Anda di halaman 1dari 11

A.

Jenis fauna yang dilindungi


1. Komodo
Komodo, sebagai hewan langka pertama di Indonesia juga menjadi satu-
satunya hewan purba yang masih hidup hingga saat ini. Hewan langka ini
memiliki nama lain Varatus Komodoensis atau Orah juga merupakan salah satu
spesies reptil terbesar di dunia. Komodo memiliki gigitan yang sangat kuat serta
bisa yang sangat mematikan, racun berbisa ini berasal dari ribuan kelenjar pada
area gusinya. Habitat Komodo sendiri saat ini hanya dapat ditemukan di Pulau
Komodo, Flores, Gili Matang, Gili Dasami dan Rinca Nusa Tenggara Timur
Indonesia.
Komodo kini telah menjadi hewan yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia
dengan dibangunnya Taman Nasional Komodo.Taman Nasional Komodo tersebut
terbagi menjadi dua, yakni Pulau Rinca dan Pulau Komodo yang jika dijumlahkan
terdapat sekitar 2.700 ekor komodo di dalamnya. Simak informasi lainnya di
Taman Nasional Komodo berikut ini: Komodo, Savana, dan Keindahan Bawa Air
oleh Wahyuana.

2. Burung Jalak, Bali


Burung Jalak Bali atau Bahasa latinnya Leucopsar rothschildi adalah satwa
endemis asli dari Bali. Burung Jalak Bali ini ditemukan pada tahun 1910 oleh
pakar binatang dari Inggris yaitu Walter rothschild. Jenis burung ini memiliki ciri
warna biru di sekitar mata dan warna tubuhnya yang putih bersih. Burung Jalak
Bali masuk sebagai hewan yang terancam punah dan dilindungi oleh pemerintah
Indonesia.
Burung Jalak menjadi langka keberadaannya diakibatkan oleh proses
berkembang biak pada burung Jalak yang membutuhkan waktu lama, serta
perburuan liar yang terjadi. Burung Jalak sendiri berkembang biak secara
monogamus, atau hanya akan memiliki satu pasangan saja pada satu musim kawin
yang menyebabkan sex rasionya hanya 1:1. Burung Jalak sendiri mulai melakukan
proses berkembang biaknya mulai dari usia 7 hingga 9 bulan.

3. Macan Tutul Jawa


Macan Tutul Jawa adalah hewan yang dinyatakan langka dan terancam punah
dan termasuk dalam red list di IUCN. Macan Tutul Jawa juga dilindungi
berdasarkan UU 134 Tahun 1931 tentang Perlindungan Binatang Liar. Macan
tutul jawa sebagai spesies macan tutul yang memiliki ukuran paling kecil dengan
penglihatan yang sangat tajam.
Macan jenis ini adalah hewan endemis yang hanya bisa ditemukan di Pulau
Jawa sebagai habitat utamanya. Kini macan tutul jawa telah dilindungi oleh
pemerintah Indonesia dan dapat ditemukan di Taman Nasional Gunung Gede
Pangrango, Pulau Kangean, dan Pulau Nusakambangan, Taman Nasional Ujung
Kulon, Banten, hingga Taman Nasional Alas Purwo (Jawa Timur). Kelangkaan
macan tutul sendiri diakibatkan oleh perburuan dan habitatnya yang kian rusak
karena penebangan dan pelebaran lahan.

4. Burung Cendrawasih
Burung Cendrawasih dengan habitat asli di dataran rendah ini merupakan
burung yang menjadi maskot Pulau Papua. Terbagi menjadi 41 spesies, dan
tersebar di Papua Barat sebanyak 38 spesiesnya, di pulau torres hingga ke
Australia bagian timur. Jenis Cendrawasih yang paling dikenal diantaranya
Cendrawasih Kuning Besar atau Cendrawasih Paradise Apoda.
Burung cendrawasih sendiri memiliki ukuran yang beragam tergantung jenis
spesiesnya yang terbagi menjadi spesies King Bird of Paradise (15 cm ukurannya)
hingga spesies Black Sicklebill (110 cm atau 1 meter ukurannya). Karakteristik
utama burung cendrawasih terletak pada warna bulunya yang menarik perhatian
seperti merah, hijau, dan biru, berdasarkan nama ini pula penamaan burung ini
misalnya pada cendrawasih kuning yang lebih dominan pada warna kuningnya,
cendrawasih merah yang dominan warna merahnya, cendrawasing hijau dan biru
pun demikian.
Burung Cendrawasih juga dijuluki bird of paradise di eropa atau burung dari
surga. Sayang karena keindahannya ini burung cendrawasih menjadi burung yang
banyak diburu dan kian langka keberadaannya. Cendrawasih kini menjadi satu
satwa yang dilindungi pemerintah melalui UU No. 5 Tahun 1990 dan PP No. 7
Tahun 1999.

5. Kucing Merah Kalimantan


Kucing Merah merupakan hewan endemis asli Pulau Kalimantan dan tersebar
keberadaannya dari dataran rendah, hutan rawa, hingga perbukitan. Kucing ini
termasuk ke dalam salah Hewan langka dan terancam keberadaannya sejak tahun
2002 silam. Memiliki nama latin Catopuma badia kucing merah Kalimantan ini
juga dikenal sebagai Kucing Borneo.
Jumlah populasi di habitat aslinya diperkirakan hanya tersisa sebanyak 2.500
ekor saja akibat rusaknya habitat, bahkan di beberapa tahun terakhir kucing merah
ini mengalami penurunan populasi sebanyak 20%. Untuk ciri fisiknya, kucing
merah memiliki warna coklat kemerahan dengan ukuran tubuh yang lebih kecil
dibanding ukuran kucing pada umumnya, namun di area ekor dan tubuhnya lebih
Panjang, kepalanya pun lebih kecil dengan bentuk telinga yang bulat.

6. Ikan Arwana Merah


Ikan arwana terbagi menjadi beberapa jenis bergantung pada warnanya
misalnya pada Arwana silver yang berasal dari Negara Brazil, Arwana hijau
(Kalimantan Barat), dan arwana emas (Sumatera dan Malaysia), arwana merah
sendiri berasa dari Kapuas Hulu, Indonesia dan tersebar di daerah Kalimantan
Barat seperti di Sungai Kapuas dan Danau Sentarum.
Hewan ini kini telah dinyatakan sebagai hewan langka dan dilindungi oleh
Surat Keputusan Bupati kapuas Hulu Nomor 6 Tahun 2001, yang menyatakan
Danau Lindung Empangau Kalimantan Barat ditetapkan sebagai danau lindung.
Sebab kelangkaannya juga disebabkan oleh penangkapan liar masyarakat. Selain
itu perairan yang tercemar juga membuat arwana ini sulit untuk bertahan hidup.
Selain Hukum adat juga diberlakukan yang membuatnya hanya dapat diambil jika
ukurannya kurang dari 5cm.

7. Harimau Sumatera
Harimau Sumatra atau dalam Bahasa Latin Panthera Tigris Sondaica
merupakan spesies Hewan langka yang terancam punah. Hidup di endemis asli
Pulau Sumatra, hingga saat ini hanya tersisa sekitar 500 ekor harimau Sumatra
saja hal ini diakibatkan oleh kerusakan habitat hingga tingginya angka kematian
(Sejauh yang tercatat adalah 66 ekor harimau sumatera terbunuh sela tahun 1998
dan 2000).Tak sampai disitu Harimau Sumatra juga seringkali beredar di
perdagangan ilegal dimana bagian-bagian tubuhnya diperjualbelikan dengan harga
tinggi di pasar gelap, yakni untuk dijadikan perhiasan, tas kulit, ikat pinggang dan
masih banyak lagi.
Harimau sumatera jantan memiliki Panjang rata-rata 92 inci dan berat 140 kg
atau 300 pound dengan tinggi harimau sumatera jantan mencapai 60 cm.
Sementara pada betinanya memiliki tinggi sekitar 78 inci atau sekitar 198 cm dan
berat 91 KG atau sekitar 200 pound. Harimau sumatera mampu bereproduksi
kapan saja dengan masa kehamilan 103 hari dan mampu melahirkan 2 atau 3 ekor
anak harimau sekaligus.
Berkurangnya populasi harimau dikarenakan habitat mereka yang semakin
sempit karena berbagai faktor dan salah satunya adalah perusahan oleh pihak tidak
bertanggung jawab. Pahami segala hal tentang harimau di Seri Binatang Langka
Indonesia – Harimau dan Orangutan.

8. Burung Merak
Hewan indonesia yang cukup langka selanjutnya adalah Burung Merak. Merak
sebagai spesies burung yang termasuk dalam genus pavo dan afropavo dan
termasuk familia ayam hutan berasal dari daratan Asia seperti India, Pakistan
Nepal Indonesia Myanmar, Burma, dan Afrika Tengah. Khususnya di Indonesia,
Burung Merak dapat ditemukan di daerah jawa bagian timur. Habitatnya berada
pada area tropis dan alam liar seperti hutan yang dataran rendah dan dekat dengan
sumber air yang mengalir.
Burung merak sendiri lebih banyak hidup di darat walaupun tetap memiliki
kemampuan untuk terbang dalam situasi tertentu.Memiliki karakteristik warna
yang cerah serta ekornya yang besar dan dapat dikembangkan untuk menarik
perhatian lawan jenisnya saat musim kawin tiba. Selain sebagai simbol dari
keindahan, bulunya juga memiliki fungsi sebagai pertahanan diri dari serangan
lawan.
Siang hari burung merak ini hidup di daratan secara bebas ataupun
berkelompok. Pada malam harinya burung merak kemudian akan tertidur di area
pepohonan. Burung Merak sendiri hidup secara nomaden atau selalu berpindah-
pindah secara berkala. Sayangnya keberadaan burung merak mulai punah
keberadaannya, biasanya disebabkan oleh perburuan untuk diambil bulunya dan
diperdagangkan dalam bentuk bahan dekorasi serta kebakaran hutan.

9. Dugong
Hewan paling langka di Indonesia selanjutnya adalah Dugong. Dugong
sebagai mamalia laut yang hidup indo pasifik, dan dapat dijumpai di sekitar
perairan sebelah utara Australia, dapat ditemukan di sepanjang Samudra Hindia
dan Pasifik. Dugong juga merupakan kerabat dekat dari gajah dengan jumlah yang
kian menurun setiap tahunnya. Ia Dugong sebagai salah satu Sirenia atau sapi laut
yang masih bertahan hidup selain manatee dan mampu mencapai usia 70 tahun.
Berukuran besar dengan Panjang tubuhnya mencapai 3 meter dan berat 450
kg, Duyung atau dugong adalah satu-satunya mamalia laut herbivora, ia kemudian
turut menyeimbangkan ekosistem lamun. Dugong. Dapat menahan nafas selama
12 menit saat mencari makan, dan berenang. Hingga saat ini binatang ini masih
kerap diburu dan dikonsumsi dagingnya meski telah dilindungi oleh UU
Pemerintah Indonesia diantaranya Peraturan no. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan
Jenis Tumbuhan & Satwa dan UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi SDA
Hayati, Dugong sendiri masuk dalam kategori biota perairan yang dilindungi.

10. Elang Flores


Elang Flores sebagai elang yang hanya ada di Tanah air, memiliki nama latin
Nisaetus flores ini memiliki ukuran fisik yang besar hingga 71-82 centimeter.
Elang yang hanya bisa ditemukan di beberapa wilayah di Nusa Tenggara Timur,
mulai dari Pulau Lombok, Sumbawa, Pulau Satonda, Rinca dan Flores masuk ke
dalam daftar hewan yang terancam punah di Indonesia. Habitatnya elang flores
berada di kawasan hutan dengan dataran rendah atau ketinggian sekitar 1.000
mdpl yaitu kawasan Hutan Mbeliling dan Taman Nasional Kelimutu.
Keberadaan elang flores kian langka karena tingginya tingkat perburuan. Data
Badan Konservasi Dunia IUCN sendiri menetapkannya jumlah populasinya
masuk dalam kategori Kritis sebab hanya tersisa 100 sampai 240 individu dewasa
saja. Sementara itu, dari data 2019 oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Ende yang
disampaikan Bupati Marsel Petu menyatakan populasi Elang Flores di kawasan
Taman Nasional Kelimutu kian terancam, hingga saat ini hanya tersisa 10 ekor
elang flores saja.

11. Kura-kura Leher Ular


Kura-kura Leher Ular sebagai salah satu spesies yang masuk ke dalam
kategori hewan yang dilindungi di IUCN, ia berasal dari Pulau Rote NTT. Kura-
kura Leher Ular masuk dalam kategori satwa endemik, dan masuk juga ke dalam
kategori 25 spesies kura-kura paling terancam punah di dunia.
Habitat alami Kura-kura Leher Ular adalah Danau Peto, yang tak ditemukan
lagi hingga saat ini, hal ini dikarenakan eksploitasi yang dilakukan secara
berlebihan serta alih fungsi pada area pertanian. Ciri khas kura-kura ini sendiri
berada pada leher panjangnya yang seperti ular, sangking panjangnya bahkan
tidak dapat dimasukan ke dalam tempurung, hal inilah yang mengakibatkannya
kian langka sebab ketidakmampuannya melindungi diri dari pada predator.

12. Orang Utan Kalimantan


Orang utan merupakan bagian dari hewan langka di Indonesia, baik itu Orang
utan Sumatera maupun Kalimantan masuk ke dalam spesies terancam punah.
Berdasarkan dari laporan IUCN melalui penelitian yang telah ia lakukan selama
75 tahun belakangan Hewan ini kian Mengalami penurunan signifikan yaitu
sebesar 80%. Tak hanya itu faktanya pada tahun 1998-1999 angka kepunahan
Orang Utan Kalimantan mencapai 1000 orangutan per tahun.
Sementara pada tahun 2004 diprediksi jumlah Orangutan Kalimantan ini
berjumlah kurang lebih 54.000 ekor saja. Pembeda Orangutan Sumatera dan
Orang Utan Kalimantan adalah pada kantung pipi yang panjang pada orangtua
jantan.

13. Gajah Sumatera


Gajah Sumatera dengan nama ilmiah Elephas maximus kini masuk ke dalam
satwa yang kian terancam punah berdasarkan laporan IUCN. Hal ini dikarenakan
kian menyempitnya habitat tempat tinggalnya serta tingginya tingkat perburuan
liar. Menurut data penelitian selama 25 tahun belakangan gajah Sumatera
memiliki penurunan hingga 70% habitatnya, dengan jumlah hampir separuh dari
jumlah aslinya.
Perkiraan populasi Gajah Sumatera pada 2007 hanya tersisa 2400-2800 ekor
dan terus menerus menurun hingga saat ini. Gajah sumatera sebagai mamalia
terbesar dengan beratnya mencapai 6 ton serta dapat tumbuh hingga setinggi 3,5
meter. Periode kehamilan gajah ini adalah 22 bulan, sementara umur Gajah
Sumatera adalah 70 tahun. Gajah Sumatera adalah hewan cerdas dengan otak yang
lebih besar dibandingkan mamalia lainnya.
14. Badak Jawa
Badak Jawa atau Badak Bercula satu dengan nama latin Rhinoceros sondaicus
merupakan Mamalia Terbesar Paling Langka di Dunia, dapat ditemukan di daerah
Asia Tenggara, tersebar di Tiongkok. Hingga saat ini hanya ada 60-70 ekor Badak
Jawa saja di Indonesia. Badak Jawa sebagai bagian dari famili Rhinocerotidae
memiliki tinggi antara 1,4 sampai 1,7 m dan panjang antara 3,1 sampai 3,2 m.
Culanya sendiri berukuran lebih kecil dari ukuran cula pada umumnya yaitu
kurang lebih 20 cm. Badak dewasa sendiri dilaporkan mempunyai berat antara
900 sampai 2.300 kilogram.Umur badak jawa sendiri dapat mencapai 30-45 tahun
di hutan hujan yang ada di dataran rendah, padang rumput basah serta tempat
daratan banjir besar.
Di Indonesia, populasi bada Jawa sekitar 40-50 populasi dan badak Jawa
termasuk hewan yang dilindungi. Selain itu, badak Jawa sudah menjadi hewan
langka yang dilindungi Taman Nasional Ujung Kulon. Menyusutnya populasinya
diakibatkan oleh perburuan liar untuk culanya yang diambil dan dijual dengan
harga mencapai $30. 000 per kilogram di pasar gelap, cula ini juga sangat bernilai
pada proses pengobatan tradisional Tiongkok.
Menyusutnya populasi badak ini juga dikarenakan hilangnya habitat. Salah
satu faktornya adalah para pihak yang tidak bertanggung jawab, membuat
makanan yang mereka miliki semakin berkurang yang berujung pada populasi
yang semakin dikit.

B. Jenis Fauna yang Hampir Punah


1. Komodo
Komodo merupakan kadal terbesar di dunia yang ada di Kepulauan Flores,
khususnya Pulau Komodo. Populasi komodo diperkirakan tinggal 3.000 ekor di
Pulau Komodo. Salah satu faktor yang membuatnya hampir punah adalah
penjualan ilegal yang dilakukan di pasar gelap.

2. Orang Utan
Orang utan termasuk hewan yang dilindungi di Taman Nasional Gunung Leuser,
Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Di sana, orang utan dilestarikan dengan cara
dilepas di alam liar yang memang menjadi habitatnya.
3. Badak Jawa
Badak Jawa merupakan badak bercula satu yang dilindungi di Taman Nasional
Ujung Kulon. Kepunahan badak disebabkan oleh perburuan liar untuk diambil
culanya yang memiliki nilai seni tinggi.

4. Harimau Sumatera
Harimau Sumatera merupakan jenis harimau terakhir yang masih hidup di
Indonesia. Ini adalah hewan yang paling dilindungi karena jumlahnya semakin
sedikit dari waktu ke waktu. Harimau Sumatera terus diburu karena kulitnya kerap
dimanfaatkan untuk pembuatan tas, sepatu, dan lain-lain.

5. Burung Jalak Bali


Jalak Bali dikenal karena keindahan bulu dan suaranya. Burung ini banyak
ditangkap untuk dijadikan hewan peliharaan. Akibatnya, keberadaan Jalak Bali di
alam bebas semakin langka.

6. Elang Jawa
Elang Jawa merupakan spesies elang dengan ukuran sedang yang menjadi hewan
endemik di Pulau Jawa yang juga identik dengan lambang negara Republik
Indonesia. Elang Jawa merupakan jenis burung pemangsa terlangka di dunia.

7. Burung Merak
Burung merak termasuk jenis burung yang sulit dijumpai. Burung ini memiliki
bulu yang sangat indah dan hampir punah. Itu mengapa keberadaannya dilindungi
oleh pemerintah Indonesia.

C. Jenis Fauna yang Sudah Punah


1. Harimau Jawa
Keberadaan hewan ini terakhir terlihat di Taman Nasional Meru Betiri, Jawa
Timur pada tahun 1976. Harimau jawa secara ilmiah sudah dinyatakan punah
sejak 1980-an oleh International Union for Conservation Nature (IUCN). Dikutip
dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY, ada beberapa hal terkait
perbuatan manusia yang membuat hewan ini punah. Seperti kurang baiknya dalam
menangani konservasi membuat hewan eksotis ini punah. Selain itu, desakan
manusia yang membuat pemukiman baru juga menyebabkan habitat hewan ini
terus menghilang. Ditambah lagi, perburuan terhadap hewan ini secara masif
membuat keberadaan harimau Jawa sudah semakin langka bahkan punah.

2. Quangga
Quagga (Equus Quagga Quagga) merupakan kerabat dekat dari kuda dan zebra.
Hewan ini memliki tubuh berwarna coklat kekuningan dengan garis-garis hanya
pada kepala, leher dan bahu. Sementara warna kaki pucat. Quagga adalah satwa
endemik daerah gurun dari benua Afrika yang akhirnya punah di alam liar pada
1870-an. Quagga terakhir berada di kandang di sebuah kebun binatang di Inggris
pada tahun 1880-an hingga akhirnya mati. Satwa cantik ini telah diburu secara
brutal oleh petani lokal maupun pemukim pendatang di Afrika Selatan untuk
diambil daging dan kulitnya. Awalnya, Quagga ini hanya dianggap sebagai Zebra
Burchell betina, atau zebra hasil kawin silang. Oleh karenanya, para pemburu
tidak berhenti memburunya sampai akhirnya menyadari bahwa zebra ini adalah
spesies tersendiri. Namun, semuanya sudah terlambat hingga akhirnya Quangga
punah.

3. Sapi Laut Steller


Sapi laut atau Stellers Sea Cow merupakan mamalia herbivora yang berukuran
besar. Nama mamalia ini berasal dari Jerman Georg Steller yang pertama kali
melaporkan keberadaan hewan eksotis ini pada tahun 1741. Dipercaya, hewan ini
bisa tumbuh hingga 8-9 meter dan beratnya bisa mencapa 8-10 ton. Habitat hewan
ini berada di Kepulauan Commander, yang terletak di antara pulau Copper dan
Bering, di antara Alaska dan Rusia. Hewan mamalia ini termasuk jinak dan
menghabiskan sebagian besar waktunya untuk makan rumput laut. Namun, hewan
ini tidak bisa bertahan karena keganasan manusia. Mamalia air raksasa berwajah
seperti anjing laut dan berekor seperti lumba-lumba ini diburu hingga punah.

4. Mamut
Mamut merupakan genus gajah purba dan merupakan hewan yang sudah punah.
Ukuran tubuhnya lebih besar dibandingkan gajah normal yang saat ini ada di
dunia. Makhluk ini memiliki tinggi lebih dari 4 meter dan beratnya bisa lebih dari
6 ton. Mereka berbulu dan taring melengkung bisa tumbuh mencapai panjang 5
meter. Hewan yang sudah punah ini sudah tidak ada di Bumi akibat perburuan
oleh manusia dan hilangnya habitat mereka melalui perubahan iklim. Populasi
mamut berbulu terakhir yang terisolasi diyakini telah menghilang dari Pulau
Wrangel di Samudra Arktik sekitar tahun 1700 SM. Mereka hidup dalam masa
Pleistosen sejak 1,6 juta tahun lalu sampai sekitar 10.000 tahun lalu.

5. Bison Kaukasia
Bison Bonasus Caucasicus merupakan subspesies bison Eropa yang habitatnya
berada di pegunungan Kaukasus yang memanjang di Eropa Timur pada abad ke-
17. Habitat satwa besar in berada di kawasan luas area Kaukasus Barat. Saat
manusia mulai banyak bermukim di sekitar habitatnya di abad ke-19, populasinya
berkurang hingga tersisa sepersepuluh dari jumlahnya pada 2 abad sebelumnya.
Pada tahun 1860, diketahui bahwa populasinya masih ada sekitar 2000-an.
Namun, pada tahun 1917 jumlahnya drastis dan hanya tersisa 500-an, lalu
berkurang lagi di tahun 1921 menjadi 50-an saja. Meski begitu, perburuan
terhadap hewan ini tak berhenti yang akhirnya 3 bison terakhir ditembak mati
pada tahun 1927.

Sumber:

https://www.google.com/search?
q=fauna+yang+sudah+punah+di+indonesia&sxsrf=ALiCzsafZgPqXUX0ixH7O9Fe3CMi7t
MmvQ
%3A1663107853856&source=hp&ei=DQMhY8biMaenz7sPnMq78AM&iflsig=AJiK0e8AA
AAAYyERHZ4eOEORwZLl4QP0esyBuprue9Zz&oq=fauna+yang+sudah+&gs_lcp=Cgdnd
3Mtd2l6EAEYADIFCAAQgAQyBQgAEIAEMgUIABCABDIFCAAQgAQyBggAEB4QFjI
GCAAQHhAWMgYIABAeEBYyBggAEB4QFjoECCMQJzoECAAQQzoUCC4QgAQQsQ
MQgwEQxwEQ0QMQ1AI6CwgAEIAEELEDEIMBOggILhCxAxCDAToLCC4QgAQQsQ
MQgwE6CAgAEB4QFhAKUABY_BtgwC5oAHAAeAKAAfIDiAHFG5IBCTMuNi40LjEu
MpgBAKABAQ&sclient=gws-wiz

https://kumparan.com/berita-hari-ini/10-hewan-yang-hampir-punah-dan-dilindungi-di-
indonesia-1xHP60a4vrQ/full

https://www.gramedia.com/best-seller/14-hewan-langka-di-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai