Disusun oleh:
Ni Made Dwi Sudiari 202001107
Puji dan syukur penulis kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis mampu menyelesaikan karya ini dengan judul
makalah "Asuhan Keperawatan Sehat Jiwa pada klien Distres spiritual" ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa 1.
Penyusun menyadari makalah "Asuhan Keperawatan Sehat Jiwa pada
klien Distres spiritual" masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang merupakan suatu hal yang sangat diharapkan penulis. Penulis
berharap makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca Akhir
kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..
DAFTAR ISI………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………….….
B. Rumusan Masalah……………………………………………………….
C. Tujuan…………………………………………………………………...
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Distres spiritual….………………………………………………
B. Penyebab Distres spiritual………………………………………………..
C. Patofisiologi Distres spiritual…………………………………………….
D. Tanda dan gejala Distres spiritual...………………………………………
E. Faktor-faktor spiritual…………………………………………………....
F. Karakteristik distres spiritual……………………………………………..
G. Penatalaksanaan…………………………………………………………..
H. Asuhan keperawatan jiwa pada klien Distres spiritual…………………...
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………
B. Saran……………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap manusia kepercayaan akan sesuatu yang dianggap agung atau maha.
Kepercayaan inilah yang disebut sebagai spiritual. Spiritual ini sebagai kontrol
manusia dalam bertindak, jadi spiritual juga bisa disebut sebagai norma yang
mengatur manusia dalam berperilaku dan bertindak. Dalam ilmu keperawatan
spiritual juga sangat diperhatikan.Berdasarkan konsep keperawatan, makna
spiritual dapat dihubungkan dengan kata-kata : makna, harapan, kerukunan, dan
sistem kepercayaan (Dyson, Cobb, Forman, 1997). Dyson mengamati bahwa
perawat menemukan aspek spiritual tersebut dalam hubungan seseorang dengan
dirinya sendiri, orang lain, dan dengan Tuhan. Menurut Reed (1992) spiritual
mencakup hubungan intra-, inter-, dan transpersonal. Spiritual juga diartikan
sebagai inti dari manusia yang memasuki dan mempengaruhi kehidupannya dan
dimanifestasikan dalam pemikiran dan perilaku serta dalam hubungannya dengan
diri sendiri, orang lain, alam, dan Tuhan (Dossey & Guazetta, 2000).
Pemenuhan kebutuhan spiritual pasien dan keluarga dipengaruhi oleh
perawat (Potter & Perry, 2005). Menurut Hamid (2000) seorang perawat harus
membantu memenuhi kebutuhan spiritual klien sebagai bagian dari kebutuhan
yang menyeluruh, antara lain dengan memfasilitasi pemenuhan kebutuhan
spiritual klien tersebut, walaupun perawat dan pasien tidak mempunyai
keyakinan spiritual atau keagamaan yang sama. Namun fenomenanya dengan
berbagai alasan perawat justru menghindar untuk memenuhi kebutuhan spiritual
karena kurang menganggap penting kebutuhan spiritual, tidak mendapatkan
pendidikan tentang dimensi kebutuhan spiritual, atau pemenuhan kebutuhan
spiritual bukan menjadi tugasnya melainkan tugas dari pemuka agama. Selain itu,
klien sering melaporkan kebutuhan spiritual dan eksistensialnya tidak terpenuhi,
padahal dukungan spiritual tersebut juga berhubungan dengan peningkatan
kualitas hidup yang lebih baik (Büssing & Koenig, 2010)
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Distres spiritual?
2. Apa penyebab Distres spiritual?
3. Bagaimana karakteristik distres spiritual?
4. Bagaimana asuhan keperawatan jiwa Distres spiritual?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Distres spiritual!
2. Untuk mengetahui penyebab Distres spiritual!
3. Untuk mengetahui karakteristik distres spiritual!
4. Untuk mengetahui bagaimana asuhan keperawatan jiwa klien Distres
spiritual!
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Distres spiritual merupakan suatu keadaan penderitaan yang terkait dengan
gangguan kemampuan untuk mengalami makna dalam hidup melalui hubungan
dengan diri sendiri, dunia atau alam dan kekuatan yang lebih besar dari diri
sendiri (Herdman & Kamitsuru (2014)). Penyebab dari distres spiritual adalah
menjelang ajal, kondisi penyakit kronis, kematian orang terdekat, perubahan pola
hidup, kesepian, pengasingan diri, pengasingan sosial, gangguan sosio-kultural,
peningkatan ketergantungan pada orang lain dan kejadian hidup yang tidak
diharapkan (PPNI, 2016). Penatalaksanaan distres spiritual yakni memberikan
dukungan spiritual, promosi koping, dukungan emosional, dukungan keyakinan,
dukungan memaafkan, dukungan pengambilan keputusan, dukungan pelaksanaan
ibadah, dukungan pengungkapan kebutuhan, pengungkapan perasaan, dukungan
perasaan dukungan bersalah, dukungan pengembangan spiritual, konseling,
manajemen stres, mediasi konflik, pelibatan keluarga, promosi harapan, promosi
dukungan spiritual, promosi sistem pendukung, teknik imajinasi terbimbing
(PPNI, 2018)
B. Saran
Perlu banyak pembelajaran tentang spiritualitas karena spiritual sangat penting
bagi manusia dalam berbagai hal. dalam ilmu kesehatan juga perlu ditingkatkan
agar seorang tenaga kesehatan tidak salah mengambil sikap atau tindakan dalam
menghadapi klien dengan gangguan spiritualitas. perhatian spiritualitas dapat
menjadi dorongan yang kuat bagi klien ke arah penyembuhan atau pada
perkembangan kebutuhan dan perhatian spiritualitas. untuk itu seorang perawat
tidak boleh mengesampingkan masalah spiritualitas klien.
DAFTAR PUSTAKA
http://ekosehatoke.blogspot.com/2016/02/makalah-distres-spiritual.html?m=1
https://journals.ums.ac.id/index.php/BIK/article/view/13550
http://studentjournal.umpo.ac.id/index.php/HSJ/article/view/833/0
Murharyati, Atiek. (2021). Keperawatan jiwa mengenal kesehatan mental.
Malang :Ahlimedia press.
PPNI. (2016). Standar diagnosis keperawatan Indonesia. Definisi dan indikator
diagnostik (edisi 1 ed.). Jakarta : DPP PPNI.