Review Pada mata kuliah ini saya telah belajar memperdalam penguasaan
pengalaman kerangka berpikir dalam pemahaman cara peserta didik belajar dengan
belajar. pengintegrasian teori perkembangan kognitif piget, perkembangan
sosial emosional brofenbrenner, perkembangan social emosional
Menceritakan
erikson, gaya belajar peserta didik, kemampuan awal peserta didik,
aktivitas yang perkembangan moral peserta didik, motivasi belajar peserta didik,
dilakukan. Perkembangan motorik peserta didik, minat peserta didik, status social,
etnik dan kultural serta perkembangan fisiologi peserta didik. Dengan
mendapatkan teori belajar tersebut saya dapat menerapkan semua teori
belajar tersebut dalam melakukan profiling peserta didik pada PPL 1.
Profiling saya lakukan untuk menganalisis pembelajaran seperti apa
yang akan saya rancang sesuai dengan teori belajar yang dimiliki peserta
didik. Profiling saya lakukan ditempat PPL 1 dengan menggunakan
angket dan wawancara sehingga dengan wawancara saya lebih
memahami karakteristik peserta didik tersebut. Setelah melakukan
profiling peserta didik saya dapat merancang pembelajaran yang sesuai
dengan perkembangan peserta didik, gaya belajar dan minat peserta
didik tersebut sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Pengalaman belajar yang saya dapat dari mata kuliah ini yaitu
terkait strategi-strategi pendekatan pembelajaran seperti
developmentally appropriate practice yaitu pendekatan pembelajaran
yang dikembangkan melalui baragam kegiatan yang sesuai dengan
tahapan perkembangan anak yang menyebabkan anak memiliki
pengalaman yang kongkrit serta menyenangkan saat terjadinya proses
belajar, sehingga dapat menumbuhkan kesadaran (awareness) pada
anak. Proses pembelajaran DAP juga dapat membangkitkan
keingintahuan anak melalui kegiatan eksplorasi, eksperimen dan dalam
pengalaman nyata. Pendekatan ini juga telah saya lakukan pada saat PPL
1 yaitu merancang pembelajaran yang mengaitkan dengan kehidupan
sehari-hari seperti tentang pengukuran detak jantung pada tubuh setelah
mendapatkan aktivitas olahraga pada materi kebugaran jasmani yang
secara tidak langsung setiap hari kita rasakan namun kita tidak
menyadarinya, culturally responsive pedagogy merupakan
pembelajaran yang dikembangkan dengan mengaitkan budaya sekitar
dalam proses pembelajaran. Dengan belajar CRP nantinya saya sebagai
seorang guru akan saya terapkan dengan merancang pembelajaran yang
memuat kultur social budaya daerah setempat saya mengajar, hal ini
dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan social budaya peserta didik
dalam pembelajaran dan pembelajaran secara nyata misalnya pada
penerapan pembelajaran dengan memberikan permainan tradisional
anak yang menjadi ciri khas dari wilayah tersebut. dan strategi
pendekatan yang terakhir yaitu teaching at the right level yaitu
pendekatan dengan Teaching at the right level (TaRL) merupakan
pendekatan belajar yang tidak mengacu pada tingkat kelas, melainkan
mengacu pada tingkat kemampuan siswa. Inilah yang menjadikan TaRL
berbeda dari pendekatan biasanya. TaRL dapat menjadi jawaban dari
persoalan kesenjangan pemahaman yang selama ini terjadi dalam kelas.
TaRL sudah saya terapkan pada PPL 1 yaitu dengan merancang
pembelajaran yang berfokus pada peserta didik sehingga dapat
menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman dan berpihak pada
peserta didik.
Hal baik yang dapat saya terapkan adalah menyusun profiling peserta
didik sebelum melakukan aktivitas pembelajaran, serta terus
mengupdatenya ketika mendapatkan informasi saat kegiatan mengajar.
Kemudian, saya akan menyusun modul ajar yang disesuaikan dengan
materi dan karakteristik peserta didik agar dapat mengakomodir
kebutuhan peserta didik.