Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL WASHLIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU


PANITIA UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL T.A. 2022/2023
Jalan Garu II A No. 52, Harjosari I, Medan Amplas, Kota Medan, Sumatera Utara 20147
www.umn.ac.id (061) 7867044

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL T.A. 2022/2023

Mata Ujian : Pembelajaran Sosial Emosional Bidang Studi : Rumpun Bahasa


SKS/Semester : 3/II Waktu/Sifat : 90 Menit/Tertutup
Dosen Pengampu : Rini Hayati, M.Pd., Kons. Ruang :

Nama : Thorifah Mahdiyah Nainggolan


NPM : 221446521
Kelas : Rumpun Bahasa

Soal:

1. Pada Collaborative For Academic, Social And Emotional Learning (CASEL) ada 5
komponen pembelajaran social emosional, Tuliskan dan Bagaimana saudara menerapkan
pembelajaran sosial emosional kepada peserta didik di kelas?
2. Bagaimana respon peserta didik setelah saudara menerapkan pembelajaran sosial emosional?
3. Apa tindakan saudara ketika berhadapan dengan kelas yang tidak kondusif ketika proses
pembelajaran berlangsung?
4. Guru sebagai agen perubahan dituntut untuk memiliki kompetensi dalam membangun
situasi belajar yang posistif, Jelaskan kompetensi tersebut dan bagaimana cara saudara
membangun situasi belajar yang positif?
5. Bagaimana persiapan saudara sebelum menyampaikan pembelajaran sosial emosional
kepada peserta didik?

Jawab :
1. Dalam Collaborative For Academic, Social And Emotional Learning (CASEL) ada 5
komponen pembelajaran social emosional, adalah sebagai berikut.
- Self awareness (Kesadaran diri), yaitu kemampuan untuk memahami emosi, pemikiran, dan
nilai-nilai yang mempengaruhi perilaku dalam berbagai situasi.
- Self management (Manajemen diri), yaitu kemampuan untuk mengatur emosi, pemikiran
dan perilaku secara efektif pada situasi yang berbeda.
- Responsible decision making (Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab), yaitu
membuat pilihan yang tepat dan konstruktif pada situasi tertentu
- Social awareness (kesadaran sosial), yaitu kemampuan memahami perspektif yang berbeda
termasuk berempati terhadap kondisi individu dengan latar belakang yang berbeda.
- Relationship skills (keterampilan sosial), yaitu kemampuan menjalin dan mempertahankan
hubungan/relasi yang sehat dan efektif dengan individu dari latar belakang yang berbeda.
Sosial emosional dapat dilihat pada kegiatan pembelajran yang dilakukan di kelas
bersama peserta didik, dapat dilihat sebagai berikut.
- Self Awareness : Melakukan pendampingan mengenai kehadiran siswa dalam mengikuti
kegiatan belajar mengajar di kelas. Kegiatan pendampingan tersebut dapat dilakukan oleh
guru bidang studi, khususnya guru kelas, Pendekatan pada kegiatan ini dapat dilakukan guru
dengan cara melakukan komunikasi pribadi, empat mata berbicara dari hati ke hati.
Menanyakan alasan dari peserta didik tidak hadir ke sekolah tanpa keterangan. Melalui
kegiatan tersebut siswa pun sadar dan tidak datang terlambat lagi.
- Self management : Pembinanan dalam kegiatan organisasi. Guru memberikan pengarahan
kepada peserta didik untuk terlibat aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler di sekolah . Peserta didik
akan lebih terorganisir, produktif serta dapat mengoptimalkan waktu sehari-harinya dan dapat
menyaring informasi yang relevan dengan tujuan yang diinginkan peserta didik.
- Responsible decision making : Pembagian petugas piket kelas yang dilaksanakan tiap hari selama
6 hari dengan peserta didik yang beda setiap harinya sesuai dengan gilirannya. Pengarahan yang
dilakukan oleh guru tersebut sebagai bentuk bimbingan, arahan dan juga membantu menumbuhkan
kemampuan peserta didik dalam mengambil keputusan dalam hal pembagian piket harian kelas.
Dengan adanya pembagian tugas piket dan pengarahan dari guru, peserta didik memiliki rasa
tanggungjawab pada tugasnya.
- Social awareness : Guru menerapkan pembelajaran dengan teknik Teaching at the Right Level
bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik, dan membuat proses belajar menjadi
nyaman dan menyenangkan karena peserta didik dikelompokkan berdasarkan tingkat kemampuan
yang sama dan dibimbing oleh guru dan teman sebaya. Hal ini akan melatih peserta didik dalam
bersikap empati terhadap lingkungan sekitarnya dan memiliki kesadaran sosial yang baik.
- Relationship skills : Peserta didik dibagi kedalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5
orang secara heterogen (berdasarkan keaktifannya). Peserta didik bersama kelompoknya
mengamati masalah teks cerita inspiratif yang berjudul Persahabatan Agil dan Umar.
2. Respon peserta didik terhadap pembelajaran sosial emosional yang telah Saya terapkan adalah
peserta didik merasa aman dan nyaman pada saat proses belajar mengajar, peserta didik tidak
merasa tertekan karena tidak ada tuntutan yang terlalu berlebihan, peserta didik juga mampu
bekerjasama dengan baik kepada gurunya dan juga teman sekelasnya, maupun teman di
lingkungan sekolah.

3. Tindakan yang Saya lakukan ketika menghadapi kelas yang tidak kondusif adalah sebagai
berikut.
- Tindakan yang pertama Saya harus tenang dan tidak boleh terbawa emosi, dengan cara
menarik napas, lalu membuang napas, Saya lakukan berulang sampai tenang dan merasa
emosi telah stabil.
- Buat aturan bersama peserta didik, sebelum kelas dimulai, ada baiknya jika guru membuat
peraturan yang harus dipatuhi oleh siswa maupun guru. Beberapa contoh peraturan di kelas
yang bisa diterapkan adalah selama proses belajar mengajar tidak ada yang boleh mengobrol
ataupun bermain gadget. Jika ada yang melanggar peraturan tersebut, maka orang yang
melakukannya akan mendapatkan hukuman ringan (seperti harus membersihkan kelas
ketika pulang sekolah).
- Selalu memperhatikan peserta didik, jangan asyik sendiri. Jika ada satu siswa yang terlihat
kurang fokus saat belajar, tidak ada salahnya kalau guru mendatanginya dan bertanya alasan
dia tampak kurang fokus belajar. Setelah itu, guru bisa memberikan solusi agar siswa bisa
kembali fokus belajar. Misalnya jika alasan siswa kurang fokus belajar adalah karena
mengantuk, minta siswa tersebut untuk membasuh wajahnya dengan air terlebih dahulu.
- Berikan pujian dan penghargaan kepada peserta didik. Pujian dapat diberikan kata-kata yang
membuat peserta didik menuruti apa yang kita katakana, seperti anak Ibu yang paling
ganteng jangan berisik ya, nanti kalau kamu berisik gantengnnya kurang. Penghargaan
dapat diberikan kepada siswa paling rajin dan siswa paling tertib di kelas berupa barang,
walaupun tidak mahal.

4. Kompetensi yang dimiliki guru dalam membangun situasi belajar pada pembelajaran sosial
emosional ada 4, yaitu:
- Empathy merupakan sebuah kemampuan yang dimiliki dalam memahami peserta didik secara
mendalam baik dalam situasi pribadi maupun sosial serta peduli dan perhatian terhadap emosi yang
dimiliki oleh peserta didik yang ditunjukkan melalui perilaku mereka.
- Mindfulness merupakan kemampuan individu untuk sadar akan pengalaman yang dimiliki sehingga
mau menerima situasi apa pun tanpa menghakimi diri sendiri.
- Compassion yaitu kemampuan individu dalam merasakan dan memahami apa yang dirasakan orang
lain namun tetap dengan batasan tertentu.
- Critical inquiry adalah kemampuan individu dalam memperoleh sebuah informasi melalui
pengamatan, pengalaman, pemikiran, penalaran, dan penilaian diri sendiri kemudian dianalisis untuk
dipahami
Situasi belajar dapat dibangun dengan memahami dan mengontrol sosial emosional pendidik
terlebih dahulu, jika guru telah berhasil melakukannnya, maka guru juga dapat lebih mudah
mengenali sosial emosional dari peserta didiknya dan mampu mengarahkan dan membangun sosial
emosional peserta didik terarah sesuai dengan perkembangan sosial emosional CASEL. Dengan
mengenali, memahami, dan mengendalikan sosial emosional peserta didik, guru akan menjadi lebih
mudah dalam menciptakan kelas yang aman, menyenangkan, kondusif, dan sesuai dengan eksistem
belajar.

5. Persiapan yang Saya lakukan sebelum menyampaikan pembelajaran sosial emosional kepada peserta
didik adalah sebagai berikut.
- Saya harus tenang dan tidak boleh terbawa emosi, dengan cara menarik napas, lalu
membuang napas, Saya lakukan berulang sampai tenang dan merasa emosi telah stabil.
- Melakukan asesmen diagnostik kognitif agar Saya mengetahui kemampuan peserta didik
pada kelas yang Saya masuki sehingga Saya tidak memporsir peserta didik untuk belajar,
dan memberikan pengajaran berdasarkan kemampuannya sehingga peserta didik tidak
merasa tertekan dalam belajar
- Menyiapkan perangkat ajar yang mampu memberikan pembelajarn yang aman, Nyman, dan
menyenangkan, dan pembelajaran yang dapat membangun jiwa leadership peserta didik.
- Memperhatikan peserta didik dengan penuh, terutama pada peserta didik membuat
keributan di kelas, peserta didik yang jarang mengerjakan tugas, peserta didik yang jarang
hadir sekolah. Diberikan pembinaan dan bimbingan agar hal buruk yang dilakukan peserta
didik tidak dilakukan kembali.

Anda mungkin juga menyukai