Pada dasarnya, posisi-posisi dalam permainan bolavoli tersebut terbagi atas empat bagian, yaitu :
1) Pengumpan (Toaster/Tosser)
Pengumpan dalam permainan bolavoli umumnya hanya seorang saja dan merupakan inspirator atau
pengatur serangan. Pada waktu melaksanakan tugasnya di lapangan, dia harus selalu menempat-kan
posisinya sedemikian rupa di daerah serang, dan berhak penuh mengambil bola kedua dengan sebaik-
baiknya untuk diteruskan kepada pemukul (smasher/spiker).
2) Pemukul (Smasher/Spiker)
Pemukul biasanya menempati posisi did daerah depan dan bertugas menyeberangkan bola sekaras-kerasnya
ke lapangan lawan dengan tujuan agar lawan sulit atau tidak bisa menguasainya. Posisi pemain depan dalam
kondisi tertentu bisa saja melakukan bola tipuan.
3) Pembendung (Blocker)
Posisi pemain depan juga bertanggung jawab penuh terhadap serangan lawan. Ia berusaha menutup ruang
gerak pukul lawan di daerah serang.
4) Penutup (Cover)
Penutup (cover) adalah pemain yang tidak melakukan bendungan (blok) dan bertugas menutup daerah
kosong di sekitar bendungan.
c. Servis
(1) Definisi
Servis adalah suatu tindakan untuk memasukkan bola ke dalam permainan oleh pemain kanan belakang
kanan, yang memukul bola itu dengan satu tangan atau lengan dari daerah servis.
(2) Servis pertama dalam suatu set
a) Servis pertama pada set 1 dan 5 dilakukan oleh regu yang memperoleh hak untuk servis dari hasil
undian.
b) Set berikutnya dimulai dengan servis oleh regu yang tidak melakukan servis pertama pada set
sebelumnya.
(3) Urutan servis
a) Para pemain harus mengikuti urutan servis yang terdaftar pada daftar posisi.
b) Setelah servis pertama dalam suatu set, pemain yang melakukan servis ditentukan sebagai berikut :
(1) Jika regu yang servis memenangkan reli, maka pemain yang sama
melakukan servis kembali.
(2) Jika regu penerima servis memenangkan reli, maka regu itu memperoleh
giliran servis dan berputar. Pemain dari posisi depan kanan bergeser ke posisi belakang kanan
untuk melakukan servis.
(4) Kewenangan untuk melakukan servis
Wasit pertama memberi hak untuk servis setelah dia mengecek bahwa pemain yang servis telah memegang
bola di daerah servis dan kedua regu telah siap bermain.
(5) Pelaksanaan servis
a) Pada saat melakukan servis atau melakukan servis sambil meloncat, pemain yang servis tersebut tidak
boleh menginjak lapangan (termasuk garis akhir) maupun lantai di luar daerah servis. Setelah
memukul bola, dia boleh melangkah atau mendarat di luar daerah servis atau di dalam lapangan.
b) Pemain yang servis harus memukul bola dalam waktu 5 detik setelah wasit pertama membunyikan
peluitnya.
c) Servis yang dilakukan sebelum wasit pertama membunyikan peluit harus dibatalkan dan diulangi
kembali.
d) Bola harus dipukul dengan satu tangan atau satu bagian dari lengan setelah dilambungkan atau
dilepaskan secara jelas dan sebelum bola itu menyentuh lantai.
(6) Persiapan melakukan servis
a) Jika bola yang dilambungkan atau dilepaskan oleh pemain yang servis jatuh ke
lantai tanpa disentuhnya, maka hal itu ditetapkan sebagai usaha servis.
b) Setelah suatu usaha servis terjadi, wasit harus segera memerintahkan pemain yang
bersangkutan untuk melakukan servis kembali tanpa menunda waktu, dan servis harus dilakukannya
dalam waktu 3 detik.
c) Hanya sekali persiapan servis yang diperkenankan untuk setiap melakukan servis.
Dalam melakukan pertahanan harus mempertikan tiga tahap, yaitu sebagai berikut :
4) Latihan Sistem pertahanan bola dari pantulan block lawan (Cover of smash)
Sesuai dengan perkembangan peraturan block boleh melewati net (net over) serta perkenaan bola
blocker dapat mendahului pukulan smasher lawan, jelaslah kemungkinan bola kembali ke lapangan
sendiri setelah melakukan smash sering sekali terjadi dalam permainan. Salah satu cirri keterampilan
kematangan dari pemain dalam bermain bolavoli dapat dilihat dari pelaksanaan cover of smash ini.
a) Formasi “cover of smash” serangan posisi 4
b) Formasi “cover of smash” serangan posisi 3
c) Formasi “cover of smash” saat regunya mengadakan variasi serangan
3) Selama pertandingan semua keputusannya yang berdasarkan pada peraturan itu mutlak dan
dia mempunyai wewenang untuk membatalkan keputusan petugas lain, jika menurut
pendapatnya mereka itu kurang tepat pertimbangannya, diapun dapat mengganti salah seorang
petugas seandainya petugas tersebut tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
4) Dia satu-satunya yang mempunyai wewenang untuk menentukan baik buruknya suatu
lapangan permainan, sebelum pertandingan atau sewaktu permainan itu berlangsung.
5) Sebelum atau sewaktu permainan berlangsung wasit I dan wasit II harus mengawasi bola,
apakah bola tersebut benar-benar telah memenuhi persyaratan.
3) Sesudah pertandingan
Wasit mensahkan skor dengan menandatangani daftar skor dan cepat menuju ke ruang wasit.
f. Tugas Wasit II
Dia merupakan pembantu bagi wasit I (pertama) dan dapat menggantikannya, mewakilinya serta
menjalankan tugas wasit I pada keadaan memaksa. Tugas-tugas khusus wasit II adalah sebagai
berikut :
1) Mengawasi posisi pemain selama set itu berlangsung, begitu pula pada waktu perpindahan
tempat waktu set penentuan.
2) Mengawasi tindak tanduk anggota masing-masing regu yang duduk di bangku cadangan dan bila
ternyata ada salah sikap dia harus melaporkannya kepada wasit I.
3) Selama pertandingan berlangsung dia harus mencegah kemungkinan adanya pemain cadangan
yang melakukan pemanasan demi keperluannya di luar area pertandingan.
4) Mengawasi jumlah time-out dan pergantian yang telah dilakukan oleh masing-masing regu dan
melaporkan data tersebut kepada wasit I dan pelatih yang bersangkutan pada saat terjadinya
penghentian.
5) Menolak pengajuan penghentian yang tidak layak, mengabulkan permohonan yang sah serta
mengawasi jangka waktu pelaksanaannya.
6) Dapat menunjukkan kesalahan yang lain tanpa meniup peluit walau itu bukan jalur peradilannya,
tetapi dia tidak boleh menekan pada wasit I.
7) Menetapkan diperlukan atau tidaknya mengeringkan permukaan lantai permainan yang
dianggapnya basah atau licin.
g. Tanggungjawab Wasit II
1) Sebelum pertandingan pada setiap set wasit II harus mencek posisi yang benar sesuai dengan
daftar posisi yang diserahkan oleh masing-masing regu.
2) Selama pertandingan berlangsung dia harus memberikan isyarat dan membunyikan peluitnya
bila :
a) Kesalahan posisi regu penerima servis.
b) Bola yang melintasi net di luar bidang lintasan atau menyentuh benda disisi lapangan.
c) Sentuhan pemain pada bagian net di bawah pinggiran atas net.
d) Serangan atau bendungan yang tidak sah yang dilakukan oleh pemain belakang.
e) Penembusan ke lapangan lawan.
f) Bila bola menyentuh benda yang ada di luar lapangan.
g) Kalau terjadi kecelakaan pada pemain, dalam hal demikian dia harus memberikan
penghentian atau batasan penyembuhan dengan time-out
h. Hakim garis (Linesmen)
Pada pertandingan-pertandingan internasional diwajibkan menggunakan 4 orang hakim garis.
Pada pertandingan-pertandingan lain yang tingkatannya di bawah tingkat internasional diperkenankan
menggunakan 2 orang hakim garis. Pada hakim garis bertanggungjawab untuk memberikan isyarat
mengenai kesalahan yang menjadi wewenangnya.
Posisi hakim garis adalah sebagai berikut :
1) Jika menggunakan 4 orang hakim garis, mereka berdiri di daerah bebas pada kira-kira 1 – 3 meter
jaraknya dari tiap sudut lapangan, menghadap perpanjangan imajiner garis yang harus
diawasinya. Garis belakang diawasi dari sudut sisa daerah servis, garis sisinya dari
daerah belakang garis akhir.
2) Jika menggunakan dua hakim garis, mereka harus berdiri disudut yang berseberangan atau
diagonal pada sudut bebas agar dapat mengawasi garis belakang dan garis samping yang terdekat
padanya.
Gambar 2.6 Isyarat-isyarat tangan yang dipergunakan wasit dan pembantunya