Orang Jawa melihat sehat sebagai kondisi yang seimbang antara dunia fisik dan dunia
batin. Bahkan bagi orang Jawa, semua konsep sehat manusia itu berakar pada batin. Jika
batin berkehendak, maka raga/badan akan sehat juga. Sehat dalam konteks fisik berarti
“waras“. Apabila seseorang tetap mampu menjalankan peranan sosialnya sehari–hari, misal ia
masih mampu bekerja di ladang atau sawah, dan selalu bergairah untuk bekerja. Maka itu
berarti ia juga memiliki gairah hidup yang tinggi. Hal inilah yang disebut sebagai sehat. Dan
bagi orang Jawa, ukuran sehat untuk anak-anak adalah apabila si anak tetap makan dengan
lahap dan selalu bergairah untuk bermain.
Buat yang orang dewasa/orang tua bisa dimasukin klo ga boleh ngadain hajatan pas
bulan suro' muharam, karena katanya bulan itu haram buat bersenang-senang. Ada yang
bilang mendatangkan malapetaka ada juga yg bilang sebgai bentuk penghormatan karena
pada bulan muharam/suro itu meninggal nya cucu nabi yg dipenggal kepalanya oleh
kaum kafir. Larangan menggelar hajatan di bulan suro itu kemungkinan berkaitan dengan
tragedy Karbala. Peristiwa itu menewaskan cucu kesayangan Nabi Muhammas SAW,
Husein bin Ali bin Abi Thalib. Husein meninggal dalam perang melawan tentara Yazid
bin Muawiyah dari dinasti Umayyah yang terjadi di dekat sungai Efrat, 10 Muharran 61
Hijriah atau 10 Oktober 680 Masehi.
Anak perjaka atau laki-laki yang belum menikah tidak boleh menyantap makanan
dengan menyangga piring. Memegang piring dengan satu telapak tangan menjunjung
tinggi diyakini dapat membuat orang yang melakukannya kesulitan mendapatkan jodoh.
Larangan untuk tidur di bawah gunungan rumah atau wuwung secara langsung. Jika
dilanggar, disebutkan bahwa orang yang tidur di bawah wuwung akan mengigau. Tidur
juga tidak boleh dilakukan sore hari menjelang azan Magrib karena dikhawatirkan akan
membuat seseorang bermimpi buruk.
Selama berada di dalam rumah juga dilarang untuk bersiul, atau membuat bunyi-bunyian
dari mulut dengan meniup angin. Kegiatan tersebut dipercaya dapat mengundang setan.
Masyarakat adat Jawa juga melarang duduk di atas bantal karena dapat menyebabkan
tumbuh bisul atau disebut sebagai wudunen.
Dilarang memukul seseorang dengan menggunakan lidi. Hal itu dipercaya akan membuat
seseorang berkurang usianya. Selain beberapa aturan yang disebutkan tersebut, masih
banyak aturan lainnya yang diyakini oleh masyarakat adat Jawa.
Siapapun yang berkunjung ke pantai selatan dilarang menggunakan pakaian berwarna
hijau. Konon kabarnya, mereka yang nekad mengenakan pakaian hijau akan dibawa oleh
Ratu Pantai Selatan ke kerajaannya. Banyak orang yang masih percaya namun ada juga
yang menganggap itu tahayul. Ombak pantai selatan yang tinggi ditambah sikap kurang
hati-hati pengunjung dinilai sebagian orang sebagai alasan lebih rasional sebagai
penyebab banyaknya korban jiwa di pantai selatan.
Kalau makan harus dihabiskan agar ayamnya tidak mati semua.Orang tua yang ingin
mendapatkan rezeki dari Tuhan untuk sesuap nasi tidak sekadar ditempuh dengan doa,
melainkan pula dengan bekerja keras. Karenanya orang tua akan selalu menyarankan
kepada anak-anaknya untuk menghabiskan makanannya. Bila makanan tersebut
dihabiskan, maka seorang anak dapat mensyukuri rezeki dari Tuhan yang diperoleh
orang tuannya dengan susah payah. Berdasarkan kajian ini dapat disimpulkan bahwa
seorang yang tidak dapat mensyukuri rahmat Tuhan justru akan dikurangi rezeki yang
diterimanya. Pengurangan rezeki karena tidak mensyukuri rahmat Tuhan tersebut
dilukiskan dengan "ayam yang akan mati bila tidak habis makanannya".
Jangan membuang nasi sisa makan, karena kelak menyebabkan perseteruan di dalam
keluarga. Seorang anak yang makan hendaklah tidak lebih dan tidak kurang. Bila
berlebihan, maka akan ada sisa makanan yang dibuang. Itu artinya, akan terdapat sisa
rezeki yang dibuang. Jika itu terjadi, timbullah amarah orang tua kepada si anak. Karena
anak itu tidak menghargai rezeki yang diberikan Tuhan melalui kerja keras orang tuanya.
http://repository.akperykyjogja.ac.id/102/1/Buku%20Keperawatan%20Transkultural
%20Lengkap.pdf
https://jogja.suara.com/read/2021/04/06/140228/daftar-larangan-menurut-keyakinan-orang-
jawa-dan-alasannya-pernah-lakuin
https://www.solopos.com/kenapa-orang-jawa-dilarang-gelar-hajatan-di-bulan-suro-1381222
https://nasional.sindonews.com/berita/1019217/163/10-mitos-yang-masih-dipercaya-dan-
dipraktikkan?showpage=all
https://m.brilio.net/creator/5-pamali-dalam-masyarakat-jawa-beserta-arti-dan-kajian-
maknanya--b6c277.html
https://www.scribd.com/document/436917493/407771451-Makalah-Transkultural-Nursing-
Budaya-Jawa