Anda di halaman 1dari 6

Nama : Anisa Andriani

Nim : A2P422028
Ruang : PAUDDAS 002

Nama
Filosofi Pendidikan Indonesia
Matakuliah

Review Pengatahuan baru yang saya dapatkan dari mata kuliah filosofi yaitu dasar-
pengalaman dasar Pendidikan Ki Hajar Dewantara mulai dari perjalanan pendidikannya
belajar. hingga implementasi yang harus dilakukan di sekolah. Pada mata kuliah ini
terdapat beberapatopik, antara lain :

Topik 1. Perjalanan Pendidikan Nasional

Materi yang saya dapatkan pada topik ini yaitu pada perjalanan Pendidikan
nasional dari pidato sambutan Ki Hajar Dewantara yaitu adanya akulturasi
budaya yang terjadi secara terus menerus sebagai contohnya pakaian,
bahasa, karakter, dan lain- lain.

Topik 2. Dasar- Dasar Pendidikan Ki Hajar Dewantara

Topik kedua dalam mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia mengajarkan


tentang bagaimana dasar-dasar pendidikan Ki Hadjar Dewantara, termasuk
tentang pemikiran beliau tentang pendidikan itu sendiri. Menurut Ki Hadjar
Dewantara, pendidikan dan pengajaran adalah dua hal yang berbeda.
Pengajaran adalah bagian dari pendidikan. Sedangkan, pendidikan
merupakan tempat dimana benih-benih kebudayaan dalam masyarakat
ditanam pada kehidupan peserta didik.

Topik 3. Identitas Manusia Indonesia

Pengalaman belajar pada topik identitas Manusia Indonesia, yaitu


mempelajari identitas manusia yang menghayati nilai-nilai kemanusiaan
khas Indonesia. Kemanusiaan Indonesia mencakup nilai, jiwa, hasrat,
martabat, sosialitas, relasionalitas, genuitas, dialogalitas, dan berbagai
tradisi manusia-manusia Indonesia dari waktu ke waktu, dari generasi ke
generasi. Selanjutnya, tiga hal hakiki sebagai nilai kemanusiaan khas
Indonesia, yakni nilai kebhinekatunggalikaan, nilai-nilai Pancasila dan
religiusitas. Manusia Indonesia Lahir, Hidup dan Berkembang dalam
Kebhinekatunggalikaan.
Topik 4. Pendidikan Indonesia Pancasila Sebagai Fondasi

Pengalaman belajar pada topik ini mempelajari tentang Pancasila sebagai


pondasi pendidikan Indonesia Pancasila adalah dasar negara indonesia,
dan ibaratkan sebuah rumah, apabila dasar/pondasi rumah itu tidak ada,
maka rumah itu akan cepat runtuh, begitu juga dengan negara, apabila
tidak memiliki dasar negara, maka negara itu akan
cepat runtuh pula, makanya pancasila bisa disebut sebagai pondasi
negara. Bangsa Indonesia adalah kebhinekaan (diversity) dalam suku,
ras,agama dan budaya. Profil pelajar Pancasila merupakan bentuk
penerjemahan tujuan pendidikan nasional. Profil pelajar Pancasila
berperan sebagai referensi utama yang mengarahkan kebijakan- kebijakan
pendidikan termasuk menjadi acuan untuk para pendidik dalam
membangun karakter serta kompetensi peserta didik. Profil pelajar
Pancasila terdiri dari enam dimensi, yaitu: 1) Beriman, bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2) Mandiri, 3) Bergotong-
royong, 4) Berkebinekaan global, 5) Bernalar kritis,
dan 6) Kreatif.

Topik 5. Telaah Praktik Baik Pendidikan yang Memerdekakan


Pada topik ini saya mendapatkan materi prinsip Pendidikan yang
Memerdekakan Praktik Pendidikan. Pendidikan dengan berdasarkan
pemikiran KHD yaitu pendidikan yang memerdekakan anak baik secara
lahir ataupun batin. Praktik Pendidikan yang Memerdekakan
pembelajaran adalah belajar yang sesuai dengan cita-cita dan tujuan
masing-masing anak. Tantangan terbesar yaitu mengubah mindset dari
orang tua dan siswa untuk mengetahui arti dari pendidikan itu sendiri.
Pendidikan yang memerdekakan peserta didik bisa diaplikasikan ke dalam
bentuk pembelajaran yang dinamis serta proporsional berdasarkan minat
dan bakat peserta didik. Pendidikan yang memerdekakan yaitu menyadari
anak sebagai makhluk yang diciptakan sempurna sehingga memiliki
kesadaran untuk menentukan kemauannya sendiri, melakukan
evaluasi bersama murid agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
Refleksi A. Refleksi atas materi
pengalaman a. Mengapa topik tersebut penting dipelajari?
belajar yang Pengalaman belajar yang sangat penting bagi saya, dikarenakan dalam
dipilih pembelajaran mata kuliah ini membuat pandangan pendidik sesuai
dengan perjalanan Ki Hajar Dewantara. Pada topik implementasi
pendidikan yang memerdekakan kita akan mempelajari serta menghayati
perjuangan pendidikan Indonesia dari zaman penjajahan hingga
kemerdekaan. Pendidikan pada zaman ini masih terpaku pada ideologi
bangsa Belanda yang bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia
masyarakat Indonesia yang siap bekerja bagi pemerintahan Belanda. Dari
ringkasan perjalanan pendidikan nasional muncullah dasar-dasar
pemikiran dari Ki Hajar Dewantara. Pemikiran - pemikiran beliau
menjadi acuan para guru, pemangku kebijakan, orang tua dan pejuang
pendidikan untuk menyelenggarakan pendidikan yang mencerminkan
“Merdeka Belajar”. Dalam pandangannya pendidikan dan pengajaran
digunakan untuk memahami tujuan pendidikan. Menurutnya onderwij
pengajaran adalah bagian dari pendidikan. Pengajaran yang dimaksud
adalah proses pendidikan yang bertujuan untuk memberikan ilmu atau
faedah untuk bekal sesorang dalam menjalani kehidupan baik secara lahir
maupun batin.
Semboyan Ki Hajar Dewantara yang menjadi acuan pada dunia
pendidikan yaitu Ing ngarso sung tulodo, Ing madya mangun karsa, tut
wuri handayani. Makna dari semboyan tersebut yaitu di depan
memberikan contoh, Ditengah- tengah membangkitkan peserta didik, dan
di belakang memberikan dorongan moral dan semangat. Pemahaman
dasar- dasar pendidikan menurut KHD harus diterapkan dalam pendidikan
pada zaman sekarang.
b. Bagaimana saya mempelajari topik yang ada pada mata kuliah tersebut?
Dengan cara mencermati kerangka pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam
dunia pendidikan tersebut, kerangka ini harus menjadi kiblat bagi para
pendidik Indonesia, termasuk saya pribadi untuk menerapkan merdeka
belajar dalam pendidikan. Semua dilaksanakan dan diupayakan untuk
mencapai profil pelajar pancasila.
c. Apakah strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari topik-topik
tersebut penting bagi saya? Mengapa?
Pada topik 4 membahas pancasila sebagai fondasi pendidkan indonesia
yang akan mengamalkan nilai-nilai pancasila yang diterapkan dalam
lingkungan sekolah yaitu profil pelajar pancasila yang memiliki enam
elemen dalam Profil Pelajar Pancasila, yaitu: berakhlak mulia,
berkebinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan
kreatif. Elemen- elemen tersebut pada saat ini menjadi acuan pada
penerapan kegiatan pembelajaran. Pendidikan indonesia sudah mengalami
perubahan dari zaman ke zaman. Tugas kita sebagai calon guru di abad-
21 adalah melanjutkan perjuangan para pejuang pendidikan Indonesia.
Walaupun pendidikan di zaman sekarang dapat diakses tanpa intervensi
dari negara lain, kita sebagai calon guru profesional harus mendidik anak-
anak sesuai dengan tuntutan zaman tanpa meninggalkan identitas bangsa
Indonesia. Pada pendidikan di abad ini dikenal dengan merdeka belajar.
Hal itu berarti kita sebagai guru harus menciptakan lingkunganbelajar yang
memerdekakan peserta didik. Memerdekakan peserta didik bukan berarti
tidak memberikan tugas dan sebagainya, tetapi pendidik sebagai
fasilitator harus mampu mengembangkan dan mengarahkan kemampuan
yang telah dimiliki oleh peserta didik.
B. Refleksi atas secara nyata terjadi di sekolah
Berdasarkan observasi saya di SD Negeri 41/IV Kota Jambi sesuai dengan
penjelasan diatas bahwasannya pendidikan di abad ini dikenal dengan
merdeka belajar. Hal itu berarti kita sebagai guru harus menciptakan
lingkungan belajar yang memerdekakan peserta didik. Memerdekakan
peserta didik bukan berarti tidak memberikan tugas dan sebagainya, tetapi
pendidik sebagai fasilitator harus mampu mengembangkan dan
mengarahkan kemampuan yang telah dimiliki oleh peserta didik. Tetapi
kenyataanya ada beberapa guru yang belum memahami konsep merdeka
belajar, guru masih mengajarkan dengan gaya lama hanya berpatokan
dengan buku siswa maupun buku guru . Akan tetapi terdapat guru muda
yaitu di kelas 1 dan 4 termasuk juga lulusan PPG sehingga mereka sudah
mengimplementasikan pembelajaran yang memerdekakan peserta didik.

C. Solusi
Dari pengalaman PPL I terdapat beberapa masalah yang bertolak belakang
dengan materi filosofi pendidikan, akan tetapi dari permasalahan tersebut
sesuai dengan topik 4 membahas pancasila sebagai fondasi pendidkan
indonesia yang akan mengamalkan nilai-nilai pancasila yang diterapkan
dalam lingkungan sekolah yaitu profil pelajar pancasila yang memiliki
enam elemen dalam Profil Pelajar Pancasila, yaitu: berakhlak mulia,
berkebinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan
kreatif. Sesuai dengan topik ini mengarah pada kurikulum merdeka dengan
demikian untuk mengatasi permasalahan diatas guru yang sudah
berpengalaman di uji cobakan terlebih dahulu menggunakan kurikulum
merdeka, ketika kedua guru tersebut telah mahir maka kelas lainnya akan
mengikuti menggunakan kurikulum merdeka yang tentunya seluruh majelis
guru akan belajar bersama dengan yang sudah memiliki pengalaman pada
kurikulum merdeka.

Analisis Artefak-artefak pembelajaran mana yang dapat saya jadikan bukti


artefak dukung hasil refleksi pengalaman belajar ?
pembelajaran Mata kuliah filosofi ini memiliki beberapa topik yang telah meninggalkan
artefak pembelajaran yang akan saya lampirkan pada link google Site :
https://sites.google.com/view/kegiatan-ppl-di-sdn-41jambi/seminar/fpi

Link tersebut berisikan seluruh artefak filosofi Pendidikan Indonesia yang


sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara mulai dari teori yang
diberikan hingga contoh implementasi yang telah dilakukan di kelas
maupun di lingkup sekolah dan juga terdapat solusi yang diberikan
mengenai proses pembelajaran yang telah atau akan dilakukan .

Pembelajaran Bagaimana saya akan menggunakan apa yang sudah dipelajari untuk
bermakna memperbaiki diri saya sebagai individu dan sebagai guru, serta
(good membawa perubahan terhadap siswa ?
practices) Pengalaman yang saya dapatkan dari mata kuliah filosofi Pendidikan
Indonesia yaitu sebagai calon guru professional saya harus memahami
perjalanan Pendidikan Ki Hajar Dewantara mulai dari perjalanan
pendidikan nasional, dasar - dasar pendidikan Ki Hajar Dewantara,
identitas manusia indonesia, pancasila sebagai fondasi pendidikan
indonesia, hingga telaah praktik baik pendidikan yang memerdekakan.
Hal tersebut sangat diperlukan untuk pengembangan pendidikan pada saat
ini dengan tetap menganut teori - teori Ki Hajar Dewantara. Setiap peserta
didik memiliki kebutuhan dan karakteristik yang bervariasi sesuai dengan
kodrat alam dan kodrat zamannya. Guru menjadi fasilitator yang dapat
menuntun peserta didik sesuai dengan perkembangan dan kemampuannya
untuk mencapai tujuan hidupnya. Guru juga sebaiknya bisa
mencontohkan hal- hal yang baik, agar secara tidak langsung peserta
didik dapat mencontohnya pada kehidupan sehari- hari. Pondasi yang
guru tanamkan juga tetap berpegang teguh pada Pancasila yang telah
ditetapkan juga di kurikulum merdeka. Guru juga harus mengikuti
perkembangan IPTEK saat ini agar kesenjangan dengan peserta didik
tidak terlalu jauh dan pembelajaran akan berjalan dengan menyenagkan.
Pembelajaran yang memanfaatkan media pembelajaran interaktif juga
akan memberikan motivasi kepada peserta didik untuk lebih aktif dalam
proses pembelajaran..

Anda mungkin juga menyukai