Disusun Oleh :
Kelompok 2
(STIKIM)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT.Yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-nya kepada kami sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan
baik dan tepat pada waktunya. Dalam menyusun makalah ini kami mendapat dari berbagai
sumber buku.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing kami ibu Ns.Monna Maharani
Hidayat,M.Kep,Sp.Kep.Mat yang telah memberikan bimbingan dan juga arahan kepada kami
dalam pembuatan makalah ini.
Harapan penulis, semoga makalah yang kami buat ini dapat berguna bagi semua orang dan
dapat dijadikan sebagai penambah ilmu pengetahuan kita, baik ibu yang membacanya
maupun penulisnya yang membuatnya.penulis menyadari bahwa makalah yang penulis buat
ini belum sempurna dan masih perlu ditingkatkan lagi.Oleh karena itu, saran dan kritik yang
bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
.
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................... 3
A.KESIMPILAN............................................................................................12
B.SARAN..................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi setiap wanita. Sepanjang
daur kehidupan wanita, sudah menjadi kodratnya akan mengalami proses kehamilan,
persalinan dan masa nifas. Kehamilan merupakan fenomena normal yang terjadi karena
adanya pertemuan sel sperma dengan sel telur di tuba fallopi, kemudian bernidasi dilapisan
endometrium yang akan berkembang menjadi janin, lamanya kehamilan normal 280 hari
atau 40 minggu.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Perubahan Hormonal
Perubahan hormone yang berlangsung selama kehamilan juga berperan dalam perubahan
emosi, membuat perasaan jadi tidak menentu, konsentrasi berkurang dan sering pusing. Hal
ini menyebabkan ibu merasa tidak nyaman selama kehamilan dan memicu timbulnya stess
yang ditandai ibu sering murung.
• Stressor Eksternal
Faktor psikologis yang berasal dari luar diri ibu dapat berupa
- Pengalaman Ibu
Pengalaman ibu yang dapat menjadi stressor eksternal misalnya ibu mengalami masa anak-
anak yang bahagia dan mendapatkan cukup cinta kasih,berasal dari keluarga yang bahagia
sehingga mempunyai anak dianggap sesuatu yang diinginkan dan menyenangkan maka ia
pun akan terdorong secara psikologis untuk mampu memberikan kasih sayang kepada
anaknya. Selain itu pengalaman ibu yang buruk tentang proses kehamilan atau persalinan
yang meninggalkan trauma berat bagi ibu dapat juga menimbulkan gangguan emosi yang
mempengaruhi kehamilannya.
- Gangguan Emosi
Gangguan emosi baik berupa stess atau depresi yang dialami pada trimester pertama
kehamilan akan berpengaruh pada janin, karena pada saat itu janin sedang dalam masa
pembentukan. Akan mengakibatkan pertumbuhan bayi terhambat atau BBLR. Bukan hanya
itu, pada pertumbuhan anaknya nanti anak dapat mengalami kesulitan belajar, sering
ketakutan bahkan tidak jarang hiperaktif karena bila dalam kehamilan ibu merasa gelisah
maka terjadi perubahan neorotransmiter diotaknya dan mempengaruhi sisitem
neorotransmiter janin melalui plasenta. Selain itu dapt meningkatkan produksi neural
adrenalin,serotonin dan gotamin yang bias masuk ke peredaran darah janin sehingga
mempengaruhi system sarafnya.
2. Support Keluarga
Setiap tahap usia kehamilan, ibu akan mengalami perubahan baik yang bersifat fisik maupun
psikologis. Ibu harus melakukan adaptasi pada setiap perubahan yang terjadi, dimana
sumber stres terbesar terjadi karena dalam rangka melakukan adaptasi terhadap kondisi
tertentu. Dalam menjalani proses itu, ibu hamil sangat membutuhkan dukungan yang
intensif dari keluarga dengan cara menunjukkan perhatian dan kasih sayang.
Ibu merupakan salah satu anggota keluarga yang sangat berpengaruh sehingga perubahan
apapun yang terjadi pada ibu akan mempengaruhi keadaan keluarga. Bagi pasangan baru,
kehamilan merupakan kondisi dari masa anak menjadi orang tua sehingga kehamilan
dianggap suati krisis bagi kehidupan berkeluarga yang dapat diikuti oleh stress dan
kecemasan. Jika krisis tersebut tidak dapat dipecahkan maka mengkibatkan timbulnya
tingkah laku maladatif dalam anggota keluarga dan kemungkinan trjadi perpecahan antara
anggota keluarga. Kemampuan untuk memecahkan krisis dengan sukes adalah kekuatan
bagi keluarga untuk menciptakan hubungan yang baik.
Tugas keluarga yang saling melengkapi sehingga dapat menghindari konflik yang diakibatkan
oleh kehamilan dapat ditempuh dengan jalan :
• Merencanakan dan memepersiapkan kehadiran anak
• Mengumpulkan dan memberikan informasi bagaimana merawat dan menjadi ibu atau
ayah bagi bayi
Sedangkan dukungan keluarga yang dapat diberikan agar kehamilan dapat berjalan lancar
antara lain :
• Memberikan dukungan pada ibu untuk menerima kehamilannya
• Memberi dukungan pada ibu untuk menerima dan memepersiapkan peran sebagai ibu.
• Memberi dukungan pada ibu untuk menghilangkan ras takut dan cemas terhadap
persalinan.
• Memberi dukungan pada ibu utuk menciptakan ikatan yang kuat antara ibu dan anak yang
dikandungnya melalui perawatan kehamilan dan persalinan yang baik.
• Menyiapkan keluarga lainnya untuk menerima kehadiran anggota keluarga baru.
Dukungan dari suami juga sangat mempengaruhi kehamilan yang dijalani oleh ibu. Orang
yang paling penting bagi seorang waita hamil adalah suaminya. Banyak bukti yang
ditunjukan bahwa wanita yang diperhatikan dan dikasihi oleh pasangannya selama
kehamilan akan menunjukkan lebih sedikit gejala emosi dan fisik, lebih mudah melakukan
penyesuaian diri selama kehmilan dan sedikit resiko komplikasi persalinan. Hal ini diykini
karena ada dua kebutuhan utama yang ditunjukan wanita selama hamil yaitu menerima
tanda-tanda bahwa ia dicintai dan dihargai serta kebutuhan akan penerimaan pasangannya
terhadap anaknya.
Ada empat jenis dukungan yang dapat diberikan suami sebagai calon ayah bagi anaknya
antar lain :
• Dukungan emosi yaitu suami sepenuhnya memberi dukungan secara psikologis kepada
istrinya dengan menunjukkan kepedulian dan perhatian kepada kehamilannya serta peka
terhadap kebutuhan dan perubahan emosi ibu hamil.
• Dukungan instrumental yaitu dukungan suami yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan
fisik ibu hamil dengan bantuan keluarga lainnya.
• Dukungan informasi yaitu dukungan suami dalm memberikan informasi yang diperolehnya
mengenai kehamilan.
• Dukungan penilaian yaitu memberikan keputusan yang tepat untuk perawatan kehamilan
istrinya.
3. Substance Abuse
Substance Abuse adalah pola psikoaktif dari penggunaan zat atau bahan yang beresiko
secara fisik dan psikologis bagi kesehatan ibu hamil dan janinnya. Pengaruh psikologis
tersebut dapat berupa ketergantungan, kecanduan, dan penyalahgunaan. Gejala-gejala
gangguan psikologis akibat substance abuse antara lain: gangguan dalam sosialisasi, gelisah,
sifat lekas marah, halusinasi, euphoria (ketagihan dan over dosis), paranoid, dan stress. Pola
substance abuse dapat disebabkan oleh:
1. Alkohol dan kafein
2. Merokok
3. Penggunaan obat-obat selama hamil
4. Sinar rontgen atau radiasi
5. Kokain
6. Opiates (narkotik)
7.Ampetamin
4. Partner Abuse
Hasil penelitian menunjukkan bahwa korban kekerasan terhadap perempuan adalah wanita
yang telah bersuami. Partner abusive merupakan kekerasan atau penyiksaan yang dilakukan
oleh pasangan ibu hamil dan sangat berpengaruh terhadap proses kehamilan. Kekerasan
tersebut dapat berupa kekerasan emosional, seksual atau fisik, kekerasan seperti
pemukulan, penyiksaan dibebani kerja berat. Kekerasan psikologi, seperti tidak
diperhatikan, suami selingkuh, dimarahi tanpa sebab yang pasti, istri menanggung beban
keluarga, tingkah laku suami yang buruk (pemabuk, penjudi, pemarah).
Setiap bentuk kekerasan yang dilakukan oleh pasangan harus selalu diwaspadai oleh tenaga
kesehatan jangan sampai kekerasan yang terjadi membahayakan ibu dan bayinya. Efek
psikologis yang muncul akibat partner abusive adalah gangguan rasa aman dan nyaman
pada pasien. Sewaktu-waktu pasien akan mengalami perasaan terancam yang akan
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan lainnya.
Kekerasan terhadap wanita dapat terjadi pada semua kebudayaan, pendidikan, ras, agama,
dan latar belakang sosial ekonomi. Wanita yang mendapatkan kekerasan dalam rumah
tangganya akan merasa harga dirinya rendah, kurang percaya diri, terlihat cemas dan
depresi, ketakutan terjadi kekeran berulang, ketakutan adanya ancaman pembalasan
apabila dia meninggalkan pasangan sehingga wanita harus terus tinggal di dalam rumah dan
terus berharap keadaan ideal akan terjadi pada keluarganya.
Kejadian ini akan terus berlangsung bahkan akan meningkat selama kehamilan. Pasangan
melakukan kekerasan biasanya pada bagian abdomen, dada dan genetalia, sehingga ini akan
mengakibatkan abortus, abruption plasenta, premature, dan still birth. Pelaku melakukan
kekerasan tersebut dengan sadar berusaha mengakhiri kehamilan karena merasa cemburu
melihat istrinya hamil dan akan mempunyai anak.
C.PROSES ADAPTASI FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS DALAM MASA KEHAMILAN
• Perubahan pada Sistem Reproduksi
Proses adaptasi dari segi fisiologis yang paling nampak adalah dari sistem reproduksi. Ya,
karena ada janin yang sedang berkembang di dalam uterusnya, maka uterus akan
membesar. Ini kemudian akan membuat sistem reproduksi pada seorang ibu hamil menjadi
beradaptasi dengan perubahan tersebut. Hormon yang dihasilkan pun akan berpengaruh
dan menyesuaikan dengan adanya perubahan pada ukuran uterus tersebut.
• Perubahan Kardiovaskuler
Sistem pembuluh darah dan juga jantung akan mengalami proses adaptasi dengan
perubahan yang ada. Hal yang paling nampak adalah adanya peningkatan volume darah
pada ibu. Volume darah akan meningkat sekitar 30% hingga 50% pada awal kehamilan.
Kadar hematokrit pada ibu hamil mungkin bisa saja menurun pada awalnya sehingga dikenal
dengan kondisi hemodelusi. Ini akan menyebabkan ibu hamil pada masa awal kehamilannya
mengalami anemia fisiologis. Biasanya ini akan pulih dengan sendirinya seiring dengan
berjalannya waktu.
Itulah beberapa macam proses adaptasi yang akan terjadi. Dukungan dari pasangan akan
menjadi kunci dari kenyamanan ibu hamil menjalani proses kehamilannya dengan baik.
Semoga informasi mengenai proses adaptasi fisiologi dan psikologi dalam masa kehamilan
ini bermanfaat dan jangan segan untuk membaca posting menarik lainnya.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Dapat kami simpulkan dari pembahasan di atas mengenai perubahan anatomi dan adaptasi
fisiologi pada ibu hamil trimester I, II, II. Yaitu dimana mengalami perubahan pada system
reproduksi.Pada uterus dimana akan mengalami pembesaran dibawah pengaruh estrogen
dan progesterone.Berat badan pun akan naik secara luar biasa dari 30 gram menjadi 1.000
gram pada akhir bulan.Vaskularisasi , arteri uterine dan ovarika bertumbuh dalam
diameter , panjang dan anak-anak cabangnya pembuluh darah vena mengemban dan
bertambah.Vagina dan vulva , oleh karena pengaruh estrogen terjadi hipervaskularisasi
pada vagina dan vulva, sehingga bagian tersebut erlihat merah dan kebiruan kondisi ini
disebut tanda Chadwick.
B. SARAN
Seorang Ibu hamil dan keluarganya harus mempersiapkan diri menghadapi perubahan-
perubahan selama masa kehamilan dan setelah persalinannya, mencakup perubahan fisik,
psikologis, peran, dan perubahan-perubahan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/amp/s/nadilaagustia.wordpress.com/2018/04/01/perubahan-
adaptasi-fisiologi-dan-adaptasi-psikologis-ibu-hamil/amp/
https://www.google.com/amp/s/dosenpsikologi.com/proses-adaptasi-fisiologi-dan-
psikologi-dalam-masa-kehamilan/amp