Anda di halaman 1dari 15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

DOSEN PENGAMPU : Onyas Widianingsih, S.Pd , M.Pd

NAMA : RISKY EFRIANA SARAGIH


NIM : 6193311013
KELAS: PJKR V D KE (PJKR E 2018)

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
2021

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendidikan             : SLB


Mata Pelajaran                   : PJOK
Kelas/Semester                    :  SD
Tema/Topik                         : Sepak bola tuna daksa (Cacat anggota gerak atas / tangan )
Alokasi Waktu              : 3 x 35 Menit

A.  Kompetensi Inti:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianut.
2. Memiliki perilaku jujur ,disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga , teman,dan guru
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, mahkluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya dirumah dan disekolah.
4. Menyajikan pengatahuan faktual dalam bahasa yang jela dan logis , dalam karya yang estetis,
dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
peilaku anak beriman dan berahklak mulia.

B.  Kompetensi Dasar :
1.1  Menghayati dan mengamalkan nilai-nilai agama yang dianut dalam melakukan aktivitas
jasmani, permainan, dan olahraga.
1.2  Berperilaku selayaknya orang sehat dalam berolahraga.
1.3  Displin selama melakukan berbagai aktivitas fisik.
1 4 Memahami prosedur permainan Teknik dasar sepak bola (Dribling
1 5 Memperaktikkan gerakan teknik dasar sepak bola.

C.       Indikator Pencapaian Kompetensi :


1.      Melakukan doa sebelum memulai pembelajaran.
2.      Menunjukkan sikap sportif dalam bermain.
3.      Menunjukkan sikap disiplin selama mengikuti pembelajaran.
4. Siswa menyimak informasi dan peragaan materi tantang teknik dasar sepak bola ( Dribling,
Shooting dan passing)
5. Siswa mencoba gerakan teknik dasar sepak bola sesuai dengan yang telah di praktikkan
guru secara berulang-ulang.
6. Siswa memperaktikkan secara berulang gerakan dasar sepak bola sesuai dengan komando dan
giliran yang di berikan oleh guru yang di landasi nilai disiplin, percaya diri, sungguh-sungguh
dan kerja sama .
D.    Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti pembelajaran ini, diharapkan peserta didik dapat:
1.      Melafalkan doa menurut agama dan kepercayaan masing-masing.
2.      Menunjukkan sikap sportif dalam bermain.
3. Menunjukkan sikap displin selama mengikuti pembelajaran.
4. Siswa menyimak informasi dan peragaan materi tentang teknik dasar sepak bola
(Dribling)
5. Siswa mencoba teknik dasar permainan sepak bola yang telah diperagakan oleh guru
secara berulang-ulang.
6. Siswa mempraktikkanTeknik dasar permainan sepak bola secara berulang sesuai
dengan komando dan giliran yang diberikan oleh guru yang yang dilandasi nilai-nilai disiplin,
percaya diri, sungguh-sungguh, dan kerja sama.
7. Siswa menerima umpan balik secara langsung maupun tertunda dari guru secara
klasikal.
8. Hasil belajar siswa dinilai selama proses dan di akhir pembelajaran.

E.   Materi Pembelajaran :
1. Teknik dasar permainan Sepak Bola.

F.    Fokus Pembelajaran
Mengajarakan anak supaya dapat melakukan gerakan Dribling,

G.     Metode Pembelajaran :
1.    Pendekatan Scientific
2.    Tanya jawab kepada murid
3.    Demonstrasi (Peragaan gerak langsung oleh guru)
4.    Latihan.

H.       Media Pembelajaran :
1.      Media:
·         Lapangan yang luas untuk gerak yang leluasa
2.      Alat pembelajaran:
·         Peluit
·         Bola sepak
·       Kun
- Gambar sebgai panduan
- Baju Bola
I. Sumber Pembelajaran
 Buku paket PENJAS ORKES untuk SD (SLB/ABK)
 Lingkungan setempat
 Silabus

J. Kegiatan Pembelajaran :
A. Langkah-langkah Pembelajaran

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan
Guru 15 menit
Orientasi

 Guru mengumpulkan siswa


 Lalu memberi arahan untuk siswa berbaris 3 bersaft
 Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan
mengecek kehadiran siswa.
 Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh salah
seorang siswa.
 Lalu guru menyuruh siswa berbaris rapi untuk
melakukan pemanasan statis dan dinamis yang di
pimpin oleh guru dan juga melakukan pemanasan
dalam bentuk permainan

v
v
v v v v
v v v v
v v v v
v v v v
v v v v
v v v v
 Pemanasan statis dan dinamis
 Pemanasan statis dan dinamis di pandu langsung oleh
guru

A. JUMP OVER RACE


 Pemanasan dalam bentuk permainan jump over race
 Permainan jump over race di sini maksutnya adalah
permainan yang diawali dengan melompati teman dan
di lanjutkan dengan mengelilingi teman dengan zigzag
 Siswa di bariskan 1 banjar dan di arahkan untuk duduk
atau jongkok
 Permainan di mulai dengan urutan siswa yang paling
belakang
 Siswa yang paling belakang melompati teman yang ada
di depannya dari belakang hingga depan.
 Setelah selesai siswa kembali ke tempat awal dengan
mengelilingi temannya dalam posisi lari zig-zag.
 Permainan di lanjutkan hingga siswa yang berada pada
urutan paling depan.

Aperpepsi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya.
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan
bertanya.
Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-
hari

Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman
belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan Inti Materi : Teknik Dasar Permainan Sepak Bola (Dribling)


Sintak Model KEGIATAN LITERASI 105 menit
Pembelajaran  Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topik materi : Teknik dasar
Stimulation sepak bola (Dribling)dengan cara :
(stimullasi/  Melihat (tanpa atau dengan Alat)
pemberian Memperlihatkan gambar yang relevan
rangsangan)  Mengamati
- Guru mempersilahkan para siswa/i yang berbaris bersaf
untuk duduk
- Guru memotivasi dan memberitahukan siswa/i untuk fokus
pada apa yang disampaikan guru
- Guru menunjukkan gambar bagaimana cara berdiri dan
gambar pukulan pada siswa serta memberi tahu nama
setiap gambar
- Lalu guru menunjukkan secara langsung materi yang ingin
dibahas yaitu Teknik Dasar permainan sepak bola .
- Guru menjelaskan dibarengi praktek langsung didepan
siswa (demonstrasi)
- Siswa fokus pada guru
- Lalu guru memberikan contoh sekali lagi pada siswa agar
siswa benar-benar paham
 Dribling

Menanya
- Setelah mengamati, guru mempersilahkan siswa
untuk bertanya terkait materi yang diajarkan.
- Lalu guru menjawab pertanyaan tersebut
- Jika tidak ada yang ingin bertanya, maka guru
bisa bertanya balik untuk menguji pemahaman
siswa
- Guru harus tetap memotivasi siswa agar tetap
berani mengungkapkan apa yang belum
dipahami
Menalar
- Guru mendampingi peserta didik untuk menyimpulkan
secara singkat, padat, dan jelas.
Mencoba
- Pada kegiatan mencoba, siswa melakukan langsung
kegiatan yang dipelajari, misalnya gerakan dasar pada
pencak silat. Pada mencoba para siswa melakukan
gerakan teknik dasar sepak bola. Ini dilakukan dengan
langkah-langkah :
- Mempersilahkan siswa/i berdiri sesuai barisannya tadi
- Lalu siswa/i mencoba gerakan dan dikoreksi oleh guru.
- Materi yang pertama di coba adalah teknik dasar sepak
bola Dribling
A. Dribling

Pada teknik dribbling, pemain harus menggunakan ketiga sisi


kakinya untuk menggiring bola. Ketiga sisi tersebut adalah kaki
bagian dalam, bagian luar, dan punggung kaki. Berikut adalah
cara melakukan teknik dasar dribbling sepak bola:
1. Kaki Bagian Dalam
Teknik dribbling menggunakan kaki bagian dalam umumnya
dipakai ketika pemain menguasai bola dengan penuh,
kemudian agar lebih mudah mengecoh lawan.
Bagian kaki dalam juga bisa menciptakan tendangan
melambung yang akurat sebagai bentuk umpan kepada
penyerang. Berikut ini cara melakukan dribbling sepak bola
dengan kaki bagian dalam:
1. Salah satu kaki melangkah ke depan dan berada di depan
bola.
2. Bagian kaki yang menghadap bola adalah kaki bagian dalam.
3. Bola didorong dengan kaki secara perlahan. Kemudian, tidak
jauh dari kaki ketika bola bergerak ke depan.
4. Secara bergantian, kaki kanan dan kaki kiri digunakan untuk
menggiring bola ke depan.
5. Pandangan mata mengarah fokus ke depan.
2. Kaki Bagian Luar
Teknik dribbling sepak bola dengan kaki bagian luar.
(Pexels/RF._.studio)
Kaki bagian luar digunakan dalam teknik dribbling agar mudah
mengecoh lawan dari sisi samping. Kaki bagian luar juga biasa
digunakan untuk speed dribbling. Berikut ini adalah cara
melakukannya:
1. Berdiri dengan kaki terbuka.
2. Salah satu kaki berada di depan (kaki melangkah).
3. Kaki yang paling depan tepat berada di depan bola.
4. Kaki depan digunakan untuk mendorong bola secara
perlahan ke arah depan. Lalu, bagian kaki yang digunakan
adalah kaki bagian luar.
5. Bola yang digiring ke depan tidak jauh dari kaki atau
jaraknya masih dekat.
6. Giring bola ke depan secara bergantian dengan kaki kiri dan
kanan. Kemudian, pandangan mata tertuju ke arah depan.
3. Kaki Bagian Atas (Punggung)
Teknik dribbling dengan menggunakan punggung kaki
berfungsi untuk menggiring bola ke area pertahanan lawan
dengan tingkat akurasi tinggi. Berikut ini adalah caranya:
1. Kedua kaki di buka.
2. Salah satu kaki yang berada di bagian depan dekat dengan
bola.
3. Bola didorong dengan kaki bagian tengah atau punggung
kaki.
4. Dorong secara perlahan dan tidak jauh dari kaki.
5. Giring bola secara bergantian menggunakan kaki kiri dan
kaki kanan agar kemampuan dribbling makin sempurna.

Mengasosiasikan
- Peserta didik sudah mencoba melakukan gerakan yang
sudah dicontohkan oleh guru atau teman yang dianggap
bisa melakukan suatu gerakan Dribling.
- Lalu peserta didik diintrusksikan untuk duduk dengan
menyelonjorkan kaki, berhadap-hadapan sesuai
kelompoknya.
- Saling mengoreksi kesalahan temannya
- Lalu guru mengintruksikan untuk duduk berbentuk
lingkaran
- Berdiskusi dengan temannya dari kelompok lain terkait
materi
Mengkomunikasikan
 Perwakilan dari siswa mempresentasikan apa yang telah
mereka ajarkan terkait materi dan gerakan.
 Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi dasar
Dribling yang telah dipelajari masing-masing kelompok.
 Siswa diajak untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan
kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
(pertanyaan/ mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
identifikasi dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui
masalah) kegiatan belajar, contohnya :

Mengajukan pertanyaan tentang materi :

: Sepak Bola (Dribling)


yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang
diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan
yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa
ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan
memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori
pada buku sumber melalui kegiatan :
Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur,
teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan
prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif
dalam membuktikan tentang materi :

Catatan : Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran
yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh
menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Penutup  Siswa bersama guru melakukan refleksi atas pembelajaran 15 Menit
yang telah berlangsung ;
 Apa saja yang telah dipahami siswa?
 Apa yang belum dipahami siswa?
 Bagaimana perasaan selama pembelajaran?
Materi tentang sub tema:
yang baru dilakukan

 Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran.


 Siswa menyimak penjelasan guru tentang aktivitas
pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. Termasuk
menyampaikan kegiatan bersama orangtua
 Siswa menyimak cerita motivasi tentang pentingnya sikap
Disiplin, kerjasama, dan syukur
 Mengingatkan siswa untuk merapikan peralatan yang di
gunakan saat peraktek pembelajaran berlangsung.
 Kelas ditutup dengan doa bersama dipimpin salah seorang
siswa.

I. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik
sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum.
Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian
sikap
Aspek Perilaku yang
N Dinilai Jumla Skor Kode
Nama Siswa
o h Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS

1 … 75 75 50 75 275 68,75 C

2 … ... ... ... ... ... ... ...


Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 =
400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik,
maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya
sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya
menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi
yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan,
dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya
disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :

Jumlah Skor Kode


No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai

Selama diskusi, saya ikut 250 62,50 C


1 serta mengusulkan 50
ide/gagasan.

Ketika kami berdiskusi, setiap


2 anggota mendapatkan 50
kesempatan untuk berbicara.

3 Saya ikut serta dalam 50


membuat kesimpulan hasil
diskusi kelompok.

4 ... 100

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100
= 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
keterampilan

- Penilaian Teman Sebaya


Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya
sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud
dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format
penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :

Nama yang diamati : ...


Pengamat : ...

Jumlah Skor Kode


No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai

Mau menerima pendapat


1 100
teman.

Memberikan solusi terhadap


2 100
permasalahan.
450 90,00 SB
Memaksakan pendapat sendiri
3 100
kepada anggota kelompok.

4 Marah saat diberi kritik. 100

5 ... 50

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif,
sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100
= 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

- Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)

2. Pengetahuan
- Tertulis Pilihan Ganda (lihat lampiran)
- Tertulis Uraian(lihat lampiran)
- Tes Lisan / Observasi terhadap Diskusi Tanya Jawab dan Percakapan

Praktek Monolog atau Dialog


Penilaian Aspek Percakapan
Aspek yang Skala Jumlah Skor Kode
No
Dinilai 25 50 75 100 Skor Sikap Nilai

1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur

- Penugasan(lihat lampiran)
Tugas Rumah
a) Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b) Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah
mengerjakan tugas rumah dengan baik
c) Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan
untuk mendapatkan penilaian

3. Keterampilan

- Penilaian Unjuk Kerja


Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian
ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan
Kriteria penilaian (skor)
100 = Sangat Baik 50 = Kurang Baik
75 = Baik 25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor
maksimal dikali skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi


No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah
Keterangan :
100 = Sangat Baik 50 = Kurang Baik
75 = Baik 25 = Tidak Baik

- Penilaian Proyek(lihat lampiran)


Membuat denah sekolah, jadwal kegiatan sekolah, dll
- Penilaian Produk(lihat lampiran)
- Penilaian Portofolio

Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR,
dll
Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4

4. Pembelajaran Remedial
Aktivitas kegiatan pembelajaran remedial dapat berupa: pembelajaran ulang,
bimbingan perorangan, belajar kelompok atau tutor sebaya dengan merumuskan
kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, alokasi waktu,
sarana dan media pembelajaran.
5. PembelajaranPengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan dirumuskan sesuai dengan karakteristik peserta
didik, alokasi waktu, sarana dan media pembelajaran.

Mengetahui: Guru Mata Pelajaran

……………………………….
NIP

Anda mungkin juga menyukai