Anda di halaman 1dari 5

TOPIK 2 – KONEKSI ANTAR MATERI

PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL

Nama : Rustika

Kelas : PPG Prajabatan G2-003

LPTK : Universitas Muhammadiyah Cirebon

1. Pemahaman baru apa yang Anda dapatkan setelah mempelajari konsep SEL?

Setelah mempelajari konsep SEL, saya mendapatkan pengetahuan baru


terkait dengan pembelajaran sosial-emosional yakni proses untuk membantu
individu (anak dan dewasa) mengembangkan kemampuan dasar untuk hidup
dengan baik. Dalam hal ini individu tidak hanya fokus pada diri sendiri
ataupun hanya pada keterampilan, kompetensi, tetapi juga pada relasi yang
baik dengan orang lain dan lingkungan.

Saya juga mendapatkan pengetahuan mengenai tujuan dari


pembelajaran ini adalah untuk program preventif dan promotif
(peningkatan). Preventif artinya mencegah masalah perilaku dengan
meningkatkan kompetensi sosial-emosional. “Collaborative for Academic,
Social and Emotional Learning” (CASEL) mengelompokkan komponen
pembelajaran sosial-emosional menjadi 5 komponen yaitu : Self-awareness
(Kesadaran diri), Self -management (Manajemen diri), Responsible decision
making (Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab). Social awareness
(kesadaran sosial), dan Relationship skills (keterampilan sosial).

Selain itu juga terdapat ruang lingkup pembelajaran sosial emosional


yakni rutin (di luar jam sekolah), terintegrasi dalam pembelajaran, dan budaya
dalam lingkungan sekolah. Dari pengetahuan yang telah didapatkan,
membuat saya lebih memeahami makna dari konsep SEL yang tentunya
dapat berguna bagi calon guru dalam mengimplementasikan pembelajaran
yang tepat.
2. Apa saja tantangan/hambatan dalam menerapkan pembelajaran sosial
emosional?

Terdapat beberapa tantangan yang mungkin dihadapi oleh pendidik


dalamupayanya menerapkan pembelajaran sosial emosional di sekolah antara
lain:

a. Kurangnya Hubungan Yang Mendukung.


Pada intinya, pembelajaran sosial emosional adalah tentang
hubungan - hubungan yang kita miliki dengan diri kita sendiri, dan
hubungan yang kita miliki dengan orang-orang di sekitar kita. Kelima
kompetensi inti SEL secara langsung berkontribusi pada pengembangan
hubungan intra-pribadi dan interpersonal yang sehat. Kesadaran diri dan
manajemen diri berdampak langsung pada hubungan kita dengan diri kita
sendiri. Kesadaran sosial dan keterampilan hubungan secara alami
memengaruhi kemampuan kita untuk memupuk dan mempertahankan
hubungan otentik dengan orang lain. Ketika siswa dan orang dewasa
mengembangkan keterampilan ini, mereka akan lebih mampu menjaga
hubungan yang otentik. Saat mereka membentuk hubungan yang
lebih bermakna satu sama lain, budaya di sekolah akan terus
meningkat.
b. Kurangnya Kolaborasi
Pembelajaran emosional sosial membangun dan memperkuat
komunikasi dasar, kolaborasi dan keterampilan kepemimpinan yang
membantu siswa dan orang dewasa berhasil bekerja bersama dalam
lingkungan kelompok. Lebih penting lagi, SEL membantu komunitas
kita mengenali perbedaan, menghormati keragaman, dan
mengembangkan empati satu sama lain. Ini berarti bahwa individu
akan berhasil menavigasi hubungan kerja dengan orang-orang yang
mungkin memiliki pendapat, sudut pandang, atau kepercayaan yang
berbeda. Ketika semua anggota tim dapat bekerja sama, terlepas dari
perbedaan mereka, komunitas sekolah akan dapat bekerja sama dengan
lebih kohesif.
c. Kurangnya Pemahaman
Pembelajaran emosional sosial memberi kita kesempatan
untuk lebih memahami satu sama lain. SEL menawarkan peluang
untuk hubungan otentik antara siswa, staf, dan pemimpin sekolah. Saat
komunitas sekolah mulai berbagi pengalaman pribadi satu sama lain,
kita akan mulai lebih memahami apa yang dibawa oleh rekan kerja dan
rekan kerja kita, dalam benak mereka setiap hari. Komunitas sekolah
akan mulai menyadari bahwa kita semua memiliki tantangan yang
sedang kita tangani serta momen kebanggaan untuk dirayakan.
Melihat persamaan dan perbedaan antara satu sama lain
mengembangkan empati, menumbuhkan komunitas yang lebih kuat,
dan berkontribusi pada budaya sekolah yang mendukung.

3. Buatlahlah program untuk Anda sendiri sebagai guru, apa saja yang perlu Anda
persiapkan untuk mengajar? Apa kelebihan dan kekurangan Anda terkait
masalah emosi? Bagaimana Anda akan mengembangkan kemampuan sosial-
emosional Anda?

Ketika saya menjadi guru saya akan berusaha melaksanakan


pembelajaran sosial emosional dengan 3 ruang lingkup yang sudah saya pahami
sebelumnya yaitu kegiatan rutin (di luar jam pelajaran), terintegrasi dalam
pembelajaran, dan protocol/budaya sekolah.

Pada Implementasi Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) sebagai


seorang guru saya akan melakukan strategi dengan 4 cara:

1. Mengajarkan Kompetensi Sosial Emosional (KSE) secara spesifik dan


eksplisit.
2. Mengintegrasikan Kompetensi Sosial Emosional (KSE) ke dalam praktik
mengajar guru dan gaya interaksi dengan peserta didik.
3. Mengubah kebijakan dan ekspektasi sekolah terhadap peserta didik
4. Mempengaruhi pola pikir peserta didik tentang persepsi diri, orang lain
dan lingkungan.
Hal yang perlu saya persiapkan untuk mengajar yakni perencanaan dan
strategi yang tepat bagi peserta didik. Selain itu, media dan metode
merupakan bagian dari perencanaan yang disusun agar pelaksanaan
pembelajaran dapat berjalan lancar dan mencapai tujuan pembelajaran.

Terkait dengan masalah emosi, kelebihan yang saya miliki ialah


kemampuan untuk mengendalikan emosi sehingga tidak berlebihan ketika
merasakan emosi yang sedih atau Bahagia. Saya merasa kelebihan tersebut dapat
bermanfaat bagi saya sebagai seorang calon guru yang dapat memberikan
pembelajaran sosial emosional yang tepat bagi peserta didik saya. Di lain sisi
terdapat kelemahan pada diri saya terkait emosi yakni mudah panik ketika
terjadi hal-hal yang mengancam atau mengkhawatirkan.

Cara yang saya lakukan untuk mengembangkan kemampuan sosial-


emosional ialah dengan menjalin komunikasi yang baik antar sesama,
sehingga dapat menumbuhkan rasa empati terhadap lingkungan sekitar.
Selain itu untuk menggali inforamsi lebih, saya dapat mencari berbagai
sumber ataupun berkonsultasi denga rekan guru yang sudah berpengalaman.
Pada kemapuan emosional, upaya mengembangkan diri dapat diawali
dengan berdamai dengan diri sendiri, dengan demikian maka pengembangan
emosi dapat dikendalikan dengan baik.

Rancangan Aksi Nyata

Berikut adalah Rancangan Aksi Nyata sebagai seorang guru yang menerapkan
konsep SEL pada pembelajaran

1. Sebagai seorang guru, saya akan memberikan kesempatan kepada peserta


didik untuk mekukan self management sebelum memasuki materi
pembelajaran dengan melakukan ice breaking sebagai kegiatan awal untuk
mempersiapkan diri menerima pembelajaran.
2. Untuk mengembangkan Responsible decision making (Pengambilan
keputusan yang bertanggung jawab), Social awareness (kesadaran sosial),
dan Relationship skills (keterampilan sosial), sebagai guru dapat
memfasilitasi pembelajaran peserta didik dengan kelompok diskusi dalam
menyelesaikan masalah ataupun menghasilkan suatu proyek. Dari kegiatan
kolaboratif tersebut dapat mengembangkan potensi sosial emosional pada
peserta didik.
3. Melakuka refleksi pembelajaran setiap aktivitas pembelajaran yang telah
dilaksanakan untuk meningkatkan self-awareness pada diri peserta didik.
Dengan demikian, hasilrefleksi tersebut dapat menjadi acuan untuk
pembelajaran yang lebih baik pada pembelajaran berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai