SOAL
UJIAN AKHIR SEMESTER
PPG PRAJABATAN UNJ
Mata Kuliah : Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif II
Bidang Studi : Penjaskes
Kelas : Penjaskes
Hari/Tanggal : Senin / 21 Agustus 2023
Pukul : 13.00 - 15.30
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Samsudin, M.Pd
A. Petunjuk!
1. Kerjakan secara individu.
2. Waktu Penyelesaian Soal 100 Menit.
3. Jawaban ditulis pada kertas Folio bergaris/diketik dan dicetak.
4. Periksa kembali jawaban Anda sebelum menyerahkannya.
B. SOAL ESSAY.
1. Jelaskan yang dimaksud dengan Culturally Responsive Teaching!
2. Jelaskan yang dimaksud dengan Etnopedagogi!
3. Jelaskan hubungan antara karakteristik materi dan konteks budaya peserta didik!
4. Buatlah Alur matriks salah satu budaya dengan konsep pelajaran tertentu!
5. Buatlah perencanaan pembelajaran dengan Culturally Responsive Teaching!
C. JAWABAN
1. Pendekatan pembelajaran Culturally Responsive Teaching (CRT) atau juga dikenal dengan
pengajaran responsif budaya adalah model pendidikan teoritis dan praktik yang tidak hanya
bertujuan meningkatkan prestasi peserta didik, tetapi juga membantu peserta didik menerima dan
memperkokoh identitas budayanya. Menurut Ladson-Billing (1995: 164) terdapat tiga proposisi
pendidikan tanggap budaya, yakni: pertama, peserta didik mencapai kesuksesan akademis;
kedua, peserta didik mampu mengembangkan, dan memiliki kompetensi budaya (cultural
competence), dan peserta didik membangun kesadaran kritis (critical consciousness) sehingga
mereka dapat berpartisipasi dalam merombak tatanan sosial yang tidak adil. Sehingga pendidikan
responsive budaya juga merupakan pembelajaran konstruktivistik (Alexon 2010:14)
Sementara itu menurut Gay (2000) karakteristik dari pendekatan pembelajaran Culturally
Responsive Teaching (CRT), antara lain:
1. mengakui adanya warisan budaya dari berbagai kelompok etnis yang berbeda,
2. membangun hubungan yang bermakna antar peserta didik,
3. menggunakan berbagai strategi pembelajaran yang terkait dengan berbagai macam gaya
belajar yang berbeda,
4. mengajarkan peserta didik untuk mengetahui dan mencintai warisan budaya
mereka sendiri serta menghargai kebudayaan orang lain,
5. menggabungkan informasi multikultural, sumber daya, serta keterampilan untuk diajarkan di
sekolah.
3. Hubungan antara karakteristik materi dan konteks budaya peserta didik berkaitan dengan cara
menyajikan materi pembelajaran yang relevan dengan kehidupan dan latar belakang budaya
siswa. Ketika materi yang diajarkan memiliki keterkaitan dengan konteks budaya siswa, hal ini
dapat memperkuat pembelajaran dan meningkatkan keterlibatan siswa. Beberapa aspek hubungan
tersebut antara lain:
Relevansi budaya: Materi pembelajaran yang relevan secara budaya mengaitkan isi pelajaran
dengan pengalaman hidup siswa dalam konteks budaya mereka. Hal ini memungkinkan siswa
untuk membuat koneksi yang lebih dalam dengan materi, karena mereka dapat melihat bagaimana
konsep dan informasi tersebut relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka.
Pengenalan nilai dan perspektif budaya: Materi yang memperhitungkan konteks budaya siswa
memberikan kesempatan untuk mengenalkan dan menghargai nilai- nilai, perspektif, dan tradisi
budaya yang berbeda. Ini membantu siswa untuk memahami dan menghormati keberagaman
budaya serta mendorong pemahaman yang lebih luas tentang dunia di sekitar mereka.
Bahasa dan penggunaan contoh yang familier: Saat menyampaikan materi, guru dapat
menggunakan bahasa yang akrab dan mudah dipahami oleh siswa.Penggunaan contoh-contoh
yang terkait dengan budaya siswa dapat membantu mengilustrasikan konsep atau ide dengan cara
yang lebih nyata dan bermakna bagi siswa.
Pembelajaran kontekstual: Materi yang mempertimbangkan konteks budaya siswa dapat
memungkinkan siswa untuk melihat kaitan antara apa yang mereka pelajari dengan pengalaman
dan situasi di sekitar mereka. Ini membantu mereka untuk mengaitkan pembelajaran dengan dunia
nyata dan memahami bagaimana konsep yang dipelajari dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari mereka.
Pengakuan identitas siswa: Materi yang mempertimbangkan konteks budaya siswa membantu
mengakui dan memvalidasi identitas mereka. Ini dapat meningkatkan kepercayaan diri dan
keterlibatan siswa dalam pembelajaran, karena mereka melihat bahwa pengalaman dan latar
belakang budaya mereka dihargai dan dianggap penting dalam proses pembelajaran.
Dalam rangka menciptakan hubungan yang kuat antara karakteristik materi dan konteks
budaya peserta didik, penting bagi guru untuk mengenal siswa secara individu, berkomunikasi
dengan mereka, dan berusaha memahami kehidupan, nilai, dan pengalaman budaya yang
membentuk identitas mereka.
4. Alur matriks salah satu budaya dengan konsep pelajaran PJOK (Senam Lantai)
Aktivitas 1
1) Aktivitas pembelajaran 1 : Fakta, konsep, dan prosedur, serta
mempraktikkan keterampilan gerak dominan senam seperti
keseimbangan
Aktivitas 3
c. Kegiatan alternatif
Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk aktivitas
pembelajaran keterampilan gerak dominan senam seperti
keseimbangan, guling ke depan, guling ke belakang, dan guling
lenting, sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan
komando. Jika penugasan dengan menggunakan lembar tugas
tidak berjalan dengan baik, maka perlu didahului dengan
demonstrasi/menggunakan lembar peraga/atau media lain yang
sesuai.
Refleksi:
Setelah melakukan aktivitas pembelajaran keterampilan
gerak dominan senam seperti keseimbangan, guling ke
depan, guling ke belakang, dan guling lenting, peserta
didik diminta untuk menuliskan kesulitan-kesulitan,
kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara memperbaiki-
nya. Kemudian peserta didik diminta untuk melaporkan
hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan
atau buku tugas kepada guru.
Keterangan/Proses
No Uraian Kegiatan Ya Tidak
Perbaikan
1. Proses pembelajaran secara umum
berlangsung dengan baik (menarik,
menyenangkan, menantang, dan bermakna).
2. Tujuan pembelajaran dapat dicapai.
3. Materi pembelajaran tersampaikan dengan
baik.
4. Model/pendekatan/strategi/ metode/ gaya/
teknik pembelajaran yang digunakan efektif.
5. Media/bahan/alat yang dipilih dan digunakan
tepat dan variatif.
6. Penilaian proses dan hasil belajar dilakukan
dan dengan teknik yang tepat.
7. Keterlibatan dan antusiasme peserta didik
baik.
Catatan Umum:
B. Asesmen Pengembangan Karakter (Dimensi Mandiri dan Gotong Royong)
Asesmen sikap didasarkan pada hasil refleksi sikap peserta didik dan pengamatan guru dengan menggunakan
lembar observasi yang telah dilakukan pada proses pembelajaran di setiap aktivitas pembelajaran.
No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya membuat target penilaian yang realistis sesuai
kemampuan dan minat belajar yang dilakukan.
2. Saya memonitor kemajuan belajar yang dicapai
serta memprediksi tantangan yang dihadapi.
3. Saya menyusun langkah-langkah dan strategi untuk
mengelola emosi dalam pelaksanaan belajar.
4. Saya merancang strategi dalam mencapai tujuan
belajar.
5. Saya mengkritisi efektivitas diri dalam bekerja
secara mandiri dalam mencapai tujuan.
6. Saya berkomitmen dan menjaga konsistensi dalam
mencapai tujuan yang telah direncanakannya.
7. Saya membuat tugas baru dan keyakinan baru
dalam melaksanakannya.
8. Saya menyamakan tindakan sendiri dengan
tindakan orang lain untuk melaksanakan tujuan
kelompok.
9. Saya memahami hal-hal yang diungkapkan oleh
orang lain secara efektif.
10. Saya melakukan kegiatan kelompok dengan
kelebihan dan kekurangannya dapat saling
membantu.
11. Saya membagi peran dan menyelaraskan tindakan
dalam kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
12. Saya tanggap terhadap lingkungan sosial sesuai
dengan tuntutan peran sosialnya di masyarakat.
13. Saya menggunakan pengetahuan tentang sebab dan
alasan orang lain menampilkan reaksi tertentu.
14. Saya mengupayakan memberi hal yang dianggap
penting dan berharga kepada masyarakat.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > 41 dari
Jika mendapat skor 28
Jika mendapat skor 14
Jika mendapat skor < 14
pernyataan di atas. s.d 41 dari s.d 27 dari pernyataan di atas.
pernyataan di atas. pernyataan di atas.
No Pernyataan
1 2 3 4
1. Teman saya mampu bekerja sama dengan orang
lain disertai perasaan senang.
2. Teman saya memperhatikan dan bertindak proaktif
terhadap kondisi lingkungan fisik sosial.
3. Teman saya mampu dan mau berkomunikasi
dengan orang lain.
4. Teman saya mengedepankan penggunaan bersama
sumber daya dan ruang yang ada di masyarakat
secara sehat.
5. Teman saya mengenali kualitas dan minat diri serta
tantangan yang dihadapi.
6. Teman saya memahami strategi dan rencana
pengembangan diri.
7. Teman saya mengembangkan pengendalian dan
disiplin diri.
8. Teman saya berusaha menjadi individu yang
percaya diri, resilien (elastis), dan adaptif.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > 23 Jika mendapat skor 16 Jika mendapat skor 8 s.d
Jika mendapat skor < 8
dari pernyataan di atas. s.d 23 dari 15 dari pernyataan di pernyataan di atas.
pernyataan di atas. atas.
C. Asesmen Pengetahuan
1. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban paling benar.
1) Gerakan mengguling atau menggelinding ke depan membulat dinamakan . . . .
a. guling ke depan
b. guling ke belakang
c. guling lenting
d. meroda
2) Pada gerakan guling ke depan ketika panggul menyentuh matras, peganglah tulang kering dengan kedua
tangan menuju posisi . . . .
a. berdiri
b. duduk
c. berjongkok
d. berbaring
5) Posisi badan saat akan melakukan gerakan berguling belakang yang benar adalah . . . .
a. membelakangi matras
b. di depan matras
c. di sebelah kanan matras
d. di sebelah kiri matras
Ya Tidak
No Indikator Esensial Uraian Gerak
(1) (0)
1. Sikap awal a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan gerakan a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Sikap akhir a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir
4) Pedoman penskoran
a) Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan gerakan dengan benar.
b) Skor 0 jika: Peserta didik tidak melakukan gerakan dengan benar.
Pelaksanaan
Sikap Awal Sikap Akhir
No Nama Peserta Didik Gerakan Skor Akhir
1.
2.
3.
dst
Nama :
Kelas :
Hasil Uji Percobaan I Percobaan II
Keterampilan Jumlah Ulangan Skor (sesuai norma) Jumlah Ulangan Skor (sesuai norma)
b. Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Keterampilan Gerak Dominan pada Senam
seperti Keseimbangan, Guling ke Depan, Guling ke Belakang, dan Guling Lenting Secara Terpisah untuk
Seluruh Peserta Didik).
Percobaan I Percobaan II
Nama Peserta
No Jumlah Skor (sesuai Jumlah Skor (sesuai Skor Terbaik
Didik
Ulangan norma) Ulangan norma)
1.
2.
3.
dst
c. Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Rangkaian Sederhana Gerak Dominan Senam
Secara Terpisah Peserta Didik).
Nama :
Kelas :
Hasil Uji Rangkaian gerakan gerak dominan
Kesempatan didapat
Keterampilan senam dilakukan dengan benar
Diisi dengan tally Diisi dengan tally
Persentasi Gerakan Benar/Kesempatan
GB /K X 100% = .......
d. Contoh: Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Rangkaian Sederhana Gerak Dominan Senam
Secara Perorangan Peserta Didik).
Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : D / VII
1. Panduan umum
a. Pastikan peserta didik dalam keadaan sehat dan siap untuk mengikuti aktivitas pembelajaran.
b. Ikuti gerakan pemanasan dengan baik, sesuai dengan instruksi yang diberikan guru untuk menghindari
cidera.
c. Mulailah kegiatan dengan berdo’a.
d. Selama kegiatan perhatikan selalu keselamatan diri dan keselamatan bersama.
Terlaksana Belum
No Aktivitas Pembelajaran Keterangan
(V) Terlaksana (V)
1.
2.
3.
4.
dst