Anda di halaman 1dari 6

Nama

PEMAHAMAN PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK


Matakuliah

Review Topik 1 (Teori Belajar dan Motivasi Belajar)


pengalaman
Belajar merupakan suatu proses usaha secara sadar yang dilakukan
belajar.
oleh individu dalam memperoleh ilmu pengetahuan yang semula tidak tahu
menjadi tahu. Teori-Teori Belajar yaitu : Behaviorisme, belajar merupakan
suatu proses yang didalamnya terdapat stimulus dan respon. Sosial-
Kognitif, teori ini menekankan pembelajaran adalah sebuah proses
peniruan. Konstruktivisme adalah proses bertambahnya pengetahuan
melalui pengalaman-pengalaman yang sudah di lewati seseorang. Motivasi
belajar merupakan sebuah kemauan ataupun keinginan yang lahir dari hati
tanpa adanya paksaan dari orang lain.

Motivasi dapat diperoleh dari dalam individu (instrinsik) maupun dari


luar diri manusia (ekstrinsik). Paradigma personal peserta didik terdiri dari 2
yaitu : Growth mindset yang diartikan sebagai pola pikir yang selalu
berkembang dimana pemiliknya percaya bahwa kesuksesan bisa didapatkan
melalui kerja keras. Sedangkan untuk fixed mindset adalah pola pikir yang
percaya bahwa kecerdasan atau bakat yang dimiliki sifatnya akan tetap dan
tidak akan berubah.

Topik 2 Teori Perkembangan (Kognitif, Psikososial, Emosioanal,


Sosial-Konteks)
Pada topik 2 saya mempelajari tentang tahap perkembangan pada peserta
didik, yang mana perkembangan merupakan proses perubahan dalam
pertumbuhan untuk mencapai kematangan dan pengalaman melalui
interaksi dengan lingkungan, perkembangan ini sendiri mengikuti tahap
periodisasi dimulai dari masa pra natal, masa bayi, masa kanak-kanak, masa
remaja dan masa dewasa. Fase perkembangan pada anak terjadi begitu
kompleks sesuai dengan tingkatan umur mereka, diantaranya dimulai dari
perkembangan fisik, perkembangan kognitif, perkembangan bahasa,
perkembangan sosio emosional, perkembangan social kontekstual, serta
perkembangan moral anak.
Topik 3 (Profiling Peserta Didik)
Pada topik ini membahas tentang profiling peserta didik yaitu pendidik
perlu memahami karakteristik peserta didik yang ada di kelas agar
pembelajaran berjalan secara efektif dan tujuan pembelajaran tercapai.
Karakteristik peserta didik diartikan sebagai ciri, tabiat, watak dan
kebiasaan yang dimiliki oleh seseorang yang sifatnya relatif tetap. Menurut
Piaget perkembangan anak SD memasuki tahap operasional konkrit (7-11
tahun), anak sudah mampu untuk melakukan klasifikasi terhadap benda-
benda konkret. Untuk itu tahap operasional konkrit ini disesuaikan dengan
karakteristik anak. Karakteristik peserta didik meliputi: etnik, kultural,
status sosial, minat, perkembangan kognitif, kemampuan awal, gaya belajar,
motivasi, perkembangan emosi, perkembangan sosial, perkembangan moral,
serta perkembangan motorik.
Topik 4 (kerangka strategi)
Pada topik 4 membahas strategi pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik peserta didik yang memiliki prinsip pembelajaran
berdiferensiasi (developmentally appropriate practice), Pengajaran yang
responsif kultur (culturally responsive pedagogy), dan Pengajaran sesuai
level(teaching at the right level).
Pada model pembelajaran developmentally appropriate practice guru hanya
sebagai fasilitator dan tidak lagi sebagai tokoh paling utama dalam
pembelajaran tetapi para siswa bertanggung jawab atas pembelajaran
mereka sendiri. Pada model pembelajaran ini disesuaikan dengan karakter
perkembangan anak usia pra sekolah yang masih berada pada tahap Pra-
Operational, Aktivitas belajar menciptakan anak yang aktif dan kreatif
sehingga kegiatan bermain merupakan sarana belajar untuk mereka.
Pada model Pengajaran dan Pembelajaran Secara Kebudayaan-Responsif
(Culturally Responsive Pedagogy) bahwa landasan budaya memainkan
peran dalam membentuk gaya belajar dan pada gilirannya menuntut adanya
pengajaran yang sejalan dengan lensa budaya tersebut tidak hanya
bertujuan meningkatkan prestasi peserta didik, tetapi juga membantu siswa
menerima dan memperkokoh identitas budayanya.
Pengajaran Sesuai Level (Teaching at the Right Level (TaRL)) Peserta didik
tidak terikat pada tingkatan kelas, namun di sesuaikan berdasarkan
kemampuan peserta didik yang sama. Kurikulum Merdeka memberikan
kebebasan kepada guru dalam mengajar di sesuaikan dengan kemampuan
peserta didiknya

Topik 5 ( Pengukuran Pemahaman Belajar Peserta Didik)


Pada topik ini akan mempelajari fungsi dari asesmen, tujuan asesmen, serta
jenis asesmen dalam setting pendidikan. Setelah mempelajari hal tersebut
diharapkan untuk: mampu membuat rencana pengukuran yang dilakukan
selama pembelajaran disekolah, mampu melakukan proses evaluasi diri dan
refleksi sebagai salah satu alat pengukuran, dan terakhir mampu
menunjukkan keterampilan observasi dan pedagogik.

Refleksi Pada tahap ini saya memilih topik 5 yang akan di refleksikan lebih lanjut.
pengalaman
A. Refleksi atas materi
belajar yang
a. Mengapa topik tersebut penting dipelajari?
dipilih
Asesmen di SD merupakan suatu hal yang penting untuk dilaksanakan.
Usia SD adalah usia di mana anak bersifat sangat unik dengan segala ciri-
ciri yang ditunjukkan. Asesmen di SD merupakan suatu bagian untuk
memahami keunikan anak sehingga tumbuh kembangnya berada pada
tahap wajar dan sesuai kebutuhan. Asesmen tersebut telah memberikan
kontribusi terhadap usaha untuk memperoleh kemajuan belajar anak serta
kebutuhannya. Selain itu, Pada topik ini penting dipelajari karena Pada
proses evaluasi memberi manfaat pada pertumbuhan siswa dalam proses
belajar mengajarnya. Suatu pencapaian perkembangan siswa harus diukur,
baik posisi siswa dalam proses belajar individu maupun posisinya di dalam
kegiatan kelompok. Hal tersebut perlu disadari oleh guru karena pada
umumnya siswa masuk kelas dengan kemampuan yang bervariasi, ada
siswa yang dengan cepat menangkap materi pelajaran, tetapi ada pula yang
tergolong memiliki kecepatan menangkap suatu hal dengan biasa, namun
ada juga yang tergolong lambat. Tenaga pendidik mampu mengevaluasi
suatu pertumbuhan maupun kemampuan siswa dengan cara, mengetahui
terlebih dahulu apa saja yang dilakukan selama proses pembelajaran.
Adapun sebuah manfaat terlaksananya evaluasi diantaranya yaitu :
Mendapatkan sebuah pemahaman yang lebih baik dari hasil pembelajaran
yang sudah terlaksana, Menjadikan salah satu keputusan tentang
pelaksanaan maupun hasil pembelajaran, memberikan kualitas yang bagus
bagi proses pembelajaran kedepannya.

b. Bagaimana saya mempelajari topik yang ada pada mata kuliah


tersebut?

Dengan mencermati Materi Teori Pengukuran Pemahaman Belajar


Peserta Didik (Assessment) diantaranya mengenai fungsi dari asessmen,
tujuan asessmen, serta jenis asessmen dalam setting pendidikan.

c. Apakah strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari topik-


topik tersebut penting bagi saya? Mengapa?

Berikut adalah strategi yang dapat dilakukan untuk mempelajari topik


asesmen khususnya di sekolah dasar : 1) mendiagnosis kelebihan dan
kelemahan anak, 2) memonitor kemajuan belajar anak, 3) memberikan
grade kepada siswa, 4) memberikan batasan bagi efektivitas pengajaran, 5)
untuk meningkatkan kegunaan asesmen kinerja sebagai bagian dari proses
evaluasi guru, 6) sebagai penjelasan tujuan-tujuan pengajaran sehingga
dapat meningkatkan kualitas pengajaran .
Mata kuliah ini terdapak Keterhubungan dengan mata kuliah PPL di sekolah
membuat mahasiswa dapat belajar lebih dalam mengenai asesmen bukan
hanya sekedar konsep teoritis contoh asesmen dapat digunakan untuk
mendorong proses belajar (asesmen formatif); untuk menjadi bagian dari
pembelajaran (yakni mengembangkan kemampuan metakognitif dan
refleksi diri peserta didik); untuk menilai hasil belajar dan mengambil
keputusan di akhir suatu tahapan (asesmen sumatif); dan untuk menentukan
kebutuhan belajar dan membentuk program pembelajaran individual peserta
didik (asesmen diagnosis).. Mahasiswa dapat memperkuat keterampilan
penggunaan strategi pembelajaran. Dengan demikian dapat membuat
keputusan terkait pengajaran yang inklusif serta menciptakan lingkungan
belajar yang aman, nyaman dan berpihak pada anak.
B. Refleksi atas secara nyata terjadi di sekolah
Peserta didik kelas IV masih terbiasa menggunakan bahasa sehari-hari saat
proses pembelajaran. Manusia atau individu adalah makhluk yang dapat
dipandang dari berbagai sudut pandang. Individu adalah kata benda dari
individual yang berarti orang, perseorangan, dan oknum. Perbedaan
individual secara umum adalah hal-hal yang berkaitan dengan “psikologi
pribadi” yang menjelaskan perbedaan psikologis antara orang-orang serta
berbagai persamaannya. Sumber perbedaan individu disebabkan faktor
bawaan dan faktor lingkungan. Terdapat beberapa macam bidang perbedaan
individu yaitu perbedaan kognitif, perbedaan kecakapan berbahasa,
perbedaan kecakapan motorik, perbedaan latar belakang, perbedaan bakat,
perbedaan kesiapan belajar, perbedaan jenis kelamin dan gender, perbedaan
kepribadian, dan perbedaan gaya belajar.
C. SOLUSI
Perbedaan gaya belajar. Perbedaan individu dapat diaplikasikan dalam
beberapa cara yaitu menggunakan pendekatan pembelajaran fleksibel,
memahami pilihan gaya belajar siswa, memberikan pengalaman-
pengalaman belajar yang menggabungkan pilihan cara belajar siswa,
gunakan kombinasi cooperative learning, berikan waktu yang cukup untuk
memproses dan memahami informasi, dan gunakan alat-alat multi sensory
untuk memproses, mempraktekkan dan memperoleh informasi.Dalam
keterampilan bertanya dan menjawab pertanyaan peserta didik kelas IV
sudah berkembang dengan baik. Dalam proses bersosialisasi juga baik
namun peserta didik ada yang lebih senang sendiri saat istirahat

Analisis Artefak-artefak pembelajaran mana yang dapat saya jadikan bukti


artefak dukung hasil refleksi pengalaman belajar ?
pembelajaran Berikut saya cantumkan link artefak sebagai bukti pendukung
https://sites.google.com/view/kegiatan-ppl-di-sdn-41jambi/seminar/ppdp
(Google site)
Analisis artefak

Artefak yang dicantumkan karena pada mata kuliah ini mahasiswa akan
memperdalam penguasaan kerangka berpikir dalam pemahaman cara
peserta didik belajar dengan pengintegrasian teori perkembangan kognitif,
perkembangan sosial emosional dan latar belakang budaya. Keterhubungan
dengan mata kuliah PPL di sekolah membuat mahasiswa dapat belajar lebih
dalam dari sekedar konsep teoritis. Mahasiswa dapat memperkuat
keterampilan penggunaan strategi pembelajaran, seperti pendekatan
pembelajaran berdiferensiasi, pengajaran yang responsif kultur, dan
pengajaran sesuai level untuk membedah profil dan cara belajar peserta
didik. Dengan demikian mahasiswa dapat membuat keputusan terkait
pengajaran yang inklusif serta menciptakan lingkungan belajar yang aman,
nyaman dan berpihak pada anak. Paska mengambil mata kuliah MK.
Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya, maka diharapkan
mahasiswa dapat : 

1. Menguasai pemahaman konseptual tentang cara belajar peserta didik. 

2. Mampu mengintegrasikan teori-teori perkembangan kognitif, sosial


emosional, dan konteks budaya dalam pembelajaran 

3. Memahami prinsip dan melakukan pengukuran (assessment) dalam


pembelajaran 

4. Memiliki dasar keterampilan penggunaan strategi-strategi pendekatan


pembelajaran (sesuai tahap perkembangan, pembelajaran yang responsif
terhadap kultur dan pengajaran sesuai level kemampuan peserta didik) 

5. Mampu membuat profil tingkat penguasaan dan cara belajar peserta


didik 

6. Mempraktikkan kemampuan pedagogik dalam pembelajaran,


merencanakan, mengimplementasi dan merefleksikan (didasarkan pada
hasil pengalaman) 

7. Menghasilkan program pembelajaran yang inklusif serta menciptakan


lingkungan belajar yang aman, nyaman dan berpihak pada anak di kelas
dengan menerapkan strategi pendekatan pembelajaran berdasarkan profil
siswa .

Pembelajaran Bagaimana saya akan menggunakan apa yang sudah dipelajari untuk
bermakna memperbaiki diri saya sebagai individu dan sebagai guru, serta
(good membawa perubahan terhadap siswa ?
practices) Materi yang telah saya pelajari akan saya jadikan sebagai panduan untuk di
implementasikan ketika saya sudah terjun di lapangan nantinya. Dan saya
harus mengingat poin-poin pada penjelasan identitas harus tercermin pada
pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan
kepentingan bangsa dan negara dari pada kepentingan pribadi atau
kelompok.
Melalui pembelajaran materi ini, Mahasiswa PPG mulai memfokuskan pada
kebutuhan dan kemampuan peserta didik bahwasannya setiap peserta didik
adalah berbeda, penanganannyapun berbeda. Dengan memahami prinsip
dan melakukan pengukuran (assessment) dalam pembelajaran dan membuat
profil tingkat penguasaan dan cara belajar peserta didik mahasiswa mampu
Mempraktikkan kemampuan pedagogik dalam pembelajaran,
merencanakan, mengimplementasi dan merefleksikan (didasarkan pada
hasil pengalaman pada PPL 1). Oleh sebab itu perlu pembinaan dan arahan
yang tepat agar kita sebagai mahasiswa PPG mampu mengembangkan
kemampuan, keterampilan dan potensi dalam diri mereka, sehingga kualitas
diri mereka meningkat. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kualitas belajar peserta didik di kelas dengan merefleksikan
setiap akhir pembelajaran agar dapat menentukan tujuan dan kebutuhan
belajar yang sesuai dengan lingkungan sekitar peserta didik.

Nama Anisa Andriani


Nim : A2P422028
Ruang : PAUDDAS 002

Anda mungkin juga menyukai