Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rinda Dwi Lestari

NIM : 230211105707
Kelas : Biologi 02/H
JURNAL REFLEKSI

Nama Mata Pembelajaran Sosial Emosional


Kuliah
Review Topik – topik yang saya pelajari pada mata kuliah Pembelajaran Sosial
pengalaman Emosional yaitu :
belajar 1. Kompetensi Sosial Emosional berdasar kerangka Collaborative for
Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL)
Pada topik 1 mempelajari tentang proses belajar sosial emosional (Social
Emotional Learning) yang merupakan proses belajar mengenali dan
mengelola emosi, menyelesaikan masalah, mengembangkan relasi sosial
yang baik, dapat berempati, membuat keputusan yang tepat, dan
bertanggung jawab. Tujuan dari pembelajaran ini adalah untuk program
preventif dan promotif (peningkatan). Preventif artinya mencegah masalah
perilaku dengan meningkatkan kompetensi sosial-emosional.
“Collaborative for Academic, Social and Emotional Learning” (CASEL)
mengelompokkan komponen pembelajaran sosial-emosional menjadi 5
komponen yaitu:
1. Self-awareness (Kesadaran diri) Kemampuan untuk memahami
emosi, pemikiran, dan nilai-nilai yang mempengaruhi perilaku dalam
berbagai situasi.
2. Self -management (Manajemen diri) Kemampuan untuk mengatur
emosi, pemikiran dan perilaku secara efektif pada situasi yang berbeda.
3. Responsible decision making (Pengambilan keputusan yang
bertanggung jawab) Membuat pilihan yang tepat dan konstruktif pada
situasi tertentu
4. Social awareness (kesadaran sosial) Kemampuan memahami
perspektif yang berbeda termasuk berempati terhadap kondisi individu
dengan latar belakang yang berbeda.
5. Relationship skills (keterampilan sosial) Kemampuan menjalin
dan mempertahankan hubungan/relasi yang sehat dan efektif dengan
individu dari latar belakang yang berbeda.
Pembelajaran Sosial dan Emosional dapat dilakukan secara kolaboratif
pada komunitas sekolah. Pembelajaran sosial dan emosional dapat
diajarkan:
1. Secara rutin; situasi atau kondisi ditentukan kemudian. Biasanya
dilakukan di luar jam belajar akademik seperti kegiatan ekstrakurikuler.
2. Terintegrasi dalam mata pelajaran tertentu; pembelajaran sosial
emosional juga dapat terintegrasi pada pelajaran tertentu. Peserta didik
dapat berdiskusi dengan kasus tertentu, kerja kelompok, role play, atau
aktivitas lainnya.
3. Budaya: menjadi budaya dalam lingkungan sekolah, misalnya
membiasakan untuk menyelesaikan masalah dengan damai,
menghargai pendapat orang lain, dan lain sebagainya.

2. Peran Guru sebagai Teladan Pembelajaran Keterampilan Sosial


Emosional (CASEL)
Pada Topik 2 mempelajari tentang tiga hal yang perlu diingat oleh guru
sebagai pendidik dan agen perubahan menurut Novick, Kress, & Elias
(2002):
1. Kepedulian (caring relationship) sebagai dasar pembelajaran
Selama pembelajaran, hubungan antara peserta didik dengan guru,
adalah hal yang penting. Hubungan ini akan membuat peserta didik bisa
mengeksplorasi, berani bertanya, mengemukakan pendapat bahkan
mengekpresikan diri.
2. Emosi mempengaruhi suasana belajar dan bagaimana
pembelajaran dapat diterima peserta didik. Peserta didik yang
belajar dengan situasi yang menyenangkan, merasakan lingkungan
kelas yang menyenangkan dan kondusif akan cenderung bisa
menikmati kelasnya,
3. Tujuan yang mau dicapai dan pemecahan masalah
mengarahkan individu (guru atau peserta didik) dan juga
memberikan motivasi/energi untuk melakukan pembelajaran.
Adanya tujuan dan pemecahan masalah yang terjadi di kelas dan
lingkungan sekolah akan membantu guru dan peserta didik untuk
mengarahkan dirinya mencapai tujuan dengan tepat.
Selain itu saya juga belajar tentang empat kompetensi yang diperlukan
dalam pendidikan dan relasi sosial yaitu EMC2 atau Empathy,
Compassion, Mindfulness, dan Critical Inquiry. Keempat kompetensi
tersebut perlu diasah oleh seorang guru agar proses pembelajaran dapat
berlangsung dengan baik.
1. Empathy merupakan sebuah kemampuan yang dimiliki dalam
memahami peserta didik secara mendalam baik dalam situasi
pribadi maupun sosial serta peduli dan perhatian terhadap emosi
yang dimiliki oleh peserta didik yang ditunjukkan melalui perilaku
mereka.
2. Compassion yaitu kemampuan individu dalam merasakan dan
memahami apa yang dirasakan orang lain namun tetap dengan
batasan tertentu.
3. Mindfulness merupakan kemampuan individu untuk sadar akan
pengalaman yang dimiliki sehingga mau menerima situasi apa pun
tanpa menghakimi diri sendiri. Dapat dilakukan dengan perilaku
meditasi atau menenangkan diri dengan teknik STOP (berhenti,
menarik napas, dan memikirkan situasi sebelum bertindak).
4. Critical inquiry sebagai kemampuan individu dalam memperoleh
sebuah informasi melalui pengamatan, pengalaman, pemikiran,
penalaran, dan penilaian diri sendiri kemudian dianalisis untuk
dipahami.
Refleksi 1. Mengapa topik-topik tersebut penting dipelajari?
pengalaman Pada tahap refleksi pengalaman belajar, saya memilih merefleksi
belajar yang dari pengalaman belajar saya pada topik 1 yaitu Kompetensi Sosial
dipilih Emosional berdasar kerangka CASEL dimana dalam topik ini
sangat penting untuk dipelajari karena pembelajaran ini
memberikan pemahaman bagaimana setiap individu mengenali
emosinya dan cara untuk mengelola emosi tersebut menjadi hal
yang postitif, PSE juga memberikan pemahaman mengenai
keterampilan yang dibutuhkan setiap individu untuk dapat bertahan
dalam masalah sekaligus memiliki kemampuan untuk
memecahkannya. Pembelajaran sosial emosional membuat kita
memahami pentingnya kesadaran diri, pengelolaan emosi,
berempati dengan orang lain, bersosialisasi dengan orang lain, dan
bagaimana cara mengambil keputusan yang bertanggung jawab.
2. Bagaimana saya mempelajari topik-topik yang ada pada mata
kuliah ini?
Dalam mempelajari topik-topik yang ada pada mata kuliah ini,
dilaksanakan dengan metode diskusi, melakukan bimbingan
dengan dosen pengampu, dan berkolaborasi secara kelompok yang
berpedoman pada LMS yang menerapkan alur pembelajaran
MERDEKA (Mulai Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi,
Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antar
Materi, hingga Aksi Nyata).
3. Apakah strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari topik
tersebut penting bagi saya? Mengapa?
Strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari topik tersebut
penting bagi saya dikarenakan dalam penerapan strategi
pembelajaran tersebut dapat membangun pola berpikir saya agar
mampu berpikir secara kritis dalam memahami dan menganalisis
suatu materi yang diajarkan serta mengajarkan pada saya
bagaimana sebagai seorang pendidik dapat mengelola emosi pada
saat proses pembelajaran.
Analisis Artefak – artefak pembelajaran mata kuliah Pembelajaran Sosial
artefak Emosional sangat beragam, antara lain:
pembelajaran https://drive.google.com/drive/folders/1CFWmD_qCMBd1PmtzWeu_Pd
3FQ-nUon_Q?usp=sharing
analisis artefak yang dipilih yaitu tentang bermain peran penerapan
kompetensi sosial emosional Bersama teman sebaya. Dalam video tersebut
memperlihatkan bagaimana seorang pendidik dapat mengelola emosinya
dengan baik saat proses pembelajaran berlangsung, dengan
mengintegrasikan KSE dalam pembelajaran maka akan memberikan
suasana baru dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran Hal baru yang dapat saya terapkan dalam kegiatan mengajar nantinya
bermakna adalah proses belajar mengenali dan mengelola emosi diri sendiri dan
(good peserta didik, secara rutin melakukan kegiatan pembelajaran dengan
practices) mengintregasikan kompetensi sosial emosional ke dalam praktik mengajar
dan gaya interaksi peserta didik seperti kegiatan berdoa bersama,
berdiskusi, bertoleransi dan lain – lain, serta memotivasi peserta didik
untuk terus melakukan kegiatan yang bermanfaat seperti mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler di luar waktu belajar di kelas. Selain itu hal yang
perlu saya terapkan dan persiapkan sebagai guru adalah membuat modul
ajar yang mengintegasikan model pembelajaran dengan kompetensi sosiao
emosional yang mencakup 5 aspek yaitu, kesadaran diri, pengelolaan diri,
kesadaran sosial, keterampilan sosial dan pengambilan keputusan yang
bertanggungjawab sehingga peserta didik dapat menjadi lebih baik secara
akademis, memiliki sikap dan perilaku yang lebih baik dan lebih jarang
bertindak nakal atau mengganggu.

Anda mungkin juga menyukai