Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ILMU MELATIH DASAR


“Teknik Dalam Olahraga”

O
L
E
H

KELOMPOK 8

Gemi Candra (14086048)


Kurnia Octarika (14086156)
Muthia Gustiyandi (14086157)
Puti Larasti (14086158)
Ririn Syafitri (14086035)

PENDIDIKAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN


UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2016

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i

DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1

B. Latar Belakang ..................................................................................................... 3

C. Tujuan Makalah .................................................................................................... 3

BAB II ISI PEMBAHASAN

A. Pengertian teknik dan fungsi dalam olahraga ...................................................... 4

B. Teknik dan Gaya .................................................................................................. 5

C. Teknik dan Koordinasi gerak................................................................................ 7

D. Tingkatan Teknik dalam Olahraga ....................................................................... 7


E. Latihan Teknik sebagai Belajar Motorik .............................................................. 10

F. Metode-metode Latihan Teknik ........................................................................... 12

G. Faktor-faktor penentu keberhasilan belajar dan berlatih teknik ........................... 15

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN .................................................................................................. 16

B. SARAN 16

DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan

serta keselamatan dunia kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ilmu

melatih dasar dengan materi mengenai “implementasi supervise terhadap peningkatan mutu

pendidikan”. Adapun maksud pembuatan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas dalam mata
kuliah “Administrasi dan supervise pendidikan” yang merupakan mata kuliah yang wajib

diselesaikan bagi mahasiswa universitas negeri padang.

Selama proses pembuatan makalah ini penulis banyak mendapat masukan berupa

motivasi, bimbingan dan saran serta arahan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah serta kepada teman-

teman semuanya.

Penulis masih menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan seperti

yang di inginkan. Oleh karena itu, penulis mohon saran serta kritikan dalam pembuatan makalah

ini demi kesempurnaan makalah penulis ini sehingga dapat bermanfaat bagi pembaca.

Padang, Mei 2016

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teknik secara harfiah diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam

mengaplikasikan dan mempraktikkan suatu metode. Jika di kaitkan dengan pelajaran

olahraga teknik berarti cara-cara yang dilakukan seseorang untuk mempraktekkan suatu

metode sesuai dengan olahraga yang bersangkutan.

Teknik olahraga itu tergantung dengan olahraga yang bersangkutan, tidak

mungkin teknik olahraga renang disamakan dengan teknik bermain voly, oleh karena itu

teknik olahraga itu tergantung dengan cabang olahraga itu masing-masing. Setiap cabang

olahraga mempunyai perlakuan yang berbeda. Dan setiap teknik olahraga mempunyai

tujuan yang berbeda.

Teknik olahraga telah disadari oleh banyak orang di kalangan olahragawan

maupun patih dan juga pengamat olahrga, olahraga dapat menunjang pelaksanaan

olahraga lebih baik lagi, namun dalam pelaksanaan teknik olahraga belum efektif seperti

yang dihaarapkan dikarenakan didalam pelaksanaan teknik olahraga adanya faktor-


faaktor penentu keberhasilan belajar dan berlatih teknik dan koordinasi yang belum

dipahami oleh kalangan olahragawan.

Koordinasi adalah kemampuan otot dalam mengontrol gerak dengan tepat agar

dapat mencapai suatu fungsi khusus (Grana dan Kalenak, 1991:253). Menurut

Schmidt(1988:265) dalam Sukadiyanto, koordinasi adalah perpaduan gerak dari dua atau

lebih persendian, yang satu sama lainnya saling berkaitan dalam menghasilkan satu

keterampilan gerak. Koordinasi merupakan hasil perpaduan kinerja dari kualitas otot,

tulang, dan persendian dalam menghasilkan satu gerak yang efektif dan efesien, di mana

komponen gerak terdiri dari energi, kontaksi otot, syaraf, tulang dan persendian

merupakan koordinasi neuromuskuler.

Koordinasi neuromuskuler adalah setiap gerak yang terjadi dalam urutan dan

waktu yang tepat serta gerakannya mengandung tenaga. Sebab terjadinya gerak timbul

oleh kontraksi otot, dan otot berkontraksi karena adanya perintah yang diterima melalui

sistem syaraf. Koordinasi neuromuskuler meliputi koordinasi intramuskuler dan

intermuskuler. Koordinasi intramuskuler adalah kinerja dari seluruh serabut syaraf dan

otot dalam setiap kerja otot yang berkontraksi secara maksimum. Kinerja otot tergantung
dari interaksi serabut syaraf dan serabut otot di dalam otot itu sendiri. Sedangkan

koordinasi intramuskuler menurut Pyke dalam Sukadiyanto (1991:140) yaitu melibatkan

efektivitas otot-otot bekerjasama dalam menampilakan satu gerak, sehingga dalam

koordinasi intramuskuler kinerjanya tergantung dari interaksi beberapa otot.

Jadi koordinasi gerak adalah hubungan timbal balik hubungan timbal balik antara

pusat susunan gerakan dengan alat gerak dalam mengatur dan mengendalikan impuls

tenaga dan kerja otot serta proses-proses motorik yang terjadi untuk pelaksanaan

gerakan.

Teknik olahraga bukan hanya merupakan aktivitas pengembangan fisik secara

terisolasi, akan tetapi harus berada dalam konteks pendidikan secara umum (general

education). Sudah tentu proses tersebut dilakukan dengan sadar dan melibatkan interaksi

sistematik antar pelakunya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Adapun materi

yang dibahas dalam makalah ini adalah teknik olahraga dan koordinasi gerak.
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan teknik dan fungsi teknik dalam olahraga?

2. Apa yang dimaksud dengan teknik dan gaya?

3. Apa yang dimaksud dengan teknik dan koordinasi gerakan?

4. Apa-apa saja tingkatan teknik dalam olahraga?

5. Bagaimana mtode latihan teknik sebagai belajar motorik?

6. Bagaimana metode latihan teknik?

7. Apa saja faktor-faktor penentu keberhasilan belajar dan berlatih teknik?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui teknik dan fungsi teknik dalam olahraga

2. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan teknik dan gaya

3. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan teknik dan koordinasi gerakan

4. Untuk mengetahui tingkatan teknik dalam olahraga

5. Untuk mengetahui mtode latihan teknik sebagai belajar motorik


6. Untuk mengetahui metode latihan teknik

7. Untuk mengetahui faktor-faktor penentu keberhasilan belajar dan berlatih teknik.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teknik dalam Olahraga


Secara sederhana teknik dapat diartikan sebagai cara. Teknik menendang bola

adalah cara menendang bola, yaitu bagaimana cara seseorang menendang bola dengan

benar terarah kepada sasaran yang diinginkan. Teknik memukul (spike) bola dalam

permainan bola voli adalah bagaimana cara seseorang atau atlet bola voli adalah

bagaimana cara seseorang atau atlet bola voli memukul bola dengan keras dan terarah ke

daerah pertahanan lawan. Demikian pula halnya dengan teknik-teknik cabang olahraga

yang lain yang kesemuanya yang dapat diartikan dengan cara seperti cara memukul,

menendang, menggiring, mengelak, menarik, mendorong, melompat, mengayun, berlari,

dan lain sebagainya. Pengertian teknik sebagaimana dikemukakan di atas belum

menggambarkan arti teknik yang sebenarnya dalam olahraga.

Pengertian teknik menurut para ahli:

1. Thiess at al (1978: 225), teknik adalah cara khusus yang dapat dilakukan atau

direalisasikan untuk memecahkan suatu tugas gerakan olahraga dalam praktek

berdasarkan kondisi manusia secara utuh.


2. Weineck (1985: 237) mendefenisikan teknik sebagai cara yang dikembangkan dalam

praktek olahraga untuk memecahkan suatu tugas gerakan tertentu secara efektif dan

seefisien mungkin.

Dari definisi diatas dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud teknik dalam

olahraga adalah suatu cara yang digunakan atau dikembangkan oleh seseorang atau atlet

untuk menyelesaikan / memecahkan suatu tugas gerakan dalam olahraga secara efektif

dan efisien. Yang dimaksud tugas gerakan disini adalah bentuk-bentuk aksi / perbuatan /

tindakan motorik yang dilakukan seseorang dalam olahraga untuk mencapai suatu tujuan

gerakan. Sedangkan efektif berarti sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan efisien

berarti hemat dalam penggunaan tenaga.

Pengesuaan seseorang atau atlet terhadap suatu teknik olahraga tertentu

merupakan gambaran tingkat keterampilan yang dimilikinya terhadap teknik tersebut.

Semakin baik teknik seseorang dalam suatu cabang olahraga maka semakin tinggi tingkat

keterampilan yang dimilikinya. Oleh karena itu para ahli cenderung menyebutnya dengan

keterampilan teknik. Bompa / Haff (2009) teknik dapat diartikan sebagai cara melakukan

suatu keterampilan atau latihan fisik.


Di samping itu, penguasaan teknik yang baik akan dapat menghemat penggunaan,

tenaga, karena kualitas teknik yang baik dapat lebih mengefisienkan pemakain gerakan.

Ini berarti bahwa semakiin baik teknik yang dimiliki oleh seseorang atau atlet, maka

semakin efisien atlet menggunakan tenaga yang dibutuhkan untuk melakukan suatu

gerakan. Bompa (1999: 60) mengatakan bahwa teknik yang baik sama dengan efisiensi

yang tinggi (good technique = high efficiency). Dapat diartikan bahwa terdapat kolerasi

positif antara tingkat kualitas teknik dengan tingkat efisiensi gerakan, atau dengan kata

lain semakin baik tingkat keterampilan teknik atlet, maka semakin efisien tenaga yang

diguanakan oleh atlet dalam pertandingan.

Adapunfungsi teknik secara umum dalam olahraga bertujuan untuk mengetahui

seberapa jauh seseorang menguasai gerakan atau mempraktekkan gerakan yang telah

mereka pelajari dalam bidang olahraga untuk mencapai sesuatu.

B. Teknik dan Gaya


Teknik dalam olahraga merupakan model tertentu dari suatu gerakan yang

didasari oleh keadaan tubuh secara morphologis, fisiologis, dan biomekanisme serta
merupakan pemecahan-pemecahan tugas gerakan yang dikembangkan dan diterapkan

secara rasional.

Model teknik dalam olahraga sepakbola berbeda dari model teknik renang, lari,

basket, ataupun cabang olahraga yang lainnya. Olehkarena itu dapat dikatakan bahwa

teknik merupakan karakter satu cabang olahraga dan sekaligus dapat membedakan

tuntutan gerak cabang olahraga. Karena beranekaragam teknik olahraga yang ada maka

sulit bagi kita untuk membuat suatu model yang tepat untuk teknik-teknik tersebut.

Tiap olahraga atau cabang olahraga mempunyai teknik standar tersendiri yang

harus diikuti oleh pelatih dan atlet dalam melakukan pembinaan prestasi olahraga. Teknik

standar dalam dalam olahraga voly adalah service, passing ats, passing bawah, memukul,

dan membendung. Sedangkan teknik standar dalam olahraga sepak bola adalah passing,

dribbling, shooting, heading, stopping, dan lain-lain. Begitu juga dengan cabang olahraga

yang lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa teknik olahraga itu tergantung cabang olahraga

itu masing-masing. Setiap cabang olahraga mempunyai perlakuan yang berbeda-beda.

Sedangkan gaya (style) menurutBompa (1999) berasal dari imajinasi individual

seseorang dalam memecahkan problem teknik atau kebiasaan melakukan suatu aksi
motorik. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa gaya merupakan suatu bentuk

temuan aksi motorik khusus individu atlet yang dilakukannya secara berulang-ulang

dalam menyelesaikan suatu tugas gerakan sehingga kemudian menjadi suatu kebiasaan

aksi motorik yang melekat pada atlettersebut.

Dengan kata lain, gaya merupakan hasil kreatifitas seorang atlet dalam

memecahkan persoalan teknik yang dihadapinya yang terlihat dalam bentuk aksi motorik

khusus. Sedangkan teknik merupakan cara-cara yang dilakukan untuk memecahkan suata

tugas gerakan baik pada saat latihan maupun dalam pertandingan.

C. Teknik dan Koordinasi Gerakan


Olahraga pada hakikatnya adalah aktifitas gerak yang dilakukan manusia baik

untuk kebutuhan gerak sehari-hari seperti berjalan, menaiki tangga, menyapu lantai,

mengepel lantai rumah, dll untuk memenuhi tuntutan gerak yang melebihi kebutuhan

gerak sehari-hari seperti mencangkul, memanjat pohon, memikul beban, termasuk

berolahraga.
Gerak koordinasi dapat dikelompokkn atas koordinasi kasar, koordinasi halus, dan

koordinasi terhalus. Ketiga pengelompokkan gerakan ini menggambarkan kualitas suatu

gerakan. Gerakan dengan koordinasi kasar menunjukkan kualitas koordinasi gerakan

yang paling rendah. Pada tingkat koordinasi kasar ini masih banyak terjadi kesalahan-

kesalahan dalam melakukan gerakan terlebih ketika melakukan kegiatan yang sulit.

Koordinasi halus tingkat kesalahan gerakan semakin diperkecil dan sipelaku mampu

melakukan gerakan dengan lancar dan tingkat kesalahan yang rendah. Koordinasi

terhalus (terbaik) adalah suatu gerakn hampir tanpa kesalahan gerakan. Dalam tahap ini

seseorang mampu melakukan gerakan-gerakaan dalam olahraga dengan lancar, cepat

serta dengan kualitas koordinasi gerak yang sangat baik.

Koordinasi gerakan menurut Meinel/Schnabel dalam Baumann dan Reim

(1984:109) meliputi: (1) stuktur gerakan, (2) irama gerakan, (3) hubungan gerakan, (4)

luas gerakan, (5) kelancran gerkan, (6) tempo gerakan, (7) kekutan gerakan, (8) ketepatan

gerakan, dan (9) kekonstanan gerakan.

D. Tingkatan Teknik dalam Olahraga


Pada dasarnya teknik dapat dibedakan berdasarkan tuntutan atau kebutuhan

suatu cabang olahraga. Oleh karena itu setiap cabang olahraga membutuhkan teknik yang

berbeda-beda. Salah satu elemen yang membedakan aktivitas cabang olahraga adalah

teknik atau keterampilan motorik yang diperlukan (Bompa & Haff, 2009). Kebutuhan

teknik dalam permainan sepak bola berbeda dengan kebutuhan teknik dalam permainan

basket, bola voli, bulutangkis, dan lain-lain. Begitu juga dengan cabang-cabang olahraga

perorangan seperti pencak silat, karate, gulat, judo, dan lain sebagainya. Setiap cabang

olahraga memiliki teknik tersendiri secara khusus dan itulah yang membedakannya

dengan cabang olahraga lainnya.

Berdasarkan tingkat penguasaan seseorang terhadap suatu teknik olahraga

tertentu, maka teknik dalam olahraga dapat dibedakan atas tiga tingkatan yaitu:

1. Teknik dasar

Teknik dasar seringkali disebut sebagai teknik standar yang terdapat pada setiap cabang

olahraga. Bompa & Haff (2009) mengemukakan bahwa setiap kegiatan cabang olahraga

mempunyai suatu standar teknik atau model teknik tertentu. Teknik dasar merupakan

dasar-dasar teknik yang terdapat pada setiap cabang olahraga. Misalnya dalam cabang
olahraga bolavoli terdapat teknik dasar seperti servis, passing bawah, passing atas, umpan,

spike / smash dan teknik block. Pada cabang olahraga bolabasket ada teknik dribbling,

passing, shooting dan lain-lain. Begitu juga dalam cabang bela diri seperti karate, judo,

pencak silaat dan lain-lain, yang masing-masingnya memiliki teknik-teknik tersendiri yang

membedakan antara satu cabang olahraga dengan cabang olahraga lainnya.

Teknik dasar ini merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh setiap

orang yang berlatih suatu cabang olahraga. Oleh karena merupakan keterampilan dasar

maka teknik dasar dapat dilakukan dengan lebih mudah dan belum begitu memerlukan

kondisi fisik. Meskipun demikian ada juga teknik-teknik olahraga yang

pelaksanaannya sangat membutuhkan kondisi fisik seperti teknik spike dan block dalam

permainan bola voli, dimana untuk melakukan teknik spike dan block perlu didukung oleh

kekuatan loncat yang tinggi, tanpa itu teknik spike dan block tidak dapat dilakukan

dengan baik dan efektif.

Penguasaan teknik dasar sangat ditentukan oleh tingkat kondisi fisik orang yang

melakukannya. Dengan kata lain kualitas kondisi fisik sangat menentukan tingkat

penguasaan suatu teknik atau keterampilan motorik yang dipelajari. Teknik dasar suatu
cabang olahraga dapat ditingkatkan dan dikuasai dengan baik apabila didukung oleh

kondisi fisik yang menentukan penguasaan teknik dasar tersebut.

2. Teknik Lanjutan

Sebagai bentuk pengembangan dari teknik dasar adalah teknik lanjutan, yaitu

penguasaan teknik cabang olahraga dengan tingkat koordinasi halus. Pada tingkat

koordinasi halus ini seseorang mampu melakukan teknik cabang olahraga dengan baik

dan lancar, meskipun dalam kondisi yang tidak menguntungkan untuk melakukan teknik

tersebut. Pada tahap ini diperlukan dukungan kondisi fisik yang lebih sulit dari pada

tahap sebelumnya. Semua teknik dasar dalam setiap cabang olahraga dapat dilakukan

dengan benar dan lancar meskipu dengan tuntutan kondisi yang semakin kompleks.

Misalnya, seseorang mampu melakukan passing atas dengan bergerak ke depan, ke

belakang dan ke samping atau melakukan shooting ke ring basket sambil meloncat, dan

lain sebagainya.

Dalam arti koordinasi gerakan, pada teknik lanjutan terjadi peningkatan kualitas

gerakan teknik atau keterampilan motorik

Anda mungkin juga menyukai