Anda di halaman 1dari 4

TUGAS: ILMU DASAR KEPERAWATAN II

1. Lengkapilah pengkajian tanda, gejala klinis, pemeriksaan laboratorium dan rencana


asuhan keperawatannya pada penderita: Sindrom down
 Tanda
 Gejala klinis
 Pemeriksaan laboratorium
 Rencana asuhan keperawatan (dalam bentuk poin-poin)

a. Tanda sindrom down:


1. Berat dan panjang saat lahir dibawah rata-rata
2. Berkurangnya tegangan otot seperti hipotonia
3. Mata miring ke atas dan ke luar
4. Telapak tangan hanya memiliki satu lipatan
5. Hidung kecil dan tulang hidung rata
6. Antara jari kaki pertama dan kedua terdapat jarak yang luas
7. Mulut kecil
8. Tangan lebar dengan jari-jari pendek
9. Bertubuh pendek
10. Leher pendek
11. Kepala kecil dan datar di bagian belakang
12. Lidah menonjol keluar (macroglossia)
13. Bentuk telinga tidak normal atau kecil
14. Kelenturan otot berlebih
15. Bintik putih pada selaput mata

b. Gejala klinis sindrom down:


1. Berat badan waktu lahir dari bayi dengan sindrom down umumnya kurang
dari normal
2. Gambaran wajah yang khas menyerupai orang mongol
3. Sutura sagitalis yang terpisah
4. Fisura palpebralis yang miring
5. Jarak yang lebar antara kaki
6. Fontanela palsu
7. “Planter crease” jari kaki I dan II
8. Hyperfleksibilitas
9. Peningkatan jaringan sekitar leher
10. Bentuk palatum yang abnormal
11. Hidung hipoplastik
12. Kelemahan otot dan Hipotonia
13. Bercak Brushfield pada mata
14. Mulut terbuka dan lidah terjulur
15. Lekukan eoikantus (lekukan kulit yang berbentuk bundar) pada sudut mata
sebelah dalam
16. Single palmar crease pada tangan kiri dan kanan
17. Jarak pupil yang lebar
18. Oksiput yang datar
19. Tangan dan kaki yang pendek serta lebar
20. Bentuk/struktur telinga yang abnormal
21. Kelainan mata, kaki, mulut dan sindaktili
22. Mata sipit

c. Pemeriksaan laboratorium sindrom down:


1. Pemeriksaan fisik penderita
2. Pemeriksaan kromosom
3. Ultrasonografi
4. ECG (terdapat kelainan jantung)
5. Echocardiogram (EKG)
6. Pemeriksaan darah
7. Penentuaan aspek keturunan
8. Dapat ditegakkan melalui pemeriksaan cairan amnion atau korion pada
kehamilan minimal 3 bulan, terutama kehamilan di usia diatas 35 tahun
keatas
9. Pemeriksaan dermatoglifik yaitu lapisan kulit biasanya tampak keriput

d. Rencana asuhan keperawatan sindrom down:

Sampai saat ini belum ditemukan metode pengobatan yang paling efektif untuk
mengatasi kelainan ini. Pada tahap perkembangannya penderita Down Syndrom juga
dapat mengalami kemunduran dari sistim penglihatan, pendengaran maupun
kemampuan fisiknya mengingat tonus otot-otot yang lemah.

Namun, dapat dilakukan beberapa metode pengobatan berupa terapi. Tujuan


fisioterapi adalah untuk mengajarkan pada gerakan fisik yang tepat. Selain
itu, Fisioterapi pada Down Syndrom dapat membantu  belajar untuk menggerakkan
tubuhnya dengan cara/gerakan yang tepat (appropriate ways). Beberapa jenis terapi
yang bisa digunakan :

a. Terapi Wicara. Suatu terapi yang di perlukan untuk anak DS yang mengalami


keterlambatan bicara dan  pemahaman kosakata
b. Terapi Remedial. Terapi ini diberikan bagi anak yang mengalami gangguan
kemampuan akademis dan yang dijadikan acuan terapi ini adalah bahan-bahan
pelajaran dari sekolah biasa
c. Terapi Sensori Integrasi. Sensori Integrasi adalah ketidakmampuan mengolah
rangsangan / sensori yang diterima. Terapi ini diberikan bagi anak DS yang
mengalami gangguan integrasi sensori misalnya pengendalian sikap tubuh,
motorik kasar, motorik halus dll. Dengan terapi ini anak diajarkan melakukan
aktivitas dengan terarah sehingga kemampuan otak akan meningkat.
d. Terapi Tingkah Laku (Behaviour Theraphy) Mengajarkan anak DS yang sudah
berusia lebih besar agar memahami tingkah laku yang sesuai dan yang tidak
sesuai dengan norma-norma dan aturan yang berlaku di masyarakat

Anda mungkin juga menyukai