LINGKUP PEMBELAJARAN (sesuai dengan jenjang pendidikan siswa) SOSIAL EMOSIONAL RUTIN Kesadaran diri 1. Siklus: Pengalaman nyata (Concrete Experience) (waktu pengenalan emosi 2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru: khusus di Pada saat yang ditentukan untuk pelaksanaan luar sholat dhuha di lapangan sekolah, guru kegiatan mengingatkan siswa menggunakan sumber akademik) suara yang tersedia seperti pengeras suara atau alat komunikasi lainnya untuk memastikan bahwa seluruh siswa mengetahui waktu dan tempat pelaksanaan sholat dhuha dan pengingat bagi mereka agar mempersiapkan diri. Setelah memberikan pengingat melalui sumber suara, guru menuju kelas-kelas atau tempat lainya di lingkungan sekolah untuk menggiring siswa ke lapangan sekolah melaksanakan sholat dhuha bersama-sama. Guru memberikan peringatan kepada siswa yang terlambat atau tidak menunjukkan tindakan untuk menuju lapangan. Peringatan ini dapat berupa peringatan lisan atau tertulis yang menegaskan pentingnya mengikuti sholat dhuha berjamaah serta sanksi jika siswa tidak mengikuti tindakan yang sudah diarahkan. Tujuannya adalah siswa memahami pentingnya disiplin dalam melaksanakan ibadah bersama-sama di lingkungan sekolah. 3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada siswa: “Assalamualaikum anak-anak, tolong diperhatikan. Sholat dhuha akan segera dimulai di lapangan sekolah. Saya harap kalian semua sudah bersiap untuk menuju ke lapangan untuk melaksanakan sholat bersama-sama. Tapi, Jika saya menemukan masih ada siswa yang masih di kelas, saya akan terpaksa mengambil tindakan lebih lanjut. Saya yakin kalian semua bertanggung jawab dan akan segera mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Saya percaya kalian sudah dewasa dan bertindak dengan bijaksana. Terima kasih atas perhatiannya, wassalamualaikum”
4. Penjelasan untuk orangtua dalam membantu
proses penerapan siklus tersebut saat di rumah: "Bapak/Ibu, izinkan saya menyampaikan informasi. Di sekolah, saya sebagai guru berupaya membimbing anak-anak dalam melaksanakan sholat dhuha berjamaah. Namun, ketika mereka pulang ke rumah masing-masing saya memahami bahwa tanggung jawab ini kembali kepada Bapak/Ibu sebagai orang tua. saya sadar ketika anak-anak di rumah, saya tidak dapat mengawasi secara langsung dalam melaksanakan sholat dhuha. Saya mohon kepada Bapak/Ibu untuk selalu membiasakan ibadah sholat, termasuk sholat dhuha ini. Dengan dukungan dan bimbingan dari Bapak/Ibu di rumah, saya yakin anak-anak akan semakin memahami pentingnya menjalankan ibadah secara teratur dan bertanggung jawab. Terima kasih atas perhatiannya dan kerjasamanya dalam membentuk karakter anak-anak." 5. Penjelasan tentang tujuan siklus: Bertujuan untuk menumbuhkan perilaku sadar diri yang dimiliki oleh anak untuk mengenali emosinya dalam hal beribadah melalui pengalaman nyata yang dilakukan dengan melaksanakan sholat dhuha berjamaah di sekolah Pengelolaan diri - 1. Siklus: Pengalaman nyata (Concrete Experience) mengelola emosi dan fokus 2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru: - guru memberikan pengingat kepada siswa setelah periode pembelajaran bahwa mereka perlu mempersiapkan diri untuk kegiatan kemah akhir semester. Pesan ini mungkin disampaikan secara lisan atau tertulis, dan bertujuan untuk memastikan bahwa siswa memiliki waktu yang cukup untuk mempersiapkan diri - Guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk membentuk kelompok regu, baik itu regu putra maupun regu putri, sesuai dengan preferensi dan keinginan mereka. Ini mendorong partisipasi aktif dan keterlibatan siswa dalam proses pembentukan kelompok - Guru memberikan tugas atau pemugasan terkait kegiatan kemah akhir semester kepada siswa secara berkelompok. Pemugasan ini mungkin berupa persiapan perlengkapan, perencanaan kegiatan, atau tugas-tugas lain yang terkait dengan keberhasilan kemah tersebut. Dengan memberikan pemugasan berkelompok, guru mendorong kolaborasi, kerja tim, dan pembagian tanggung jawab di antara siswa.
3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada
siswa: Setelah pembelajaran selesai, kalian semua akan melanjutkan kegiatan rutin akhir tahun, yaitu pelaksanaan kemah. Saya ingin mengingatkan bahwa dalam kegiatan kemah ini, kalian akan diberikan kesempatan untuk membentuk kelompok sendiri. Setiap kelompok akan terdiri dari 10 anggota, dan akan memiliki satu ketua regu. Setelah kalian membentuk kelompok, setiap kelompok akan diberikan penugasan khusus yang harus diselesaikan. Penugasan ini dirancang untuk membantu kalian mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan kemah dengan baik. Masing-masing kelompok akan diberikan tugas yang berbeda sesuai dengan tema dan tujuan kegiatan kemah ini. Saya sangat mendorong kalian untuk bekerja sama dalam kelompok, saling mendukung satu sama lain, dan memilih ketua regu yang dapat memimpin dengan baik. Jangan ragu untuk bertanya atau meminta bantuan jika kalian mengalami kesulitan dalam menjalankan tugas. Kegiatan kemah ini bukan hanya tentang petualangan, tetapi juga tentang kolaborasi, kepemimpinan, dan belajar dari pengalaman. Semoga kegiatan kemah ini menjadi momen yang berharga dan menyenangkan bagi kalian semua. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan sungkan untuk bertanya kepada saya atau staf pendamping lainnya. Selamat berpetualang, dan semoga kita semua dapat menikmati pengalaman ini bersama-sama!
4. Penjelasan untuk orangtua dalam membantu
proses penerapan siklus tersebut saat di rumah: Saya ingin membagikan informasi penting terkait kegiatan berkemah akhir semester yang akan segera dilaksanakan. Kegiatan ini merupakan bagian penting dari pengalaman belajar tahunan, yang dirancang untuk membantu anak-anak mengembangkan keterampilan sosial, kepemimpinan, dan kerja sama, sambil juga menciptakan kenangan yang tak terlupakan. Selain persiapan di sekolah, saya percaya bahwa pembelajaran tidak hanya terjadi di dalam kelas, tetapi juga di rumah. Oleh karena itu, saya ingin mengajak Anda, sebagai orang tua, untuk turut berpartisipasi dalam pembentukan karakter dan keterampilan emosional anak-anak di rumah. Salah satu aspek penting yang ingin saya tekankan adalah pengelolaan emosi, terutama kemampuan untuk belajar bersabar. Saya menyadari bahwa belajar untuk mengendalikan emosi dan bersabar adalah keterampilan yang sangat berharga dalam kehidupan sehari-hari, dan itu juga merupakan bagian penting dari pengalaman berkemah yang akan dihadapi oleh anak-anak. Saya yakin bahwa dengan dukungan dari orang tua di rumah, anak-anak akan dapat menghadapi kegiatan berkemah dengan lebih percaya diri dan mampu mengatasi berbagai tantangan yang mungkin mereka hadapi selama kegiatan tersebut. Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya. Saya sangat menghargai dukungan Anda dalam membantu anak-anak kami tumbuh dan berkembang
5. Penjelasan tentang tujuan siklus:
Pelaksanaan kemah akhir tahun bertujuan untuk memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Pengalaman ini dirancang untuk memberi mereka kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dalam mengelola emosi mereka sendiri, terutama saat berpartisipasi dalam kegiatan berkelompok. Melalui pengalaman langsung dalam kemah, siswa akan dihadapkan pada berbagai situasi yang menantang, baik itu dalam hal kerja sama, komunikasi, atau penyelesaian masalah. Setiap siswa akan diberi kesempatan untuk mengeksplorasi dan memahami respons emosional mereka sendiri terhadap berbagai situasi yang mereka hadapi selama kemah. Mereka akan belajar bagaimana cara mengatasi emosi negatif, menjaga ketenangan, dan bekerja sama dengan anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Pengalaman ini tidak hanya membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan sosial dan emosional mereka, tetapi juga memberi mereka kesempatan untuk meningkatkan kepercayaan diri dan rasa tanggung jawab. Dengan demikian, tujuan dari pelaksanaan kemah akhir tahun adalah untuk memberikan pengalaman berharga yang dapat digunakan oleh siswa dalam mengelola emosi mereka dalam konteks kegiatan berkelompok, serta dalam kehidupan sehari-hari mereka. Kesadaran sosial - 1. Siklus: Observasi Reflektif (reflective observation) keterampilan berempati 2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru: Guru memberikan himbauan kepada seluruh siswa untuk menunjukkan solidaritas dengan korban gempa di Cianjur dengan menyisihkan sebagian kecil dari rezeki mereka, baik dalam bentuk uang, barang, atau bantuan lainnya. Pesan ini bertujuan untuk mengajarkan nilai-nilai empati, kepedulian, dan kebersamaan kepada siswa, serta untuk memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan dalam situasi darurat seperti ini. Selain itu, guru menyampaikan rasa empatinya kepada korban yang terkena musibah gempa di Cianjur. Melalui penyampaian rasa simpati dan dukungan ini, guru ingin menunjukkan kepada siswa pentingnya memiliki perasaan empati dan solidaritas terhadap sesama yang sedang mengalami kesulitan atau penderitaan. Guru juga memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu waspada ketika terjadi gempa. Pesan ini dimaksudkan untuk mengingatkan siswa akan pentingnya memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk menghadapi situasi darurat seperti gempa, serta untuk mengingatkan mereka akan pentingnya keselamatan pribadi dan tindakan preventif yang perlu diambil saat terjadi bencana alam.
3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada
siswa: mungkin kalian sudah mendengar tentang berita sedih mengenai gempa di Cianjur, bukan? Hari ini, saya ingin mengajak kalian semua untuk melakukan sesuatu yang baik. Bagaimana kalau kita memberikan sedikit rezeki kita untuk membantu para korban gempa? Kita bisa memberikan bantuan dalam bentuk apapun, entah itu uang, pakaian, atau barang-barang lainnya. Hal itu bisa membantu meringankan beban mereka yang sedang kesulitan. Kalian tahu, kadang-kadang memberikan sedikit dari apa yang kita miliki dapat membuat perbedaan yang besar bagi mereka yang membutuhkan. Ini juga merupakan kesempatan bagi kita untuk belajar tentang pentingnya peduli dan membantu sesama dalam situasi sulit seperti ini. Saya yakin setiap kontribusi dari kalian akan sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan. Ayo tunjukkan bahwa kita peduli dan siap membantu sesama!"
4. Penjelasan untuk orangtua dalam membantu
proses penerapan siklus tersebut saat di rumah: saya ingin menyampaikan sebuah pesan penting terkait dengan situasi darurat yang terjadi akibat bencana gempa di Cianjur. Saya ingin mengajak Bapak/Ibu untuk berpartisipasi dalam upaya membantu korban gempa. Saya menghimbau agar Bapak/Ibu dapat mengajak anak-anak untuk menunjukkan empati dan solidaritas dengan para korban gempa dengan menyisihkan sebagian kecil dari rezeki mereka melalui OSIS sekolah untuk menyalurkan berbagai bantuan yang sudah diterima kepada para korban gempa. Kontribusi dari anak-anak akan sangat berarti bagi mereka yang sedang membutuhkan uluran tangan. saya percaya bahwa melalui aksi bersama ini, kita dapat memberikan dukungan moral dan materiil kepada para korban gempa, serta mengajarkan anak- anak tentang pentingnya membantu sesama. Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya. Semoga kita semua dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi mereka yang sedang mengalami kesulitan.
5. Penjelasan tentang tujuan siklus:
Kegiatan ini memiliki tujuan yang sangat penting, yaitu untuk membantu menumbuhkan jiwa empati dan peduli sosial yang ada dalam diri setiap siswa. Melalui partisipasi dalam aksi penggalangan dana untuk korban gempa di Cianjur, kami berharap bahwa anak- anak dapat belajar untuk merasakan dan memahami penderitaan orang lain, serta merespons dengan sikap yang peduli dan ingin membantu. Dalam situasi seperti ini, penting bagi anak-anak untuk belajar bahwa mereka memiliki peran penting dalam membantu sesama, bahkan dalam skala yang kecil sekalipun. Dengan terlibat dalam kegiatan amal seperti ini, mereka dapat mengalami langsung bagaimana sedikit kontribusi dari mereka dapat membuat perbedaan yang besar bagi mereka yang sedang mengalami kesulitan. Selain itu, melalui pengalaman ini, diharapkan anak- anak juga akan mengembangkan kepedulian sosial yang lebih luas, yaitu kesadaran tentang keadaan masyarakat di sekitar mereka dan keinginan untuk membantu mereka yang membutuhkan. Ini adalah nilai-nilai yang sangat penting untuk dibangun dalam pembentukan karakter anak-anak, dan kami berharap bahwa kegiatan ini akan menjadi langkah awal yang baik dalam perjalanan mereka menuju menjadi individu yang peduli dan bertanggung jawab Keterampilan 1. Siklus: konseptualisasi Abstrak (Abstract berhubungan Conseptualization) sosial - daya 2. Penjelasan tentang apa yang lenting (resiliensi) dilakukan guru: 3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada siswa: 4. Penjelasan untuk orangtua dalam membantu proses penerapan siklus tersebut saat di rumah: 5. Penjelasan tentang tujuan siklus:
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu