PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
1. Dapat memahami praktik keperawatan mandiri
2. Dapat memahami praktik keperawatan generalis
3. Dapat memahami praktik keperawatan spesialis
4. Dapat memahami praktik keperawatan UU yang mengatur praktik mandiri perawat
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pelayanan keperawatan merupakan rangkaian tindakan yang dilandasi aspek etik legal
dan peka budaya untuk memenuhi kebutuhan klien . kegiatan tersebut meliputi tindakan
procedural, pengambilan keputusan klinik yang memerlukan analisa kritis serta kegiatan
advokasi dengan menunjukkan perilaku caring
lingkup pelayanan keperawatan mandiri generalis sesuai dengan batasan dan kewenangan
sebagai berikut
1. Perawat vokasi
3
memperhatikan keselamatan pasien , rasa aman dan nyaman ; mampu bekerjasama
dengan tim eperawatan
2. Ners
Jenis Ners Spesialis yang dapat melkasanakan praktik keperawatan mandiri spesialis
adalah lulusan pendidikan Ners Spesialis :
4
a. Ners Spesialis Anak
b. Ners Spesialis Jiwa
c. Ners Spesialis Komunitas
d. Ners Spesialis Medikal Bedah
e. Ners Spesialis Maternitas
Ners yang telah diakui mempunyai kompetensi setara dengan Ners Spesialis dan
telah mendapat pengakuan sesuai dengan Peraturan Organisasi tentang Kolegium
Keperawatan Indonesia dan mendapatkan STR dengan kompetensi spesialis oleh MTKI
Atau Konsil Keperawatan , antara lain :
Pasal 37
(1) Perawat yang menyelenggarakan Praktik Keperawatan mandiri memiliki
wewenang:
a. menyelenggarakan Asuhan Keperawatan di bidang upaya kesehatan
perorangan;
b. menyelenggarakan penyuluhan dan konseling bagi
Klien; dan
c. melaksanakan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang.
(2) Penyelenggaraan praktik Keperawatan mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan sesuai dengan standar dan kode etik.
(3) Praktik Keperawatan mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan di tempat praktik mandiri Perawat.
5
(4) Dalam memberikan Asuhan Keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a, Perawat dapat melakukan penatalaksanaan Keperawatan komplementer dan
alternatif sesuai dengan kompetensi.
(5) Pelaksanaan kewenangan Keperawatan komplementer dan alternatif pada
Fasilitas Pelayanan Kesehatan berupa tempat praktik mandiri Perawat mengikuti
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) sampai dengan ayat (5)
kecuali ayat (4).
(6) Pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang dalam penyelenggaraan
Praktik Keperawatan secara mandiri di tempat praktik mandiri Perawat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dilakukan berdasarkan permintaan
dokter secara tertulis.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pelayanan keperawatan merupakan rangkaian tindakan yang dilandasi aspek etik
legal dan peka budaya untuk memenuhi kebutuhan klien . kegiatan tersebut meliputi
tindakan procedural, pengambilan keputusan klinik yang memerlukan analisa kritis serta
kegiatan advokasi dengan menunjukkan perilaku caring
3.2 saran
Dalam pembahasan ini diharapkan kepada pembaca untuk dapat memahami dan
mengetahui ruang lingup keperawatan mandiri
7
DAFTAR PUSTAKA