Anda di halaman 1dari 9

Nama : Isnaini Safitri

NPM : A1FP22006
Mata Kuliah : Pembelajaran Sosial Emosional
Dosen : Andik Purwanto, S.Pd.,M.Si
UJIAN AKHIR SEMESTER

Instruksi !
Setelah Anda memahami bagaimana lingkungan, kondisi emosi, kepribadian,
dan banyak hal lain mempengaruhi school well-being:
1. Bagaimana Anda sebagai guru mengelola emosi Anda supaya bisa berpengaruh
positif pada lingkungan pembelajaran Anda?
2. Bagaimana menciptakan lingkungan positif dengan kemampuan peserta didik yang
beragam?
Setelah melakukan refleksi, tuliskan rancangan/rencana aksi nyata terkait konsep
school well-being, program apa yang akan Anda lakukan di sekolah untuk membuat
sekolah Anda lebih sejahtera? Gunakan panduan dari pembelajaran observasi dan
pencatatan pada topik sebelumnya untuk pengamatan awal di sekolah Anda!
Buatlah Projek berkaitan dengan school well-being pada mata pelajaran tertentu
atau secara umum di sekolah. Contoh dengan program 3S (Senyum, Salam dan Sapa)
bagi semua peserta didik dan guru, program anti perundungan di sekolah.
JAWABAN
1. Bagaimana Anda sebagai guru mengelola emosi Anda supaya bisa berpengaruh
positif pada lingkungan pembelajaran Anda?
Jawab :
Langkah yang saya lakukan untuk mengelola emosi agar dapat berpengaruh positif pada
lingkungan pembelajaran yaitu dengan menyadari kecerdasan emosional dalam diri.
Kecerdasan emosional dalam diri dalam diri seorang guru sangat berpengaruh terhadap
salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh guru profesional, yaitu kompetensi sosial.
Kecerdasan emosional sangat penting untuk memberikan pemahaman diri sendiri dan
orang lain secara efektif, berhubungan baik dengan orang lain, dan beradaptasi dengan
lingkungan sekitar agar lebih mudah beradaptasi dan menghadapi tantangan yang selalu
berubah-ubah. Guru diharapkan mampu mengembangkan kecerdasan emosi dalam
pembelajaran sebagai salah satu pengamalan dari etika kerja profesi sebagai pendidik
diantaranya:
a. Mengenali emosi diri sendiri
Sebagai seorang guru, kita harus mengenali emosi diri sendiri sebelum, seperti
mengenali perasaan, dan menemukan cara yang tepat untuk mengatasi stress atau
kecemasan yang mungkin muncul saat mengajar.
b. Kendalikan diri dan kurangi emosi negatif
Jangan pernah memberikan penilaian langsung kepada peserta didik yang bersikap
negatif. Sebaiknya guru mencari tahu kenapa peserta didik bisa berperilaku seperti
itu. Misalnya, mungkin peserta didik tidak mau mendengarkan penjelasan guru
karena guru itu dalam menerangkan tidak menarik. Maka, perluaslah perspektif
untuk mengurangi persepsi negatif pada peserta didik.
c. Memberikan ruang untuk beristirahat sejenak dan berusaha tetap tenang Tetap
tenang dan berusaha untuk mencari tahu apa yang akan terjadi padakita secara
fisik, bisa mengalihkan fokus serta membuat sebagiankecenderungan emosi
hilang. Cara yang kedua adalah dengan mengambilnafas yang dalam secara
berulang sampai kita merasakan detak jantungstabil. Hal ini akan membantu
kita dalam menurunkan emosi. Apabilagemuruh dalam dada masih dirasa, maka
sebaiknya jangan mengucapkan
satu kata pun. Karena biasanya yang akan terucap adalah kata-kata negatif.
d. Bersikap tegas
Sebagai guru, bersikap tegas sangat diperlukan. Agar peserta didik juga
mengetahui bahwa mereka tidak bisa bersikap seenaknya ketika sedang berada di
tempat umum. Halini berhubungan dengan pengelolaan kelas. Apalagi ketika guru
mendapatkan kelas yang sulit dikendalikan, peserta didik yang selalu mengobrol,
dan tidak mengikuti pembelajaran dengan baik, maka sikap tegas ini harus guru
terapkan.
e. Optimis dan pantang menyerah menghadapi tantangan
Guru harus selalu optimis, penuh harapan, serta selalu belajar dan mencoba setiap
saat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Ketika guru merasakan
kegagalan, maka guru harus tetap bersemangat dan berpikir positif.
f. Ekspresikan emosi kedekatan dengan peserta didik
Menjadi seorang guru yang tegas memang bagus, tetapi dalam mendidik peserta
didik harus diperlukan cinta dan kasih sayang serta kepedulian. Perilaku tersebut
perlu diekspresikan kepada peserta didik agar peserta didik mengetahui dan
merasakannya. Kemudian suasana belajar akan menjadi nyaman.
2. Bagaimana menciptakan lingkungan positif dengan kemampuan peserta didik
yang beragam?
Jawab :
Untuk menciptakan lingkungan positif dengan kemampuan peserta didik yang beragam terdapat
langkah-langkah yang bisa dilakukan oleh seorang guru yaitu:
a. Memahami kebutuhan peserta didik
Masing-masing peserta didik mempunyai karateristik dan keunikan yang berbeda-
beda. Sebagai seorang guru harus memahami dan mengakomodasi seluruh
kebutuhan peserta didik. Dengan guru dapat memahami kebutuhan peserta didik
maka, peserta didik pun akan merasa nyaman belajar.
b. Jadikan pembelajaran relevan
Semakin relevan suatu topik atau mata pelajaran dengan kesuksesan dan
kebahagiaan peserta didik itu sendiri, maka akan semakin mereka terlibat dalam
proses pembelajaran. Hal ini juga dapat membantu untuk menemukan
minat, bakat, dan gaya belajar setiap peserta didik jika memungkinkan. Jika
sumber daya memungkinkan, sesuaikan metode dan strategi pengajaran untuk
memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual.
c. Kesepakatan Kelas
Jika peserta didik tidak memiliki pemahaman yang jelas dan disepakati tentang
perilaku positif dan negatif, sulit untuk menciptakan lingkungan belajar yang
positif di kelas dan di sekolah. Langkah pertama untuk menetapkan kesepakatan
kelas adalah menanyakan kepada peserta didik bagaimana mereka suka
diperlakukan. Dari pertanyaan ini peserta didik harus dapat menuliskan daftar
perilaku yang mereka yakini seperti hormat, baik, adil, dan pantas. Pada titik ini,
peserta didik dan guru bersama-sama harus dapat menyetujui bahwa
memperlakukan orang lain sebagaimana kita masing-masing ingin diperlakukan.
d. Perkuat Perilaku Positif
Mengenali dan memperkuat perilaku positif adalah salah satu cara paling efektif
untuk menghasilkan tindakan positif pada peserta didik, memperkuat motivasi dan
menciptakan lingkungan belajar yang produktif dan positif. Sertifikat, hadiah, dan
sistem penghargaan lainnya adalah cara yang bagus untuk mengenali peserta
didik dan memperkuat perilaku dan pencapaian positif di kelas.
e. Menerapkan metode pembelajaran yang berbeda-beda
Peserta didik dengan kemampuan yang berbeda-beda tentunya membutuhkan
metode pembelajaran yang berbeda-beda untuk membantu mereka belajar. Guru
dapat menyediakan variasi metode pembelajaran seperti pengajaran berbasis
proyek, diskusi kelompok, atau pengajaran terpisah untuk memungkinkan peserta
didik memilih metode pembelajaran yang terbaik untuk mereka.
Berdasarkan hasil pengamatan dan pencatatan mengenai school well-being di tempat Anda buatlah rencana intervensi.
JAWAB :
Lembar Kerja Konsep School Well Being
Berikut merupakan hasil pengamatan dan laporan awal mengenai school well-being di SMA Negeri 2 Kota Bengkulu kelas XI MIPA D,
dan rancangan intervensinya :
Hasil pengamatan yang dilakukan, terdapat beberapa informasi antara lain :
 Peserta didik cenderung tidak menanyakan kabar atau keadaan ke peserta didik lain maupun dengan guru sehingga peserta didik harus
ditanya
 Beberapa peserta didik pasif saat proses pembelajaran
 Beberapa peserta didik cenderung dekat hanya dengan teman sebangkunya
Rancangan intervensi yang dilakukan termasuk kedalam 6 dimensi scholl weel-being yaitu pada dimensi loving :
Rencana Bagaimana Aplikasinya Waktu Pelaksanaan Hambatan/Tantangan yang Akan Siapa yang Akan
Dihadapi Terlibat
Program “Empathy to Guru membuat kesepakatan Dilakukan sebelum a. Kurangnya pelatihan dalam Guru dan peserta
Everyone” sebagai kelas dengan memasukkan memulai mengembangkan program didik
upaya untuk pembicaraanmengenai pembelajaran empati untuk meningkatkan
meningkatkan rasa empati agar peserta didik selama 5 menit kepekaan terhadap sesama
empati peserta didik bisa jauh dari kata egois dan b. Menyadarkan peserta didik
kepada semua orang mulai terbiasa untuk peka untuk terbiasa memiliki rasa
dan yang paling utama terhadap teman mereka empati yang besar
adalah kepada teman
mereka.
Program “Sharing Pada saat menanyakan kabar Dilakukan Kurangnya antusias dan motivasi Guru dan peserta
Perasaan Hari Ini” dengan metode tanya jawab sebelum memulai belajar peserta didik dalam didik
dan observasi. Sharing pembelajaran pembelajaran
Sessioni ini menekankan selama 5 menit
pada peran aktif peserta didik
dan guru serta memberikan
kesempatan pada peserta
didik menceritakan
pengalaman yang
dialaminya.Peserta didik juga
dilatih bagaimana
mengutarakan pendapat
dengan cara yang baik dan
benar.

Pelaksanaan : Saat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) II.


a. Lingkungan belajar yang aman dan nyaman ikut menentukan keberhasilan suatu sekolah untuk mencetak generasi penerus bangsa yang
berkualitas. Oleh karena itu pelaksanaan kegiatan ini harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Dalam pelaksanaannya harus dapat
meyakinkan peserta didik agar memiliki kesadaran atau kepekaan terhadap sesama terutama kepada teman di kelas dalam bentuk rasa empati.
Memiliki sikap empati akan meningkatkan rasa berkeprimanusiaan kita terhadap setiap orang. Untuk menumbuhkan sikap empati diperlukan
beberapa tahapan dan proses, sehingga kegiatan ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan dalam waktu yang telah ditentukan.
b. Kegiatan sharing session diharapkan bisa menjadi katalisator untuk menyalurkan semangat, sekaligus memberikan stimulus kepada peserta
didik untuk meningkatkan motivasi belajar. Tidak hanya itu, dapat menjadi momen untuk saling berbagi cerita dan berbagi pengalaman.
Harapannya denga diadakan kegiatan sharing session sebelum pembelajaran, peserta didik menjadi fokus dalam mengikuti pembelajaran dan
pembelajaran menjadi menyenangkan sehingga dapat meningkatkan antusiasme peserta didik.
Evaluasi : Kegiatan evaluasi dilakukan untuk mengetahui ketercapaian atau keberhasilan program yang dilakukan. Evalusi untuk program
ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara langsung kepada peserta didik dan guru di lingkungan sekolah (pedoman wawancara
terlampir). Hasil wawancara kemudian dianalisis dan dilihat seberapa tinggi tingkat keberhasilannya. Dari hasil evaluasi, didapatkan
kesimpulan :
a. Pihak sekolah mampu menerapkan program agar peserta didik dapat memiliki sikap empati yang tinggi. Dengan demikian, iklim
sekolah yang positif akan tercipta dan peserta didik dapat melihat situasi melalui kepekaan mereka.
b. Keberhasilan program sharing perasaan hari ini dalam pembelajaran dapat dilakukan terus-menerus dan berkelanjutan dalam proses
pembelajaran luring maupun daring. Metode tersebut digunakan sebagai bahan evaluasi guru, melatih berkomunikasi secara aktif dan
menghilangkan stress selama pembelajaran
Rencana Dokumentasi
Program “Empathy
to Everyone” sebagai
upaya untuk
meningkatkan rasa
empati peserta didik
kepada semua orang
dan yang paling
utama adalah kepada
teman mereka.

Pembuatan kesepakatan kelas secara bersama-sama


Program “Sharing
Perasaan Hari Ini”

Guru menanyakan kabar kepada peserta didik dan suasana perasaan yang mereka alami sebelum belajar dengan
tanya jawab dan observasi kesulitan belajar selama kegiatan proses pembelajaran
PEDOMAN WAWANCARA
Perkenalan : Pertanyaan kunci untuk peserta didik:
1. Bagaimana menurut kalian kegiatan pembelajaran pada hari ini ?
Perkenalkan, saya Isnaini Safitri. saya adalah mahasiswa PPG
2. Apakah kalian menyukai pembelajaran kimia ?
Prajabaran kimia. Saya ingin mewawancarai anda terkait dengan 3. Bagaimana suasana hati kalian pada saat kegiatan pembelajaran
berlangsung ?
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
4. Adakah kalian menanyakan perasaan teman-teman sekelilingmu dan
guru pada saat dikelas ?
5. Apakah kalian tahu perasaan teman sebangku mu ?
6. Apakah gurumu menanyakan kabar dan perasaan yang sedang kalian
rasakan ?
7. Apakah kamu mengemukan pendapatmu pada saat pembuatan
kesepakatan kelas ?
8. Apakah kamu terlibat aktif dalam pembelajaran ?
9. Apakah kamu tertekan/nyaman pada saat pembelajaran ?
10. Bagaimana pendapatmu tentang pembuatan kesepakatan kelas dan
sharing perasaan hari ini ?

Pertanyaan kunci untuk guru:


1. Bagaimana menurut ibu/bapak kegiatan pembelajaran pada hari ini ?
2. Apakah peserta didik memiliki suasana hati yang bahagia pada saat
pembelajaran berlangsung ?
3. Bagaimana respon peserta didik saat menanyakan kabar/perasaan yang
sedang dialaminya ?
4. Apakah peserta didik terbuka terhadap pertanyaan yang diajukan
padanya?
5. Apakah semua peserta didik terlibat aktif dalam pembuatan kesepatan
kelas?
6. Bagaimana perasaan peserta didik selama proses diskusi dengan teman-
temannya ?
7. Apakah dengan sharing perasaan hari ini dan membuat kesepatan kelas
dapat melatih berkomunikasi secara aktif dan menghilangkan stress
selama pembelajaran ?
8. Apakah menurut ibu/bapak sharing perasaan hari ini dan membuat
kesepakatan kelas efektif untuk dilakukan secara berkelanjutan ?

Pertanyaan Ringan: Penutup dan Ucapan Terima Kasih:


1. Siapakah namamu/nama ibu/bapak? Dari kelas berapa/mata pelajaran Terima kasih atas partisipasinya. Semoga sehat selalu dan diberikan
apa yang ibu/bapak ampuh? kelancaran dalam melaksakan kegiatan sehari-hari.
2. Bagaimana kabarnya hari ini?
3. Apakah bersedia untuk diwawancarai ?

Anda mungkin juga menyukai