Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MASASE OLAHRAGA

SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN MASASE

Nama : Nenes Nurul Fajriafiat

Nim : 06061082025110

Kelas : Penjas B

Dosen Pengampu :

1. Dr. Syafaruddin, M.Kes

2. Silvi Aryanti, M.Pd

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
kemudahan dan keluasan pikiran yang Dia berikan atas selesainya makalah kuliah
Masase Olahraga.

Melalui makalah ini, saya berharap akan menambah referensi yang berarti
bagi Bapak yang mengampu mata kuliah ini, khususnya di lingkungan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan secara umum di Universitas Sriwijaya. Bagi
mahasiswa, makalah ini diharapkan dapat menjadi landasan pemikiran serta
perilaku sebagai calon pendidik yang mampu memahami perkembangan setiap
peserta didik. Harapannya, setelah memahami makalah pegangan ini dengan baik,
teman-teman dan dosen mengetahui syarat-syarat pelaksanaan masase itu
bagaimana.

Akhir kata saya berharap akan saran dan pendapat dari para pembaca
terhadap makalah ini agar menjadi lebih baik lagi. Semoga bermanfaat, Amin

Semarang, 7 September 2021

Penulis,

Nenes Nurul Fajriafiat

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... 1


DAFTAR ISI .................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 3
1. Latar Belakang ............................................................................. 3
2. Rumusan Masalah........................................................................ 3
3. Tujuan Makalah ........................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 5
1. Faktor Pelaksanaan Masase ......................................................... 5
2. Perlengkapan Dan Pengaturan Ruang Masase ............................ 7
3. Persyaratan Masase...................................................................... 8
4. Posisi Pasien dan Urutan Tubuh Yang di Masase........................9
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 11
Kesimpulan ...................................................................................... 11
Saran ............................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 12

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sejak zaman purba manusia telah mengenal massage dengan
berbagai macam ragam bentuk dan cara penggunaanya. Hal ini dapat
diketahui dari peninggalan-peninggalan mereka yang berupa tulisan-
tulisan atau benda-benda relief yang masih ada hingga saat ini.
Pengetahuan tentang massage tidak tercipta dari satu atau beberapa zaman
atau hasil ciptaan beberapa orang, tetapi adalah hasil dari pengalaman
pemikiran dan penelitian orang zaman ke zaman.
Pijatan atau yang lebih dikenal dengan massase ini memiliki
beberapa jenis diantaranya massase untuk umum atau yang biasa kita
lakukan, massase kecantikan yang biasanya ada di salon-salon kecantikan
yang gunanya untuk merawat bagian tubuh agar terlihat lebih cantik
dengan pijatan, dan yang kita bahas sekarang adalah massase olahraga
(sport massase) yang biasa dilakukan pada atlit atau olahragawan.
Massase olahraga ini sebenarnya diperuntukkan bagi orang-orang
sehat. Sport Massage umumnya dilakukan sebelum, pada saat, dan setelah
berolah raga, atau kapan pun dimana anda mengalam kelelahan otot.
Massage olahraga diberikan karena bertujuan memperbaiki
sirkulasi, membantu absorpsi (penyerapan), sekresi ( pengeluaran, serta
memperlancar distribusi energi dan nutrisi ke dalam jaringan, selain itu
massage dapat memperbaiki tonus otot dan fungsi syaraf. Beberapa
gerakan atau manipulasi massage yaitu efflurase, patrissage, whalking,
friction, skin rolling, shaking, tapotament,

1.2. Rumusan Masalah


Adapun masalah yang menjadi latar belakang dibuatnya makalah ini yaitu
“apa saja syarat-syarat pelaksanaan masase“

3
1.3. Tujuan Makalah

Adapun yang menjadi tujuan pembuatan makalah ini yaitu antara lain :

 Menjelaskan syarat-syarat pelaksanaan masase


 Makalah ini bisa dijadikan bahan pembelajaran bagi siapapun
terkhusus mahasiswa Penjaskesrek Universitas Sriwijaya

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Faktor-Faktor Pelaksanaan Masase Olahraga


Tidak semua pelaksanaan massage dilakukan sama. Pemberian masas
pada atlet tergantung dari banyak faktor, yaitu :
A) Cabang olahraga yang dilakukan
Untuk memberikan massage perlu mengetahui lebih dahulu tentang
cabang olahraga yang diikuti oleh atlet yang bersangkutan. Massage yang
diberikan pada atlet tenis meja, tennis, dan bulutangkis lebih banyak
ditujukan pada otot-otot persendian bahu. Sedangkan pada pemain
sepakbola, atlet pelari, pelompat, perhatian kita curahkan pada massage
otot-otot tungkai.
B) Kondisi tubuh atlet
Kondisi tubuh atlet tidak terlalu dalam keadaan baik, kadang-
kadang otonya terasa halus dan elastis bila dipegang, tetapi tidak jarang
pula ada atlet yang ototnya keras dan terasa sakit saat dipegang. Oleh
karena itu perlu adanya pemberian massage.
C) Kontra indikasi terhadap masase
Adanya faktor ini perlu perhatian kita lebih teliti sebab
kemungkinan besar atlet menderita suatu penyakit yang merupakan kontra
indikasi terhadap massage. Bila massage diberikan kemungkinan dapat
menambah parahnya penyakit yang diderita. Oleh sebab itu, sebelum
member massage perlu diketahui mengenai status kondisi atlet, dengan
mempelajari Kartu Kesehatan Atlet (dari dokter) terlebih dahulu.
Dibawah ini beberapa contoh keadaan tertentu dimana masase
tidak diperbolehkan untuk dilakukan :
1. Suhu Tinggi/Demam
Tubuh akan langsung melawan racun yang akan masuk dan itu
tidak terlihat dengan naiknya suhu tubuh. Pijat hanya akan
melepaskan lebih banyak racun ke dalam sistem tubuh.

5
2. Trombo-phlebitis dan kondisi-kondisi lain yang serupa
Plebitis adalah peradangan atau zat racun yang terjadi pada vena.
Kulit didekat vena yang mengalami peradangan akan berwarna
merah, panas, dan membengkang. Pasien mengalami sakit luar
biasa dan peningkatan sensivitas di area di sekitar vena. Jika
muncul gumpalan darah beku (trombus) di vena, maka pijat akan
menimbulkan kontraidikasi karena gumpalan darah itu bisa
berpindah sehingga menyebabkan kematian.
3. Advances Varicose Veins
Pijat dapat membahayakan karena dapat menyebabkan peradangan
menjadi lebih parah dan menimbulkan rasa sakit yang lebih hebat.
4. Bekas luka atau operasi yang masih baru
Berhati-hatilah dengan bekas luka yang masih baru dan luka yang
terbuka. Jaringan bekas luka lama bisa dipijat.
5. Bengkak dan rasa sakit tanpa sebab
Keduanya mungkin tidak perlu dikhawatirkan tetapi akan bijaksana
jika anda memeriksakannya ke dokter. Sesungguhnya tiap kondisi
yang menyebabkan munculnya keraguan dibenak anda perlu
diperiksakan oleh dokter untukmengetahui kemungkian terjadinya
penyakit serius.
6. Obat-obatan
Setelah dilakukan suntikan steroid (doping) daerah yang disuntik
tidak boleh dipijat karena tekanan pada otot dengan steroid
didalamnya akan membuat serat-serat terputus.
7. Waktu
Bila di dalam waktu setengah jam terdapat lima atlet yang harus
dimassage lokal, artinya hanya sebagain anggota tubuh yang paling
aktif saja yang dimasase. Sesunggunhya tidak ada batasan waktu
tertentu untuk melakukan masase. Setelah dimasase sebaiknya
istirahat sejenak dan tidak melakukan pekerjaan yang
membutuhkan tenaga besar

6
8. Frekuensi pemberian masase sebenarnya tidak terikat pada batas
waktu tertentu.
9. Cuaca
Keadaan cuaca mempunyai pengaruh besar terhadap pemberian
masase. Misalnya, berolahraga di daerah yang beriklim dingin akan
lebih banyak mengalami cedera pada otot dibandingkan dengan
berolahraga di daerah tropis.

2.2 Perlengkapan dan Pengaturan Ruang Masase


Perlengkapan-perlengkapan lain yang dibutuhkan di dalam ruang
masase adalah:
1. Bangku massage lengkap, ukuran panjang 190 cm, lebar 65 cm,
tinggi 76 cm, dan ukuran bangku jangan terlalu tinggi, mengingat
bahwa massage selain tekanan kedua tangan, dibutuhkan juga
bantuan berat badan.
2. Bantal untuk landasan kepala.
3. Guling besar untuk landasan lutut.
4. Guling kecil untuk landasan kaki.
5. Selimut atau handuk besar untuk menutup bagian yang tidak
dimassage.
6. Handuk kecil untuk membasuh keringat.
7. Baskom untuk tempat cuci tangan.
8. Kursi masseur (pemijat)
9. Termos panas dan dingin.
10. Lemari untuk obat-obatan.
11. Massator (alat pijat listrik).
12. Vibrator, adalah suatu alat untuk membantu massage, khusus
digunakan untuk fibriomassage (menggetar), dalam hal ini yang
dimaksud adalah elektrovibrasi.
13. Bahan pelicin (lumbricant), penggunaan bahan pelicin untuk
massage sangat dibutuhkan untuk memperlancar pelaksanaan
beberapa manipulasi.

7
Syarat-syarat alat pelicin yang dapat dipakai untuk massage yang
baik adalah :
 Tidak mengganggu kulit pasien.
 Tidak berbau tajam.
 Tidak terlalu cepat menguap.
 Selesai massage, jangan banyak alat pelicin tertinggal pada
kulit.
Beberapa macam alat pelicin :
 Yang berupa minyak cair. Parapin, minyak goreng/minyak
kelapa, baby oil.
 Yang berupa vaseline. Rhemason, vicks, avitson.
 Yang berupa beda. Baby silk, salicil Talk.
 Yang berupa cream. Counterpain, stop-x, rhemason cream.
 Yang berupa sabun, sabun mandi.
Pengaturan ruangan sangat dibutuhkan saat melakukan pemijatan,
hal-hal yang harus diperhatikan kala melakukan massage adalah sebagai
berikut :
1. Ruangan tidak boleh terlalu panas ataupun terlalu dingin.
2. Penerangan lampu ruangan harus cukup.
3. Ruangan massage harus bersih dan berdinding putih atau warna
segar lainnya.
4. Jendela sebagai ventilasi udara.
5. Lantai tidak boleh licin dan harus bersih.
6. Ruangan massage sebaiknya dilengkapi kamar mandi.

2.3 Persyaratan Masase


Syarat bagi pasien :
 hygenitas pasien harus terjamin.
 Badan jangan sampai berkeringat ketikan akan di massage.
 Pakaian harus seminim mungkin.
 Badan harus ditempatkan sedemikian rupa hingga keadaannya
enak dan rileks otot-ototnya.

8
Syarat bagi masseur (pemijat):
 Kebersihan masseur harus terjamin.
 Pakaian yang digunakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu
pasien maupun saat memberikan manipulasi.
 Pakailah bedak untuk sport massage atau dengan minyak penghangat
(perangsang).
 Dalam memberikan manipulasi effleurage harus menuju ke jantung.
Semua manipulasi harus berjalan dengan kontinyu dan ritmis.

2.3 Posisi Pasien dan Urutan Tubuh Yang di Masase


Ada 3 hal yang berhubungan dengan posisi pasien saat akan di-
masase, yaitu :

1. Letak pasien terhadap masseur harus mudah dan enak


2. Bagian tubuh yang di-masas harus benar-benar kendur
3. Pada saat bekerja masseur harus bebas dari rintangan,posisi duduk
atau berdiri dalam sikap yang memungkinkan bekerja lebih efisien

Agar pasien dan masseur sama-sama nyaman saat masase


dilakukan,perlu dilakukan penempatan posisi pasien dan masseur yang
tepat ketika akan melakukan masase di setiap bagian tubuh. Berikut
merupakan posisi pasien ketika akan di-masase :

1. berbaring terlentang,ketika bagian perut yang akan di-masase.


Posisi masseur berada di sebelah kanan pasien
2. berbaring telungkup,ketika bagian tungkai dan kaki akan di-masase
3. berbaring miring
4. posisi duduk,ketika kepala dan pundak akan di-masase

Berikut merupakan urutan bagian tubuh yang di-masase untuk


masase umum atau general massage :

1. Bagian belakang
Meliputi bagian paha,tungkai bawah,telapak kaki,bokong,pinggang
atau punggug,tengkuk atau bahu

9
2. Bagian depan
Meliputi bagian paha,tungkai bawah,punggung
kaki,lengan,dada,perut,dahi atau kepala.

10
BAB III
PENUTUPAN

3.1 KESIMPULAN
Sport Massage merupakan teknik/memijat dengan tangan (manipulasi)
pada bagian tubuh yang lunak dengan prosedur manual ataupun mekanik yang
dilaksanakan secara metodik dan ritmis dengan tujuan untuk menghasilkan efek-
efek fisiologis, profilaktik dan terapeutik/pengobatan pada tubuh.

Sport Massage adalah jenis pijat yang umumnya diberikan sebelum,


selama, dan setelah kegiatan olahraga untuk membantu menyiapkan atlet dalam
menghadapi pertandingan, untuk relaksasi otot dan mencegah cedera.

Macam-macam teknik manipulasi gerakan pada massage antara lain:


Efflurage, Petrisage, Friction, Shaking, Tapotement, Wallken, Vibration, Skin
Rolling, Stroking

3.2 SARAN

Adapun saran yang ingin disampaikan penulih yaitu diharapkan dengan


adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi calon guru mengenai
Massage Olahraga dan dapat dijadikan acuan dalam mengajar peserta didik. Serta
dapat lebih memperkenalkan Massage Olahraga pada guru, peserta didik, dan
masyarakat luas.

11
DAFTAR PUSTAKA

Iqbal rahmat. 2015. Makalah Massage olahraga [Online].


Tersedia: http://iqbalsmyblog.blogspot.co.id/2015/03/makalah-massage-
olahraga.html [20 desember 2016]
Bang .2011. Makalah Sport Massage, [Online].
Tersedia: https://bangsport.wordpress.com/2011/07/07/makalah-sport-
massage/ [20 desember 2016]
Fahmi, anizul. 2015. Manipulasi massage, [Online].
Tersedia: http://anizulfarmi.blogspot.co.id/2015/08/manipulasi-massage-
posisis-telengkup.html [20 desember 2016]
fitria. 2015. Pengantar Anatomi dan Fisiologi, [online]
Tersedia: http://fitriafoil.blogspot.co.id/2015/07/anatomi-dan-fisiologi-
untuk-massage.html [20 dsember 2016]

12

Anda mungkin juga menyukai