Anda di halaman 1dari 50

Tes Kondisi Fisik Atlet

(Tes Fisiologi Atlet)


Muhammad Yusrin Al Gifari,Amd.Ft.,SKM.,AIFO
Alur Battery Tes Kondisi Fisik/Tes Fisiologi Atlet
STASIUN I : STASIUN IV
STASIUN II : STASIUN III STASIUN V
Pendaftran, Kelincahan
Antropometri skin fold Kecepatan reaksi Astrand test
anamnesis (BEAM SIDE STEP
analysis (%FAT) koordinasi (Kapasitas Aerob)
TD & NI TEST)

STASIUN VIII STASIUN VI


STASIUN X
STASIUN IX Daya Ledak Otot STASIUN VII Daya tahan oto local
Fungsi Paru
Speed (Medicine Ball / Fleksibilitas (Push-Sit-Pull Up &
(Spirometri)
Vertikal Jump) Squad)

STASIUN XI STASIUN XIV


Kekuatan STASIUN XII STASIUN XIII
Pos penyerahan Hasil
Keseimbangan COLCONI TEST
(HAND GRIP, PUSH & Pemeriksaan
(BALANCE TEST) (Kapasitas ANAEROB)
PULL, BACK and LEG) Edukasi Field
TES KEBUGARAN – NON ATLET
 TES DAYA TAHAN JANTUNG PARU
 TES KEKUATAN OTOT
 TES KETAHANAN OTOT
 TES KELENTUKAN
 TES KOMPOSISI TUBUH
TES KONDISI FISIK / TES FISIOLOGI ATLET
• LATAR BELAKANG
• Prestasi atlet yg maksimal dapat dicapai :
 Atlet yg berbakat baik
Pembinaan dengan menerapkan Sport Scince/faham Olahraga
secara berjenjang dan berkesinambungan.
• Untuk mengevaluasi kondisi fisik atlet dan penyusunan periodisasi
latihan diperlukan :
• Prosedur pelaksnaan Tes Kondisi Fisik/Tes Fisiologi Atlet.
PETUNJUK PELAKSANAAN TES
• Kriteria Bagi Atlet yang akan di tes :
Harus sehat fisik dan mental
Satu hari sebelum pelaksanaan tes, atlet cukup
istirahat dan tidur
Makan terakhir 2 jam sebelum tes
Atlet diharuskan berpakaian dan bersepatu olahraga
pada saat tes
Sebelum memulai aktivitas tes, atlet melakukan
pemanasan selama 15 menit
Atlet diharuskan untuk menjalankan tes dengan
sungguh2
•KRITERIA BAGI PELAKSANAN TES
Mengetahui jenis2 alat ukur yg akan digunakan
Memahami prosedur pelaksanaan tes
Dapat mengoperasikan dengan benar berbagai peralatan
yang akan digunakan dalam pengukuran
KRITERIA SARANA DAN PRASARANA PELAKSANAAN
TES

 Alat tes yg digunakan telah ditera atau memenuhi standar


 Tempat pelaksanaan tes harus aman dan nyaman bagi atlet
 Tersedia peralatan medis untuk kepentingan PPPK
 Tersedia formulir yg dibutuhkan untuk merekam hasil tes
JENIS PENGUKURAN
• Jenis pengukuran yg dilakukan sesuai dengan prosedur Pelaksanaan
Tes Kondisi Fisik/Tes Fisiologi Atlet terdiri atas pengukuran:
 Tinggi dan berat badan;
 Ketebalan lemak;
 Volume paru-paru;
 Kapasitas paru maksimal;
 Fleksibilitas;
 Keseimbangan statis;
 Daya tahan otot
 Daya ledak otot;
 Kekuatan otot tangan;
LANJUTAN
 Kekuatan otot;
 Kecepatan lari;
 Kelincahan; • Keterangan :
 Daya tahan aerobik; • Dalam melaksanakan tes, perlu
 Kapasitas aerobik; memperhatikan urutan
 Kapasitas aerobik pelaksanaan pengukuran.
maksimal; (Battery Test). Oleh karena itu
 Kesegaran jasmani; urutan tes disusun berdasarkan
urutan stasiun pemeriksaan
STASIUN I
PENDAFTARAN, ANAMNESA, PEMERIKSAAN DARAH,
TEKANAN DARAH DAN NADI ISTIRAHAT
• Pendaftaran
• Pada saat pendaftaran atlet diminta untuk mengisi data-data identitas seperti: Nama, Umur, Status
Perkawinan, Riwayat Penyakit, Riwayat Menstruasi(khusus wanita) dan lain-lain.

• Anamnesa
• Pada saat Anamnesa, fisioterapis pemeriksa menanyakan apakah ada keluhan fisik yg diderita oleh atlet saat
pemeriksaan dan riwayat penyakit atau keluhan fisik yg di derita sebelum pemeriksaan.

• Tekanan Darah
• Pemeriksaan tekanan darah atlet dilakukan dlm posisi atlet duduk. Pemeriksaan darah atlet dilakukan degn
menggunakan manset dan stetoskop dlm keadaan istirahat.

• Nadi Istirahat
• Penghitungan denyut nadi istirahat dilakukan pd keadaan atlet istirahat. Denyut nadi istirahat adalah denyut
nadi sebelum atlet melakukan aktifitas.

• Denyut Nadi Basal


• Penghitungan denyut nadi sesaat setelah atlet bangun pagi.

• Pemeriksaan Darah (bias di lakukan-bisa tidak)


• Pada saat pemeriksaan darah, atlet akan diambil sampel darahnya untuk dilakukan pemeriksaan di
laboratorium, misalnya pemeriksaan Haemoglobin
STASIUN II
ANTROPROMETRI, SKIN FOLD ANALYSIS (%FAT)
•PENGUKURAN KOMPOSISI TUBUH
• Pengukuran komposisi tubuh sangat penting untuk atlet. Tdpt hubungan yg erat
antara komposisi tubuh dgn daya tahan jantung paru (VO2 maks) dan prestasi
atlet
PERSENTASELEMAK
PERSENTASE LEMAK

Pria 20-29 th 30-39 th 40-49 th


Kurang <9 < 11 < 12
Normal 9-17.4 11-20.5 12-26
Lebih >17.4 > 20.5 > 26
Perempuan      
Kurang < 14 < 15 < 16
Normal 14-23.7 15-250 16-28
Lebih > 23.7 > 25 > 28
The Child Weight Foundaton (2006)
STASIUN III
KECEPATAN REAKSI, KOORDINASI
• PENGUKURAN KECEPATAN REAKSI
• Kecepatan reaksi ialah kemampuan untuk melakukan gerakan secepat mungkin
segera setelah menerima rangsangan.
• NELSON HAND REACTION TEST
• TUJUAN :Untuk mengukur kecepatan reaksi jari tangan terhadap suatu rangsangan
yang dilihat oleh mata.
• ALAT dan BAHAN
Tongkat reaksi Nelson
Meja dan Kursi
Penggaris
BEBERAPA TES REAKSI LAINNYA
• Whole Body Reaction Tester
• Tes Kecepatan Reaksi Mata dan Tangan (Cahaya)
• Tes Reaksi Pendengaran
• Tes Kecepatan Reaksi Mata dan Tubuh
• Test Kecepatan Reaksi Pendengaran dan Tubuh
• Tes Koordinasi
• J.S Test
STASIUN IV
KELINCAHAN (BEAM SIDE STEP)
PENGUKURAN KELINCAHAN ( AGILITAS )
 Gunakan pakaian olahraga yang sesuai dan sopan, lepaskan alas kaki.
 Hidupkan alat dan atur waktu test
 Testee berada dalam keadaan sehat untuk melakukan tes
 Testee melakukan pemanasan (warming up)
 Berdiri tegak pada undakan step board yang berada ditengah (warna abu-abu),
tangan berada dipinggang dan menghadap ke lampu indikator.
 Alat harus menunjukkan angka nol
 Dengarkan aba-aba (suara) dengan menekan tombol START, kemudian lompat
dengan kedua kaki sambil memperhatikan cahaya yang muncul pada layar.
Lompatan harus sesuai dengan warna papan step board dan lampu indicator lalu
secepat mungkin kembali ke tengah dan berhenti setelah ada aba-aba (suara)
 Catat hasil pengukuran
 Pengukuran dilakukan 1 kali
Klasifikasi Pria Perempuan

SIDE STEP
Baik ≥31 31
Sedang 26-30 25-30
Kurang <25 <25

• ALAT dan BAHAN


Papan pengukur (Measuring Board)
Side Splash Measurement Receptable (SSMR)
Kertas Pencatat
• PERSIAPAN TES
Hidupkan Alat
Pilih area selection
1.0 M untuk usia sekolah dasar
1.2 M untuk usia sekolah menengah keatas
Alat harus menunjukkan angka nol
STASIUN V
ASTRAND TEST (KAPASITAS AEROB)
PENGUKURAN DAYA TAHAN JANTUNG-PARU (VO2 max )
• Kapasitas Aerobik atau Cardio Respiratory Endurance ialah kemampuan untuk melaksanakan
aktifitas fisik secara terus menerus, selama mungkin dalam kondisi aerobik (cukup oksigen).
• TUJUAN
• Untuk mengukur kemampuan dan kesanggupan kerja fisik seseorang yang ditunjukkan oleh kerja
jantung dan paru-paru (Cardio Respiratory Endurance
ERGOCYCLE-ASTRAND
• ALAT dan BAHAN
 Sepeda statis Monark
 Polar dan transmiter
 Metronom
 Stopwatch
 Kertas pencatat
Cardiorespiratory endurance
•Tes VO2max
•Run Test
•Cooper Test
•Balke Test
STASIUN VI
DAYA TAHAN OTOT LOKAL
(PUSH-SIT-PULL UPS, BACK LIFT & SQUAT JUMP)
PULL UPS & PUSH UPS
• Tujuan : • Tujuan :
• Mengukur kemampuan
• Mengukur kemampuan daya
daya tahan otot flexor
tahan lokal otot extensor
lengan dan bahu
• Alat/fasilitas : lengan dan bahu
• palang tunggal • Alat/fasilitas:
• Bidang yang datar
SIT UPS
• Tujuan :
• Mengukur kemampuan daya tahan otot
perut
• Alat/fasilitas :
• Matras
SQUAD JUMPS
• Tujuan :
• Mengukur kemampuan daya tahan lokal otot tungkai

• Alat/fasilitas :
• Sebidang datar/ruangan
INTERPRETASI
KLARIFIKASI LAKI-LAKI PEREMPUAN
BAIK SEKALI ≥70 ≥70

BAIK 54-69 54-69


SEDANG 38-53 35-53
KURANG 22-37 22-34
KURANG SEKALI ≤21 ≤21
STASIUN VII
FLEKSIBILITI
(EKSTENSI & FLEKSI)
 
SIT AND REACH FLEXIBILITY TEST
• TUJUAN
• Untuk mengukur kemampuan kelentukan otot-otot
punggung dan peregangan otot-otot belakang tungkai
atas (Hamstring)
• ALAT
• Flexometer sit and Reach manual.
STANDING FLEXIBILITY
•ALAT dan BAHAN
Bangku setinggi 50 cm
Standing Flexometer (SENOH)
Kertas Pencatat
STASIUN VIII
DAYA LEDAK OTOT
(MEDICINE BALL & VERTICAL JUMP)
VERTICAL JUMP
• Daya ledak otot (power) adalah kemampuan
otot atau sekelompok otot untuk melakukan
kerja fisik secara eksplosif.
• TUJUAN :
• Untuk mengetahui kemampuan daya ledak
otot tungkai
• ALAT dan BAHAN :
 Papan bergaris vertical
 Serbuk kapur (Mg SO4)
 Penghapus
STASIUN IX
SPEED
(Lari 30 meter dan 50 meter)
PENGUKURAN KECEPATAN

• Lari 30 meter
Tujuan : Mengukur kemampuan kecepatan
• Alat/fasilitas :
 Stop watch
 Meteran
 Lintasan 30 meter
 Peluit
 Bendera Start
• Pelaksanaan :
• Orang coba berdiri dibelakang garis start, dgn sikap start melayang.
Pada aba-aba “YA” ia berusaha lari secepat mungkin mencapai finish.
Tiap orang coba diberikan kesempatan dua kali percobaan.
STASIUN X
FUNGSI PARU
(SPIROMETRI)
• Metode untuk mengetahui ventilasi paru yaitu dgn mencatat volume
udara yg masuk dan keluar paru. Dari hasil pengukuran ini akan dpt
diketahui fungsi paru yg berkaitan dgn prestasi atlet. Berkaitan dgn
fungsi paru adalah kapasitas paru.

• Kapasitas paru yg sering digunakan untuk mengetahui fungsi paru


adalah : Force Expiratory Volume 1” (FEV1) dan Vital Capacity (VC). VC
dapt diukur dgn cara mengisi paru secara maksimal dan kemudian
mengeluarkan dgn cepat sekali secara maksimal pula.

• Apabila ditemukan penurunan FEV1 dan dibandingkan dgn kapasitas


vital dlm keadaan normal kurang dari 80% (FEV1/VC%) menunjukkan
adanya obstruksi saluran napas (misalnya pd asma).
Prosedur Pelaksanan Tes Fungsi Paru
 Atlet siap berdiri dihadapan spirometer kemudian menarik nafas
sedalam-dalamnya.
 tiupkan udara yg dihirup sekaligus kedalam spirometer melalui
corong.
 (jangan sampai ada udara yg bocor)
 peniupan dilakukan dgn sekali tiupan tanpa terputus.
 hasil tiupan langsung dibaca pd skala yg tertera pada kertas pencatat
spirometer.
STASIUN XI
KEKUATAN
(HAND GRIP, PUSH & PULL, BACK & LEG)
• PENGUKURAN KEKUATAN OTOT
• Kekuatan otot adalah Kemampuan yg memungkinkan pengembangan ketegangan
otot dlm kontraksi yg maksimal.

• TUJUAN
• Untuk mengetahui kekutan otot tubuh tubuh seseorang dgn mengukur kelompok :
 Otot Tangan
 Otot Bahu
 Otot Punggung
 Otot Tungkai
• 
• ALAT dan BAHAN
 Grip Strength Dynamometer (TTM)
 Back & Legs Dynamometer (SENOH)
 Expanding Dynamometer
BackLeg
Back LegDynamometer
Dynamometer

• Grip Strength Dynamometer

Expanding(Push
Expanding (Push&&Pull)
Pull)
Dynamometer
Dynamometer
STASIUN XII
KESEIMBANGAN
(BALANCE TEST)
• Pengukuran Keseimbangan dilakukan dgn menggunakan alat Balance Test yaitu tes
berdiri dgn satu kaki diatas sensor Balance Test.
• Prosedur Pelaksanaan Tes
 Atlet berdiri dgn satu kaki (pd kaki yg dominan)
 kaki yg lain diangkat dan disejajarkan dgn lutut kaki yg bertumpu pada sensor
 kedua tangan diletakan di pinggang
 setelah mendengar bunyi aba-aba atlet menutup mata dan mempertahankan
posisi selama mungkin
 setiap atlet diberi kesempatan dua kali dan waktu terlama dipakai sebagai waktu
(keseimbangan)
KLARIFIKASI NILAI

BAIK SEKALI ≥51

BAIK 37-50

SEDANG 15-36

KURANG 5-13

KURANG SEKALI 0-4


STASIUN XIII
CONCONI TEST
(KAPASITAS AEROB)
• PENGUKURAN AMBANG ANAEROBIK (CONCONI)
• Tes ini bertujuan menentukan batas ambang
anaerob.
• Ambang anaerob merupakan peralihan
metabolisme aerobik ke anaerobik.
• Adapun batas ini sesuai dgn kadar laktat darah 4
mmol.
• Melalui tes ini dapat ditentukan denyut nadi pada
kadar laktat 4 mmol.
 Prosedur tes untuk menentukan ambang anaerob
sbb:
Pemanasan 25 watt – 50 rpm – 10 menit
50 watt – 50 rpm – 1 menit
Naikkan 10 watt – 50 rpm per menit sampai kuat
Catat denyut nadi pd tiap beban
Buat grafik denyut nadi dan beban dengan sumbu X
beban dlm watt dan sumbu Y denyut nadi
Cari titik belok denyut nadi pd grafik tersebut. Denyut
nadi tsbt merupakan denyut nadi pada ambang
anaerob (pd kadar laktat darah mmol)
STASIUN XIV
PENYERAHAN HASIL PEMERIKSAAN
• Penyerahan hasil pemeriksaan
• Setelah atlet melakukan seluruh tes kondisi fisik, maka hasil
pemeriksaan diserahkan kepada petugas administrasi.
• Petugas administrasi akan melakukan verifikasi terhadap data
yg diterima.
• Setelah melakukan verifikasi, atlet boleh meninggalkan lokasi
pemeriksaan.
• Data yg sudah diterima segera di input untuk dilakukan proses
pengolahan data.
KOMPONEN
FISIK YG DITES
PADA ATLET
CABANG
OLAHRAGA
BERBEDA SATU
SAMA LAIN

Anda mungkin juga menyukai