Anda di halaman 1dari 17

KONSEP IMLEMENTASI KEPERAWATAN BERDASARKAN NANDA

NIC-NOC
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Metodologi Keperawatan

DOSEN MATA KULIAH:

Ns.Aditiya Rahman ,S.Kep.

Disusun Oleh:

Rahma Oktavia

NIM.1900001032

Tingkat:

1-B

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

AKADEMI KEPERAWATAN RS. EFARINA PURWAKARTA

2020
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim
Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Swt. Dan Nabi Muhammad saw
beserta para pengikutnya, karena dengan rahmat dan hidayah-Nyalah kami dapat melewati
kehidupan dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang dan modern seperti
sekarang ini, sehingga kami dapat bertemu,berkumpul dan dapat menyelesaikan tugas
makalah ini tepat pada waktunya

Makalah ini dibuat tidak lain adalah memenuhi tugas (semester II) yaitu
“METODOLOGI KEPERAWATAN ” yang telah diberikan oleh dosen Mata Kuliah,selain
itu juga sebagai penambah ilmu pengetahuan dan wawasan bagi yang membacanya.

Penulis berharap, walaupun makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Tapi mudah-
mudahan isinya bisa bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.Dan bisa menambah ilmu
pengetahuan bagi yang membacanya.

Purwakarta ,13 April 2020

Penyusun
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Implementasi Berdasarkan Nanda Nic-Noc

Diagnosa Keperawatan: Ansietas bd perubahan besar, ancaman kematian

Senin, 9 Mei Selasa, 10 Mei 2016 Rabu, 11 Mei 2016


2016
(8.00-14.00) (8.00-14.00)
(13.00-21.00)

 Membina  Membina hubungan  Membina hubungan saling percaya antara perawat-klien.


hubungan saling percaya  Memberi lingkungan yang nyaman dengan cara mengurangi
saling antara perawat- kebisingan dalam ruangan
percaya klien.  Mengkaji tingkat ansietas yang dialami oleh klien
antara  Memberi  Melibatkan keluarga dalam proses keperawatan
perawat- lingkungan yang  Menginstruksikan klien untuk teknik nafas dalam
klien. nyaman dengan  Memberikan support sistem (perawat, keluarga atau teman
 Memberikan cara mengurangi dekat dan pendekatan spiritual)
lingkungan kebisingan dalam
yang ruangan
nyaman  Mengkaji tingkat
dengan cara ansietas yang
mengurangi dialami oleh klien
kebisingan  Ajarkan teknik
dalam nafas dalam
ruangan  Memberikan
 Mengkaji support sistem
tingkat (perawat, keluarga
ansietas atau teman dekat
yang dialami dan pendekatan
oleh klien spiritual)
 Melibatkan
keluarga
dalam
proses
keperawatan
 Ajarkan
teknik nafas
dalam
 Memberikan
support
sistem
(perawat,
keluarga
atau teman
dekat dan
pendekatan
spiritual)

B. Metode Implementasi
a. PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JOYFUL LEARNING
1. Joyful Learning dapat membantu mengembangkan kemampuan berpikir,
membangun sendiri konsep materi pelajaran serta kemampuan merumuskan
kesimpulan pada siswa dan menghadapkan siswa kepada suatu keadaan yang
menyenangkan sehingga dapat membuat siswa menyukai materi yang diberikan
karena proses belajar didesain lebih dinamis, menekankan hal – hal visual, dan
menyenangkan.
b. Tahap-tahap:

1. Dalam Joyful Learning siswa dituntut untuk lebih aktif dan guru hanya sebagai
fasilitator. Dalam penerapannya pembelajaran Joyful Learning dilaksanakan
dalam empat tahap yaitu mengalami, interaksi, komunikasi, dan refleksi.
2. Adanya pembagian kelompok siswa dalam pembelajaran akan mendorong
terjalinnya hubungan yang saling mendukung antar anggota kelompok. Siswa
yang mengalami kesulitan dapat bertanya kepada teman satu kelompoknya
sehingga diharapkan akan dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
siswa dan memperoleh hasil belajar yang lebih maksimal.
3. Model pembelajaran Joyful Learning dengan metode pemberian tugas dapat
memacu siswa untuk membangun konsep sendiri melalui tugas yang diberikan
guru pada awal pembelajaran. Pemberian tugas yang menarik dan menyenangkan
(Joyful) dapat membuat siswa tidak merasa jenuh dan bosan dalam mengerjakan
tugas sehingga diharapkan akan mendapatkan nilai yang memuaskan. Hal ini
disebabkan pada pemberian tugas siswa di tuntut untuk lebih aktif dan kreatif,
adanya interaksi dan kerjasama yang baik antara siswa dengan siswa dan siswa
dengan guru.
4. Siswa saling bertukar informasi kepada teman dengan melakukan komunikasi
kepada teman ataupun kepada guru.
5. Informasi yang telah diperoleh siswa kemudian dipresentasikan atau
dipublikasikan kepada teman sekelas kemudian diadakan refleksi atau
pembenaran informasi oleh guru.

C. Implementasi Dengan Intervensi

No DATA Tujuan dan Intervensi Hari/tgl


kriteria hsail

1 DS : Pasien Tujuan : 1. Beri penjelasan Selasa


mengata kepada pasien dan
kan nafas Gangguan keluarga tentang 6/4/2010
terasa perfusi penyebab keluhan
berat jaringan sesak Pkl. 21.00
dapat diatasi
DO :
Criteria
- Pasien hasil :
tampak
sesak - Sesak berkurang 2. Monitor frekuensi,
irama dan
- Terpasang - pernafasan regular kedalaman
O2 kanul 3 pernafasan
lpm - RR 12 – 20 x/mnt

- Posisi tidur - Saturasi O2 > 95%


setengah
duduk.
3. Kaji warna kulit dan
- RR = 30 membrane mukosa
x/mnt (adanya sianosis)

- Saturai
oksigen 90
% 4. Pantau tingkat
kesadaran

5. Tinggikan tempat
tidur 30 – 45 derajat
6. Batasi aktivitas

7. Monitor masukan
dan keluaran cairan

8. Kolaborasi :

- Berikan Oksigen

- Berikan infuse
sesuai indikasi.

- Periksa rontgen
dada

- Berikan obat
sesuai indikasi

- Rekan EKG,
periksa
laboratorium,
rontgen dada

1. Beri penjelasan
kepada pasien dan
keluarga tentang
2 Tujuan : penyebab nyeri dan Rabu
kondisi pasien
Nyeri 7/4/2010
berkurang
setelah Pkl 06.00
dilakukan 2. Kaji ulang tingkat
pengobatan nyeri dengan skala
dan nyeri 0 – 10
perawatan
Kriteria
hasil :
DS : Pasien 3. Dorong pasien untuk
mengata - Melaporkan menggunakan teknik
kan keluhan nyeri relaksasi dan
nyeri berkurang distraksi
pada
kaki kiri. - Skala nyeri
berkurang
DO : 4. Monitor tanda –
tanda vital
- Skala 6 (0 –
10)

- Tampak
penonjolan
tulang pada 5. Observasi
paha kiri pemasangan elastic
perban
- Tampak
gambaran
malunion
femur kiri 6. Kolaborasi dalam
pada hasil pemberian obat –
rontgen obatan analgetik

- Tampak 1. Kaji secara teratur


deformitas fungsi motorik
pada femur Tujuan :
kiri
3 Setelah Rabu
- Tanda vital perawatan 2. Anjurkan keluarga
gangguan untuk bantu ADL 7/4/2010
T =140/90 mobilitas pasien
mmHg fisik bisa di Pkl. 06.00

N = 80 minimalisas
x/mnt i sampai
malunion
fraktur 3. observasi keadaan
diatasi kulit kaki yang
diimobilisasi dengan
Kriteria elastic perban
hasil :

- tidak tampak
deformitas

- tidak ada 4. Menganjurkan


DS : pasien kontraktur pasien untuk
mengata melakukan latihan
kan nyeri pasif dan aktif pada
saat kaki yang cedera maupun
kiri yang tidak.
digerakk
an

DO : 5. Auskultasi bising
usus, monitor
- ADL tampak kebiasaan eliminasi
dibantu oleh dan menganjurkan
keluarga agar defekasi teratur.
dan perawat

- Klien
tampak bed
rest di
tempat tidur 6. Kolaborasi dengan
bagian fisioterapi
- Tampak
deformitas
pada kaki
kiri

- Terpasang 7. Persiapkan pasien


infus RL 16 untuk tindakan
tts/mnt operasi

Anda mungkin juga menyukai