Anda di halaman 1dari 9

lOMoAR cPSD| 20727587

Nama : Iman Firmansyah


Prodi : Pendidikan Jasmani
Universitas Siliwangi

JURNAL REFLEKSI
MATA KULIAH : PEMAHAMAN PESERTA DIDIK DAN PEMBELAJARANNYA

Nama Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya


Matakuliah
Review Review pengalaman belajar pada mata kuliah Pemahaman Peserta Didik dan
pengalama Pembelajarannya (PPDP) pada semester 1 ini adalah mengetahui secara lebih
n belajar. detail bagaimana mengenai bekal guru untuk dapat melakukan Pemahaman
Peserta Didik dan Pembelajarannya.
a. Topik 1
Pada topik 1 mempelajari tentang teori belajar dan motivasi belajar anak.
Belajar adalah usaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu yang belum
pernah dimiliki sebelumnya. Sehingga dengan belajar manusia menjadi tahu,
memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan memiliki tentang sesuatu.
Dapat diartikan pula, belajar adalah perubahan perilaku yang bertahan lama,
atau dalam kapasitas untuk berperilaku dengan cara tertentu, yang dihasilkan
dari latihan atau bentuk lain dari pengalaman. Belajar dapat dilakukan melalui
studi, pengajaran, instruksi, latihan atau bentuk pengalaman lainnya. Beriku
adalah ciri dalam belajar, yakni: a) Belajar ditandai dengan adanya perubahan
tingkah laku (change behavior). b) Perubahan tingkah laku tidak harus segera
diamati pada proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku bersifat
potensial tergantung masing-masing individu. c) Perubahan tingkah laku
merupakan hasil latihan atau pengalaman. d) Pengalaman atau latihan itu
dapat memberi penguatan. Sesuatu yang memperkuat itu akan memberikan
semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah laku. Teori belajar antara
lain: behavioristik, kognitif, dan konstruktivistik.
Sedangkan mengenai motivasi belajar dimana definisi motivasi secara
garis besar adalah perubahan energy dalam diri seseorang yang ditandai
dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap
adanya tujuan. Proses motivasi merupakan sebuah system yang terdiri dari
tiga elemen, yaitu: kebutuhan, dorongan, dan tujuan. Kecerdasan emosional
lOMoAR cPSD| 20727587

berhubungan dengan motivasi belajar artinya semakin tinggi kecerdasan


emosional, maka motivasi belajar juga semakin tinggi dan semakin rendah
kecerdasan emosional, maka motivasi belajar juga semakin rendah.
Keterampilan regulasi diri berhubungan dengan motivasi belajar yaitu
semakin tinggi regulasi diri maka semakin tinggi motivasi belajar pada siswa,
dan sebaliknya semakin rendahnya regulasi diri seseorang maka akan
semakin rendah juga motivasinya untuk belajar dan mengejar cita-citanya
b. Topik 2
Pada topik 2 dipelajari tentang teori perkembangan peserta didik.
Pertumbuhan dan perkembangan adalah dua proses yang akan berlangsung
terus menerus pada kehidupan anak. Kedua proses ini saling bergantung dan
tidak dapat dipisahkan. Pada perkembangan anak mengacu pada perubahan
serta pertumbuhan yang dialami oleh anak tersebut. Dimana dalam teori
tersebut mencakup teori kognitif, psikososial, emosional, dan sosial konteks:
perkembangan kognitif, perkembangan psikososial, perkambangan
emosional, dan perkembangan social konteks.
c. Topik 3
Pada topic 3 fokus mengenai bagaimana cara melakukan pengamatan
yang baik pada peserta didik, aspek-aspek apa saja yang harus diamati, serta
menuliskan hasil pengamatan dengan baik sesuai dengan data yang ada.
Sehingga nantinya saya sebagai seorang pendidik akan mampu untuk
melakukan observasi peserta didik di kelas serta mempunyai pemahaman
karakteristik peserta didik dengan profil yang ringkas dan informatif. Suatu
proses pembelajaran akan dapat berlangsung secara efektif atau tidak, sangat
ditentukan oleh seberapa tinggi tingkat pemahaman pendidik tentang
karakteristik peserta didiknya. Pemahaman karakteristik peserta didik sangat
menentukan hasil belajar yang akan dicapai, aktivitas yang perlu dilakukan,
Dan asesmen yang tepat bagi peserta didik. Atas dasar ini, sebenarnya
karakteristik peserta didik harus jadi menjadi perhatian dan pijakan pendidik
dalam melakukan seluruh aktivitas pembelajaran. Karakteristik peserta didik
meliputi: etnik, kultural, status sosial, minat, perkembangan kognitif,
kemampuan awal, gaya belajar, motivasi, perkembangan emosi,
perkembangan sosial, perkembangan moral, serta perkembangan motorik.
lOMoAR cPSD| 20727587

d. Topik 4
Pada topik empat yakni focus pada Kerangka Strategi yang membahas
tentang bagaimana kita sebagai seorang pendidik dapat meningkatkan
kualitas masing-masing peserta didik sebagai individu yang unik. Oleh
karenanya diperlukan strategi-strategi yang tepat guna untuk dapat
mendorong para peserta didik mencapai kualitas yang terbaik. Topik ini akan
membahas beberapa hal seperti Pembelajaran Berdiferensiasi
(developmentally appropriate practice), Pengajaran yang Responsif Kultur
(culturally responsive pedagogy), dan Pengajaran Sesuai Level (teaching at
the right level). Sehingga saya nantinya mampu untuk menguasai pemahaman
tentang strategi pendekatan dalam pembelajaran, memiliki sikap terbuka
untuk belajar hal-hal baru, serta memiliki sensitivitas terhadap kebutuhan dan
kondisi peserta didik.yang saya pelajari adalah Strategi pembelajaran dengan
karakteristik peserta didik yang memiliki tiga prinsip : (1) Pembelajaran
Berdiferensiasi (developmentally appropriate practice), (2) Pengajaran yang
Responsif Kultur (culturally responsive pedagogy), dan (3) Pengajaran Sesuai
Level (teaching at the right level).
Developmentally Appropriate Practice (DAP) tentang bagaimana anak
berkembang dan belajar sesuai tahap perkembangan digunakan dalam
merekayasa lingkungan yang selaras dengan kebutuhan dan kemampuan
anak. Penerapannya adalah posisi peserta didik sebagai pemegang peranan
utama dalam proses pembelajaran, dimana kegiatan yang akan dan sedang
dilakukan mewadahi gagasan anak, memberikan banyak kesempatan untuk
anak aktif dalam bergerak dan bertanya, menjelajah serta mencoba.
Pengajaran dan Pembelajaran Secara Kebudayaan- Responsif (Culturally
Responsive Pedagogy) menjembatani munculnya kesadaran peserta didik
terhadap identitas budayanya. Pendidikan guru tanggap budaya tidak hanya
bertujuan membekali guru untuk menyadari, menghormati dan mengakui
kenyataan bahwa terdapat keragaman budaya atau nilai yang berbeda yang
terdapat pada peserta didik yang berasal dari latar belakang suku, agama,
bahasa dan etnis yang berbeda, untuk mendukung terselenggaranya
pendidikan yang lebih bermakna.
Teaching at the right level adalah proses intervensi yang harus dilakukan
lOMoAR cPSD| 20727587

guru dengan memberikan masukan pembelajaran yang relevan dan spesifik


untuk menjembatani perbedaan yang ditemukan. Peserta didik tidak terikat
pada tingkatan kelas, namun di sesuaikan berdasarkan kemampuan peserta
didik yang sama. Setiap fase, ataupun tingkatan tersebut mempunyai capaian
pembelajaran yang harus dicapai. Proses pembelajaran peserta didik akan
disusun mengacu pada capaian pembelajaran tersebut, namun disesuaikan
dengan karakteristik, potensi, kebutuhan peserta didiknya. Rancangan /
rencana aksi nyata terkait prinsip : (1) Pembelajaran Berdiferensiasi
(developmentally appropriate practice), (2) Pengajaran yang Responsif Kultur
(culturally responsive pedagogy), dan (3) Pengajaran Sesuai Level (teaching
at the right level), yaitu kegiatan yang bisa saya lakukan ketika
mengapilikasikan prinsip : (1) Pembelajaran Berdiferensiasi (developmentally
appropriate practice), (2) Pengajaran yang Responsif Kultur (culturally
responsive pedagogy), dan (3) Pengajaran Sesuai Level (teaching at the right
level).
e. Topik 5
Pada topic 5 lebih focus pada asesmen yang digunakan pada
pembelajaran. Dengan mengetahui asesmen yang baik maka saya sebagai
guru dapat merancang dan melaksanakan asesmen agar dapat digunakan
sebagai alat ukur yang dapat dipercaya untuk mengetahui ketercapaian tujuan
pembelajaran. Assessment merupakan komponen penting dalam proses dan
penyelenggaraan pendidikan. Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapat
ditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas
assessmentnya. Assessment adalah suatu penerapan atau penggunaan dalam
berbagai cara dan alat guna mendapatkan serangkaian informasi mengenai
hasil dari pembelajaran serta pencapaian kompetensi dari peserta didik.
Definisi lain dari assesment merupakan suatu proses dalam memperoleh data
atau informasi dari proses pembelajaran serta memberikan umpan baik
terhadap guru maupun kepada peserta didik. Asesmen sendiri erat kaitannya
dengan istilah penilaian dan evaluasi. Dengan demikian, dapat disimpulkan
beberapa pengertian sebagai berikut:
1. Asesmen (assessment) adalah upaya untuk mendapatkan data/informasi
dari proses dan hasil pembelajaran untuk mengetahui seberapa baik kinerja
lOMoAR cPSD| 20727587

mahasiswa, kelas/mata kuliah, atau program studi dibandingkan terhadap


tujuan/kriteria/capaian pembelajaran tertentu. Setelah diperoleh hasil
asesmen maka dilakukan proses penilaian
2. Penilaian (grading) adalah proses penyematan atribut atau dimensi atau
kuantitas (berupa angka/huruf) terhadap hasil asesmen dengan cara
membandingkannya terhadap suatu instrumen standar tertentu. Hasil dari
penilaian berupa atribut/dimensi/kuantitas tersebut digunakan sebagai
bahan evaluasi.
3. Evaluasi (evaluation) adalah proses pemberian status atau keputusan atau
klasifikasi terhadap suatu hasil assesmen dan penilaian
f. Topik 6
Dalam topik 6 ini kita mempelajari mengenai penyusunan, evaluasi, dan
refleksi mengenai lesson planning (RPP). Dalam penyusunan RPP yang akan
digunakan sebagai landasan guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran,
maka diperlukan pengetahuan hal-hal yang mendasar sehingga terbentuk RPP
sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Sebelum menyusun RPP, maka harus
diketahui terlebih dahulu teori belajar, motivasi belajar, serta perkembangan
dari beberapa teori yang dapat digunakan sebagai acuan dalam mengetahui
secara garis besar bagaimana kondisi peserta didik yang akan menjadi subyek
kegiatan pembelajaran
Lesson study (RPP) beserta komponen pembentuknya. RPP dibuat secara
legkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik. Pengertian RPP adalah seperangkat
rencana pembelajaran yang memberi arahan bagi guru materi apa saja yang
akan diajarkan dan bagaimana mengajarkannya. RPP yang baik memiliki 2
komponen utama, yaitu coherence yang berartiRPP memiliki pola yang logis
dan ada keterkaitan antarbagian atau antarunsur yang membentuk satu
kesatuan dan variety yaitu penggunaan jenis-jenis aktivitas yang berbeda.
Refleksi a. Mengapa topik tersebut penting dipelajari?
pengalama Pada mata kuliah PPDP yang belajar mengenai topic-topik diatas sangat
lOMoAR cPSD| 20727587

n belajar penting dipelajari karena topic-topik yang dibahas sangat berkaitan erat
yang dengan bekal yang harus dimiliki untuk dapat saya implementasikan ketika
dipilih sudah selesai mengikuti PPG Prajabatan ini untuk menjadi guru yang
professional dan berkompeten.
Dengan menggunakan landasan teori yang ada serta melakukan profiling
peserta didik, maka penyusunan RPP dapat disesuaiakan dengan karakteristik
peserta didik agar dapat lebih efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Dengan mempelajari topik ini, saya dapat lebih mengenal sejauh mana
karakteristik peserta didik. Hal ini sangat membantu saya sebagai pendidik
untuk dapat mengelola kelas serta memberikan pengajaran dengan lebih baik
apabila saya berhasil memetakan kondisi para peserta didik di kelas yang saya
ampu. Sehingga saat melakukan evaluasi maupun refleksi pada lesson
planning dapat saya lakukan dengan lebih mudah dan efektif.
Saya juga dapat menerapkan pembelajaran paradigma baru yang meliputi
: (1) Pembelajaran Berdiferensiasi (developmentally appropriate practice), (2)
Pengajaran yang Responsif Kultur (culturally responsive pedagogy), dan (3)
Pengajaran Sesuai Level (teaching at the right level), dimana ketiga
pembelajaran tersebut harus menyesuaikan dengan karakteristik dan
kebutuhan pada setiap peserta didik. Dan hal ini sesuai dengan peraturan
Pemerintah yang berlaku saat ini yakni pembelajaran harus dapat
memerdekakan peserta didik.
b. Bagaimana saya mempelajari topik yang ada pada mata kuliah tersebut?
Saya mempelajari topik pada mata kuliah tersebut dengan mempelajari teori-
teori yang telah disediakan di LMS serta adanya pembahasan secara
diskusi dengan teman-teman sejawat dan diberikan penguatan oleh dosen
pembimbing mata kuliah. Dosen juga memberikan umpan balik dari hasil
diskusi di kelas sehingga terjadi saling tukar informasi, pengalaman, dan
pengetahuan mengenai topictopik yang ada pada mata kuliah PPDP. Sehingga
nantinya pada tugas aksi nyata yang merupakan rencana implementasi
kegiatan pembelajaran yang telah disesuaiakan dengan mata kuliah PPDP
dapat terlaksana dengan baik.
Dan pada akhirnya ketika saya mengikuti kegiatan PPL 1 di sekolah
mitra, saya dapat menerapkan rencana aksi nyata yang telah saya buat di mata
lOMoAR cPSD| 20727587

kuliah ini di kelas yang saya ampu. Dan saya juga mendapatkan tambahan
masukan serta ilmu dari guru pamong dan dosen pembimbing PPL. Sehingga
ilmu dan wawasana saya semakin luas karena tidak hanya dari teori, tugas
LMS, namun dikuatkan lagi arahan dari dosen pengampu PPDP, guru
pamong, serta dosen pembimbing lapangan
c. Apakah strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari topik
tersebut penting bagi saya? Mengapa?
Strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari topik tersebut
penting bagi saya karena dengan mengetahui terlebih dahulu teori-teori
tentang pemahaman peserta didik dan pembelajarannya saya mampu
mengimplementasikan dengan baik rencana aksi nyata yang telah saya buat
dalam melengkapi tugas LMS.
Dalam mengimplementasikan rencana aksi nyata tersebut saya banyak
mendapatkan arahan dari dosen pengampu mata kuliah PPDP, guru pamong,
serta dosen pembimbing lapangan. Sehingga semakin lengkap ilmu yang saya
dapatkan sebagai bekal calon guru nantinya setelah selesai mengikuti PPG
Prajabatan ini.
Analisis Berikut adalah hasil visual artefak pembelajaran yang mendukung hasil
artefak refleksi pengalaman belajar pada mata kuliah Pemahaman Peserta Didik dan
pembelajar Pembelajarannya :
an

Gambar diatas merupakan salah satu cuplikan dari hasil mempelajari teori
belajar yang dapat saya gunakan sebagai landasan dalam memahami peserta didik
yang akan saya ampu nantinya.
lOMoAR cPSD| 20727587

Gambar disamping merupakan


salah satu contoh rancangan aksi nyata
yang saya buat untuk dapat saya
implementasikan pada pembelajaran di
sekolah mitra saat mengikuti PPL 1.
Aksi nyata tersebut dibuat berdasrakan
terori belajar dan teori perkembangan
yang saya sesuaiakan dengan rentang
usia pada peserta didik di sekolah
mitra.

Pada topic ini saya membuat salah satu bukti koneksi


antar materi tentang prinsip pembelajaran
berdiferensiasi, pengajaran responsive kultur, dan
pengajaran sesuai level.

Pembelajar Pembelajaran bermakna yang dapat saya terapkan setelah mempelajari topic-
an topik di mata kuliah Pemahaman Peserta Didik dan pembelajarannya adalah
bermakna sangat diperlukan dalam mempelajari teoriteori yang berhubungan untuk
(good memahami karakteristik peserta didik. Dengan menegtahui teori maka, saya dapat
practices) melakukan perencanaan aksi nyata yang akan diimplementasikan saat menjadi
lOMoAR cPSD| 20727587

guru agar dapat memahami bagaimana karaktersitik peserta didik serta


pembelajarannya.
Dalam melakukan perencanaan pembelajaran (lesson study) maka, perlu
melakukan asessmen yang dibutuhkan. Asessemen yang pertama adalah
asessmen diagnostic yakni untuk mengethaui bagaimana karakteristik dan
kebutuhan peserta didik. Selanjutnya saya dapat merancang kegiatan
pemeblajaran yang disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan mereka.
Dalam perencanaan pembelajaran juga dilengkapi dengan pembuatan asessmen
yang harus diseusiakan dengan kebutuhan mereka.
Perencanaan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik
dikenal dengan pemeblajaran paradigma baru yang meliputi : (1) Pembelajaran
Berdiferensiasi (developmentally appropriate practice), (2) Pengajaran yang
Responsif Kultur (culturally responsive pedagogy), dan (3) Pengajaran Sesuai
Level (teaching at the right level), dimana ketiga pembelajaran tersebut harus
menyesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan pada setiap peserta didik. Dan
hal ini sesuai dengan peraturan Pemerintah yang berlaku saat ini yakni
pembelajaran harus dapat memerdekakan peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai