Anda di halaman 1dari 13

METODE MELATIH TEKNIK DAN TAKTIK

DALAM PENCAK SILAT

 Teknik dan taktik adalah dua hal yang berbeda yang harus diketahui oleh para pelatih
maupun atlet pencaksilat.
 Teknik merupakan bentuk gerakan-gerakan seperti tendangan, pukulan, tangkisan,
dan langkah.
 Taktik merupakan cara untuk memenangkan pertandingan dengan menggunakan
teknik. Penampilan olahraga di lapangan sangat ditentukan dari bagaiman proses
berlatih melatih yang dijalani setiap harinya.
 Menurut Nossek (1982: 111) selama dalam proses berlatih melatih teknik dan taktik
harus memperhatikan empat hal penting, yaitu: penerimaan, perbaikan,
penggabungan, dan aplikasi.
A. PENERIMAAN
 Proses belajar gerak melalui visualisasi sangat penting, khususnya bagi pesilat
pemula. Oleh karena dapat memberikan hasil yang maksimal pada saat melatih
teknik, harus dilakukan berulang-ulang dari berbagai sisi.
 Pada tahap penerimaan ini adalah modal pertama yang harus dibenahi terlebih
dahulu, maksudnya pelatih harus tahu bagaimana memberikan contoh yang baik
dan benar sehingga mudah dipahami oleh anak latih.
 Pencak silat merupakan olahraga yeng memerlukan keterampilan yang
kompleks. Teknik maupun taktik dalam cabang olaharaga pencak silat sangat
beragam. Untuk itu, dalam proses berlatih melatih teknik dan taktik, pelatih harus
memiliki dan menguasai setiap gerak teknik yang dilatihkan sehingga pesilat harus
benar-benar tahu apa maksud dari penjelasan pelatih. Dengan demikian, pesilat
tidak salah dalam mengaplikasikan atau melakukan contoh yang diberikan.
 Proses belajar dalam menerima informasi tentang teknik dan taktik secara
efektif, melalui penglihatan yang didemonstrasikan oleh pelatih/peraga.
 Pada tahap berikutnya latihan dilakukan dengan dengan prinsip-prinsip metodis
tertentu. Metodis berarti bahwa latihan harus dilakukan secara runtut, artinya saat
proses latihan berlangsung seorang pelatih harus bisa menyampaikan materi
latihan mulai dari yang mudah ke yang sulit.
B. PERBAIKAN
 Selama proses berlatih, pesilat memperoleh umpan balik yang diperlukan untuk
kemajuan belajar dan kesalahan-kesalahan dalam melakukan gerakan. Perbaikan
dalam hal ini adalah segala aspek yang dipelajari dalam pencak silat, baik dari segi
etika, taktik maupun teknik.
 Perbaikan dari segi etika akan membuat seorang pesilat santun dalam bertindak
baik di arena pertandingan maupun di masyarakat.
 Perbaikan dari segi teknik bertujuan untuk menjadikan suatu gerakan lebih
efektif dan efisien.
 Sementara itu perbaikan dari segi taktik sangat dipengaruhi oleh kemampuan
teknik pesilat.
 Etika merupakan sesuatu yang sangat penting dalam belajar pencak silat. Tanpa
etika atau aturan seorang pesilat yang mempunyai kemampuan teknik yang tinggi
menjadi tidak berarti. Latihan pencak silat dalam kesehariannya selalu diawali
dengan kegiatan yang mendidik etika, misalnya saat masuk ruang latihan, seorang
pesilat harus membongkok untuk menghormat. Kejadian yang demikian akan
selalu dilakukan oleh para pesilat, sehingga menghormati itu merupakan suatu
keharusan sebagai seorang pesilat. Latihan pencak silat merupakan suatu aktifitas
beladiri yang berkelanjutan, artinya bahwa latihan pencak silat dibedakan oleh
tingkatan sabuk, sehingga latihan mempunyai tingkat kesulitan yang berbeda-
beda. Perbedaan tingkat kesulitan latihan yang demikian harus selalu diperhatikan
oleh seorang pelatih, jangan sampai dalam latihan hanya memenuhi banyaknya
teknik yang diajarkan tetapi kualitas dari latihan itu yang harus diperhatikan.
Misalnya jika kita melatih sabuk yang paling rendah, maka harus selalu
memperhatikan letak kesalahan-kesalahannya dan harus dibetulkan, sebab kalau
tidak akan menyulitkan latihan teknik yang lebih lanjut. Taktik yang baik bukan
berarti harus mempunyai teknik yang banyak, tetapi mempunyai kemampuan
teknik yang matang, tetapi akan lebih baik lagi jika tekniknya banyak dan matang.
Olahraga pencak silat merupakan cabang olahraga terbuka, artinya bahwa pesilat
tidak bisa menebak serangan yang akan dilakukan oleh lawan. Oleh karena itu
seorang pesilat harus mempunyai taktik yang baik agar dapt mengendalikan
lawan.
C. PENGGABUNGAN
 Selama latihan pesilat seharusnya bisa menggabungkan dari penerimaan
dilanjutkan ke otot-otot sebagai indera gerak, sentuhan, pendengaran, dan
pengelihatan
 Lebih lanjut bahwa saat berhadapan dengan lawan maka seorang pesilat
pertamatama akan menggunakan indera pengelihatan dan indera pendengaran.
Indera pengelihatan untuk melihat gerak-gerik lawan, indera pendengaran untuk
mendengarkan wasit dan pelatih saat memberikan instruksi. Indera sentuhan
adalah sebagai bentuk stimulus atau tanda untuk menghindar, membalas
tendangan bias juga sebagai rangsangan untuk latihan reaksi, itu semua
merupakan kerja otot-otot yang mempunyai rangsang gerak. D. APLIKASI Setelah
berlatih dan menguasai banyak teknik pesilat harus bisa mengaplikasikan dalam
pertandingan yang sesungguhnya, tentu saja harus melalui proses latihan teknik,
taktik, dan latih tanding. Banyaknya pengalaman bertanding akan membuat pesilat
lebih mudah dalam mengaplikasikan teknik-teknik dan taktik yang sudah dipelajari.
METODE MELATIH TEKNIK PENCAK SILAT
 Keberhasilan dalam proses latihan sangat tergantung dari kualitas latihan yang
dilaksanakan. Artinya, bahwa keberhasilan dalam latihan sangat ditentukan oleh
kemampun atlet, pelatih profesiona,l dan metode latihan yang digunakan.
 Antara pelatih dan atlet harus memiliki kemampuan, kemauan dan komitmen
yang tinggi untuk meraih hasil yang terbaik.
 Pelatih yang profesional tanpa didukung kemampuan atletnya akan sulit untuk
dapat meraih prestasi puncak. Sebaliknya, atlet yang memiliki bakat istimewa
tanpa didukung dan dibina dengan baik dan benar tidak akan dapat berprestasi
secara optimal. Untuk itu diperlukan kerjasama yang baik antara pelatih dan atlet
agar prestasi yang optimal dapat diraih.
 Gerakan teknik dalam pencak silat merupakan serangkaian gerak yang kompleks,
sehingga relatif sulit dilakukan oleh pemula. Untuk itu pada setiap awal
pembelajaran, gerakan harus diberikan secara bertahap dan berkelanjutan.
Artinya proses pembelajaran diawali dari yang mudah ke yang sulit dan dari yang
sederhana ke yang kompleks
1. Pengertian Teknik Teknik adalah suatu proses gerakan dan pembuktian
dalam praktek dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang
pasti dalam cabang olahraga (Suharno, 1993) Selain itu, teknik merupakan
cara paling efesien dan sederhana untuk memecahkan kewajiban fisik atau
masalah yang dihadapi dalam pertandingan yang dibenarkan oleh
peraturan (Thomson, 1991)
2. Manfaat Teknik
a. Cara efisien mencapai prestasi
b. Mencegah/mengurangi cedera
c. Modal untuk melakukan taktik
d. Meningkatkan percaya diri
3. Faktor Penentu Teknik
a. Kualitas fisik yang relevan
b. Kualitas psikologis dan kematangan bertanding
c. Metode latihan yang tepat
d. Kecerdasan atlet memilih teknik yang tepat dalam situasi tertentu
4.Tahap Latihan Teknik
a. Tahap Pengembangan Koordinasi Kasar (Gross Coordination)
b. Tahap Pengembangan Koordinasi Halus (Fine Coordination)
c. Tahap Stabilisasi dan Otomatisasi (Stabilization and Automatozation)
Yang harus diperhatikan dalam awal pembelajaran teknik, yaitu:

1. Mengenalkan Keterampilan Teknik


a. Memperoleh perhatian regu
b. Membuat anggota tim melihat dan mendengar penjelasan
c.Memberitahukan nama dan kegunaan teknik dalam pertandingan
2. Mendemonstrasikan dan Menjelaskan Keterampilan Teknik
 Mendemontrasikan teknik bukan berarti pelatih hanya menunjukkan cara
melakukan teknik, merlainkan juga harus menjelaskan kemungkinan kesalahan
yang terjadi selama dalam melakukan teknik tersebut. Dengan demikian anak latih
akan memiliki gambaran gerak teknik yang akan dilakukan secara benar.
a. Dalam mendemonstrasikan teknik, dapat dilakukan dengan cara:
Melakukan praktek teknik sambil memberikan koreksi terhadap
kemungkinan kesalahan yang terjadi
b. Meminta salah seorang untuk menunjukkan gerakan tersebut
c. Bila perlu tunjukkan peragaan teknik tersebut melalui audio visual
3. Menyuruh Anak Latih Untuk Melakukan Praktek
 Untuk mengetahui sejauh mana anak latih dapat menerima pembelajaran
yang diberikan
 Sebagai umpan balik (feed-back) bagi pelatih
4. Melakukan Koreksi
 Dalam melakukan koreksi terhadap atlet, pelatih harus melihat apakah tujuan
dari latihan sudah dilakukan, dan bagaimana cara mengubah kesalahan yang
dilakukan anak latih ke arah tujuan yang ingin dicapai.
 Beberapa hal yang harus diperhatikan pelatih dalam memberikan feedback, di
antaranya adalah:
a. Simpan feedback sampai selesai, jangan mengganggu proses latihan
b. Feedback lebih baik diberikan sebanyak-banyaknya
c.Ketika atlet membuat beberapa kesalahan teknik, koreksi sebaiknya
diberikan pada kesalahan terbesar yang dilakukan
d. Feedback sebaiknya diberikan hanya oleh pelatih maupun asisten pelatih
e. Dalam memberikan feedback jangan sampai menunjuk salah satu anak
latih melainkan mengatakan kesalahan secara keseluruhan yang sering
dilakukan pada saat melakukan teknik tersebut
f. Memberi gambaran secara sederhana dan tepat tentang apa yang harus
ditingkatkan atau diperbaiki dalam penampilan
g. Berikan pujian atau komentar bila anak latih melakukan gerakan dengan
benar
h. Menggunakan penglihatan dan pendengaran pada saat melakukan
feedback
Prinsip dalam melatih ketrerampilan teknik
a. Berikan latihan secara benar
b. Berikan latihan dalam bentuk permainan
Bila mereka sudah dapat melakukan teknik tersebut (usahakan anak latih menyadari
secepat mungkin bahwa mereka sudah dapat melakukan teknik tersebut dengan benar
dan siap untuk tampil dalam pertandingan)
c. Untuk teknik baru, berikan secara singkat jangan bertele-tele
Pada awal belajar teknik, anak latih banyak melakukan kesalahan karena
berusaha untuk dapat melakukan dengan cepat. Oleh karena itu, dalam proses latihan
harus diberikan secara bertahap. Dalam melatih teknik untuk pemula disarankan untuk
diselingi dengan istirahat.
d. Gunakan waktu secara efisien dalam melakukan latihan
e. Gunakan peralatan dan fasilitas
dengan optimal Dengan mengoptimalkan penggunaan sarana dan peralatan
akan membuat proses latihan menjadi lebih efektif dan efisien. Dalam hal ini bukan
banyaknya peralatan yang digunakan melainkan mengoptimalkan penggunaan
peralatan yang disediakan dengan benar.
f. Buat anak latih yakin akan pengalaman dalam jumlah yang sewajarnya tentang
kesusksesan masing-masing dalam melakukan praktek
g. Buat latihan yang menyenangkan

METODE MELATIH TAKTIK PENCAKSILAT


Taktik dan strategi adalah bagian penting yang harus di kuasai oleh pelatih
maupun atlet pada saat pertandingan. Taktik dan strategi memiliki pengertian yang
sama, yaitu menampilkan keterampilan dalam pertandingan, akan tetapi tetap ada
perbedaan konsep. Taktik berhubungan dengan perencanaan yang digunakan untuk
pertandingan, yang sekaligus merupakan tambahan untuk strategi. Strategi
berhubungan dengan konsep umum yang mengatur permainan, tim atau perorangan.
Prinsipnya bahwa strategi adalah gambaran untuk menghadapi suatu pertandingan.
Konsep dasar yang digunakan adalah periode waktu yang lama dalam menghadapi
suatu pertandingan yang sebenarnya. Sebenarnya taktik adalah bagian umum dari
kerangka strategi. Jadi Strategi adalah suatu rencana jangka panjang yang
berhubungan dengan suatu situasi, seperti bagaimana cara berhadapan dengan lawan
yang lebih pendek atau lebih tinggi. Strategi banyak dilakukan oleh seorang pelatih
saat atlet sedang latihan maupun saat istirahat antar babak dalam pertandingan.
Persiapan taktik adalah persiapan yang berhubungan dengan kemungkinan
adanya pola bertahan dan menyerang untuk memenuhi tujuan olahraga yaitu
memperoleh kemenangan atau prestasi dalam pertandingan (Bompa, 1994: 58).
Tindakan taktis dalam berbagai hal memerlukan proses-proses pemikiran. Aspek-aspek
taktik yang penting akan terlihat dalam:
a. Suatu konsepsi taktis yang dilatih sebelum kompetisi
b. Gerakan-gerakan taktis yang efektif akibat dari situasi kompetisi yang kongkrit.

Pengertian Taktik
Taktik adalah sebuah rencana untuk memperoleh suatu keuntungan selama
dalam pertandingan. Sedangkan strategi adalah suatu rencana untuk satu rangkaian
pertandingan. Keberhasilan dalam melakukan taktik, dipengaruhi oleh beberapa
faktor, diantaranya:
a. Kemampuan membaca situasi permainan atau pertandingan
b. Keterampilan dalam mengambil keputusan terhadap suatu masalah
c. Memiliki pengetahuan untuk membuat keputusan terhadap taktik yang akan
diterapkan

Pengetahuan Taktik
Atlet dapat membuat/mengambil keputusan dengan baik jika memiliki
pengetahuaan seperti berikut:
a. Peraturan yang berlaku dalam pertandingan
b. Rencana strategi pada waktu permainan tertentu
c. Kondisi fisik yang baik d. Kekuatan dan kelemahan lawan
e. Kekuatan dan kelemahan sendiri
f. Pilihan yang taktis untuk berbagai situasi dalam pertandingan

Keterampilan dalam mengambil keputusan dapat diajarkan denagn


menggunakan cara berikut:
a. Mengajarkan secara keseluruhan, baru per bagian
b. Anak latih mengamati pengambilan keputusan di pihak lain
c. Mengamati diri sendiri
d. Mempraktekan
e. Mengendalikan umpan balik
f. Meminta/membuat pertanyaan

Metode latihan taktik pencak silat adalah suatu cara atau prosedur yang
direncanakan mengenai jenis-jenis latihan taktik pencak silat dan penyusunannya
berdasarkan tingkat kesulitan dan kompleksitas dari latihan. Metode latihan pencak
silat ini lebih jelasnya sebagai berikut:
a. Pengajaran Teoritis
Pengajaran teoritis diberikan untuk mempermudah pemahaman pesilat dalam
mempelajari setiap gerak yang dilakukan. Pengajaran teoritis akan membuat
pesilat memiliki gambaran tentang rencana gerak yang akan dilakukan. Dengan
demikian proses berlatih melatih dapat berjalan dengan lebih efektif dan
efesien. Dalam pengajaran teoritis, ada empat 4 hal yang perlu dipahami baik
pelatih maupun atlet, yaitu: persepsi, analisis, solusi mental, dan solusi gerak

1) Persepsi
Persepsi merupakan pengamatan yang dikonsentrasikan terhadap lawan
bertanding, yaitu pada: posisi di arena, jenis tendangan, gerakan-gerakannya, sehingga
mampu mengantisipasi, sehingga akan mampu memberikan tindakan yang tepat.
2) Analisis
Analisis yang betul merupakan suatu prasyarat untuk pemecahan yang sukses dari
penerapan taktik yang tepat. Analisis adalah dugaan sementara terhadap sesuatu yang
akan terjadi dengan berbagai pertimbangan, baik dari segi pengamatan, kebiasaan,
dan secara ilmiah
3) Solusi
mental Solusi mental didasarkan pada pengamatan yang intensif dan cepat
bersamaan dengan analisis yang betul mengenai situasi kompetitif yang ada. Solusi
mental membutuhkan waktu untuk berfikir, sehingga dalam taekwondo lebih cocok
untuk pelatih pendamping, sehingga dapat memberitahu pada atlet yang sedang
bertanding.
4) Solusi
gerak Solusi gerak merupakan gerakan otot yang bisa dilihat berkenaan dengan
situasi taktis yang tepat.

Untuk itu, melatih taktik dalam pencak silat perlu memperhatikan aspek berikut:
a. Perception/Persepsi
Pada tahap persepsi pesilat dituntut untuk mengetahui kemungkinankemungkinan
teknik gerakan yang akan dilakukan oleh lawan. Ada dua hal yang harus diperhatikan,
yaitu: (a) sikap pasang lawan, dan (2) posisi lawan terhadap arena pertandingan.
Berikut ini adalah gambaran sederhana dalam mempersepsikan gerak teknik yang akan
dilakukan lawan bertanding melalui sikap pasang dan posisi lawan terhadap arena
pertandingan.
1) Sikap Pasang
Sikap pasang pesilat pada saat pertandingan sangat menentukan terhadap gerak
teknik yang akan dilakukan. Dari sikap pasang yang dilakukan lawan, pesilat akan lebih
mudah dalam mempersepsikan kemnungkinan gerakan yang akan dilakukan lawan.
Dalam sikap pasang yang harus diperhatikan adalah; posisi kuda-kuda, posisi badan,
dan posisi lengan.
Contoh: Pesilat melakukan sikap pasang dengan posisi menyamping kanan
terhadap lawan, kuda-kuda bertumpu pada kaki belakang (kiri), lengan kanan berada
di depan lengan kiri. Kemungkinan gerak teknik yang dapat dilakukan pesilat tersebut
adalah tendangan T kanan, sabit kiri, sabit kanan, sapuan bawah depan kanan, sapuan
bawah belakang kiri, dan bantingan dengan menggunakan tangan kanan.
2) Posisi Lawan terhadap Arena Pertandingan
Setelah memahami sikap pasang yang dilakukan lawan, pesilat harus
memperhatikan posisi lawan di dalam arena pertandingan, yaitu di tengah arena
pertandingan atau di dekat garis batas luar arena pertandingan. Posisi pesilat di dalam
arena juga menentukan tipe bertanding dari pesilat. Dengan mengetahui posisi lawan,
akan mempermudah pesilat dalam menerapkan taktik bertanding.
Contoh: pesilat melakukan pasang seperti di atas, dan pasangan tersebut
dilakukan di dekat garis batas luar arena. Maka kemungkinan yang akan dilakukan
lawan adalah: (a) bila tipe bertahan adalah sabit kiri, bantingan, (b) Biasl tipe
Menyerang adalah, T kanan, sabit kanan, depan kiri.
b. Decision/Keputusan
Setelah pesilat dapat mempersepsikan kemungkinan gerak yang akan dilakukan lawan,
selanjutnya pesilat dituntut untuk membuat keputusan. Dalam membuat keputusan
biasanya pesilat banyak mengalami kesulitan oleh karena tidak semua pesilat memiliki
kemampuan persepsi yang baik. Untuk itu, pesilat harus mengetahui secara benar
tentang teknik apa yang dapat dikuasai dan dapat diterapkan nuntuk menghadapi
lawan.
c. Execution/Eksekusi
Setelah pesilat membuat keputusan tentang teknik apa yang yang akan digunakan
untuk melakukan serangan, maka selanjutnya pesilat melakukan serangan sesuai
dengan keputusan yang telah dibuat
d. Feedback/Umpan
Balik Dari hasil persepsi, decision, dan execution di analisis sehingga mengetahui pada
tahap mana pesilat melakukan kesalahan.

3. Macam Taktik Pencak silat


Taktik adalah suatu rencana jangka pendek yang berhubungan dengan suatu situasi,
seperti bagaimana cara menghadapi lawan yang memiliki tipe atau gaya menyerang
maupun bertahan. Siasat adalah suatu tindakan segera yang digunakan untuk
menyelesaikan suatu strategi, seperti suatu pukulan atau tendangan. Penting
mempunyai banyak taktik menyerang maupun bertahan, karena akan membuat atlet
selalu siap menghadapi suatu pertandingan. Dalam menerapkan taktik lebih cenderung
atlet yang berperan, sebab taktik digunakan di dalam lapangan ketika sedang
berlangsungnya pertandingan.
Secara umum taktik dalam pencak silat dapat ditinjau dari bedakan berdasarkan: (1)
dari fungsi, (2) dari arena yang digunakan, dan (3) dari dari teknik yang digunakan.
1. Ditinjau dari Fungsi
Melatih taktik seorang pesilat tidak dapat dilakukan dengan asal-asalan. Oleh
karena penerapan taktik merupakan kunci keberhasilan dalam memenangkan
pertandingan. Berikut adalah macam taktik dilihat dari fungsinya:
a. Taktik Menyerang/Serangan
Taktik menyerang adalah upaya mengalahkan lawan selama dalam pertandingan yang
dilakukan dengan cara menyerang lawan terlebih dahulu. Taktik menyerang pada
pencak silat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: taktik serangan langsung, dan
serangan tidak langsung.
1) Serangan Langsung Taktik serangan langsung adalah upaya untuk mengalahkan
lawan yang dilakukan dengan cara langsung menyerang pada sasaran yang diinginkan.
Taktik serangan langsung dapat dilakukan dengan menggunakan pukulan, tendangan,
dan jatuhan
2) Serangan Tidak Langsung Taktik serangan tidak langsung adalah serangan yang
dilakukan secara tidak langsung pada sasaran yang diinginkan. Artinya, sebelum
melakukan serangan pada sasaran, pesilat melakukan gerakan-gerakan awalan untuk
mengecoh lawan sehingga posisi lawan berubah dan selanjutnya melakukan serangan
pada sasaran.
b. Taktik Bertahan
1) Bertahan Pasif
Bertahan pasif adalah taktik yang dilakukan dengan cara melakukan hindaran atau
tangkisan terhadap serangan yang dilakukan lawan, selanjutnya melakukan balasan
(counter attack) pada lawan. Taktik ini dapat dilakukan dengan sempurna bila pesilat
memiliki kecepatan reaksi dan kemampuan koordinasi yang baik. Berikut adalah jenis-
jenis taktik bertahan pasif:
a) Hindar Sambut (counter-attack)
Hindar sambut (counter-attack) merupakan salah satu taktik yang dilakukan pesilat
dengan cara menunggu lawan melakukan serangan untuk kemudian dibalas baik
dengan menggunakan pukulkan maupun tendangan. Taktik tersebut dilkukan pada
saat melakukan serangan, pesilat melakukan hindaran atau tangkisan untuk kemudian
melakukan serangan balasan. Taktik tersebut tepat digunakan untuk menghadapi
lawan yang memiliki tipe menyerang langsung.
b) Jemputan
Jemputan lebih tepat diterapkan untuk mengatasi lawan yang memiliki tipe serangan
tidak langsung. Taktik jemputan dapat dilakukan dengan menggunakan teknik pukulan,
tendangan, dan jatuhan. Taknik tersebut dilakukan dengan cara menabrak lawan pada
saat lawan alan melakukan gerakan menyerang.
c) Ganjalan
Ganjalan dilakukan dengan menggunakan teknik tendangan T (samping). Taktik ini
dapat dilakukan oleh pesilat yang memilki kecepatan bergerak yang baik. Taktik
ganjalan dilakukan dengan cara menghentikan gerakan lawan pada saat akan
melakukan serangan dengan menggunakan tendangan T (samping). Taktik ini tepat
digunakan untuk lawan yang memiliki tipe serangan langsung.
3) Bertahan Aktif
Pada taktik bertahan aktif ada persaman dengan gerakan taktik serangan tidak
langsung. Perbedaan antara bertahan aktif dengan serangan tidak langsung adalah
pada tujuan yang diinginkan. Pada serangan langsung pesilat melakukan pergerakan
untuk mengubah posisi lawan sehingga dapat diserang sesuai dengan yang
direncanakan. Sedangkan pada taktik bertahan aktif, pesilat bergerak untuk
memancing lawan agar melakukan serangan. Setelah itu pesilat segera melakukan
counter attack atau teknik jatuhan. Untuk melakukan taktik bertahan aktif, pesilat
harus memiliki kecepatan gerak dan kecepatan reaksi yang bagus. Taktik bertahan aktif
biasanya dilakukan oleh pesilat yang memiliki teknik bantingan yang bagus. Taktik
bertahan aktif digunakan untuk menghadapi lawan yang memiliki tipe hindar sambut
(counter-attack) yang bagus.
Contoh: Pancingan Tangan dan Kaki Taktik pancingan baik dengan menggunakan
tangan maupun kaki perlu dilakukan pada saat pesilat menghadapi lawan yang
memiliki tipe bertahan. Pesilat yang memiliki tipe bertahan memiliki kecenderungan
untuk melakukan counter attack pada saat lawan bergerak. Sedangkan pesilat yang
memiliki tipe brtahan aktif memiliki kecencerdungan untuk bergerak atau membuast
gerangan dengan tujuan membuat lawan melakukan serangan dan untuk dselanjutnya
melakukan teknik balasan ataupun bantingan.

PROGRAM LATIHAN KEATLITAN PSHT UNSIQ


Turnamen atau Kejuaraan beladiri Pencak Silat adalah sebuah event yang
diadakan untuk mencari peserta terbaik dikelasnya. Bagi peserta, turnamen ini dapat
dijadikan sebagai ajang pembuktian atas apa yang telah didapat selama mereka
mengikuti latihan beladiri. Turnamen biasanya dihadiri oleh peserta di luar kolat
(kelompok latihan). Kolat (kelompok latihan) diluar daerah bisa ikut hadir untuk
menjadi peserta dalam Turnamen tersebut. Level atau tingkat Turnamen juga bervariasi
dari Turnamen tingkat daerah sampai Turnamen tingkat dunia.
Masing-masing peserta harus mengukur kemampuan untuk terjun di sebuah
Kejuaraan. Mengikuti sebuah kejuaraan bukannya dengan tanpa persiapan, ada
beberapa tips yang harus dilakukan untuk menghadapi kejuaraan agar kita dapat
mengikuti kejuaraan dengan baik, dalam arti, kita dapat bertanding dengan percaya diri.
Menghadapi pertandingan biasanya pelatih anda akan mempersiapkan kondisi fisik anda
sebaik mungkin, bahkan porsi latihan anda akan dilipat gandakan guna mendapatkan
stamina yang prima. Ada banyak contoh program yang dapat anda terapkan untuk
menghadapi turnamen ini. 
Dibawah ini adalah salah satu contoh Program Latihan yang dapat anda lakukan.

Latihan Fisik
Lari
Lari dapat dilakukan bervariasi dari lari jarak pendek, sprint, lari jarak jauh.
 Lari jarak pendek : menempuh jarak 400 m (5 sets) dalam waktu kurang dari 3
menit
 Lari jarak jauh : menempuh jarak 5 km dalam waktu kurang dari 30 menit
 Sprint : 5 – 10 sets dengan jarak 100 meter
Lompat Katak 
Untuk memperkuat otot kaki, lompat katak adalah salah satu bentuk latihan yang dapat
dilakukan. Lakukan lompat kata dengan metode per set 30 detik ( 5 sets )

Push Up & Sit Up


Untuk memperkuat otot perut dan otot tangan kita push up dan sit up adalah metode
paling efektif untuk dilakukan. Lakukan gerakan tersebut dengan target 5-10 sets ( 1 set
antara 30 – 50 kali)

Latihan Teknik
Shadow Boxing / Latihan Pertarungan dengan bayangan (tanpa lawan) – dengan
metode per set : 3 menit – istirahat 1 menit – 2 menit – istirahat 30 detik – 2 menit –
istirahat 2 menit untuk set berikutnya. Target 8-10 sets !!!

Sand Back Training / latihan memukul sasaran - dengan metode per set : 3 menit –
istirahat 1 menit – 2 menit – istirahat 30 detik – 2 menit – istirahat 2 menit untuk set
berikutnya. Target 8-10 sets !!!

Sparing - dengan metode per set : 3 menit – istirahat 1 menit – 2 menit – istirahat 30
detik – 2 menit – istirahat 2 menit untuk set berikutnya. Target 8 – 10 sets !!!
Lakukan program latihan diatas sampai anda menyentuh target yang telah ditentukan.
Untuk dapat mencapai target, tentunya persiapan butuh dilakukan jauh hari, paling tidak
anda harus menyediakan waktu 5-7 bulan untuk melakukan program latihan ini. Jika
anda telah mencapai target, berusahalah agar anda selalu berada pada target yang telah
anda capai sampai hari turnamen.

Ada beberapa contoh latihan secara tradisional a.l :


1.  Latihan lari di jalan menanjak
2.  Latihan tehnik dasar (kuda – kuda, tendangan, pukulan tangkisan dan juga pernapasan)
3.  Latihan bantingan dengan memakai pohon pisang, karung pasir atau
bisa juga karet ban dalam
4. Melatih paha dan stamina di tangga (jawa : undak – undakan)
5.  Melatih keseimbangan dengan menggunakan ban luar mobil

Lari sprint         ; Lari sprint dilakukan dalam program latihan secara random,melakukan
lari sprint bertujuan untuk meningkatkan kelincahan individu, sehingga saat melakukan
sparing,atlet memiliki pergerakan yang cepat dalam melakukan menyerang.

Lari lompat       ; Lari lompat merupakan salah satu bentuk latihan yang lebih
dikhususkan pada pergerakan individu saat menghindari serangan lawan dengan
latihan rutin lari lompat maka individu akan lebih mudah untuk menghindari
serangan,khususnya saat mendapat serangan sapuan atlet akan lebih siap untuk
menghindarinya.
LATIHAN KELINCAHAN

Lari bolak-balik            ; Salah satu bentuk latihan kelincahan adalah lari bolak-
balik,latihan ini berfungsi untuk meningkatkan kelincahan individu,khususnya saat
pertandingan berlangsung,saat pertanding berlangsung maka pergerakan atlet kian
lama semakin melambat akan tetapi dengan melakukan latihan ini secara rutin
kelincahan atlet dapat sedikit terjaga.

Serang paching ; Pada dasarnya latihan ini berfungsi untuk melatih respon individu
dalam melakukan penyerangan terhadap paching yang statis(diam) maupun yang
dinamis(bergerak kekanan dan kekiri),hal ini diibaratkan sebagai lawan yang diserang
dalam pertandingan.

Serang sasak                ; Melakukan latihan dengan media sasak berfungsi untuk


memantapkan serangan baik pukulan maupun tendangan,apalagi sasak memiliki
beban yang sangat berat untuk digoyangkan dengan menggunakan pukulan maupun
menggunakan tendangan,sehingga latihan itu dapat meringankan atlet untuk
melakukan penyerangan kepada lawan yang sesungguhnya.

LATIHAN DAYA TAHAN

Lari 15 menit    ; Lari ini dilakukan dengan penuh repetisi dalam melakukan sprint
fungsinya adalah membentuk kecepatan serangan disaat awal pertandingan,latihan ini
dilakukan pada saat memulai program latihan tujuanya adalah agar otot-otot kaki tidak
serta merta terkejut menghadapi program latihan yang cukup panjang.

Lari 30 menit    ; Latihan ini merupakan latihan daya tahan lanjutan setelah lari 45
menit mengapa hal tersebut dilakukan karena lari daya tahan berdurasi 30 menit
berfungsi untuk menjaga stamina /fisik atlet,sehingga staminanya tidak menurun
setelah menerima latihan inti(pembentukan awal daya tahan).

Lari 45 menit    ; Latihan lari 45 menit merupakan latihan inti pembentukan daya
tahan,latihan ini dilakukan dengan durasi yang cukup tinggi dengan istirahat aktiv yang 
pendek setiap tahapnya tujuanya adalah membentuk adaptasi pada organ-organ aktiv
seperti pada jantung dan paru-paru,sehingga individu mendapat ketahanan yang
tinggi.

LATIHAN TEKNIK

Pukulan            ; Latihan pukulan memiliki 2 macam diantaranya pukulan bawah dan
pukulan depan,hal ini perlu dilakukan agar persepsi individu menjadi lebih benar dan
mendasar terhadap teknik yang dilakukanya sehingga tidak mencederai aspek-aspek
sportif olahraga khususnya pencak silat.
Tendangan        ; Melakukan latihan tendangan secara benar dan tepat  agar tekniknya
semakin terasah,latihan ini diberikan hampir pada setiap sesi latihan dengan tujuan
menanamkan teknik-teknik yang benar.

Jatuhan             ; Jatuhan merupakan salah satu teknik yang digunakan dalam
menjatuhkan lawan dengan serangan yang cepat ,sehingga lawan tidak sempat untuk
mengelak ataupun menghindari serangan tersebut.

Sapuan             ; Sapuan merupakan salah satu teknik tendangan yang dilakukan dengan
cara menjatuhkan diri terlebih dahulu sebelum memberikan sapuan terhadap
lawanya,akan tetapi sapuan ini juga berfungsi sebagai teknik untuk mengulur-ulur
waktu apabila atlet itu sudah unggul dari lawanya.

Tangkisan         ; Tangkisan merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk


menangkap maupun menangkis serangan lawan,tangkisan juga merupakan teknik yang
menggunakan teknik lanjutan seperti tendangan,pukulan maupun jatuhan contohnya
saat atlet A mendapat serangan  tendangan dari atlet B,atlet A dapat menangkis
tendangan itu yang selanjutnya diikuti dengan serangan jatuhan,pukulan,maupun
tendangan.

SPARING

Sparing mulai diberikan saat program latihan telah dijalankan atlet setengahnya dan
pada akhir program latihan hal ini sangat penting dilakukan dengan tujuan membentuk
mental atlet agar tidak mudah tergoyahkan dengan lawanya.

Anda mungkin juga menyukai