kegiatan Pratik atau melakukan pengamatan langsung. Seperti peserta didik dapat mengamati pertumbuhan kacang hijau yang di tanam di sekolah, peseta didik dapat mengamati jentik-jentik nyamak di di sekolah. Tantangang yang di hadapi sekolah dalam pelaksanaan experiental learning adalah guru belum professional dalam pelaksanaan experiental learning. Peserta didik belum pandai menggali informasi dari kegiatan, sulit menyesuaikan kegiatan pembelajaran yang
PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL Page 1
sesuai dengan kerakteristik peserta didik. Sekolah belum mampu menfasilitasi semua pelaksanaan experiental learning.
4. Apakah karakteristik peserta didik bisa mempengaruhi penerapan pembelajaran
experiential learning? Jelaskan! Bagaimana menghadapi kendala tersebut? Jawaban : Ya berpengaruh pada penerapan pembelajaran experiental learning karena karakteristik peserta didik yang beragam. Sebagai contoh ketika dalam proses pembelajaran ada peserta didik terkendala dalam proses pembelajaran, sehingga hasil evaluasi yang didapat tidak baik, kemudian ia memilih untuk menyerah dan tidak mau berusaha kembali. Tentunya experential learning tidak akan berhasil. Konsep experential learning adalah belajar melalui pengalaman, ketika karakter peserta didik ini mudah menyerah, bagaimana dia dapat belajar dari pengalaman. Kendala yang dihadapi yaitu kesulitan dalam memahami dan menghadapi perilaku peserta didik yang cenderung pasif, tidak merespon, tidak antusius, dan terlambat dalam mengumpulkan tugas. Jadi perlunya kesabaran guru dalam menghadapi karakteristik peserta didik yang beragam serta guru membimbing peserta didik agar dapat mengatasi perilaku yang kurang baik. Guru dan orang tua peserta didik harus saling berkomunikasi mengenai perkembangan peserta didik disekolah. Dalam menghadapi kendala tersebut juga tentunya juga perlu peran dan motivasi dari seorang guru sangat diperlukan, untuk memberikan semangat dan mengarahkan atau menuntun peserta didik tersebut agar tidak mudah menyerah.
5. Pada kondisi daring (online) bagaimana penerapan experiential learning?
Jawaban : Penerapan experential learning pada kondisi daring adalah ketika guru memberikan tugas berbasis online dan harus didiskusikan secara online, tentunya peserta didik akan belajar bagaimana cara menggunakan media untuk menampilkan diskusi, berdasarkan pengalaman sebelumnya ketika proses pembelajaran online dan guru menggunakan media, tentunya ia akan memperhatikan dan belajar dari hal tersebut.