Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Patient Safety
Disusun Oleh:
Rahma Oktavia
NIM.1900001032
Tingkat:
1-B
2020
1
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan Rahmat dan
Karunia-Nyalah kami diberikan kesempatan dan kesehatan untuk dapat menyelesaikan
makalah ini, yang merupakan tugas dalam mata kuliah patient Safety. Shalawat serta salam
tak kunjung lupa kami curahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW.
Saya menyadari sepenuhnya, dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari
hambatan. Namun berkat usaha dan motivasi dari pihak-pihak langsung maupun tidak
langsung yang memperlancar jalannya penyusunan makalah ini sehingga makalah ini dapat
saya susun seperti sekarang ini. Oleh karena itu, secara mendalam saya ucapkan banyak
terimakasih, saya berharap semoga makalah ini dapat menjadi referensi dan tambahan materi
pembelajaran bagi kita semua.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ 2
DAFTAR ISI...................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 4
A. Latar Belakang........................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 5
C. Tujuan........................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................6
A. Pengertian Konsep Desinfeksi.....................................................................................6
B. Jenis Desinfeksi............................................................................................................6
C. Metode Desinfeksi....................................................................................................... 7
D. Macam-macam Desinfeksi...........................................................................................8
E. Cara Kerja Desinfeksi..................................................................................................9
F. Cara Membuat Larutan Desinfeksi..............................................................................9
SOAL –SOAL..............................................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan dengan itu, program patient safety yang sekarang sedang digalakkan oleh semua
rumah sakit, dimana salah satu tujuan patient safety yaitu untuk melindungi pasien dari
penularan infeksi yang bisa saja terjadi. Oleh sebab itu perlu tindakan untuk pencegahan
infeksi.
Beberapa tindakan pecegahan infeksi yang dapat dialakukan adalah sebagai berikut.
Aseptik, yaitu tindakan yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan, istilah ini
dipakai untuk menggambarkan semua usaha yang dilakukan untuk mencegah masuknya
mikroorganisme ke dalam tubuh yang kemungkinan besar akan mengakibatakan infeksi.
Tujuan akhirnya dalah menggurangi atau menghilangkan jumlah mikroorganisme, baik
pada permukaan benda hidup maupun benda mati agar alat-alat kesehatan dapat dengan
aman digunakan.
Dekontaminasi, tindakan yang dilakukan agar benda mati dapat ditangani oleh
petugas kesehatan secara aman, terutama petugas pembersihan medis sebelum pencucian
dilakukan. Contohnya adalah meja pemeriksaan, alat-alat kesehatan, dan sarung tangan
yang terkontaminasi oleh darah atau cairan tubuh disaat prosedur bedah/tindakan
dilakukan.
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2. Jenis desinfeksi;
3. Cara desinfeksi;
4. Macam-macam desinfektan;
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Konsep Desinfeksi
B. Jenis Desinfeksi
6
5. Bilas dengan air yang telah direbus dan dikeringkan di udara
6. Segera pakai atau disimpan dalam kontainer yang kering dan telah di DTT
C. Metode Desinfeksi
Prosedur kerja:
a. Cucilah tangan dengan sabun lalu bersihkan, kemudian siram atau membasahi
dengan alkohol 70%
b. Cucilah luka dengan H2O2, betadine, atau larutan lainnya
c. Cucilah kulit/jaringan tubuh yang akan dioperasi dengan yodium tinktur 3%,
kemudian dengan alkohol.
d. Cucilah vulva dengan larutan sublimat atau larutan sejenisnya.
Prosedur kerja:
Prosedur kerja:
Prosedur kerja:
7
a. Jemurlah kasur, tempat tidur, urinal, pispot, dan lain-lain dengan masing-
masing permukaan selama 2 jam.
D. Macam-macam Desinfeksi
1. Alkohol
Etil alkohol atau propel alkohol pada air digunakan untuk mendesinfeksi kulit. Alkohol
yang dicampur dengan aldehid digunakan dalam bidang kedokteran gigi untuk
mendesinfeksi permukaan.
2. Glutaraldehid
Glutaraldehid merupakan salah satu desinfektan yang popular pada kedokteran gigi ,
baik tunggal maupun dalam bentuk kombinasi. Glutaraldehid merupakan desinfektan
yang kuat. Glutaraldehid 2% dapat dipakai untuk mendesinfeksi alat-alat yang tidak
dapat disterilkan.
3. Biguanid
Klorheksidin merupakan contoh biguanid yang digunakan secara luas dalam bidang
kedokteran gigi sebagai antiseptik kontrok plak.
4. Fenol
Larutan jernih tidak mengiritasi kulit dan dapat digunakan untuk membersihkan alat
yang terkontaminasi oleh karena tidak dapat dirusak oleh zat organik.Zat ini bersifat
virusidal dan sporosidal yang lemah.Namun karena sebagian besar bakteri dapat
dibunuh oleh zat ini, banyak digunakan di rumah sakit dan laboratorium.
5,Klorsilenol
Merupakan larutan yang tidak mengiritasi dan banyak digunakan sebagai antiseptik,
aktivitasnya rMerupakan larutan yang tidak mengiritasi dan banyak digunakan sebagai
antiseptik, aktivitasnya rendah terhadap banyak bakteri dan penggunaannya terbatas
sebagai desinfektan (misalnya dettol).
8
biodegradable/mudah diurai; larutan stabil; mudah digunakan dan ekonomis; serta
aktivitasnya berspektrum luas.
Berikut ini adalah cara membuat larutan desinfektan dengan bahan berupa
sabun, lisol/kreolin, dan savlon.
1. Sabun
Alat/bahan:
a. Sabun padat/krim/cair
b. Gelas ukuran
c. Timbangan
d. Sendok makan
e. Alat pengocok
f. Air panas/hangat dalam tempatnya
g. Baskom
Prosedur kerja:
a. Masukkan 4 gram sabun padat atau krim ke dalam 1 liter air panas/hangat,
kemudian diaduk sampai larut.
b. Masukkan 3 cc sabun cair ke dalam 1 liter air panas/hangat kemudian diaduk
sampai larut.
Alat/bahan:
a. Larutan lisol/kreolin
b. Gelas ukuran
c. Baskom berisi air
Prosedur kerja:
9
a. Masukkan larutan lisol/kreolin 0,5% sebanyak 5 cc ke dalam 1 liter air.
Larutan ini dapat digunakan untuk mencuci tangan.
b. Masukkan larutan lisol/kreolin 2% sebanyak 20 cc atau larutan lisol/kreolin
3% sebanyak 30 cc ke dalam 1 liter air. Larutan ini dapat digunakan untuk
merendam peralatan medis.
3. Savlon
Alat/bahan:
a. Savlon
b. Gelas ukuran
c. Baskom berisi air secukupnya
Prosedur kerja:
SOAL SOAL
4. Suatu usaha yang dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko penularan infeksi
mikro organisme dari lingkungan klien dan tenaga kesehatan ( Nakes )
a. Prinsip desinfeksi
b. Prinsip sterilisasi
c. Prinsip dekontaminasi
d. Prinsip pencegahan infeksi
10
5. Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme kecuali
endospora bakteri pada benda mati dengan cara merebus, mengukus atau penggunaan
desinfektan kimiawi
a. Desinfectie
b. Desinfectie Tingkat Tinggi (DTT)
c. Decontaminatie
d. Sterilisasi
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Desinfeksi adalah proses pembuangan semua mikroorganisme patogen pada objek yang
tidak hidup dengan pengecualian pada endospora bakteri.
Berdasarkan jenisnya, desinfeksi dibagi menjadi tiga yaitu desinfeksi tingkat tinggi,
desinfeksi tingkat sedang dan desinfeksi tingkat rendah.
Desinfeksi dapat dilakukan dengan empat cara, yaitu cara desinfeksi dengan mencuci,
cara desinfeksi dengan mengoleskan, cara desinfeksi dengan merendam dan cara
desinfeksi dengan menjemur.
Cara membuat larutan desinfektan dengan bahan berupa sabun, lisol/kreolin, dan savlon
terlampir pada bab II.
B. Saran
Berdasarkan uraian pada bab II, penulis mengusulkan saran kepada pihak
terkait sebagai berikut.
Kepada semua pihak yang terkait di pelayanan kesehatan baik klinik, puskesmas, rumah
sakit dan lain-lain, agar menerapkan metode desinfeksi sesuai prosedur untuk mencegah
terjadinya penularan infeksi. Karena angka penularan infeksi merupakan salah satu
indikator penerapan patient safety.
12
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2012. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep dan
Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
FK UI, 1994, Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran Edisi Revisi, pp. 113, Penerbit Binapura
Aksara, Jakarta.
13