DENGAN MASALAH
Disusun Oleh :
FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
TASIKMALAYA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunianya serta kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Masalah
Psikososial : Distress Spiritual.
Makalah ini merupakan tugas kelompok. Kami mengucapkan terimakasih
kepada dosen kami bu Ns.Heni Aguspita Dewi, M.Kep serta semua pihak yang
ikut membantu dalam pembuatan makalah ini, sehingga akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu
pengetahuan kita semua. Kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
Spiritual adalah suatu akitivitas individu untuk mencari arti dan tujuan
hidup yang berhubungan dengan kegiatan spiritual atau agama. Distress
Spiritual merupakan merupakan suatu respons akibat dari suatu kejadian yang
traumatis baik fisik maupun emosional yang tidak sesuai dengan keyakinan
atau kepecayaan pasien dalam menerima kenyataan yang terjadi . Bagi
individu yang mengalami masalah bencana, ketidaknyamanan akibat
permasalahan-permasalahan akan menimbulkan pertanyaan bagi klien tentang
kejadian yang akan terjadi selanjutnya terhadap dirinya. Klien terkadang ragu
terhadap spiritual atau agama yang dianutnya dalam (A.Anisah dkk 2019).
Rousseau (2003) dalam A.Anisah, dkk (2019) distress spiritual harus
pula diperhatikan atau dipertimbangkan bila klien mengeluh gejala-gejala fisik
dan tidak berespon terhadap intervensi yang efektif. Pada umumnya seseorang
akan mengikuti tradisi agama dan spiritual keluarga. Seseorang belajar
pentingnya menjalankan kegiatan agama termasuk nilai moral dari hubungan
keluarga. Akan tetapi perlu diperhatikan apapun tradisi agama atau sistem
kepercayaan yang dianut individu, tetap saja pengalaman spiritual unik bagi
setiap individu. Pengalaman hidup baik yang positif maupun pengalaman
negatif dapat mempengaruhi spiritual seseorang. Peristiwa buruk dianggap
sebagai suatu cobaan yang diberikan Tuhan pada manusia untuk menguji
imannya. Krisis dan perubahan dapat menguatkan kedalaman spiritual
seseorang. Krisis sering dialami ketika seseorang menghadapi penyakit,
penderitaan, proses penuaan, kehilangan, dan bahkan kematian.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang distress spiritual
2. Untuk mengetahui tentang psikopatologi atau psikodinamika
3. Untuk mengetahui dan memahami tentang diagnosa medis dan diagnosa
keperawatan
4. Untuk mengetahui strategi pelaksanaan distress spiritual
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.3 Psikopatologi/Psikodinamika
A. Faktor Predisposisi
Gangguan pada dimensi biologis akan mempengaruhi fungsi
kognitif seseorang sehingga akan mengganggu proses interaksi dimana
dalam proses interaksi ini akan terjadi transfer pengalaman yang
penting bagi perkembangan spiritual seseorang (A.Anisah dkk, 2019).
Faktor Predisposisi sosiokultural meliputi usia, gender, pendidikan,
pendapatan, okupasi, posisi sosial, latar belakang budaya, keyakinan,
politik, pengalaman sosial, tingkatan sosial. Faktor Predisposisi
psikologi meliputi kecerdasan, keterampilan verbal, moral, pengalaman
masa lalu, konsep diri, motivasi, pola asuh, pertahanan psikologi, dan
kontrol (A.Anisah dkk, 2019).
B. Faktor Presipitasi
1. Kejadian Stresful
Mempengaruhi perkembangan spiritual seseorang dapat terjadi
karena perbedaan tujuan hidup, kehilangan hubungan dengan orang
yang terdekat karena kematian, kegagalan dalam menjalin hubungan
baik dengan diri sendiri, orang lain, lingkungan dan zat yang maha
tinggi (A.Anisah dkk, 2019).
2. Ketegangan Hidup
Beberapa ketegangan hidup yang berkonstribusi terhadap terjadinya
distres spiritual adalah ketegangan dalam menjalankan ritual
keagamaan, perbedaan keyakinan dan ketidakmampuan menjalankan
peran spiritual baik dalam keluarga, kelompok maupun komunitas
(A.Anisah dkk, 2019).
Penilaian Terhadap Stressor :
• Respon Kognitif
• Respon Afektif
• Respon Fisiologis
• Respon Sosial
• Respon Perilaku (A.Anisah dkk, 2019).
3.1 Kesimpulan
Distress spiritual adalah suatu keadaan yang berhubungan dengan
gangguan kemampuan memaknai hidup melalui hubungan dengan diri sendiri,
orang lain, atau dengan kekuatan yang lebih tinggi. Masalah yang sering
terjadi pada pemenuhan kebutuhan spiritual adalah distress spiritual, yaitu
kerusakan kemampuan dalam mengalami dan mengintegrasikan arti dan
tujuan hidup seseorang dihubungkan dengan diri, orang lain, seni, musik,
literature, alam, atau kekuatan yang lebih besar dari dirinya. Pengalaman
hidup baik yang positif maupun pengalaman negatif dapat mempengaruhi
spiritual seseorang. Krisis dan perubahan dapat menguatkan kedalaman
spiritual seseorang. Krisis sering dialami ketika seseorang menghadapi
penyakit, penderitaan, proses penuaan, kehilangan, dan bahkan kematian.
3.2 Saran
Perawat sebagai satu-satunya petugas kesehatan yang berinteraksi dengan
pasien selama 24 jam maka perawat adalah orang yang tepat untuk memenuhi
kebutuhan spiritual pasien. Oleh karena itu, sebagai perawat yang profesional
harus memiliki pengetahuan dan skill menangani klien dengan distress
spiritual. Ketika memberikan asuhan keperawatan kepada klien, perawat
diharapkan peka terhadap kebutuhan spiritual klien, tetapi dengan berbagai
alasan ada kemungkinan perawat justru menghindar untuk memberi asuhan
spiritual.
DAFTAR PUSTAKA
A.Anisah, Diya. Oktaviani, Fani. Gumilang, Laras. Renwarin, Riznna. 2019. Makalah
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Masalah Psikosisal : Distress Spiritual.
Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Islm As-Safiiyah. Jakarta