Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ADAPTASI FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS

PADA MASA PRENATAL


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Materntas

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Audra Fitri Firotika (09190000124)

Ayu Ningsih (09190000126)

Faisal Firdaus (09190000136)

Syifa Febriani (09190000174)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

(STIKIM)
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT.Yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-nya kepada kami sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan
baik dan tepat pada waktunya. Dalam menyusun makalah ini kami mendapat dari berbagai
sumber buku.

Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing kami ibu Ns.Monna Maharani
Hidayat,M.Kep,Sp.Kep.Mat yang telah memberikan bimbingan dan juga arahan kepada kami
dalam pembuatan makalah ini.

Harapan penulis, semoga makalah yang kami buat ini dapat berguna bagi semua orang dan
dapat dijadikan sebagai penambah ilmu pengetahuan kita, baik ibu yang membacanya
maupun penulisnya yang membuatnya.penulis menyadari bahwa makalah yang penulis buat
ini belum sempurna dan masih perlu ditingkatkan lagi.Oleh karena itu, saran dan kritik yang
bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Cianjur,28 September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
.
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1

1.1 Latar belakang masalah.......................................................................... 1

1.2 Rumusan masalah.................................................................................. 1

1.3 Tujuan penulisan ................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................... 3

A. Faktor-faktor adaptasi fisiologis ibu hamil............................................ 3

B. Faktor-faktor adaptasi psikologis ibu hamil ......................................... 5

C. Proses adaptasi fisiologis dan psikologis dalam masa kehamilan........ 9

BAB III PENUTUP……................................................................................ 9

A.KESIMPILAN............................................................................................12

B.SARAN..................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi setiap wanita. Sepanjang
daur kehidupan wanita, sudah menjadi kodratnya akan mengalami proses kehamilan,
persalinan dan masa nifas. Kehamilan merupakan fenomena normal yang terjadi karena
adanya pertemuan sel sperma dengan sel telur di tuba fallopi, kemudian bernidasi dilapisan
endometrium yang akan berkembang menjadi janin, lamanya kehamilan normal 280 hari
atau 40 minggu.

Proses kehamilan yang dialami setiap wanita akan menimbulkan perubahan–perubahan


pada fisik, maupun psikologis. Direncanakan atau tidak, calon ibu perlu mempersiapkan diri
secara psikologis sejak sebelum, selama, dan sesudah kehamilan. Perubahan–perubahan
fisik yang terjadi selama kehamilan, merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui.
Sangat disayangkan sekali, ketika wanita mengetahui terjadi perubahan dalam dirinya, akan
tetapi tidak mengetahui bagaimana perawatan kehamilannya (Manuaba, 2008).

Perkembangan dan perubahan–perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan tidaklah


sama, tetapi tergantung pada usia kehamilannya. Pada trimester pertama kehamilan (0-12
minggu) merupakan awal kehamilan, belum terlihat perubahan yang nyata pada tubuh.
Tetapi sesungguhnya tubuh secara aktif bekerja untuk menyesuaikan secara fisik dan
emosional dalam proses kehamilan. Beberapa perubahan pada tubuh ibu hamil di trimester
pertama, antara lain pembesaran payudara, sering buang air kecil, konstipasi, mual dan
muntah pada pagi hari (morning sickness), merasa lelah, sakit kepala, kram perut,
penambahan berat badan. Dalam tahapan inilah sikap positif wanita hamil terhadap dirinya
cukup jelas.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja faktor-faktor adaptasi fisiologis ibu hamil?

2. Apa saja faktor faktor adaptasi psikologis ibu hamil?


3. Bagaimana proses adaptasi fisiologis dan psikologis dalam masa kehamilan?

1.3 Tujuan

1. Memahami faktor-faktor adaptasi fisiologis ibu hamil

2. Memahami faktor-faktor adaptasi psikologis ibu hamil

3. Mengetahui proses adaptasi fisiologis dan psikologis dalam masa kehamilan


BAB II

PEMBAHASAN

A.FAKTOR FAKTOR ADAPTASI FISIOLOGI IBU HAMIL


1. Status kesehatan
Status kesehatan ibu hamil merupakan suatu preoses yang butuh perawatan khusus agar
dapat berlangsung dengan baik kehamilan mengandung unsur kehidupan ibu maupun janin.
Hal yang mempengaruhi status kesehatan ibu hamil.Beberapa hal yang mempengaruhi
status kesehatan wanita hamil:
- Riwayat penggunaan obat-obatan
- Riwayat penyakit yang pernah atau sedang dialami (penyakit kronis, penyakit infeksi,
riwayat kecelakaan, riwayat operasi)
- Riwayat melakukan transfusi darah
2. Gizi terhadap ibu hamil
Gizi merupakan hal yang penting diperhatikan pada masa kehamilan, karena faktor gizi
sangat berpengaruh terhadap status kesehatan ibu hamil selama hamil serta guna
pertumbuhan dan perkembangan janin.
Agar perkembangan janin berjalan dengan baik, dan ibu hamil dapat menjalani hari-hari
kehamilannya dengan sehat, makan konsumsi ibu hamil harus mengandung gizi sebagai
berikut:
* Kalori.
* Asama Folat.
* Kalsium
* Vitamin A.
* Zat Besi.
* Vitamin C.
* Vitamin D.
Jika ibu hamil tidak mengalami berbagai macam gejala seperti anemia, gusi berdarah dan
gejala lainnya, maka ibu hamil tersebut dapat dikatakan telah mencukupi kebutuhan akan
gizi dan nutrisinya.
3. Gaya hidup ibu hamil
• Makanan Sehat Untuk Ibu Hamil
• Mengurangi Aktifitas Yang Melelahkan
• Diet Versi Ibu Hamil
• Hindari Polusi Udara
• Posisi Tidur Yang Baik Selama Mengandung
• Selalu Konsultasikan Kesehatan Janin Anda Setiap Bulan
4. Kebiasaan adat istiadat pada ibu hamil
Terbentuknya janin dan kelahiran bayi merupakan suatu fenomena yang wajar dalam
kelangsungan kehidupan manusia. Namun, berbagai kelompok masyarakat dengan
kebudayaannya di seluruh dunia memiliki berbagai persepsi, interpretasi, dan respons
dalam menghadapinya. Yang patut diperhatikan adalah bahwa kehamilan bukanlah suatu
keadaan patologis yang berbahaya. Kehamilan merupakan proses fisiologis yang
akandialami oleh wanita usia subur yang telah berhubungan seksual. Dengan
demikiankehamilan harus disambut dan dipersiapkan sedemikian rupa agar dapat
dilaluidengan aman. Proses pembentukan janin hingga kelahiran bayi, serta pengaruhnya
terhadap kondisi kesehatan ibunya sangat dipengaruhi oleh Faktor Fisik, Psikologis dan
Lingkungan.
5. Status ekonomi
Keadaan ekonomi sangat mempengaruhi kehamilan ibu karena berhubungan dengan
pemenuhan kebutuhan-kebutuhan ibu selama kehamilan antara lain makanan sehat, bahan
persiapan kelahiran, obat-obatan, tenaga kesehatan, dan transportasi/sarana angkutan.
Masalah keuangan sering timbul di dalam kehidupan keluarga. Memang dalam hal ini bidan
tidak bertanggung jawab atas pemecahan masalah keluarga tetapi hendaknya menunjukan
empatinya serta mencoba memberikan pemahaman akan manfaat finansial yang tersedia
unutk kepentingan ibu dan bayi. Sehingga bidan harus dapat memperoleh informasi
mengenai kondisi ekonomi klien apakah ibu dan keluarga tidak mengalami kesulitan untuk
memenuhi kebutuhannya selama kehamilan.
6. Fasilitas kesehatan
Fasilitas kesehatan berhubungan dengan tempat ibu mendapatkan pelayanan kesehatan
untuk memeriksa kehamilannya sampai ibu dapat melahirkan dengan aman. Tersedianya
fasilitas kesehatan yang memadai dengan jarak yang mudah dan terjangkau akan memberi
kemudaahan bagi ibu hamil untuk sering memeriksakan kehamilannya dan untuk
mendapatkan penanganan dalam keadaan darurat. Bidan dapat memberikan informasi atau
petunjuk kepada ibu dan keluarga tentang pemanfaatan sarana kesehatan seperti rumah
bersalin, polindes, PKM dan fasilitas kesehatan lainnya yang sangat penting dan aman bagi
kehamilan dan persalinannya.
Adanya fasilitas kesehatan yang memadai akan sangat menguntungkan kualitas pelayanan
kepada ibu hamil. Deteksi dini terhadap kemungkinan adanya penyulit akan lebih tepat,
sehingga langkah antisipatif akan lebih cepat diambil. Fasilitas kesehatan ini sangat
menentukan atau berpengaruh terhadap upaya penurunan angka kesehatan ibu (AKI).
Macam-macam fasilitas kesehatan :
1) PUSKESMAS
2) RUMAH SAKIT
B.FAKTOR ADAPTASI PSIKOLOGIS IBU HAMIL
1. Stressor Internal dan Eksternal
Faktor psikologis yang berpengaruh dalam kehamilan dapat berasal dari dalam diri ibu hamil
(internal) dan dapat juga berasal dari faktor luar diri ibu hamil.
• Stressor Internal
Faktor prikologis yang mempengaruhi kehamilan berasal dari dalam diri ibu dapat berupa
latar belakang kepribadian ibu dan pengaruh perubahan hormonal yang terjadi selama
kehamilan.
Latar Belakang Kepribadian
Ibu hamil yang memiliki kepribadian immature (kurang matang) biasanya dijumpai pada
calon ibu dengan usia yang masih sangat muda, introvert (tidak mau berbagi dengan orang
lain) atau tidak seimbang antara prilaku dan perasaannya, cenderung menunjukkan emosi
yang tidak stabil dalam menghadapi kehamilannya dibandingkan dengan ibu hamil yang
memiliki kepribadian yang mantap dan dewasa.

Perubahan Hormonal
Perubahan hormone yang berlangsung selama kehamilan juga berperan dalam perubahan
emosi, membuat perasaan jadi tidak menentu, konsentrasi berkurang dan sering pusing. Hal
ini menyebabkan ibu merasa tidak nyaman selama kehamilan dan memicu timbulnya stess
yang ditandai ibu sering murung.
• Stressor Eksternal
Faktor psikologis yang berasal dari luar diri ibu dapat berupa
- Pengalaman Ibu
Pengalaman ibu yang dapat menjadi stressor eksternal misalnya ibu mengalami masa anak-
anak yang bahagia dan mendapatkan cukup cinta kasih,berasal dari keluarga yang bahagia
sehingga mempunyai anak dianggap sesuatu yang diinginkan dan menyenangkan maka ia
pun akan terdorong secara psikologis untuk mampu memberikan kasih sayang kepada
anaknya. Selain itu pengalaman ibu yang buruk tentang proses kehamilan atau persalinan
yang meninggalkan trauma berat bagi ibu dapat juga menimbulkan gangguan emosi yang
mempengaruhi kehamilannya.
- Gangguan Emosi
Gangguan emosi baik berupa stess atau depresi yang dialami pada trimester pertama
kehamilan akan berpengaruh pada janin, karena pada saat itu janin sedang dalam masa
pembentukan. Akan mengakibatkan pertumbuhan bayi terhambat atau BBLR. Bukan hanya
itu, pada pertumbuhan anaknya nanti anak dapat mengalami kesulitan belajar, sering
ketakutan bahkan tidak jarang hiperaktif karena bila dalam kehamilan ibu merasa gelisah
maka terjadi perubahan neorotransmiter diotaknya dan mempengaruhi sisitem
neorotransmiter janin melalui plasenta. Selain itu dapt meningkatkan produksi neural
adrenalin,serotonin dan gotamin yang bias masuk ke peredaran darah janin sehingga
mempengaruhi system sarafnya.
2. Support Keluarga
Setiap tahap usia kehamilan, ibu akan mengalami perubahan baik yang bersifat fisik maupun
psikologis. Ibu harus melakukan adaptasi pada setiap perubahan yang terjadi, dimana
sumber stres terbesar terjadi karena dalam rangka melakukan adaptasi terhadap kondisi
tertentu. Dalam menjalani proses itu, ibu hamil sangat membutuhkan dukungan yang
intensif dari keluarga dengan cara menunjukkan perhatian dan kasih sayang.

Ibu merupakan salah satu anggota keluarga yang sangat berpengaruh sehingga perubahan
apapun yang terjadi pada ibu akan mempengaruhi keadaan keluarga. Bagi pasangan baru,
kehamilan merupakan kondisi dari masa anak menjadi orang tua sehingga kehamilan
dianggap suati krisis bagi kehidupan berkeluarga yang dapat diikuti oleh stress dan
kecemasan. Jika krisis tersebut tidak dapat dipecahkan maka mengkibatkan timbulnya
tingkah laku maladatif dalam anggota keluarga dan kemungkinan trjadi perpecahan antara
anggota keluarga. Kemampuan untuk memecahkan krisis dengan sukes adalah kekuatan
bagi keluarga untuk menciptakan hubungan yang baik.
Tugas keluarga yang saling melengkapi sehingga dapat menghindari konflik yang diakibatkan
oleh kehamilan dapat ditempuh dengan jalan :
• Merencanakan dan memepersiapkan kehadiran anak
• Mengumpulkan dan memberikan informasi bagaimana merawat dan menjadi ibu atau
ayah bagi bayi
Sedangkan dukungan keluarga yang dapat diberikan agar kehamilan dapat berjalan lancar
antara lain :
• Memberikan dukungan pada ibu untuk menerima kehamilannya
• Memberi dukungan pada ibu untuk menerima dan memepersiapkan peran sebagai ibu.
• Memberi dukungan pada ibu untuk menghilangkan ras takut dan cemas terhadap
persalinan.
• Memberi dukungan pada ibu utuk menciptakan ikatan yang kuat antara ibu dan anak yang
dikandungnya melalui perawatan kehamilan dan persalinan yang baik.
• Menyiapkan keluarga lainnya untuk menerima kehadiran anggota keluarga baru.
Dukungan dari suami juga sangat mempengaruhi kehamilan yang dijalani oleh ibu. Orang
yang paling penting bagi seorang waita hamil adalah suaminya. Banyak bukti yang
ditunjukan bahwa wanita yang diperhatikan dan dikasihi oleh pasangannya selama
kehamilan akan menunjukkan lebih sedikit gejala emosi dan fisik, lebih mudah melakukan
penyesuaian diri selama kehmilan dan sedikit resiko komplikasi persalinan. Hal ini diykini
karena ada dua kebutuhan utama yang ditunjukan wanita selama hamil yaitu menerima
tanda-tanda bahwa ia dicintai dan dihargai serta kebutuhan akan penerimaan pasangannya
terhadap anaknya.
Ada empat jenis dukungan yang dapat diberikan suami sebagai calon ayah bagi anaknya
antar lain :
• Dukungan emosi yaitu suami sepenuhnya memberi dukungan secara psikologis kepada
istrinya dengan menunjukkan kepedulian dan perhatian kepada kehamilannya serta peka
terhadap kebutuhan dan perubahan emosi ibu hamil.
• Dukungan instrumental yaitu dukungan suami yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan
fisik ibu hamil dengan bantuan keluarga lainnya.
• Dukungan informasi yaitu dukungan suami dalm memberikan informasi yang diperolehnya
mengenai kehamilan.
• Dukungan penilaian yaitu memberikan keputusan yang tepat untuk perawatan kehamilan
istrinya.
3. Substance Abuse
Substance Abuse adalah pola psikoaktif dari penggunaan zat atau bahan yang beresiko
secara fisik dan psikologis bagi kesehatan ibu hamil dan janinnya. Pengaruh psikologis
tersebut dapat berupa ketergantungan, kecanduan, dan penyalahgunaan. Gejala-gejala
gangguan psikologis akibat substance abuse antara lain: gangguan dalam sosialisasi, gelisah,
sifat lekas marah, halusinasi, euphoria (ketagihan dan over dosis), paranoid, dan stress. Pola
substance abuse dapat disebabkan oleh:
1. Alkohol dan kafein
2. Merokok
3. Penggunaan obat-obat selama hamil
4. Sinar rontgen atau radiasi
5. Kokain
6. Opiates (narkotik)
7.Ampetamin
4. Partner Abuse
Hasil penelitian menunjukkan bahwa korban kekerasan terhadap perempuan adalah wanita
yang telah bersuami. Partner abusive merupakan kekerasan atau penyiksaan yang dilakukan
oleh pasangan ibu hamil dan sangat berpengaruh terhadap proses kehamilan. Kekerasan
tersebut dapat berupa kekerasan emosional, seksual atau fisik, kekerasan seperti
pemukulan, penyiksaan dibebani kerja berat. Kekerasan psikologi, seperti tidak
diperhatikan, suami selingkuh, dimarahi tanpa sebab yang pasti, istri menanggung beban
keluarga, tingkah laku suami yang buruk (pemabuk, penjudi, pemarah).

Setiap bentuk kekerasan yang dilakukan oleh pasangan harus selalu diwaspadai oleh tenaga
kesehatan jangan sampai kekerasan yang terjadi membahayakan ibu dan bayinya. Efek
psikologis yang muncul akibat partner abusive adalah gangguan rasa aman dan nyaman
pada pasien. Sewaktu-waktu pasien akan mengalami perasaan terancam yang akan
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan lainnya.
Kekerasan terhadap wanita dapat terjadi pada semua kebudayaan, pendidikan, ras, agama,
dan latar belakang sosial ekonomi. Wanita yang mendapatkan kekerasan dalam rumah
tangganya akan merasa harga dirinya rendah, kurang percaya diri, terlihat cemas dan
depresi, ketakutan terjadi kekeran berulang, ketakutan adanya ancaman pembalasan
apabila dia meninggalkan pasangan sehingga wanita harus terus tinggal di dalam rumah dan
terus berharap keadaan ideal akan terjadi pada keluarganya.
Kejadian ini akan terus berlangsung bahkan akan meningkat selama kehamilan. Pasangan
melakukan kekerasan biasanya pada bagian abdomen, dada dan genetalia, sehingga ini akan
mengakibatkan abortus, abruption plasenta, premature, dan still birth. Pelaku melakukan
kekerasan tersebut dengan sadar berusaha mengakhiri kehamilan karena merasa cemburu
melihat istrinya hamil dan akan mempunyai anak.
C.PROSES ADAPTASI FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS DALAM MASA KEHAMILAN
• Perubahan pada Sistem Reproduksi
Proses adaptasi dari segi fisiologis yang paling nampak adalah dari sistem reproduksi. Ya,
karena ada janin yang sedang berkembang di dalam uterusnya, maka uterus akan
membesar. Ini kemudian akan membuat sistem reproduksi pada seorang ibu hamil menjadi
beradaptasi dengan perubahan tersebut. Hormon yang dihasilkan pun akan berpengaruh
dan menyesuaikan dengan adanya perubahan pada ukuran uterus tersebut.
• Perubahan Kardiovaskuler
Sistem pembuluh darah dan juga jantung akan mengalami proses adaptasi dengan
perubahan yang ada. Hal yang paling nampak adalah adanya peningkatan volume darah
pada ibu. Volume darah akan meningkat sekitar 30% hingga 50% pada awal kehamilan.
Kadar hematokrit pada ibu hamil mungkin bisa saja menurun pada awalnya sehingga dikenal
dengan kondisi hemodelusi. Ini akan menyebabkan ibu hamil pada masa awal kehamilannya
mengalami anemia fisiologis. Biasanya ini akan pulih dengan sendirinya seiring dengan
berjalannya waktu.

• Perubahan Sistem Pencernaan


Sistem pencernaan juga akan mengalami perubahan dan beradaptasi dengan adanya
pertumbuhan janin di dalam tubuh ibu hamil. Salah satunya yaitu menurunnya motilitas
usus besar sehingga menyebabkan masalah konstipasi yang biasa dialami pada ibu hamil.
Selain itu, dengan adanya pertumbuhan janin tersebut, ibu akan cenderung mengalami
peningkatan untuk rasa haus dan juga rasa lapar.
• Perubahan Paru-paru
Dari segi sistem pernapasan, paru-paru ibu juga akan mengalami perubahan.
Karbondioksida dari janin akan dikeluarkan melalui sistem pernapasan ibu. Uterus yang
semakin membesar juga akan menyebabkan dorongan ke atas sehingga menekan
diafragma. Kadang-kadang ibu akan merasakan perasaan sesak dan kesulitan untuk
bernapas. Namun ini juga wajar dan akan membuat ibu terbiasa dengan sendirinya.
• Emosi yang Menjadi Labil
Jika beberapa poin sebelumnya membahas mengenai perubahan secara fisiologis, maka
secara psikologis, perubahan yang bisa terlihat dari ibu hamil adalah emosinya yang
cenderung kurang stabil. Perubahan mood yang bisa terjadi dengan cepat merupakan hal
yang lumrah karena ini juga ada kaitannya dengan perubahan hormonal yang sedang
terjadi.
• Kecenderungan untuk Malas
Seorang ibu hamil juga biasanya memiliki kecenderungan untuk merasa malas dari biasanya.
Perubahan hormonal yang ada membuat ibu kadang merasa kehilangan banyak energi
untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang sebenarnya juga sederhana saja.
• Perasaan Cemburu
Rasa cemburu berlebih juga bisa muncul sebagai bagian dari proses adaptasi fisiologi dan
psikologi dalam masa kehamilan. Ini juga biasanya ditunjang dengan perasaan insecure atau
kurang aman akibat perubahan dari bentuk badan yang sedang terjadi. Seorang ibu bisa
merasa kurang cantik sehingga khawatir jika suaminya tidak tertarik lagi dengan dirinya.
Inilah yang menyebabkan ia mudah untuk merasa cemburu.
• Perasaan Sensitif
Karena emosi yang kurang stabil tadi, maka seorang ibu hamil akan cenderung untuk
mengalami sikap yang lebih sensitif dari biasanya. Sebaiknya pasangan harus bisa mengerti
ini sebagai bagian dari proses adaptasi yang sedang terjadi. Bentuk dukungan yang tepat
bisa diberikan dengan berusaha lebih mengerti dan memahami ibu hamil.
• Mencari Perhatian
Pada dasarnya, beberapa poin di atas sudah menjelaskan mengenai perubahan emosi yang
terjadi pada ibu hamil. Ia akan menjadi cenderung untuk attention seeker apalagi jika
kehamilan yang sedang dialami adalah kehamilannya yang pertama.

Itulah beberapa macam proses adaptasi yang akan terjadi. Dukungan dari pasangan akan
menjadi kunci dari kenyamanan ibu hamil menjalani proses kehamilannya dengan baik.
Semoga informasi mengenai proses adaptasi fisiologi dan psikologi dalam masa kehamilan
ini bermanfaat dan jangan segan untuk membaca posting menarik lainnya.

BAB III

PENUTUP
A.KESIMPULAN

Dapat kami simpulkan dari pembahasan di atas mengenai perubahan anatomi dan adaptasi
fisiologi pada ibu hamil trimester I, II, II. Yaitu dimana mengalami perubahan pada system
reproduksi.Pada uterus dimana akan mengalami pembesaran dibawah pengaruh estrogen
dan progesterone.Berat badan pun akan naik secara luar biasa dari 30 gram menjadi 1.000
gram pada akhir bulan.Vaskularisasi , arteri uterine dan ovarika bertumbuh dalam
diameter , panjang dan anak-anak cabangnya pembuluh darah vena mengemban dan
bertambah.Vagina dan vulva , oleh karena pengaruh estrogen terjadi hipervaskularisasi
pada vagina dan vulva, sehingga bagian tersebut erlihat merah dan kebiruan kondisi ini
disebut tanda Chadwick.

B. SARAN

Seorang Ibu hamil dan keluarganya harus mempersiapkan diri menghadapi perubahan-
perubahan selama masa kehamilan dan setelah persalinannya, mencakup perubahan fisik,
psikologis, peran, dan perubahan-perubahan lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/amp/s/nadilaagustia.wordpress.com/2018/04/01/perubahan-
adaptasi-fisiologi-dan-adaptasi-psikologis-ibu-hamil/amp/
https://www.google.com/amp/s/dosenpsikologi.com/proses-adaptasi-fisiologi-dan-
psikologi-dalam-masa-kehamilan/amp

Anda mungkin juga menyukai