Anda di halaman 1dari 9

PAPER

FISIOLOGI OLAHRAGA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Jasmasi dan Kesehatan

Dosen Pengampu : Abdullah Efendi, M.Pd.

Disusun Oleh : Kelompok 5 (4SDA7)

Uyun Mulziyah 211330000749

Sefiyani Rafikha Putri 211330000874


Ifa Lathifatur Rohmaniyah 211330000923

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA

TAHUN AKADEMIK 2022 / 2023


A. PENDAHULUAN

Fisiologi Olahraga merupakan cabang ilmu fisiologi yang mempelajari


perubahan fisiologis di tubuh pada saat seseorang berolahraga. Dengan
mengetahui perubahan yang terjadi di tubuh, seseorang dapat merancang suatu
program olahraga untuk mendapatkan perubahan optimal sesuai dengan yang
diharapkan. Menurut Anggriawan (2015) fisiologi juga berkaitan erat dengan
kesehatan, keadaan kesehatan seseorang dapat diketahui dengan mengamati
fisiologisnya. Fisiologi Olahraga merupakan cabang ilmu fisiologi yang
mempelajari perubahan fisiologis di tubuh pada saat seseorang berolahraga.
Fisiologi olahraga mengkaji perubahan-perubahan fungsi organ-organ
baik yang bersifat sementara maupun yang bersifat menetap karena melakukan
olahraga. Fisiologi olahraga merinci dan menerangkan perubahan fungsi yang
disebabkan oleh latihan tunggal (acute exercise) atau latihan yang dilakukan
secara berulang-ulang (chronic exercise) dengan tujuan untuk meningkatkan
respon fisiologis terhadap intensitas, durasi, frekuensi latihan, keadaan
lingkungan dan status fisiologis individu (Saputra & Hariadi, 2018).
Kesehatan olahraga adalah suatu ilmu yang mempelajari gejala-gejala
fisiologis ,biomekanis, psikososial dan patologis yang berhubungan dengan
penerapan pengetahuan yang diperoleh dari ilmu ini pada bidang-bidang
latihan, olahraga, dan klinis guna meningkatkan dan mempertahankan
kapasitas fungsional untuk kegiatan fisik, latihan dan pertandingan. Disamping
itu juga untuk mencegah dan mengobati penyakit dan cedera yang berkaitan
dengan latihan dan pertandingan.

B. PEMBAHASAN

Fisiologi (ilmu faal) adalah salah satu dari cabang ilmu biologi yang
mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan. Istilah fisiologi berasal dari
bahasa Belanda, physiologie, yang dibentuk dari dua kata Yunani kuno yaitu
physis, berarti alam / makhluk hidup dan logos yang berarti cerita, kajian / ilmu.
Sehingga jika digabungkan menjadi cerita, kajian / ilmu tentang mahkluk hidup
(tumbuhan, hewan dan manusia).

1
Secara spesifik fisiologi (ilmu faal) berfokus pada bagaimana tubuh
bekerja. Menurut Lesmana (2018) fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal,
fungsi atau pekerjaan dari tiap jaringan tubuh atau bagian dari organ tubuh
tersebut. Dalam fisiologi yang dipelajari bukan bagian-bagian atau struktur
tubuh mahkluk hidup, tetapi fungsi dan cara kerja organ-organ tubuh
mahkluk hidup. Karena fisiologi berfokus pada fungsi struktur tubuh, dasar
untuk mempelajari fisiologi adalah memahami tentang Anatomi. Selain itu,
baik anatomi dan fisiologi bergantung pada pengetahuan biologi, kimia, fisika,
dan ilmu dasar lainnya.

Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa fisiologi


dapat kita artikan sebagai ilmu yg mempelajari fungsi dan cara kerja organ-
organ tubuh serta perubahan-perubahan yang dapat terjadi baik secara
sementera maupun secara menetap karena sebuah aktivitas fisik (gerak) atau
latihan fisik. Jadi konsepnya, fisiologi pendidikan jasmani dan olahraga
merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana fungsi-fungsi (faal) tubuh
merespon dan beradaptasi saat kita melakukan aktifitas fisik dalam
pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga. Fisiologi olahraga sangat
berperan dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani karena yang
dipelajari disini adalah fisiologi dalam lingkup olahraga, salah satu penunjang
kegiatan/aktivitas olahraga adalah faktor kebugaran jasmani, sehingga dengan
mempelajari fisiologi olahraga, kita akan mengetahui dengan jelas bagaimana
cara meningkatkan fungsi kerja organ tubuh yang dibutuhkan pada saat
manusia bergerak secara lebih efektif dan efisien (Iyakrus, 2018).

Fisiologi pendidikan jasmani memainkan peran penting dalam


bagaimana tubuh bereaksi terhadap aktivitas fisik, terutama saat berolahraga.
Berolahraga dapat meningkatkan kesehatan dan memperbaiki kinerja fisik,
tetapi juga dapat mempengaruhi berbagai sistem dalam tubuh. Pertama, sistem
kardiovaskular bekerja lebih keras saat berolahraga. Jantung memompa darah
lebih cepat dan pembuluh darah melebar untuk membantu memperbaiki aliran
darah dan mengirimkan oksigen dan nutrisi ke otot yang bekerja. Ini membantu

2
otot bekerja dengan lebih efisien dan mempercepat proses penyembuhan
setelah latihan. Kedua, sistem respirasi juga bekerja lebih keras saat
berolahraga. Paru-paru memproses lebih banyak udara untuk memenuhi
kebutuhan oksigen yang lebih besar dari otot yang bekerja. Ini membantu
menjaga agar tubuh memiliki cukup oksigen untuk mempertahankan aktivitas
fisik dan menjaga kinerja otot. Ketiga, sistem pencernaan juga terpengaruh
oleh aktivitas fisik. Berolahraga dapat mempercepat metabolisme dan
membantu membakar lemak dan kalori yang tidak dibutuhkan. Ini membantu
menjaga berat badan dan menjaga kesehatan secara keseluruhan. Keempat,
sistem saraf bekerja lebih keras sat berolahraga. Ini membantu meningkatkan
kesadaran dan membantu mengatur aktivitas fisik yang dilakukan. Sistem saraf
juga membantu memastikan bahwa tot bereaksi dengan cepat dan efisien untuk
memastikan kinerja yang baik saat berolahraga. Secara keseluruhan, fisiologi
manusia memainkan peran penting dalam bagaimana tubuh bereaksi terhadap
aktivitas fisik saat berolahraga. Ini membantu memastikan bahwa tubuh
bekerja dengan efisien dan menjaga kesehatan, serta membantu meningkatkan
kinerja fisik dan memperbaiki kesehatan secara keseluruhan.

Seorang Guru Pendidikan Jasmani dan Olahraga sangat penting


mengetahui struktur dan fungsi tiap alat dari susunan tubuh manusia secara
fisiologis. Pengetahuan fisiologi tubuh manusia merupakan dasar yang penting
dalam melaksanakan pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga. Karena
kebutuhan tubuh siswa sangat berbeda selama kondisi istirahat dibandingkan
dengan latihan. peran guru mempelajari fisiologi disini muncul untuk
memahami bagaimana sistem organ siswa menyesuaikan aktifitasnya dalam
respon terhadap tingkat aktivitas fisik atau ketika dihadapkan dengan
perubahan lingkungan internal dan eksternal dalam proses pembelajaran
pendidikan jasmani dan olahraga. Salah satu tujuan dari mengetahui fisiologi
siswa yaitu mengurangi resiko cedera dan pencegahan sakit sebelum dan
setelah melakukan aktifitas fisik (Utami, 2015).

3
Dengan berolahraga akan terjadi perubahan-perubahan pada tubuh /
fisiologis menurut jenis, lama, dan intensitas latihan yang dilakukan. Secara
umum olahraga yang dilakukan secara teratur dengan takaran yang cukup akan
menyebabkan perubahan fisiologis sebagai berikut:

1. Perubahan pada jantung


Jantung akan bertambah besar dan kuat sehingga daya tampung besar dan
denyutan kuat. Kedua hal ini akan meningkatkan efisiensi kerja jantung.
Dengan efisiensi kerja yang tinggi, jantung tak perlu berdenyut terlalu
sering.
2. Perubahan pembuluh darah
Elastisitas pembuluh darah akan bertambah karena berkurangnya
timbunan lemak dan penambahan kontraksi otot dinding pembuluh darah.
Elastisitas pembuluh darah yang tinggi akan memperlancar jalannya darah
dan mencegah timbulnya hipertensi. Disamping elastisitas pembuluh
darah yang meningkat, pembuluh-pembuluh darah kecil (kapiler) akan
bertambah padat pula.
3. Perubahan pada otot
Kekuatan, kelentukan, dan daya tahan otot akan bertambah. Hal ini
disebabkan oleh bertambah besarnya serabut otot dan meningkatnya sistim
penyediaan energi di otot. Lebih dari itu perubahan pada otot ini akan
mendukung kelincahan gerak dan kecepatan reaksi, sehingga dalam
banyak hal kecelakaan dapat dihindari.
4. Perubahan pada tulang
Penambahan aktivitas enzim pada tulang akan meningkatkan kepadatan,
kekuatan, dan besarnya tulang, selain mencegah pengeroposan tulang.
Permukaan tulang juga akan bertambah kuat dengan adanya tarikan otot
yang terus menerus.
5. Perubahan pada ligamentum dan tendo
Kekuatan ligamentum dan tendo akan bertambah, demikian juga dengan
perlekatan tendo pada tulang. Keadaan ini akan membuat ligamentum dan
tendo mampu menahan beban berat dan tidak mudah cedera.

4
6. Perubahan pada persendian dan tulang rawan
Latihan teratur dapat menyebabkan bertambah tebalnya tulang rawan di
persendian sehingga dapat menjadi peredam (shock absorber) dan
melindungi tulang serta sendi dari bahaya cedera.
7. Perubahan pada aklimatisasi terhadap panas
Aklimatisasi terhadap panas melibatkan penyesuaian faali yang
memungkinkan seseorang tahan bekerja di tempat panas. Kenaikan
aklimatisasi terhadap panas disebabkan karena pada waktu melakukan
olahraga terjadi pula kenaikan panas pada badan dan kulit. Keadaan yang
sama akan terjadi bila seseorang bekerja di tempat panas.
8. Perubahan pada paru
Elastisitas paru akan bertambah sehingga kemampuan berkembang
kempis juga akan bertambah. Selain itu jumlah alveoli yang aktif (terbuka)
akan bertambah dengan olahraga teratur. Kedua hal diatas akan
menyebabkan kapasitas penampungan dan penyaluran oksigen ke darah
akan bertambah. Pernafasan bertambah dalam dengan frekuensi yang lebih
kecil. Bersamaan dengan perubahan pada jantung dan pembuluh darah,
ketiganya bertanggung jawab untuk penundaan kelelahan.

Proses fisiologis dalam tubuh manusia merupakan kumpulan beberapa


sistem yang saling berhubungan satu sama lain, proses fisiolgis ini berlangsung
secara sistematis antara satu sistem dengan sistem lain atau satu organ dengan
organ lain. Apabila proses fisilogis dalam tubuh terganggu oleh suatu sebab
maka dapat diartikan sistem dalam tubuh kita yang seharusnya bekerja secara
sistematis dan terorganisir tidak bekerja dengan baik sehingga kemampuan
tubuh untuk melaksanakan aktivitas juga terganggu. Agar hal ini tidak terjadi
pada tubuh maka sebaiknya kita menjaga dan organ tubuh agar organ dan
komponen fisiologis tubuh kita tetap sehat agar dapat melaksanakan fungsinya
dengan baik sehingga proses fisiolologis tubuh kita tidak terganggu. Salah satu
cara agar organ tetap sehat adalah dengan cara berolahraga. Olahraga tidak
hanya sekedar menggerakkan anggota tubuh tetapi segala bentuk kegiatan
olahraga mempunyai fungsi masing-masing. Misalnya, dalam penerapan lari

5
dalam atletik sangat diperlukan kekuatan otot kaki. Tentunya hal ini
membutuhkan ilmu anatomi. Begitu juga ketika melakukan olahraga, terjadi
perubahan perubahan pada organ-organ tubuh. Perubahan pada organ-organ
tubuh ini bisa terjadi karena akibat pengaruh dari dalam tubuh maupun dari
luar tubuh.

Pembelajaran pendidikan jasmani erat kaitannya dengan aktifitas fisik.


Aktivitas fisik adalah setiap pergerakan tubuh akibat aktivitas otot – otot yang
mengakibatkan pengeluaran energi. Aktivitas-aktivitas manusia memerlukan
energi yang besarnya tergantung pada besar dari beban kegiatan yang
dilakukan dan kemampuan fisik dari masing-masing individu. Aktivitas fisik
terdiri dari aktivitas selama bekerja, tidur, dan pada waktu senggang. Aktivitas
fisik merupakan kerja fisik yang menyangkut sistem lokomotor tubuh yang
ditujukan dalam menjalankan aktivitas hidup sehari-harinya, jika suatu
aktivitas fisik memiliki tujuan tertentu dan dilakukan dengan aturan aturan
tertentu secara sistematis seperti adanya aturan waktu, target denyut nadi,
jumlah pengulangan gerakan dan lain-lain disebut latihan. Berdasarkan hal
tersebut maka guru pendidikan jasmani sangat penting mempelajari fisiologi
olahraga untuk menerapkannya dalam pembelajaran pendidikan jasmani.

Dilihat dari sisi fisiologi, aktivitas fisik berupa olahraga menimbulkan


perubahan terhadap organ-organ tubuh manusia. Perubahan yang terjadi
misalnya terjadi efesiensi kerja jantung, peningkatan elastisitas pembuluh
darah, peningkatan kapasitas paru-paru, meningkatnya kekuatan, kelentukan,
dan daya tahan otot, dll. Fisiologi atau ilmu faal adalah ilmu yang mempelajari
fungsi atau cara kerja organ-organ tubuh serta perubahan-perubahan yang
terjadi akibat pengaruh dari dalam maupun luar tubuh. Artinya bagaimana
organ-organ tubuh bekerja sesuai dengan tugas masing-masing dan keterkaitan
antara organ yang satu dengan yang lainnya sehingga membentuk suatu sistem
dalam setiap aktivitas tubuh. Misalnya bagaimana organ jantung dan paru-paru
bekerja melaksanakan fungsinya masing-masing dan kerjasama diantara
keduanya di waktu istirahat dan di waktu beraktivitas.

6
Fisiologi Olahraga penting sekali dipelajari dan dipahami oleh setiap
orang yang berkecimpung dalam dunia aktivitas fisik seperti pelatih olahraga,
guru pendidikan jasmani, olahragawan itu sendiri. Pembina olahraga sampai
pada setiap orang yang mau latihan fisik baik untuk tujuan kesehatan maupun
prestasi. Tanpa memahami fisiologi olahraga maka dikhawatirkan akan terjadi
kesalahan-kesalahan dalam penerapannya sehingga bukan manfaat yang
diperoleh tapi cedera baik yang sementara maupun menetap. Berdasarkan
uraian di atas, jelas sekali bahwa fisiologi olahraga mempunyai peranan yang
sangat vital dalam memahami perubahan-perubahan yang terjadi dalam tubuh
sehingga kita bisa memperoleh manfaat dari olahraga tersebut dan bukan
sebaliknya.

C. KESIMPULAN

Fisiologi dapat kita artikan sebagai ilmu yg mempelajari fungsi dan


cara kerja organ-organ tubuh serta perubahan-perubahan yang dapat terjadi
baik secara sementera maupun secara menetap karena sebuah aktivitas fisik
(gerak) atau latihan fisik. Dalam fisiologi pendidikan jasmani pada umumnya
membahas (sistem organ) manusia secara kompleks terdiri dari sistem
kardiovaskular, sistem respirasi, sistem alat gerak, dan sistem neuromuskular.
guru pendidikan jasmani sangat penting mempelajari fisiologi olahraga untuk
menerapkannya dalam pembelajaran pendidikan jasmani.

7
DAFTAR PUSTAKA

Anggriawan, N. (2015). Peran fisiologi olahraga dalam menunjang prestasi. Jorpres


(Jurnal Olahraga Prestasi), 11(2).

Iyakrus, I. (2018). Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan Prestasi. Altius: Jurnal Ilmu
Olahraga Dan Kesehatan, 7(2).

Lesmana, H. S. (2018). Bahan Ajar Fisiologi Olahraga Sport Physiology. Padang:


FIK Universitas Negeri Padang.

Saputra, S. Y., & Hariadi, N. (2018). Sumbangan fisiologi olahraga dalam


menunjang puncak prestasi optimal atlet. Jurnal Porkes, 1(2), 37–43.

Utami, D. (2015). Peran fisiologi dalam meningkatkan prestasi olahraga Indonesia


menuju sea games. Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi), 11(2).

Anda mungkin juga menyukai