1. Pemahaman baru apa yang Anda dapatkan setelah mempelajari konsep Assessment :
Pengertian, Fungsi, Tujuan, Jenis, Contoh?
2. Bagian manakah dari konsep Assessment : Pengertian, Fungsi, Tujuan, Jenis, Contoh,
yang paling menantang untuk diaplikasikan di lapangan ketika anda bekerja menjadi
seorang guru (terutama pada masa PJJ)?
3. Hal-hal lain apakah yang ingin Anda pelajari lagi terkait dengan Assessment : Pengertian,
Fungsi, Tujuan, Jenis, Contoh?
1. Pemahaman baru apa yang Anda dapatkan setelah mempelajari konsep Assessment :
Pengertian, Fungsi, Tujuan, Jenis, Contoh?
Jawaban :
mengetahui kebutuhan, kelebihan dan kekurangan ataupun permasalahan yang dialami oleh
peserta didik pada mata pelajaran tertentu. Berkat materi pada topik ini, saya mampu
hasil penilaian peserta didik, saya sebagai calon guru tidak semata – mata memberikan hasil
tanpa melakukan analisa yang sistematis terlebih dahulu.
dengan kebutuhannya. Pada fungsi asesmen, saya dapat menerapkan asesmen formatif
untuk memperoleh umpan balik untuk meningkatkan proses pembelajaran dan
mengevaluasi hasil belajar peserta didik melalui kegiatan remedial. Selain menerapkan
asesmen formatif, saya juga memperoleh pengetahuan untuk menerapkan asesmen sumatif
pada akhir pembelajaran untuk mengolah hasil penilaian belajar peserta didik terkait mata
pelajaran tertentu sebagai tolak ukur untuk menentukan apakah peserta didik bisa naik kelas
atau tidak.
Adapun pada tujuan asesmen sendiri, saya diajarkan dan dilatih mengenai langkah –
langkah yang diperlukan untuk mengidentifikasi permasalahan, kelebihan dan kekurangan,
perkembangan, dan kebutuhan peserta didik pada suata mata pelajaran tertentu melalui
keeping track, checking up, finding out, dan summing up. Tujuan – tujuan tersebut dapat
digunakan sesuai dengan kebutuhan guru untuk mengukur aspek – aspek tertentu dari
kondisi peserta didik.
Hal lain yang tidak kalah penting dari pemahaman baru yang saya pahami adalah
jenis – jenis asesmen yang dapat diimplementasikan untuk disajikan kepada peserta didik.
Dalam memberikan asesmen kepada peserta didik, guru tidak semata – mata memberikan
asesmen yang sama terhadap permasalahan ataupun kebutuhan peserta didik yang
beragam. Namun, guru perlu memahami bahwa asesmen yang diberikan harus sesuai
dengan kondisi dari peserta didik agar proses penilaian bisa menjadi terarah dan tepat
sasaran. Adapun jenis – jenis asesmen yang telah saya pelajari dari topik ini adalah
performance assesment, penilaian portofolio dan penilaian proyek, dan product assesment dan
self assessment.
2. Bagian manakah dari konsep Assessment : Pengertian, Fungsi, Tujuan, Jenis, Contoh,
yang paling menantang untuk diaplikasikan di lapangan ketika anda bekerja menjadi
seorang guru (terutama pada masa PJJ)?
Jawaban :
Menurut saya, konsep asesmen yang paling menantang untuk diaplikasikan di
lapangan ketika menjadi seorang guru terutama pada masa PJJ adalah jenis asesmen.
Berdasarkan jenisnya, terdapat tiga asesmen yang sering diterapkan, yaitu performance
assessment, penilaian portofolio dan penilaian proyek, serta product assessment dan self
assessment. Menerapkan ketiga jenis asesmen tersebut dalam masa PJJ terbilang
menantang dikarenakan guru harus memberikan asesmen kepada peserta didik melalui
pembelajaran daring/online dimana guru tidak bisa menilai ataupun melihat secara
langsung di tempat yang sama dimana peserta didik mengerjakannya.
ataupun kelas agar bisa melaksanakan pembelajaran jarak jauh tanpa kendala.
3. Hal-hal lain apakah yang ingin Anda pelajari lagi terkait dengan Assessment : Pengertian,
Fungsi, Tujuan, Jenis, Contoh?
Jawaban:
Masih banyak hal lain yang ingin saya pelajari terkait konsep assessment pada
topik ini terutama pada langkah – langkah pelaksanaan atau praktiknya dalam proses
pembelajaran. Referensi materi yang disediakan pada topik ini masih sebatas pengertian
atau konsep dasar, namun kurang memberikan penjelasan lebih rinci terkait langkah –
langkah pelaksanaannya. Oleh karena itu, saya akan berusaha untuk mencari referensi
pada sumber lain dan mendalami konsep assessment secara keseluruhan agar saya bisa
menerapkannya kepada peserta didik ataupun untuk refleksi hasil proses pembelajaran
Rancangan/rencana aksi nyata yang telah saya susun setelah mempelajari konsep Assessment
pada topik ini adalah, mengidentifikasi peserta didik dengan memberikan tes diagnostik terlebih
dahulu di awal pembelajaran dan hasilnya akan diberikan penilaian dan evaluasi untuk
memutuskan penanganan yang diberikan kepada peserta didik terkait pemahamannnya pada
mata pelajaran tertentu.
1. Tujuan Tes Diagnostik:
Tes diagnostik yang diberikan bertujuan untuk memetakan peserta didik sesuai dengan
kemampuan dan karakteristiknya melalui data yang diperoleh dari soal, angket atau kuesioner
yang dibagikan. Karakteristik peserta didik yang akan diidentifikasi mencakup kemampuan
kognitif seperti pengetahuan awal dan kemampuan non – kognitif seperti minat, motivasi
belajar, hingga gaya belajar peserta didik. Asesmen ini dapat diberikan sebelum pemberian
materi ketika awal pembelajaran, ketika akan mengakhiri proses pembelajaran, ataupun ketika
diwaktu lain baik dilaksanakan setiap minggu/bulan.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Asesmen diagnostic kognitif
Asesmen ini mencakup penilaian yang berhubungan dengan kemampuan awal peserta
didik terkait mata pelajaran tertentu. Asesmen ini akan saya berikan dketika saya akan
memulai sebuah topik pembelajaran Bahasa Inggris di awal pembelajaran sebelum saya
menyampaikan materi kepada peserta didik. Langkah – langkah yang akan saya lakukan
untuk memeberikan asesmen diagnostic kognitif kepada peserta didik adalah :
Persiapan
- Menetapkan jadwal pelaksanaan pemberian tes asesmen kognitif
- Menyiapkan soal – soal yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang telah
diidentifikasi untuk dijadikan sebagai bahan asesmen.
Pelaksanaan
- Memberikan soal – soal asesmen yang telah disusun kepada peserta didik di awal
proses pembelajaran.
Tindak lanjut
- Melakukan pengolahan asesmen. Pengolahan diberikan dengan memetakan
peserta didik menjadi beberapa kategori, yaitu sangat siap, siap, dan tidak siap.
- Mengolah hasil data yang diperoleh dari tes asesmen diagnostic peserta didik.
b. Asesmen diagnostic non-kognitif
Asesmen ini dilaksanakan untuk mengukur karakteristik peserta didik pada aspek
fisiologi, emosi, minat, dan motivasi belajar peserta didik. Tahap – tahap yang dapat
dilaksanakan adalah :
Persiapan
Menentukan jadwal pelaksanaan asesmen diagnostic non – kognitif.
Pelaksanaan
Saya akan membagikan kuesioner untuk dijawab oleh peserta didik untuk mengukur
kondisi emosional, minat belajar dan motivasi belajar peserta didik.
Tindak Lanjut
- Mengidentifikasi hasil data kuesioner yang telah dijawab oleh peserta didik.
- Melakukan komunikasi dengan siswa dan melibatkan orang tua siswa apabila
diperlukan.
- Mengulangi pelaksanaan asesmen non – kognitif pada awal pembelajaran.
Pelaksanaan tes diagnostic yang akan saya lakukan sangat berkaitan dengan pelaksanaan
asesmen yang disajikan pada materi ini. Dimana memberikan pemahaman kepada calon guru
untuk memahami pelaksanaan berbagai jenis asesmen hingga tujuan pelaksanaannya agar guru
dapat mencari tahu dan memahami permasalahan yang dialami oleh peserta didik.