REZA FAHLEFI
2018200053
2021
i
TERAPI AL-QUR’AN UNTUK MENURUNKAN HALUSINASI
PENDENGARAN (LITERATUR REVIEW)
REZA FAHLEFI
2018200053
2021
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : 2018200053
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini
pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil
tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat
dibuktikan Karya Tulis Ilmiah ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima
Mengetahui,
LEMBAR PERSETUJUAN
iii
Karya Tulis Ilmiah oleh REZA FAHLEFI NIM 2018200053 dengan judul
Pembimbing,
LEMBAR PENGESAHAN
iv
Karya Tulis Ilmiah oleh REZA FAHLEFI dengan judul “Terapi Al-Qur’an
Dewan Penguji
Penguji 1 Penguji 2
Mengetahui
Kaprodi,
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat kasih-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul
v
“TERAPI AL-QUR’AN UNTUK MENURUNKAN HALUSINASI
PENDENGARAN” telah disetujui oleh Penguji Sidang Akademi Keperawatan
Universitas Sains Al-Qur’an sebagai syarat untuk memenuhi tugas akhir Program
D III Keperawatan Akademi Keperawatan Universitas Sains Al-Qur’an
Wonosobo. Selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini Saya selaku penulis
mendapat bimbingan, dukungan dan masukan dari beberapa pembimbing
sehingga karya tulis ilmiah saya ini dapat tersusun dengan baik, untuk itu saya
menyampaikan terimakasih kepada:
1. Dr. Drs. KH. Muchotob Hamzah, M.M selaku Rektor Universitas Sains Al-
3. Ns. Sri Mulyani, S.Kep.,M.Kep selaku Ketua Prodi Diploma III Keperawatan
Wonosobo.
4. Ns. Sri Mulyani, S.Kep.,M. Kep selaku penguji 1 yang selama ini senantiasa
5. M. Sahli, SKM., M.Kes selaku pembimbing Karya Tulis Ilmiah ini telah
6. Kedua orang tua yang saya cintai yang telah memberi dukungan, do’a untuk
saya sehingga saya dapat menyusun Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
Universitas Sains Al-Quran Jawa Tengah di Wonosobo angkatan 2018 & 2017
vi
yang telah memberikan bantuan berupa dukungan dan semangat, dan semua
Teman-teman yang terlibat yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih banyak kekurangan,oleh sebab
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar
supaya kelak dapat membuat karya tulis ilmiah yang lebih baik.
Akhir kata penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat
Wassalamu’alaikum Wr, Wb
Penulis
ABSTRAK
vii
Reza fahlefi1, Muhammad Sahli2, Sri Mulyani3
Latar belakang : Halusinasi yaitu suatu gejala gangguan jiwa dimana klien
merasakan suatu stimulus yang sebenarnya itu tidak ada. Halusinasi pendengaran
adalah suara-suara dimana yang dirasakan tanpa ada stimulasi eksternal. Salah
satu pemberian tindakan non farmakologis yaitu dengan Terapi Al-Qur’an untuk
mengatasi dan mengurangi halusinasi pendengaran.
Metode : Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah literature review,
yaitu sebuah pencarian literature baik internasional maupun nasional dengan
menggunakan Google Scholar. Kata kunci “Terapi Al-Qur’an”, “Halusinasi
Pendengaran”.
1
Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan Universitas Sains Al-Qur’an
2
Dosen Program Studi DIII Keperawatan Universitas Sains Al-Qur’an
3
Dosen Program Studi DIII Keperawatan Universitas Sains Al-Qur’an
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN
SAMPUL DALAM
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.....................................................iii
LEMBAR PERSETUJUAN..........................................................................iv
viii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................v
KATA PENGANTAR....................................................................................vi
ABSTRAK....................................................................................................viii
DAFTAR ISI...................................................................................................ix
DAFTAR TABEL..........................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................8
C. Tujuan ..................................................................................................8
D. Manfaat Studi Kasus.............................................................................8
1. Manfaat Teoritis..............................................................................8
2. Manfaat Praktis...............................................................................8
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Konsep Halusinasi...............................................................................10
1. Definisi..........................................................................................10
2. Faktor Penyebab Halusinasi..........................................................11
3. Akibat Halusinasi..........................................................................14
4. Macam-macam Halusinasi............................................................14
5. Fase Halusinasi..............................................................................16
6. Proses terjadinya halusinasi..........................................................18
7. Tanda dan Gejala Halusinasi.........................................................19
8. Rentang Respon............................................................................20
9. Penatalaksanaan............................................................................21
B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Fokus Pengkajian..........................................................................25
2. Pohon Masalah..............................................................................28
3. Diafnosa Keperawatan..................................................................29
ix
4. Perencanaan...................................................................................29
5. Terapi Al-Qur’An..........................................................................38
BAB III METODE PENULISAN................................................................41
A. Desain KTI..........................................................................................41
B. Variabel KTI.......................................................................................41
C. Teknik Pengumpulan Data..................................................................42
D. Analisis Data.......................................................................................43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil....................................................................................................44
B. Pembahasan.........................................................................................46
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................52
B. Saran....................................................................................................52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
Lampiran 3 : ayat-ayat Al-Quran
Lampiran 4 : Jurnal
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
seharusnya serta mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang
1
Jiwa (ODGJ) diasingkan, dilecehkan bahkan sampai dipasung (Kemenkes,
2014).
Gupita, 2018). Akibat dari halusinasi yaitu dapat beresiko mencederai diri
Indonesia saat ini yaitu gangguan jiwa ringa 6% penduduk berusia 15-24
berat pada pada penduduk Indonesia adalah 1,7 per mil. Gangguan jiwa
gangguan jiwa emosional pada penduduk Jawa Tengah adalah 9,8% dari
2
Menurut Dinkes Jateng tahun 2015 (Dikutip dalam Casmadi 2019)
2013 yaitu sampai 121.962 penderita. Sedangkan pada tahun 2014 jumlah
jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang selama 1 bulan yaitu bulan mei 2017
268 orang, Harga Diri Rendah 44 orang dan Isolasi Sosial 33 orang
3
(Ulinnuha, 2017 dalam Atika, 2018). Data pasien pada bulan Mei 2018
telah didapatkan data pasien gangguan jiwa dalam 20 ruang sebanyak 779
RPK 105 orang, DPD 64 orang, dan Isolasi Sosial 35 orang (Atika, 2018)
pendengaran yaitu halusinasi yang paling umum sering terjadi pada pasien
melukai dirinya sendiri atau orang lain. Pasien sangat terganggu dan
depresi.
seperti mencedari diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Hal ini
perawatan diri klien menjadi kurang, hal tersebut disebabkan oleh karna
hal yang tidak realitas sehingga klien hanya sibuk dengan dunia khayalan
4
Tindakan keperawatan yang harus dilakukan pada pasien dengan
kognitif dan perilaku klien harga diri rendah. Terapi perilaku kognitif
dapat mengontrol klien yang berbicara sendiri atau halusinasi dan dapat
kerja.
5
Terapi Al-Qur’an digunakan sebagai obat penawar bagi penyakit
penyakit yang terdapat dalam surat Yunus ayat : 57 dan surat Fushilat
ayat : 44.
َ ور َو ُه ًد ى َو َر حْ َم ٌة ل ِْل ُم ْؤ ِم ن
ِين ِ ص ُد
ُّ فِي ال
Artinya :
dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.(QS. Yunus: 57)
ُ ت َآي
ۖ ات ُه ِّ َُو َل ْو َج َع ْل َن اهُ قُ ْر ًآن ا أَ عْ َج ِم ًّي ا َل َق الُ وا َل ْو اَل ف
ْ ص َل
ٍ ُي َن ا َد ْو َن ِم ْن َم َك
ٍ ان َب ِع
يد
Artinya :
mukmin. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada
6
Seperti yang sudah di jelaskan dalam Al-Qur’an surat Ar Ra’d ayat
ِين آ َم ُنوا َو َت ْط َمئِنُّ قُلُو ُب ُه ْم ِبذ ِْك ِر هَّللا ِ ۗ أَاَل ِب ِذ ْك ِر هَّللا ِ َت ْط َمئِنُّ ْالقُلُوب
َ الَّذ
Artinya :
Maksud dari ayat diatas dikutip dalam, Faozi (2019) yaitu dengan
membaca Al-Qur’an maka hati dapat menjadi tenang dan rileks sehingga
dan do’a ataupun dengan berdzikir secara teratur adalah salah satu
muslim, ini tidak hanya sbagai amal dan ibadah saja, namun juga dapat
menjadi obat dan penawar bagi seseorang yang gelisah jiwanya dan tidak
alternatif terapi baru sebagai terapi relaksasi bahkan lebih baik daripada
dengan terapi audio atau musik lainnya karena stimulan Al-Quran ini
7
Berdasarkan dengan latar belakang dan studi pendahuluan yang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Institusi
8
b. Bagi Peneliti
pendengaran.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Halusinasi
1. Definisi
padahal tidak ada bayangan tersebut jika dipandang orang lain yang
(Sutejo, 2019).
10
Halusinasi adalah ketidakmampuan klien menilai dan merespon
Verbal Halusinasi (AVH) adalah suara suara yang dirasakan tanpa ada
dan pembunuhan.
a. Menurut Perkembangan
mampu mandiri sejak kecil, mudah frustasi, hilang percaya diri dan
11
b. Faktor Sosiokultural
c. Faktor Biokimia
maka didalam tubuh akan dihasilkan suatu zat yang dapat bersifat
halusiogenik neurokimia.
d. Faktor Psikologis
12
Faktor presipitasi/faktor timbulnya gangguan jiwa halusinasi
b. Perilaku
c. Faktor biokimia
d. Faktor Psikologis
tidak menyenangkan.
13
e. Faktor presipitasi
3. Akibat Halusinasi
sendiri, bahkan orang lain dan lingkungan sekitar. Oleh sebab itu ini
terjadinya sulit untuk berkomunikasi dengan orang lain dan akan sulit
4. Macam-Macam Halusinasi
14
a. Halusinasi pendengaran (audiotory)
menakutkan si penderita.
darah, urine, feses, dan bau harum. Maka orang lain yang tidak
listrik yang datang dari tanah, hingga benda mati atau orang lain.
15
5. Fase Halusinasi
a. Fase Comforting
b. Fase Comdemming
melamun. Maka mulai dirasakan ada bisikan yang tidak jelas dari
klien, dan tidak ingin orang lain tau. Perilaku klien ini dapat
16
c. Fase Controling
d. Fase Conquering
satu orang).
17
6. Proses Terjadinya Halusinasi
dari stimulus internal yang berasal pada dirinya tanpa adanya stimulus
berdosa dan sensorinya yang diatur, pada fase ini klien cenderung
orang lain.
18
Pada fase controlling dimulai klien mencoba melawan
suara – suara atau bunyi yang datang dan klien dapat merasa
gangguan psycotik.
Menurut Sutejo (2019) tanda dan gejala halusinasi ini dinilai dari
c. Menarik diri dari orang lain, dan berusaha untuk menghindari diri
yang nyata.
tekanan darah.
19
g. Curiga, bermusuhan, merusak (diri sendiri, orang lain, serta
8. Rentang Respon
berikut.
20
9. Penatalaksanaan
yang sangat penting dalam hal untuk merawat pasien dirumah, dengan
a. Farmakoterapi
antara lain :
1) Chlorpromazine
21
hiperaktif, agresif, dan agitasi. Efek samping dari obat ini
2) Haloperidol
3) Triheksifenidil
22
dari obat ini yaitu segala macam penyakit parkinson. Untuk
saluran cerna.
klien periodik.
1) Indikasi
2) Kontra indikasi
pernafasan.
3) Komplikasi
23
4) Efek Samping Terapi Kejang Listrik
24
supaya pasien tidak mengasingkan diri karena dapat
B. Asuhan Keperawatan
1. Fokus Pengkajian
a. Faktor predisposisi
25
pengalaman yang tidak menyenangkan? Apa tanda gejala mengapa
b. Faktor presipitasi
disayang ?
c. Hubungan sosial
orang lain ?
d. Status mental
1) Penampilan
seperti biasanya ?
2) Pembicaraan
3) Aktivitas motorik
26
4) Alam perasaan
6) Persepsi
7) Isi pikir
8) Proses pikir
9) Tingkat kesadaran
orang lain?
27
10) Memori
berhitung.
2. Pohon Masalah
28
3. Diagnosa Keperawatan
berikut :
a. Isolasi sosial
lingkungan).
4. Perencanaan
khusus :
Kriteria Evaluasi :
29
(7) Mau mengutarakan masalah yang dihadapi
Intervensi :
verbal
perawat berkenalan
pasien
perasaanya
Kriteria Evaluasi :
30
(2) Klien dapat menyebutkan nama, warna, dosis, efek
benar.
Intervensi :
dengan benar.
Kriteria Evaluasi :
halusinasi
halusinasi
31
Intervensi :
dialaminya
seperti pasien
pasien.
32
jarang), situasi dan kondisi yang dapat memicu
halusinasi.
Kriteria Evaluasi :
halusinasinya
mengatasi halusinasi
mengendalikan halusinasinya
Intervensi :
halusinasi
33
(4) Jika maladaptif diskusikan dengan pasien kerugian
cara tersebut
halusinasi pasien.
mendengar).
halusinasi datang.
halusinasinya.
halusinasinya.
Kriteria Evaluasi :
34
(2) Keluarga menyebutkan pengertian, tanda dan gejala,
halusinasi.
Intervensi :
tempat, topik)
mendapat bantuan.
35
b. Rencana keperawatan dengan menggunakan strategi pelaksaan
1) Klien
a) SP I :
b) SP II :
secara teratur.
harian.
c) SP III :
bercakap-cakap.
36
(3) Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian.
d) SP IV :
harian.
e) SP V :
2) Keluarga
a) SP I K
merawat pasien.
b) SP II K
dengan halusinasi.
37
(2) Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung
c) SP III K
2. Terapi Al-Qur’an
a. Definisi
38
perasaan menjadi tenang dan jiwa menjadi tentram (Julianto, 2015
(Ikawati, 2014).
(sumartyawati, 2019).
39
Tujuan nya : Tindakan ini dapat dilakukan sehari 3x di waktu
40
BAB III
METODE PENULISAN
Google scholar.
ekslusi, seleksi artikel dan penelitian terhadap kualitas artikel yang relevan
41
1. Jurnal yang digunakan yaitu yang telah diterbitkan 5 tahun terakhir
Sedangkan untuk kriteria ekslusi dari pencarian jurnal ini yaitu yang tidak
yang relevan.
42
menghasilkan beberapa judul artikel dan didapatkan 3 artikel yang relevan
D. Analisa Data
memilih jurnal hasil pengukuran yang sesuai dengan topik. Dari pencarian
peneliti, tahun terbit, volume, judul, metode dan hasil penelitian, serta
43
BAB IV
Dalam bab ini penulis akan menjelaskan hasil penelitian dan pembahasan
A. Hasil
Tabel 4.1. Hasil Penelitian
Penulis
N Nama No & Populasi &
& Judul Artikel Metode Hasil
o jurnal Vol Sample
Tahun
1 Yeni Terapi Al- Jurnal No 2 Jumlah Desain Hasil
Devita, Qur’an Kesehata Vol 11 sample pada Quasy analisis
Hendri Dalam n (2020) penelitian ini Experiment menunjukan
yani Mengontrol berjumlah dengan bahwa
(2019) Halusinasi 46 rancangan sebelum
Pendengaran responden Pre-Post diberika
Pada Pasien yang dibagi With terapi Al-
Skizofrenia menjadi 2 Control Qur’an
yaitu 23 Group adalah 26,26
responden dan sesudah
untuk adalah 7,61.
kelompok Hasil uji
intervensi statistik
dan 23 didapatkan p
responden value =
untuk 0,0000,
kelompok maka dapat
kontrol disimpulkan
bahwa ada
perbedaan
kemampuan
mengontrol
halusinasi
pendengaran
pada
kelompok
intervensi
sebelum dan
sesudah
diberika
Terapi Al-
Qur’an.
44
2 Mimi Efektifitas JOM No 1 Purposive Desain Hasil uji
aisyah, Terapi FKp Vol 6 sampling penelitian Independent
dkk Murottal Al- (Jurnal dengan total Quasy Sample T
(2019) Qur’an Online sample 33 Eksperiment test
Terhadap Mahasis responden al berupa didapatkan p
Skor wa yang diteliti rancangan value
Halusinasi Fakultas penelitian (0,0000) <
Pasien Kesehata pre-post test (0,05), maka
Halusinasi n) (2019) with design dapat
control disimpulkan
group. bahwa ada
perbedaan
yang
signifikan
efektivitas
terapi
murottal Al-
Qur’an
terhadap
skor
halusinasi
pada pasien
halusinasi
3 Ila R, Perbedaan JOM No 2 Tekhnik Desain Hasil uji
M, dkk Efektivitas FKp, Vol 5 pengambilan penelitian Dependent
(2018) Antara (Jurnal sample Quasy Sample T
Mmembaca Online purposive eksperiment test
Dengan Mahasis sampling al berupa didapatkan p
Mnedengark wa dengan rancangan value
an Surah Al- Kesehata diketahui penelitian (0,652) >
Fatihah n) (2018) bahwa dari pre-post test (a=0,05),
terhadap 31 design with maka dapat
Skor responden two disimpulkan
Halusinasi yang diteliti comparison bahwa tidak
treatmensts ada
perbedaan
yang
signifikan
efektivitas
antara
membaca
dengan
mendengark
an surah Al-
Fatihah
terhadap
skor
halusinasi.
45
B. Pembahasan
berbagai penyakit baik penyakit fisik maupun penyakit jiwa. Hal ini sesuai dengan
arti dari salah satu ayat Al-Qur’an yang dibaca oleh responden yaitu surat Al-Is’ra
ayat 82 yang artinya “dan kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi
penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an tidaklah
surat dalam Al-Qur’an tersebut bahwa semua penyakit yang terdapat pada
manusia yang salah satunya penyakit kejiwaan dapat disembuhkan dengan cara
2011).
Berdasarkan ketiga jurnal Yeni Devita dan Hendriyani (2019), dan Mimi
Aisyah, dkk (2019), Ila Rifatul Mahmuda, dkk (2018), dapat ditarik kesimpulan
bahwa hasil penelitiannya dengan p-value <0,05 yang berarti yang berarti ada
pendengaran. Penelitian ini menggunakan metode yang sama yaitu desain Quasy
46
Berdasarkan artikel yang pertama menurut Yeni Devita dan Hendriyani
(2019), yaitu dengan hasil penelitian terhadap 46 responden yang dibagi menjadi
kelompok intervensi dan kelompok kontrol ini dilakukan dengan cara meminta
pasien untuk membaca surat yang sudah di pilihkan yaitu surat dalam Al-Qur’an
untuk membaca surat tersebut beserta dengan artinya, untuk pelaksanaan terapi
dilakukan setiap hari dalam sehari dilakukan sekelai pertamuan untuk sekali
pertemuan diberikan waktu 30 menit untuk membaca surat diatas sebanyak 3 kali
sesudah diberikan terapi generalis sebesar 4,43. Hasil uji yang didapatkan p value
= 0,000, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pada kemampuan untuk
mengontrol halusinasi pendengaran ketka sebelum dan sesudah diberika terapi Al-
Qur’an.
Berdasarkan artikel yang ke dua oleh Mimi Aisyah, Jumaini dan Safri (2019),
terbanyak yaitu dewasa awal (26-35) sebanyak 7 orang (42,4) pada kelompok
eksperimen dan 7 orang (43,8) pada kelompok kontrol. Hasil penelitian tentang
47
efektifitas mendengarkan murottal Al-Qur’an dengan surah Ar-Rahman yang
pasien mengurang, untuk terapi murottal Al-Qur’an dalam 2 kali dalam seminggu
tanpa diberi batas waktu dan intervensi sesuai dengan SOP yaitu strategi
terhadap penurunan skor halusinasi. Pieter (2011) menjelaskan bahwa pada masa
dewasa awal diangap sebagai fase penyesuaian diri terhadap kehidupan dan
harapan sosial baru. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa pasien halusinasi
dirinya akan sering kambuh dan dirawat inap (Zilinska, 2017). Berdasarkan hasil
Menengah Atas (SMA) dengan jumlah yang sama kelompok kontrol. Intervensi
didapatkan p value (0,0000) < (a=0,05) dan pada kelompok kontrol menunjukan
48
hasil yang tidak signifikan terhadap skor halusinasi yang didapatkan (0,130) >
(0,05). Hasil Uji Independent sampe T test didapatkan p value (0,000) < (a=0,05),
maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan efektivitas terapi
Berdasarkan artikel yang ke tiga menurut Ila Rifatul Mahmuda, dkk (2018),
dengan hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa karakteristik responden yang
telah terdiri dari 31 responden telah diperoleh bahwa usia terbanyak adalah
dewasa akhir (36-45 tahun) hal ini dikarenakan munculnya perubahan psikologis
berupa depresi menstrual, timbulnya perilaku yang aneh, dan sering terjadi emosi
akibatnya pada masa ini terjadi perilaku menarik diri, menurunnya daya ingat dan
halusinasi yang jika tidak cepat dilakukan intervensi maka dikhawatirkan akan
berlanjut hingga lansia dan akan membentuk demensia, sapurta, dkk (2018). Jenis
dengan melakukan penolakan bahwa dirinya sedang sakit dan menolak untuk
meminum obat akibatnya dirinya akan sering kambuh dan dirawat inap (Zilinska
& Smitkova, 2017). Lama rawat terbanyak adalah lebih dari 28 hari dikarenakan
yang ditetapkan untuk pasien yaitu sama (Wahyuni, dkk, 2011). Intervensi
membaca dan mendengarkan suarh Al-Fatihah dengan hasil uji yang menunjukan
49
Berdasarkan dari ketiga jurnal memiliki persamaan karakteristik berupa
eksperiment berupa rancangan penelitian pre-post test design with. Analisa yang
sample T test dan independent sample T test. Hasil penelitian memiliki persamaan
nilai p value < (0,05) yang dapat disimpulkan bahwa terapi murottal Al-Qur’an
Dari ketiga jurnal ini memiliki perbedaan salah satunya adalah usia yang
terbanyak meliputi dewasa awal, dan dewasa akhir. Menjelaskan pula pada
dewasa awal sebagai masa yang menyulitkan, yang bisa menyebabkan individu
dkk, 2017). Seperti yang telah terbukti dalam penelitian ini bahwa mambaca dan
50
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terapi
halusinasi. Manfaat dari penelitian ini yaitu bagi ilmu keperawatan diharap dapat
serta dapat menjadi pilihan dalam melakukan tindakan keperawatan pada pasien
ini dapat diterapkan untuk pasien dengan masalah seperti Resiko Perilaku
Kekerasan, Harga Diri Rendah, Isolasi Sosial, dan lainnya terutama oleh perawat
jiwa.
sehingga terapi murottal Al-Qur’an ini dapat digunakan sebagai terapi tambahan
51
BAB V
A.Kesimpulan
Qur’an jika diterapkan pada pasien halusinasi pendengaran ada pengaruh yang
beberapa ayat Al-Qur’an yang terdiri dari QS: Al-Fatihah:1-7, QS: Al-Isra: 82,
QS: Yunus: 57, dan QS: Al-Ra’d:11 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
uji independent sample T test didapatkan p value (0,000) < (a=0,05), maka dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan efektivitas terapi murottal Al-
Qur’an terhadap skor halusinasi pada pasien halusinasi. Maka setelah melakukan
datang. Sehingga pasien merasa lebih rileks, tenang dan tidak merasa gelisah lagi.
B. Saran
untuk memberikan saran yang dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya, yaitu:
52
1. Bagi Institusi Pendidikan
pendengaran.
pendengaran.
53
4. Bagi perawat
Perawat juga harus lebih memiliki wawasan yang luas dalam memberikan
54
DAFTAR PUSTAKA
Ah, Y., Endang, N. H,. Miranti.Florencia, I., & Fanni, O. (2016) Kebutuhan
Spiritual Konsep Dan Aplikasi dalam Asuhan Keperawatan. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
Atika, 2018. Keperawatan Kesehatan Jiwa. Indonesia: Elseivier Ltd
Dermawan, D dan Rusdi. 2013. Keperawatan Jiwa Konsep dan Kerangka Kerja
Asuhan Keperawatan. Yogyakarta: Gosyen Publishing
Riskesdas.(2013).http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil
%20Riskesdas%202013. Diperoleh pada tanggal 28 desember 2018.
Silitonga, Riani BR. 2017. Hubungan Persepsi Diri, Sosial dan Keluarga dengan
Kesepian pada Klien Skizofrenia. Di Unit Pelayanan Jiwa A (Upja) Rsj.
Prof. Hb. Saanin Padang Tahun 2016. Skripsi. Universitas Andalas.
Sumartyawati, Ni Made., dkk. 2019. Efektivitas Terapi Aktivitas Kelompok
Stimulasi Persepsi Dan Terapi Al-Qur’an Terhadap Frekuensi Halusinasi.
Prima : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan. Volume 5 no. 1 2019
Sutejo. 2019. Konsep dan Praktik Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa :
Gangguan Jiwa dan Psikososial. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
Wahyuni, S., Yuliet, S. N., & Elita, V. (2011). Hubungan lama hari rawat dengan
kemampuan pasien dengan mengontrol halusinasi. Jurnal Ners Indonesia.
Vol. 1 no. 2. Diakses pada tanggal 29 Juli 2018.
http://journal.unri.ac.id.index.php.JNI.article.view.641.634.
Yosep, dkk. 2014. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Edisi Revisi. Bandung : PT
Refika Aditama.
Yusuf, Ah. et al. 2015. Buku ajar keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta : Salemba
Medika..
Zilinska, M., & Smitkova., H. (2017). Boys don’t cry: male depression through
gender lens. Psychologie a jeji kontexty 8 (1), 2017, 87-97. Diakses pada
tanggal 22 juni 2019 dari
http://psychont.osu.cz/fulltext/2017/2017_1_7_zilinska-V.pdf
LAMPIRAN 1
JADWAL KEGIATAN
Proposal
Ujian Proposal
Penyusunan
KTI
Ujian KTI
LAMPIRAN 2
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN JAWA TENGAH
LEMBAR KONSULTASI
BIMBINGAN KARYA TULIS ILMIAH
9
10
11
12
13
14
Mengetahui
Ketua Program Studi
Lampiran 3
QS. Al-Isra’ Ayat 82 :
ٰ ونُن َِّز ُل منَ ْالقُرْ ٰان ما هُو شفَ ۤا ٌء َّورحْ مةٌ لِّ ْلم ْؤمن ْي ۙنَ واَل يز ْي ُد
الظّلِ ِم ْينَ اِاَّل َخ َسارًا ِ َ َ ِِ ُ َ َ ِ َ َ ِ ِ َ
Artinya : Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar dan
rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur'an
هّٰللا
ِ بِس ِْم ِ الرَّحْ مٰ ِن الر
َّحي ِْم
ِ الرَّحْ مٰ ِن الر-
َّحي ۙ ِْم
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami
mohon pertolongan.
)(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan
mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
ٰيٓاَيُّهَا النَّاسُ قَ ْد َج ۤا َء ْت ُك ْم َّموْ ِعظَةٌ ِّم ْن َّربِّ ُك ْم َو ِشفَ ۤا ٌء لِّ َما فِى الصُّ ُدوْ ۙ ِر َوهُدًى َّو َرحْ َمةٌ لِّ ْل ُم ْؤ ِمنِ ْينَ
Artinya :
Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta
ان َ ٥وٱلنَّ ۡج ُم َو َّ ۡ نس‡نَ ٣عَلَّ َم‡ هُ ۡٱلبَيَ‡‡انَ َّ ٤ ق ٱإۡل ِ ٰ َٱل‡ر َّۡح ٰ َمنُ ١عَلَّ َم ۡٱلقُ‡ ۡ‡ر َءانَ ٢خَ لَ‡ َ
ٱلش‡ َج ُر ٱلش‡مۡ سُ َوٱلقَ َم‡ ُر بِح ُۡس‡بَ ٖ
ُوا ض َع ۡٱل ِميزَ انَ ٧أَاَّل ت َۡطغ َۡو ْا فِي ۡٱل ِم‡يزَ ا ِن َ ٨وأَقِي ُم ْ
‡وا ۡٱل‡ َو ۡزنَ بِ ۡٱلقِ ۡس‡ ِط َواَل تُ ۡخ ِس‡ر ْ يَ ۡس ُجدَا ِن َ ٦وٱل َّس َمٓا َء َرفَ َعهَا َو َو َ
ف َوٱلر َّۡي َح‡ انُ ص‡ ِ ‡ام َ ١١و ۡٱل َحبُّ ُذو ۡٱل َع ۡ ات ٱأۡل َ ۡك َم‡ ِ
خ ُل َذ ُ ض َعهَا لِأۡل َن َِام ١٠فِيهَ‡‡ا ٰفَ ِكهَ‡ ‡ٞة َوٱلنَّ ۡ‡
ض َو َ ۡٱل ِمي َزانَ َ ٩وٱأۡل َ ۡر َ
ار ١٥ ار ٖج ِّمن نَّ ٖ ٓان ِمن َّم ِق ۡٱل َج‡ َّ ار َ ١٤و َخلَ‡ َ ۡ ص ۡل ٰ َ
ص ٖل َكٱلفَ َّخ ِ ق ٱإۡل ِ ن ٰ َسنَ ِمن َ ١٢فَبِأ َ ِّ
ي َءآاَل ِء َربِّ ُك َما تُ َك ِّذبَا ِن ١٣خَ لَ َ
ي َءآاَل ِء َربِّ ُك َما تُ َك ِّذبَا ِن َ ١٨م َر َج ۡٱلبَ ۡح َر ۡي ِن ي َءآاَل ِء َربِّ ُك َما تُ َك ِّذبَا ِن َ ١٦ربُّ ۡٱل َم ۡش ِرقَ ۡي ِن َو َربُّ ۡٱل َم ۡغ ِربَ ۡي ِن ١٧فَبِأ َ ِّ فَبِأ َ ِّ
خ ُر ُج ِم ۡنهُ َم‡‡ا ٱللُّ ۡؤلُ‡ ُؤ َو ۡٱل َم ۡر َج‡ انُ ٢٢ يَ ۡلتَقِيَا ِن ١٩بَ ۡينَهُ َما بَ ۡر َز ٞخ اَّل يَ ۡب ِغيَا ِن ٢٠فَبِ‡‡أَيِّ َءآاَل ِء َربِّ ُك َم‡‡ا تُ َك‡ ِّذبَا ِن ٢١يَ ۡ‡
ان ُ ٢٥ك‡‡لُّ ات فِي ۡٱلبَ ۡح ِر َكٱأۡل َ ۡع ٰلَ ِم ٢٤فَبِأ َ ِّ
ي َءآاَل ِء َربِّ ُك َما تُ َك‡ ِّذبَ ِ ش ُار ۡٱل ُمن َٔ‡َٔ ۡ
ي َءآاَل ِء َربِّ ُك َما تُ َك ِّذبَا ِن َ ٢٣ولَهُ ٱل َج َو ِفَبِأ َ ِّ
ك ُذو ۡٱل َج ٰلَ‡ ِل َوٱإۡل ِ ۡك‡ َر ِام ٢٧فَبِ‡‡أ َ ِّ
ي َءآاَل ِء َربِّ ُك َم‡‡ا تُ َك‡ ِّذبَا ِن ٢٨يَ ۡسََٔٔ‡لُ ۥهُ َمن فِي ‡ان َ ٢٦ويَ ۡبقَ ٰى َو ۡج‡ هُ َربِّ ََم ۡن َعلَ ۡيهَ‡‡ا فَ‡ ٖ
غ لَ ُكمۡ أَيُّهَ ٱلثَّقَاَل ِن ٣١فَبِ‡‡أَيِّ ي َءآاَل ِء َربِّ ُك َم‡‡ا تُ َك‡ ِّذبَا ِن َ ٣٠س‡ن َۡف ُر ُض ُك َّل يَ ۡو ٍم هُ َو فِي َش ۡأ ٖن ٢٩فَبِ‡‡أ َ ِّ ت َوٱ َ ۡر ۚ ِ
ٱل َّس ٰ َم ٰ َو ِ أۡل
ض فَٱنفُ ‡ ُذ ۚ ْ
وا اَل ت َوٱ َ ۡر ِ
ٱلس ‡ ٰ َم ٰ َو ِ أۡل
‡ار َّ ۡ
وا ِم ۡن أَقطَ‡ ِ
ٱستَطَ ۡعتُمۡ أَن تَنفُ ُذ ْ نس إِ ِن ۡ ۡ
َءآاَل ِء َربِّ ُك َما تُ َك ِّذبَا ِن ٰ ٣٢يَ َم ۡع َش َر ٱل ِجنِّ َوٱإۡل ِ ِ
َص ‡ َرا ِن ٣٥ اس فَاَل تَنت ِ ار َونُ َح‡ ٞ اظ ِّمن نَّ ٖي َءآاَل ِء َربِّ ُك َما تُ َك ِّذبَا ِن ٣٤ي ُۡر َس ُل َعلَ ۡي ُك َما ُش َو ٞتَنفُ ُذونَ إِاَّل بِس ُۡل ٰطَ ٖن ٣٣فَبِأ َ ِّ
ان ٣٨ ي َءآاَل ِء َربِّ ُك َم‡‡ا تُ َك‡ ِّذبَ ِ ٱلس‡ َمٓا ُء فَ َك‡‡ان َۡت َو ۡرد َٗة َكٱل‡ ِّدهَا ِن ٣٧فَبِ‡‡أ َ ِّ ت َّ ٱنش‡قَّ ِ
ي َءآاَل ِء َربِّ ُك َما تُ َك ِّذبَا ِن ٣٦فَإ ِ َذا َ فَبِأ َ ِّ
ٓان ٣٩فَبِأَيِّ َءآاَل ِء َربِّ ُك َم‡ا تُ َك‡ ِّذبَا ِن ٤٠ي ُۡع‡ َرفُ ۡٱل ُم ۡج ِر ُم‡ونَ بِ ِس‡ي ٰ َمهُمۡ فَي ُۡؤخَ‡ ُذ
نس َواَل َج ّ ٞ ُس ُل عَن َذ ۢنبِ ِٓۦه إِ ٞفَيَ ۡو َمئِٖ‡ذ اَّل ي ََۡٔ‡ٔ
ي َءآاَل ِء َربِّ ُك َما تُ َك ِّذبَا ِن ٰ ٤٢هَ ِذ ِهۦ َجهَنَّ ُم ٱلَّتِي يُ َك ِّذبُ بِهَا ۡٱل ُم ۡج ِر ُمونَ ٤٣يَطُوفُ‡‡ونَ بَ ۡينَهَ‡‡اصي َوٱأۡل َ ۡقد َِام ٤١فَبِأ َ ِّ بِٱلنَّ ٰ َو ِ
ان َ ٤٥ولِ َم ۡن خَ افَ َمقَا َم َربِّ ِهۦ َجنَّتَا ِن ٤٦فَبِأ َ ِّ
ي َءآاَل ِء َربِّ ُك َم‡‡ا تُ َك‡ ِّذبَ ِ
ان ان ٤٤فَبِأَيِّ َءآاَل ِء َربِّ ُك َما تُ َك ِّذبَ ِ َوبَ ۡينَ َح ِم ٍيم َء ٖ
ان ٥١ َ‡ان ت َۡج ِريَ‡ا ِن ٥٠فَبِ‡أَيِّ َءآاَل ِء َربِّ ُك َم‡ا تُ َك‡ ِّذبَ ِ ان ٤٩فِي ِه َم‡ا ع َۡين ِ َان ٤٨فَبِأَيِّ َءآاَل ِء َربِّ ُك َما تُ َك ِّذبَ ِ َ ٤٧ذ َواتَٓا أَ ۡفن ٖ
ُش بَطَٓائِنُهَ‡‡ا ِم ۡن إِ ۡس‡ت َۡب َر ۚ ٖق َو َجنَىِٔين َعلَ ٰى فُ‡ر ۢ ِ ي َءآاَل ِء َربِّ ُك َم‡‡ا تُ َك‡ ِّذبَا ِن ُ ٥٣متَّ ِ‡ٔك َ‡ فِي ِه َما ِمن ُك ِّل ٰفَ ِكهَ ٖة زَ ۡو َجا ِن ٥٢فَبِأ َ ِّ
ٓان ٥٦ ف لَمۡ يَ ۡط ِم ۡثه َُّن ِإ ٞ
نس قَ ۡبلَهُمۡ َواَل َج‡‡ ّ ٞ ت ٱلطَّ ۡر ِ ان ٥٥فِي ِه َّن ٰقَ ِ
ص ‡ ٰ َر ُ َان ٥٤فَبِ‡‡أ َ ِّ
ي َءآاَل ِء َربِّ ُك َم‡‡ا تُ َك ‡ ِّذبَ ِ ٱل َجنَّت َۡي ِن د ٖ
ۡ
Artinya :
Nya
)7. Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan
9. Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu
11. Di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak
mayang
12. Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya
13. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan
16. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan
17. Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang
18. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan
19. Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu
21. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan
23. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan
laksana gunung-gunung
25. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan
27. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan
28. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan
29. Semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap
31. Kami akan memperhatikan sepenuhnya kepadamu hai manusia dan jin
32. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan
33. Hai jama´ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi)
penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya
34. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan
35. Kepada kamu, (jin dan manusia) dilepaskan nyala api dan cairan tembaga
36. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan
37. Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti
(kilapan) minyak
38. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan
39. Pada waktu itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya
40. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan
42. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan
memuncak panasnya
45. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan
46. Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga
47. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
49. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan
50. Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang mengali
51. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan
52. Di dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang
berpasangan
53. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan
54. Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutera.
55. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan
oleh jin
57. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan
59. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan
61. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan
62. Dan selain dari dua surga itu ada dua surga lag
63. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan
65. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan
66. Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang memancar
67. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan
delima
69. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan
70. Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik
71. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan
73. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan
74. Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-
penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin
75. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan
77. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan
78. Maha Agung nama Tuhanmu Yang Mempunyai Kebesaran dan Karunia