Anda di halaman 1dari 12

Asas-asas gaya

Gaya propulsif adalah gaya yg


menghasilkan/mendukung aktivitas gerak.
gaya propulsif disebut juga dengan kata gaya postulan,
atau gaya produktif.
gaya propulsif diperoleh berdasarkan hukum newton III
yg mengharuskan adanya tumpuan yaitu:
1. Tumpuan yg kuat menyebabkan terjadinya gaya
propulsif yg maksimal
2. Tumpuan yg lemah menyebabkan terjadinya gaya
propulsif yg kecil
3. Tidak ada tumpuan berarti gaya propulsif menjadi nol
atau terjadi slip, terpeleset atau tidak bergerak
Bila tumpuan kurang kuat, harus ada satu
rekayasa agar tumpuan menjadi kuat
dengan jalan:
a. Aksi kontra. Adalah aksi dari bagian tubuh yg
berlawanan dengan aksi produktif, sehingga
gaya gaya propulsif menjadi stabil, terarah, dan
maksimal.
b. Bila di udara (sedang melayang) tak ada
tumpuan, bagian tubuh tertentu membuat sikap
(mis, menekuk/fleksi atau ektensi) sehingga
memiliki moment inertia yg besar. Contoh ketika
melakukan gerakan berputar di udara
Sistem gerak berantai
(kinetic link system)
Prinsip kinetic link adalah sebagai berikut:
1. mula-mula yg memberikan inpuls adalah
segmen (bag. Tubuh) yg paling kuat yg letaknya
pada bagian pangkal (proksimal). Pada tolak
peluru bagian tersebut adalah tumpuan kaki yg
kuat dan stabil
2. Kemudian diikuti olah segmen berikutnya, yaitu
yg terdekat dengan bagian pangkal tadi
3. Selanjutnya secara berurutan adalah segmen-
segmen yg mengarah ke ujung, bergerak secara
berkesinambungan
Contoh kinetic link pada angkat besi
(clean dan jerk)

1. mula-mula lutut ditekuk agar gaya propulsif dari tungkai mempunyai gaya dorong yg
kuat. Pada saat ini lengan relatif lemah dan lurus, artinya lengan tidak bekerja (otot yg
lemah berarti efisisensinya kecil)
2. a. saat lutut diluruskan, terjadi dorongan
tungkai sehingga barbel bergerak ke atas
b. dengan dorongan tungkai ini diikuti oleh
gerak segmen berikutnya secara
berkelanjutan yaitu ektensi sendi panggul yg
relatif kuat dan ektansi pergelangan kaki
2.a 2.b

pada saat barbel bergerak berlaku hukum newton I,


yaitu benda yg bergerak cenderung bergerak terus.
3. a. lengan mengangkat dengan gerakan fleksi siku.
Fleksi siku ini ditindak lanjuti dengan ektensi
pergelangan tangan, sebab pergelangan tangan
relatif lemah. Barbel yg sudah terangkat sedikit
dibawah gelang bahu tdk dapat naik lebih tinggi
b. Gerak lanjutan adalah menekuk lutut agar barbel
dapat ditopang oleh gelang bahu
c. Saat barbel bisa disangga oleh tungkai lagi
sehingga dapat berdiri dengan posisi tegak
3.a 3. b 3.c
4.a. kembali lagi barbel harus didorong keatas
oleh tungkai oleh tungkai, bukan oleh lengan
yg relatif lemah. Tekuk lutut, kemudian dorong
dengan ektensi lutut. Saat barbel bergerak ke
atas, diikuti oleh kerja lengan dengan
mendorong barbel ke atas
b. Dorongan lengan terbatas karean beban
berat, siku tidak ektensi penuh
5. a. siku yg agak ditekuk tidak mampu menahan
berat barbel, maka
b. cepat merendahkan badan dengan
membuka kaki ke depan – belakang sehingga
lengan bisa diluruskan
6. Dengan lengan lurus dan posisi badan tegak,
kaki sejajar tahan beban di atas
Rangkuman dari kinetick link adalah
1. Setiap aktivitas olahraga selalu dicari keterkaitan
antara setiap segmen/anggota tubuh.
2. Setiap segmen/anggota tubuh bergerak secara
sequentional (berurutan), tidak simultan.
3. Gerrakan secara sequentional berpegang pada prinsif
“proses mentransper momentum sudut dari segmen
yg satu ke segmen yang lain dari suatu sistem
4. Melalui momentum sudut akan dapat dihimpun
kecepatan linier dari pangkal sampai ke ujung
segmen, sehingga diperoleh akumulasi kecepatan yg
sebesar-besarnya.

Anda mungkin juga menyukai