Anda di halaman 1dari 6

Nama : Zones Randy Simatupang

NIM : 9223610100
Jurusan : Fisika
Prodi : Pendidikan Profesi Guru

KONEKSI ANTAR MATERI


PRINSIP PENGAJARAN DAN ASESMEN
SIKLUS 1

1. Buatlah peta konsep pada materi yang telah dan akan diajarkan.
2. Perhatikan hierarki konsep, proporsi konsep, dan  hubungan silang antar konsep pada
setiap materi.
Hubungan silang antar konsep pada setiap materi
1. Momentum dan Impuls
Momentum berhubungan impuls, dimana impuls itu merupakan perubahan
momentum
2. Hukum Momentum dan Tumbukan
Hukum kekekalan momentum berlaku jika gaya luar yang bekerja pada benda sama
dengan nol. Pada hukum kekekalan momentum tentunya menggunakan konsep
momentum dan bisa diterapkan dalam tumbukan baik itu tumbukan lenting sempurna,
lenting sebagian dan tidak lenting sama sekali.
3. Hukum Kekekalan Energi Kinetik
Hukum kekekalan energi kinetik berlaku jika tidak ada gaya luar yang bekerja pada
benda. Pada tumbukan lenting sempurna berlaku hukum kekekalan energy kinetik
sedangkan pada tumbukan lenting sebagian dan tidak lenting sama sekali tidak
berlaku hukum kekekalan energi kinetik
3. Buatlah infografis tentang penerapan materi yang diajarkan pada konteks kehidupan
sehari-hari
Analisis Hubungan Antara Karakteristik Materi
Materi Belum Tuntas Karakteristik Peserta Didik Karakteristik Materi

Pada materi Usaha dan Berdasarkan hasil profiling Materi usaha dan energi
Energi kelas XI tidak ada peserta didik menyatakan bahwa merupakan salah satu konsep
materi yang belum tuntas. peserta didik kelas X MIPA 7 penting dalam fisika dan
memiliki karakteristik lebih memainkan peranan penting
menyukai praktikum sederhana dalam kehidupan kita sehari-
melalui virtual laboratorium yaitu hari. Dalam pembelajaran
PhET dimana mereka sangat fisika, usaha dan energi
antusias dalam mengikuti merupakan salah satu materi
pembelajaran dan mencoba fisika yang kontekstual dan
percobaan yang diberikan memiliki banyak aplikasi di
melalui LKPD. lingkungan sekitar.

Rencana Tindak Lanjut

Komponen Modul Ajar Kelebihan Kekurangan Rencana Perbaikan

1. Informasi Umum  Perangkat pembelajaran sudah  Tujuan  Memahami


 Identitas Penulis Modul lengkap dengan menerapkan pembelajaran dan komponen
 Kompetensi Awal pembelajaran paradigma baru asesmen masih penyusunan modul
 Profil Pelajar Pancasila yakni pembelajaran terdapat ajar

 Sarana dan Prasarana berdiferensiasi gaya belajar ketidaksesuaian  Memahami dan

 Target Peserta Didik seperti gaya belajar visual,  Perangkat merancang asesmen
auditori dan kinestetik. pembelajaran yang yang sesuai dengan
 Model pembelajaran
yang digunakan  Tersusun secara lengkap dan dirancang sudah tujuan pembelajaran
sistematis lengkap namun  Melakukan studi
2. Kegiatan Inti
 Tujuan pembelajaran sudah masih perlu literatur lebih
 Tujuan pembelajaran
disesuaikan denga tahap memberikan variasi banyak untuk
 Asesmen
perkembangan peserta didik yang lebih beragam menambah
 Pemahaman bermakna
dan capaian pembelajaran, juga pada media dan informasi media dan
 Pertanyaan pemantik
 Kegiatan pembelajaran menerapkan model kegiatan kegiatan
 Refleksi peserta didik pembelajaran yang inovatif pembelajaran yang pembelajaran yang
dan pendidik yaitu model pembelajaran benar-benar sesuai bervariasi
3. Lampiran Problem Based Learning (PBL) dengan gaya belajar

 Lembar kerja peserta yang dilengkapi dengan peserta didik di

didik kegiatan pembelajaran dengan kelas.

 Pengayaan dan berpihak pada kebutuhan

remedial peserta didik.

 Bahan bacaan guru dan  Alat evaluasi disusun secara

peserta didik lengkapn dimulai dengan

 Glosarium asesmen diagnostik yang


menjadi langkah awal pemetaan
 Daftar pustaka
terhadap kebutuhan peserta
didik baik minat, profil serta
motivasi belajarnya. Kemudian
dilaksanakan asesmen formatif
dan sumatif sebagai alat untuk
melihat bagaimana penilaian
terhadap proses dan hasil
belajar mereka.
 LKPD yang disusun bersofat
praktis, menarik dan sesuai
dengan teknologi terkini yang
disajikan dalam bentuk digital
dengan menggunakan LKPD
interaktif berupa
liveworksheets.
Pembelajaran Remidi
Pembelajaran remidi bertujuan membantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajar
melalui perlakuan pengajaran. Pembelajaran remidi sebenarnya merupakan kelanjutan dari
pembelajaran biasa di kelas. Hanya saja peserta didik yang masuk dalam kelompok ini adalah
para peserta didik yang memerlukan pembelajaran tambahan. Peserta didik yang dimaksud
adalah yang belum tuntas belajar. Biasanya, setiap sekolah telah menetapkan batas minimal
ketuntasan belajar untuk masing-masing mata pelajaran yang mungkin berbeda dengan sekolah
lain. Hal ini bergantung kepada tingkat kesulitan mata pelajaran dan tingkat kemampuan peserta
didik di sekolah itu. Skor minimal ketuntasan belajar untuk suatu mata pelajaran telah ditentukan
terlebih dahulu sebelum pembelajaran berlangsung. Dengan kata lain, setiap peserta didik yang
mendapatkan skor sama atau di atas sekor minimal itu, maka peserta didik tersebut kita dapat
katakana tuntas dalam mata pelajaran. Ia tuntas pada kompetensi dasar tertentu pada mata
pelajaran tertentu. Peserta didik yang memperoleh skor di bawah skor minimal kita sebut dengan
peserta didik yang belum tuntuas belajar. Peserta didik inilah yang perlu kita berikan
pembelajaran remidi. Faktor penyebab ketidaktuntasan belajar variatif, mungkin berasa dari
dalam diri peserta didik (fisik dan psikis), atau dari luar diri peserta didik 9lingkungan alam,
lingkungan belajar, bahan pelajaran dan kegiatan pembelajaran). Bantuan yang dapat diberikan
guru pada peserta didik yang remidi berupa perbaikan metode mengajar, perbaikan modul,
perbaikan LKPD, menyederhanakan konsep, menjelaskan kembali konsep yang masih kabur,
memperbaiki konsep yang disalah tafsirkan oleh peserta didik.
Tujuan pengajaran remidi secara rinci adalah agar murid dapat:
1. Memahami dirinya, khususnya yang menyangkut prestasi belajar meliputi segi kekuatan,
kelemahan, jenis dan sifat kesulitan
2. Memperbaiki cara-cara belajar kea rah yang lebih baik sesuai dengan kesulitan yang
dihadapi
3. Memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat untuk mengatasi kesulitan belajarnya
4. Mengembangkan sikap-sikap dan kebiasaan baru yang dapat mendorong tercapainya
hasil belajar yang baik
5. Mengatasi hambatan-hambatan belajar yang menjadi latar belakang kesulitannya.

Anda mungkin juga menyukai