4. Burung Cendrawasih
Burung Cendrawasih dengan habitat asli di dataran rendah ini merupakan
burung yang menjadi maskot Pulau Papua. Terbagi menjadi 41 spesies, dan
tersebar di Papua Barat sebanyak 38 spesiesnya, di pulau torres hingga ke
Australia bagian timur. Jenis Cendrawasih yang paling dikenal diantaranya
Cendrawasih Kuning Besar atau Cendrawasih Paradise Apoda.
Burung cendrawasih sendiri memiliki ukuran yang beragam tergantung jenis
spesiesnya yang terbagi menjadi spesies King Bird of Paradise (15 cm ukurannya)
hingga spesies Black Sicklebill (110 cm atau 1 meter ukurannya). Karakteristik
utama burung cendrawasih terletak pada warna bulunya yang menarik perhatian
seperti merah, hijau, dan biru, berdasarkan nama ini pula penamaan burung ini
misalnya pada cendrawasih kuning yang lebih dominan pada warna kuningnya,
cendrawasih merah yang dominan warna merahnya, cendrawasing hijau dan biru
pun demikian.
Burung Cendrawasih juga dijuluki bird of paradise di eropa atau burung dari
surga. Sayang karena keindahannya ini burung cendrawasih menjadi burung yang
banyak diburu dan kian langka keberadaannya. Cendrawasih kini menjadi satu
satwa yang dilindungi pemerintah melalui UU No. 5 Tahun 1990 dan PP No. 7
Tahun 1999.
7. Harimau Sumatera
Harimau Sumatra atau dalam Bahasa Latin Panthera Tigris Sondaica
merupakan spesies Hewan langka yang terancam punah. Hidup di endemis asli
Pulau Sumatra, hingga saat ini hanya tersisa sekitar 500 ekor harimau Sumatra
saja hal ini diakibatkan oleh kerusakan habitat hingga tingginya angka kematian
(Sejauh yang tercatat adalah 66 ekor harimau sumatera terbunuh sela tahun 1998
dan 2000).Tak sampai disitu Harimau Sumatra juga seringkali beredar di
perdagangan ilegal dimana bagian-bagian tubuhnya diperjualbelikan dengan harga
tinggi di pasar gelap, yakni untuk dijadikan perhiasan, tas kulit, ikat pinggang dan
masih banyak lagi.
Harimau sumatera jantan memiliki Panjang rata-rata 92 inci dan berat 140 kg
atau 300 pound dengan tinggi harimau sumatera jantan mencapai 60 cm.
Sementara pada betinanya memiliki tinggi sekitar 78 inci atau sekitar 198 cm dan
berat 91 KG atau sekitar 200 pound. Harimau sumatera mampu bereproduksi
kapan saja dengan masa kehamilan 103 hari dan mampu melahirkan 2 atau 3 ekor
anak harimau sekaligus.
Berkurangnya populasi harimau dikarenakan habitat mereka yang semakin
sempit karena berbagai faktor dan salah satunya adalah perusahan oleh pihak tidak
bertanggung jawab. Pahami segala hal tentang harimau di Seri Binatang Langka
Indonesia – Harimau dan Orangutan.
8. Burung Merak
Hewan indonesia yang cukup langka selanjutnya adalah Burung Merak. Merak
sebagai spesies burung yang termasuk dalam genus pavo dan afropavo dan
termasuk familia ayam hutan berasal dari daratan Asia seperti India, Pakistan
Nepal Indonesia Myanmar, Burma, dan Afrika Tengah. Khususnya di Indonesia,
Burung Merak dapat ditemukan di daerah jawa bagian timur. Habitatnya berada
pada area tropis dan alam liar seperti hutan yang dataran rendah dan dekat dengan
sumber air yang mengalir.
Burung merak sendiri lebih banyak hidup di darat walaupun tetap memiliki
kemampuan untuk terbang dalam situasi tertentu.Memiliki karakteristik warna
yang cerah serta ekornya yang besar dan dapat dikembangkan untuk menarik
perhatian lawan jenisnya saat musim kawin tiba. Selain sebagai simbol dari
keindahan, bulunya juga memiliki fungsi sebagai pertahanan diri dari serangan
lawan.
Siang hari burung merak ini hidup di daratan secara bebas ataupun
berkelompok. Pada malam harinya burung merak kemudian akan tertidur di area
pepohonan. Burung Merak sendiri hidup secara nomaden atau selalu berpindah-
pindah secara berkala. Sayangnya keberadaan burung merak mulai punah
keberadaannya, biasanya disebabkan oleh perburuan untuk diambil bulunya dan
diperdagangkan dalam bentuk bahan dekorasi serta kebakaran hutan.
9. Dugong
Hewan paling langka di Indonesia selanjutnya adalah Dugong. Dugong
sebagai mamalia laut yang hidup indo pasifik, dan dapat dijumpai di sekitar
perairan sebelah utara Australia, dapat ditemukan di sepanjang Samudra Hindia
dan Pasifik. Dugong juga merupakan kerabat dekat dari gajah dengan jumlah yang
kian menurun setiap tahunnya. Ia Dugong sebagai salah satu Sirenia atau sapi laut
yang masih bertahan hidup selain manatee dan mampu mencapai usia 70 tahun.
Berukuran besar dengan Panjang tubuhnya mencapai 3 meter dan berat 450
kg, Duyung atau dugong adalah satu-satunya mamalia laut herbivora, ia kemudian
turut menyeimbangkan ekosistem lamun. Dugong. Dapat menahan nafas selama
12 menit saat mencari makan, dan berenang. Hingga saat ini binatang ini masih
kerap diburu dan dikonsumsi dagingnya meski telah dilindungi oleh UU
Pemerintah Indonesia diantaranya Peraturan no. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan
Jenis Tumbuhan & Satwa dan UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi SDA
Hayati, Dugong sendiri masuk dalam kategori biota perairan yang dilindungi.
2. Orang Utan
Orang utan termasuk hewan yang dilindungi di Taman Nasional Gunung Leuser,
Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Di sana, orang utan dilestarikan dengan cara
dilepas di alam liar yang memang menjadi habitatnya.
3. Badak Jawa
Badak Jawa merupakan badak bercula satu yang dilindungi di Taman Nasional
Ujung Kulon. Kepunahan badak disebabkan oleh perburuan liar untuk diambil
culanya yang memiliki nilai seni tinggi.
4. Harimau Sumatera
Harimau Sumatera merupakan jenis harimau terakhir yang masih hidup di
Indonesia. Ini adalah hewan yang paling dilindungi karena jumlahnya semakin
sedikit dari waktu ke waktu. Harimau Sumatera terus diburu karena kulitnya kerap
dimanfaatkan untuk pembuatan tas, sepatu, dan lain-lain.
6. Elang Jawa
Elang Jawa merupakan spesies elang dengan ukuran sedang yang menjadi hewan
endemik di Pulau Jawa yang juga identik dengan lambang negara Republik
Indonesia. Elang Jawa merupakan jenis burung pemangsa terlangka di dunia.
7. Burung Merak
Burung merak termasuk jenis burung yang sulit dijumpai. Burung ini memiliki
bulu yang sangat indah dan hampir punah. Itu mengapa keberadaannya dilindungi
oleh pemerintah Indonesia.
2. Quangga
Quagga (Equus Quagga Quagga) merupakan kerabat dekat dari kuda dan zebra.
Hewan ini memliki tubuh berwarna coklat kekuningan dengan garis-garis hanya
pada kepala, leher dan bahu. Sementara warna kaki pucat. Quagga adalah satwa
endemik daerah gurun dari benua Afrika yang akhirnya punah di alam liar pada
1870-an. Quagga terakhir berada di kandang di sebuah kebun binatang di Inggris
pada tahun 1880-an hingga akhirnya mati. Satwa cantik ini telah diburu secara
brutal oleh petani lokal maupun pemukim pendatang di Afrika Selatan untuk
diambil daging dan kulitnya. Awalnya, Quagga ini hanya dianggap sebagai Zebra
Burchell betina, atau zebra hasil kawin silang. Oleh karenanya, para pemburu
tidak berhenti memburunya sampai akhirnya menyadari bahwa zebra ini adalah
spesies tersendiri. Namun, semuanya sudah terlambat hingga akhirnya Quangga
punah.
4. Mamut
Mamut merupakan genus gajah purba dan merupakan hewan yang sudah punah.
Ukuran tubuhnya lebih besar dibandingkan gajah normal yang saat ini ada di
dunia. Makhluk ini memiliki tinggi lebih dari 4 meter dan beratnya bisa lebih dari
6 ton. Mereka berbulu dan taring melengkung bisa tumbuh mencapai panjang 5
meter. Hewan yang sudah punah ini sudah tidak ada di Bumi akibat perburuan
oleh manusia dan hilangnya habitat mereka melalui perubahan iklim. Populasi
mamut berbulu terakhir yang terisolasi diyakini telah menghilang dari Pulau
Wrangel di Samudra Arktik sekitar tahun 1700 SM. Mereka hidup dalam masa
Pleistosen sejak 1,6 juta tahun lalu sampai sekitar 10.000 tahun lalu.
5. Bison Kaukasia
Bison Bonasus Caucasicus merupakan subspesies bison Eropa yang habitatnya
berada di pegunungan Kaukasus yang memanjang di Eropa Timur pada abad ke-
17. Habitat satwa besar in berada di kawasan luas area Kaukasus Barat. Saat
manusia mulai banyak bermukim di sekitar habitatnya di abad ke-19, populasinya
berkurang hingga tersisa sepersepuluh dari jumlahnya pada 2 abad sebelumnya.
Pada tahun 1860, diketahui bahwa populasinya masih ada sekitar 2000-an.
Namun, pada tahun 1917 jumlahnya drastis dan hanya tersisa 500-an, lalu
berkurang lagi di tahun 1921 menjadi 50-an saja. Meski begitu, perburuan
terhadap hewan ini tak berhenti yang akhirnya 3 bison terakhir ditembak mati
pada tahun 1927.
Sumber:
https://www.google.com/search?
q=fauna+yang+sudah+punah+di+indonesia&sxsrf=ALiCzsafZgPqXUX0ixH7O9Fe3CMi7t
MmvQ
%3A1663107853856&source=hp&ei=DQMhY8biMaenz7sPnMq78AM&iflsig=AJiK0e8AA
AAAYyERHZ4eOEORwZLl4QP0esyBuprue9Zz&oq=fauna+yang+sudah+&gs_lcp=Cgdnd
3Mtd2l6EAEYADIFCAAQgAQyBQgAEIAEMgUIABCABDIFCAAQgAQyBggAEB4QFjI
GCAAQHhAWMgYIABAeEBYyBggAEB4QFjoECCMQJzoECAAQQzoUCC4QgAQQsQ
MQgwEQxwEQ0QMQ1AI6CwgAEIAEELEDEIMBOggILhCxAxCDAToLCC4QgAQQsQ
MQgwE6CAgAEB4QFhAKUABY_BtgwC5oAHAAeAKAAfIDiAHFG5IBCTMuNi40LjEu
MpgBAKABAQ&sclient=gws-wiz
https://kumparan.com/berita-hari-ini/10-hewan-yang-hampir-punah-dan-dilindungi-di-
indonesia-1xHP60a4vrQ/full
https://www.gramedia.com/best-seller/14-hewan-langka-di-indonesia/