Anda di halaman 1dari 6

Refleksi Pengalaman Belajar Mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen II (LK 2)

Nama : Lusia Tobi Uran


NIM : 2364823140
Mata Kuliah : Seminar Pendidikan Profesi Guru

Indikator Pertanyaan Identifikasi Diri

Nama mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen II

Reviu pengalaman 1. Pengalaman belajar apa yang berguna dan menarik?


belajar Semua topik pada mata kuliah PPAE II menarik dan berguna
karena saya belajar lebih lanjut lagi tentang asesmen dan
pembelajaran. Pada PPAE II ini terdapat 3 topik yang saling
berkaitan serta membawa manfaat dalam menunjang kemampuan
saya menjadi guru yang profesional. Bagi saya bagian yang paling
berkesan adalah ketika menelaah kesesuaian pembelajaran dengan
tingkat capaian dan karakteristik peserta didik. Saya belajar bahwa
peserta didik mempunyai karakteristik masing-masing atau berbeda
satu sama lain. Perbedaan karakteristik ini bisa saja terkait dengan
profil, minat, dan kesiapan belajar. Ini berarti bahwa guru tidak
semestinya memperlakukan peserta didik dengan perlakuan yang
sama sehingga potensi belajar peserta didik dapat dioptimalkan.
Selama proses pembelajaran, saya belajar bagaimana menjadi guru
yang menggunakan beragam cara untuk memahamkan informasi atau
pengetahuan baru kepada semua peserta didik dalam komunitas
ruang kelas yang beragam. Hal ini dapat dilakukan melalui
Pembelajaran Berdiferensiasi. Pembelajaran Berdiferensiasi
merupakan pembelajaran yang memperhatikan kebutuhan belajar
peserta didik. Diferensiasi dapat dilakukan dalam aspek
materi/konten, Proses pembelajaran dan produk hasil belajar. Ketika
guru terus belajar tentang keberagaman siswanya, maka
pembelajaran yang profesional, efesien, dan efektif, dan efektif akan
terwujud.
Pada mata kuliah ini terdapat 3 topik. Pada topik satu, hal
yang saya pelajari pada topik ini yaitu pemahaman karakteristik
peserta didik melalui asesmen awal. Dimana dengan memberikan
asesmen awal, kita dapat mengetahui karakteristik peserta didik yang
kemudian digunakan sebagai panduan untuk menyusun rancangan
pembelajaran. Pada topik 2, Pendekatan TaRL pada perencanaan
pengajaran dan asesmen. Dimana saya belajar tentang konnsep
kesesuaian pembelajaran dengan tingkat capaian peserta didik.
peserta didik mempunyai tingkat capaian yang berbeda-beda satu
sama lain. Ini berarti guru tidak semestinya meperlakukan peserta
didik dengan perlakuan yang sama sehingga potensi belajar peserta
didik dapat dioptimalkan. Selama proses pembelajaran guru harus
menggunakan beragam cara untuk memahamkan informasi atau
pengetahuan baru kepada semua peserta didik. Hal ini dapat
dilakukan melalui pembelajaran diferensiasi. Pembelajaran
diferensiasi merupakan pembelajaran yang memperhatikan
kebutuhan belajar peserta didik yang dapat dilakukan dalam aspek
materi/konten, proses pembelajaran dan produk hasil belajar yang
dapat dilakukan dengan pendekatan TaRL, strategi pembelajaran
akan dirancang sesuai dengan tingkat capaian peserta didik yang
berbeda-beda dalam satu kelas. Pada topik 3, pendekatan Culturally
Responsive Reaching pada perencanaan pengajara dan asesmen.
Dimana saya belajar bahwa Guru perlu merancang kegiatan
pembelajaran yang sesuai dengan keberagaman siswa di kelas. Salah
satu pendekatan yang dapat digunakan adalah pendekatan CRT.
Pendekatan CRT ini menjadi suatu cara untuk membekali guru
dalam mengajar peserta didik di lingkungan yang berlatar belakang
budaya yang berbedabeda serta meningkatkan pemahaman dan
keterampilan peserta didik.
2. Pengalaman belajar apa yang berguna tetapi kurang menarik?
Selama mengikuti perkuliahan pada mata kuliah Prinsip Pengajaran
dan Asesmen II, saya merasa semua materi yang diberikan oleh
dosen dan juga yang saya dipelajari berguna menarik.
3. Pengalaman belajar apa yang menarik tapi kurang berguna?
Menurut saya tidak ada, karena semua proses perkuliahan pada
mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen II sangat menarik.
Dimana pada mata kuliah ini, juga dilakukan diskusi kelompok dan
mempresentasi hasil kelompok yang membuat semua mahasiswa aktif
dalam perkuliahan.
4. Pengalaman belajar apa yang tidak menarik dan tidak berguna dalam
konteks sebagai calon guru?
Tidak ada. Karena materi-materi yang dipelajari sesuai dengan
apa yang akan nanti dilakukan sebagai seorang guru terkait dengan
praktik mengajar di kelas. Misalnya menyusun rancangan
pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kemapuan peserta didik atau
karakteristik peserta didik

Refleksi pengalaman 1. Apa yang telah terjadi?


belajar Menurut saya pengalaman belajar yang paling berkesan yaitu pada
topik 2 tentang pendekatan TaRL pada level peserncanaan
pengajaran dan asesmen. Topik dua ini saya belajar tentang
bagaimana membua rancangan pembelajaran menggunakan
pendekatan TaRL, sehingga nantinya pada saat proses mengajar
dapat membuat proses pembelajaran yang berpihak dan
menyesuaikan dengan tingkat kemampuan peserta didik. saya
mempelajari topik 2 dengan beragam yaitu melalui penjelasan dosen,
mepelajari serta mengerjakan tugas yang ada di LMS dengan
mengikuti alur merdeka, melakukan diskusi dengan teman
kelompok, serta mencari berbagai sumber, misalnya dari internet.
Hal tersebut kemudian saya terapkan dilapangan dengan
mengintegrasikan dalam rancangan pembelajaran yang berkualitas.
Pada mulai dari diri saya menjawab kuis sebagai refleksi sebelum
mempelajari lebih jauh mengenai penddekatan TaRL. Bagian
eksprolasi konsep terdapat materi untuk lebih mendalami topik 2
kemudian membuat perangkat ajar dengan menggunakan pendekatan
TaRL. Pada bagian ruang kolaborasi dimana tempat untuk berdiskusi
dengan teman sekelompok menelaah rancangan pembelajaran dan
asesmen yang saya susun telah sesuai dengan prinsip TaRL. Selain
itu juga mengimplementasi rancangan pembelajaran dan asesmen
melalui mengajar madiri dikelas. Demostrasi kontektual, saya
melakukan evaluasi kegiatan pembelajaran. Pada bagian Elaborasi
pemahaman konsep, saya melakukan identifikasi kendala kegiatan
pembelajaran dan asesmen yang telah dilakukan. Pada bagian
koneksi antar materi, saya mengidentifikasi keterkaitan antara
pemahaman peserta didik, ketepatan rancangan pembelajaran dan
asemen dengan menjawab kuis. Pada aksi nyata, saya melakukan
refleksi dan rencana tindak lanjut.
2. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
Hal tersebut terjadi karena denganberbagai pengetahuan yang
terdapat pada topik 2 ini dapat membantu saya dalam mencermati
penyususnan perangkat pembelajaran terutama dalam pembelajaran
yang menggunakan pendekatan TaRL. Strategi-strageeti yang saya
pelajari pada opik 2 ini juga sangat penting karena mampu
memberikan perhatian kepda peserta didik secara lebih baik karena
guru lebih memahami karakteristik peserta didik. penerapan TaRL
harus dilakukan dengan rencana yang matang dari asesmen
dioagnostik yang dilakukan, perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran.

Analisis artefak 1. Artefak-artefak pembelajaran mana yang dapat saya jadikan bukti
pembelajaran dukung hasil refleksi pengalaman belajar?
Berikut artefak pembelajaran yang dapat saya jadikan bukti hasi
refleksi pengalaman belajar :
https://drive.google.com/drive/folders/1cNNTyVla1JwTtDjt0ZQcj42
h_ulr24mw?usp=drive_link
2. Mengapa artefak ini yang saya pilih?
Artefak ini saya pilih karena dapat memperlihatkan pemahaman saya
terhadap materi yang sudah saya pelajari. Selain itu, artefak ini juga
dapat memberikan gambaran tentang bagaimana saya
mengaplikasikan konsep-konsep prinsip pengajaran dan asesmen Ii
dalam konteks nyata.
3. Bagian mana dari artefak ini yang mendukung hasil refleksi saya?
Bagian dari artefak ini yang mendukung hasil refleksi saya yaitu
dalam penyusunan modul ajar yang sesuai dengan pendekatan TaRL
(Teaching at the Right Level) atau pembelajaran yang berdiferensiasi
yang sesuai dengan tingkat capaian peserta didik atau kempuan
peserta didik serta pengimplementasian secara langsung perangkat
ajar yang telah dibuat pada mengajar mandiri di kelas saat PPL.

Rumusan hasil Apabila saya mengajar atau membahas topik ini, dengan
refleksi berupa mempertimbangkan prinsip pembelajaran bermakna yang berpusat
pembelajaran kepada siswa, perubahan apa yang akan saya lakukan?
bermakna Saya belajar bahwa setiap peserta didik mempunyai karakteristik
masing-masing istik masing-masing atau berbeda-beda. Perbedaan
karakteristik ini bisa saja terkait dengan profil, minat, dan kesiapan
belajar. Hal ini membuat saya menyadari bahwa ketika saya menjadi
guru IPA maka tidak semestinya memperlakukan peserta didik dengan
perlakuan yang sama misalnya yang awalnya dalam pemberian tugas
saya buat dengan tingkat kesulitan yang sedang saja, tidak ada yang
rendah atau tinggi, pembelajaran yang diterapkan hanya satu aktivitas
saja misalkan ceramah. Setelah belajar materi ini saya harus menerapkan
pembelajaran yang menyesuaikan dengan kondisi peserta didik.
Misalnya konten materi yang disampaikan menggunakan media yang
menarik atau membawa alat untuk demonstrasi, kegiatan belajar peserta
didik bervariasi misalnya tanya jawab, presentasi, diskusi kelompok,
melalui game dengan harapan potensi belajar peserta didik dapat
dioptimalkan. Hal ini dapat dilakukan melalui Pembelajaran
Berdiferensiasi. Pembelajaran Berdiferensiasi merupakan pembelajaran
yang memperhatikan kebutuhan belajar peserta didik. Diferensiasi dapat
dilakukan dalam aspek materi/konten, Proses pembelajaran dan produk
hasil belajar. Ketika guru terus belajar tentang keberagaman siswanya,
maka pembelajaran yang profesional, efesien, dan efektif akan terwujud.
terwujud.

Anda mungkin juga menyukai