O
L
E
H
KELOMPOK 8
PENDIDIKAN OLAHRAGA
2016
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. KESIMPULAN .................................................................................................. 16
B. SARAN 16
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan
serta keselamatan dunia kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ilmu
melatih dasar dengan materi mengenai “implementasi supervise terhadap peningkatan mutu
pendidikan”. Adapun maksud pembuatan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas dalam mata
kuliah “Administrasi dan supervise pendidikan” yang merupakan mata kuliah yang wajib
Selama proses pembuatan makalah ini penulis banyak mendapat masukan berupa
motivasi, bimbingan dan saran serta arahan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah serta kepada teman-
teman semuanya.
Penulis masih menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan seperti
yang di inginkan. Oleh karena itu, penulis mohon saran serta kritikan dalam pembuatan makalah
ini demi kesempurnaan makalah penulis ini sehingga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknik secara harfiah diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam
olahraga teknik berarti cara-cara yang dilakukan seseorang untuk mempraktekkan suatu
mungkin teknik olahraga renang disamakan dengan teknik bermain voly, oleh karena itu
teknik olahraga itu tergantung dengan cabang olahraga itu masing-masing. Setiap cabang
olahraga mempunyai perlakuan yang berbeda. Dan setiap teknik olahraga mempunyai
maupun patih dan juga pengamat olahrga, olahraga dapat menunjang pelaksanaan
olahraga lebih baik lagi, namun dalam pelaksanaan teknik olahraga belum efektif seperti
Koordinasi adalah kemampuan otot dalam mengontrol gerak dengan tepat agar
dapat mencapai suatu fungsi khusus (Grana dan Kalenak, 1991:253). Menurut
Schmidt(1988:265) dalam Sukadiyanto, koordinasi adalah perpaduan gerak dari dua atau
lebih persendian, yang satu sama lainnya saling berkaitan dalam menghasilkan satu
keterampilan gerak. Koordinasi merupakan hasil perpaduan kinerja dari kualitas otot,
tulang, dan persendian dalam menghasilkan satu gerak yang efektif dan efesien, di mana
komponen gerak terdiri dari energi, kontaksi otot, syaraf, tulang dan persendian
Koordinasi neuromuskuler adalah setiap gerak yang terjadi dalam urutan dan
waktu yang tepat serta gerakannya mengandung tenaga. Sebab terjadinya gerak timbul
oleh kontraksi otot, dan otot berkontraksi karena adanya perintah yang diterima melalui
intermuskuler. Koordinasi intramuskuler adalah kinerja dari seluruh serabut syaraf dan
otot dalam setiap kerja otot yang berkontraksi secara maksimum. Kinerja otot tergantung
dari interaksi serabut syaraf dan serabut otot di dalam otot itu sendiri. Sedangkan
Jadi koordinasi gerak adalah hubungan timbal balik hubungan timbal balik antara
pusat susunan gerakan dengan alat gerak dalam mengatur dan mengendalikan impuls
tenaga dan kerja otot serta proses-proses motorik yang terjadi untuk pelaksanaan
gerakan.
terisolasi, akan tetapi harus berada dalam konteks pendidikan secara umum (general
education). Sudah tentu proses tersebut dilakukan dengan sadar dan melibatkan interaksi
sistematik antar pelakunya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Adapun materi
yang dibahas dalam makalah ini adalah teknik olahraga dan koordinasi gerak.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan teknik dan fungsi teknik dalam olahraga?
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
adalah cara menendang bola, yaitu bagaimana cara seseorang menendang bola dengan
benar terarah kepada sasaran yang diinginkan. Teknik memukul (spike) bola dalam
permainan bola voli adalah bagaimana cara seseorang atau atlet bola voli adalah
bagaimana cara seseorang atau atlet bola voli memukul bola dengan keras dan terarah ke
daerah pertahanan lawan. Demikian pula halnya dengan teknik-teknik cabang olahraga
yang lain yang kesemuanya yang dapat diartikan dengan cara seperti cara memukul,
1. Thiess at al (1978: 225), teknik adalah cara khusus yang dapat dilakukan atau
praktek olahraga untuk memecahkan suatu tugas gerakan tertentu secara efektif dan
seefisien mungkin.
Dari definisi diatas dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud teknik dalam
olahraga adalah suatu cara yang digunakan atau dikembangkan oleh seseorang atau atlet
untuk menyelesaikan / memecahkan suatu tugas gerakan dalam olahraga secara efektif
dan efisien. Yang dimaksud tugas gerakan disini adalah bentuk-bentuk aksi / perbuatan /
tindakan motorik yang dilakukan seseorang dalam olahraga untuk mencapai suatu tujuan
gerakan. Sedangkan efektif berarti sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan efisien
Semakin baik teknik seseorang dalam suatu cabang olahraga maka semakin tinggi tingkat
keterampilan yang dimilikinya. Oleh karena itu para ahli cenderung menyebutnya dengan
keterampilan teknik. Bompa / Haff (2009) teknik dapat diartikan sebagai cara melakukan
tenaga, karena kualitas teknik yang baik dapat lebih mengefisienkan pemakain gerakan.
Ini berarti bahwa semakiin baik teknik yang dimiliki oleh seseorang atau atlet, maka
semakin efisien atlet menggunakan tenaga yang dibutuhkan untuk melakukan suatu
gerakan. Bompa (1999: 60) mengatakan bahwa teknik yang baik sama dengan efisiensi
yang tinggi (good technique = high efficiency). Dapat diartikan bahwa terdapat kolerasi
positif antara tingkat kualitas teknik dengan tingkat efisiensi gerakan, atau dengan kata
lain semakin baik tingkat keterampilan teknik atlet, maka semakin efisien tenaga yang
seberapa jauh seseorang menguasai gerakan atau mempraktekkan gerakan yang telah
didasari oleh keadaan tubuh secara morphologis, fisiologis, dan biomekanisme serta
merupakan pemecahan-pemecahan tugas gerakan yang dikembangkan dan diterapkan
secara rasional.
Model teknik dalam olahraga sepakbola berbeda dari model teknik renang, lari,
basket, ataupun cabang olahraga yang lainnya. Olehkarena itu dapat dikatakan bahwa
teknik merupakan karakter satu cabang olahraga dan sekaligus dapat membedakan
tuntutan gerak cabang olahraga. Karena beranekaragam teknik olahraga yang ada maka
sulit bagi kita untuk membuat suatu model yang tepat untuk teknik-teknik tersebut.
Tiap olahraga atau cabang olahraga mempunyai teknik standar tersendiri yang
harus diikuti oleh pelatih dan atlet dalam melakukan pembinaan prestasi olahraga. Teknik
standar dalam dalam olahraga voly adalah service, passing ats, passing bawah, memukul,
dan membendung. Sedangkan teknik standar dalam olahraga sepak bola adalah passing,
dribbling, shooting, heading, stopping, dan lain-lain. Begitu juga dengan cabang olahraga
yang lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa teknik olahraga itu tergantung cabang olahraga
seseorang dalam memecahkan problem teknik atau kebiasaan melakukan suatu aksi
motorik. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa gaya merupakan suatu bentuk
temuan aksi motorik khusus individu atlet yang dilakukannya secara berulang-ulang
dalam menyelesaikan suatu tugas gerakan sehingga kemudian menjadi suatu kebiasaan
Dengan kata lain, gaya merupakan hasil kreatifitas seorang atlet dalam
memecahkan persoalan teknik yang dihadapinya yang terlihat dalam bentuk aksi motorik
khusus. Sedangkan teknik merupakan cara-cara yang dilakukan untuk memecahkan suata
untuk kebutuhan gerak sehari-hari seperti berjalan, menaiki tangga, menyapu lantai,
mengepel lantai rumah, dll untuk memenuhi tuntutan gerak yang melebihi kebutuhan
berolahraga.
Gerak koordinasi dapat dikelompokkn atas koordinasi kasar, koordinasi halus, dan
yang paling rendah. Pada tingkat koordinasi kasar ini masih banyak terjadi kesalahan-
kesalahan dalam melakukan gerakan terlebih ketika melakukan kegiatan yang sulit.
Koordinasi halus tingkat kesalahan gerakan semakin diperkecil dan sipelaku mampu
melakukan gerakan dengan lancar dan tingkat kesalahan yang rendah. Koordinasi
terhalus (terbaik) adalah suatu gerakn hampir tanpa kesalahan gerakan. Dalam tahap ini
(1984:109) meliputi: (1) stuktur gerakan, (2) irama gerakan, (3) hubungan gerakan, (4)
luas gerakan, (5) kelancran gerkan, (6) tempo gerakan, (7) kekutan gerakan, (8) ketepatan
suatu cabang olahraga. Oleh karena itu setiap cabang olahraga membutuhkan teknik yang
berbeda-beda. Salah satu elemen yang membedakan aktivitas cabang olahraga adalah
teknik atau keterampilan motorik yang diperlukan (Bompa & Haff, 2009). Kebutuhan
teknik dalam permainan sepak bola berbeda dengan kebutuhan teknik dalam permainan
basket, bola voli, bulutangkis, dan lain-lain. Begitu juga dengan cabang-cabang olahraga
perorangan seperti pencak silat, karate, gulat, judo, dan lain sebagainya. Setiap cabang
olahraga memiliki teknik tersendiri secara khusus dan itulah yang membedakannya
tertentu, maka teknik dalam olahraga dapat dibedakan atas tiga tingkatan yaitu:
1. Teknik dasar
Teknik dasar seringkali disebut sebagai teknik standar yang terdapat pada setiap cabang
olahraga. Bompa & Haff (2009) mengemukakan bahwa setiap kegiatan cabang olahraga
mempunyai suatu standar teknik atau model teknik tertentu. Teknik dasar merupakan
dasar-dasar teknik yang terdapat pada setiap cabang olahraga. Misalnya dalam cabang
olahraga bolavoli terdapat teknik dasar seperti servis, passing bawah, passing atas, umpan,
spike / smash dan teknik block. Pada cabang olahraga bolabasket ada teknik dribbling,
passing, shooting dan lain-lain. Begitu juga dalam cabang bela diri seperti karate, judo,
pencak silaat dan lain-lain, yang masing-masingnya memiliki teknik-teknik tersendiri yang
Teknik dasar ini merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh setiap
orang yang berlatih suatu cabang olahraga. Oleh karena merupakan keterampilan dasar
maka teknik dasar dapat dilakukan dengan lebih mudah dan belum begitu memerlukan
pelaksanaannya sangat membutuhkan kondisi fisik seperti teknik spike dan block dalam
permainan bola voli, dimana untuk melakukan teknik spike dan block perlu didukung oleh
kekuatan loncat yang tinggi, tanpa itu teknik spike dan block tidak dapat dilakukan
Penguasaan teknik dasar sangat ditentukan oleh tingkat kondisi fisik orang yang
melakukannya. Dengan kata lain kualitas kondisi fisik sangat menentukan tingkat
penguasaan suatu teknik atau keterampilan motorik yang dipelajari. Teknik dasar suatu
cabang olahraga dapat ditingkatkan dan dikuasai dengan baik apabila didukung oleh
2. Teknik Lanjutan
Sebagai bentuk pengembangan dari teknik dasar adalah teknik lanjutan, yaitu
penguasaan teknik cabang olahraga dengan tingkat koordinasi halus. Pada tingkat
koordinasi halus ini seseorang mampu melakukan teknik cabang olahraga dengan baik
dan lancar, meskipun dalam kondisi yang tidak menguntungkan untuk melakukan teknik
tersebut. Pada tahap ini diperlukan dukungan kondisi fisik yang lebih sulit dari pada
tahap sebelumnya. Semua teknik dasar dalam setiap cabang olahraga dapat dilakukan
dengan benar dan lancar meskipu dengan tuntutan kondisi yang semakin kompleks.
belakang dan ke samping atau melakukan shooting ke ring basket sambil meloncat, dan
lain sebagainya.
Dalam arti koordinasi gerakan, pada teknik lanjutan terjadi peningkatan kualitas