Anda di halaman 1dari 5

SKENARIO ROLEPLAY PRINSIP DAN TEKNIK KOMUNIKASI TEURAPETIK PADA LANSIA

Seorang klien Wanita Bernama ibu nuri usia 68 tahun berada di panti jompo sejak sebulan lalu, ibu nuri
mengalami penurunan fungsi pendengaran pada sebelah kanan, dan pasien sering tidak bisa nyambung
saat bicara karena gangguan pendengaran, setiap hari mendapat obat tetes telinga.

1. Fase pra interaksi

Perawat : “Assalamualiakum”

Kep. Ruang : “Eh…waalaikumsalam mari masuk silahkan duduk disini, ada perlu apa?”

Perawat : “Iya bu pada hari ini saya akan melakukan komunikasi terapeutik pada klien bernama
ibu nuri berusia 68 tahun dan usia saya 18 th. Dan kemampuan yang saya miliki saya
sudah pelajari materi tentang komunikasi terapeutik pada lansia dengan gangguan
pendengaran dan pasien sering tidak bisa nyambung saat bicara. Dan dalam komunikasi
terapeutik ini saya sering blocking, maka saya akan mengatasinya dengan cara tarik
napas dalam dan berdoa”

Kepala ruangan : “Owh begitu ya, lalu apa yang akan anda lakukan dalam komunikasi terapeutik ini?”

Perawat : “Dalam hal ini saya akan melakukan komunikasi terapeutik dengan keluarga dan pasien
untuk mendapatkan data mengenai kondisi pada saat klien mengalami gangguan
pendengaran di sebelah kanan dan pasien sering tidak bisa nyambung saat bicara.
Dengan cara jarak komunikasi yang lebih dekat dengan pasien Dan sebelum dibawa
kerumah sakit ibu nuri tinggal di Panti Indah (Panti Jompo), dan saya akan melakukan
tindakan pengkajian fisik.”

Kepala ruangan : “Alat-alatnya sudah disiapkan belum?”

Perawat : “Alat-alatnya sudah saya siapkan termasuk alat mandi, sedangkan waktu dan tempat
nanti disesuaikan dengan kesepakatan pasien.”

Kep.ruangan : “Kalau begitu silahkan lakukan dengan baik ya sesuai dengan standar pastinya.”

Perawat : “Baik bu”

2. Fase orientasi dan perkenalan

Perawat : “Assalamualaikum Ibu”

anak nenek : “Waalaikumsalam…sus” (cucu disamping nenek)

Nenek : (nenek terlihat kebingungan saat perawat datang)

Perawat : “Baiklah pak.. saya akan merawat ibu bapak disini, perkenalkan pak nama saya lina
amalia mahasiswa dari POLTEKKES KEMENKES BANDUNG ,ibu panggil saya lina saja yaa,
kalau bapak dan nenek biasanya dipanggil apa ya?”
anak nenek : “Suster bisa panggil saya bapak nazar dan nenek nuri.”

Perawat : “kalau saya boleh tahu umur nenek sekarang berapa?”

Nenek : “lupa sus”

Perawat : “baik nenek tidak apa-apa, apakah bapak tahu umur nenek?”

anak nenek : “ iya tahu sus ibu saya berumur 68 tahun”

Perawat : “baik ibu disini saya akan melakukan komunikasi terapeutik, saya harap nenek atau
bapak berbicara dengan jujur, saya akan menjaga kerahasiaan kecuali untuk kebutuhan medis tujuannya
adalah data yang dipakai untuk Tindakan selanjutnya. Apakah nenek dan bapak bersedia?

anak nenek : (mengangguk)

Perawat : “baik nenek Tindakan apa yang sudah dilakukan untuk mengurangi gangguan
pendengaran sebelah kanan?” (melakukan kontak mata dan berbicara dengan Gerakan bibir pelan)

Nenek : “Tindakan yang sudah dilakukan yaitu memakai obat tetes telinga.”

Perawat : “Baiklah nenek, Tindakan nenek sudah betul untuk mengurangi gangguan pendengaran
sebelah kanan, kalau begitu Tindakan selanjutnya saya akan melakukan pemeriksaan
fisik dan pembersihan telinga. Apakah nenek bersedia?”

Nenek : “iya sus”

Perawat : “kalau begitu dengan kontrak waktu selama 10-15 menit pada nenek dan tempatnya
di ruangan ini, apakah nenek bersedia?” (perawat berbicara pelan-pelan dan jelas juga
mendekati telinga pasien agar terdengar)

Nenek nuri : “Iya sus bersedia.”

Perawat : “baik nenek aktivitas apa yang sudah nenek lakukan sebelum ke rumah sakit?”

Nenek : “hanya berbaring dikasur untuk beristirahat”

Perawat : “baik nenek saya akan menyiapkan alat-alat nya terlebih dahulu” (sambil tersenyum)

Tak lama perawat pergi ke ruangannya dan menyiapkan segalanya

3. Fase kerja

(Lima menit kemudian, perawat kembali ke kamar pasien)

Perawat : Assalmu’alaikum...

Keluarga nenek : Wa’alaikum salam...

Perawat masuk dan langsung mendekati pasien untuk melakukan tindakan.


Perawat : “Permisi nek..! maaf ya nek.. nenek tiduran saja ya...

biar nenek lebih santai.”

Nenek nuri : “Iya sus.”

Perawat : “Gimana kondisi nenek hari ini?”

Nenek : “alhamdulillah sudah sedikit membaik sus”

Perawat : “baik nenek kalau sekarang perasaan nenek bagaimana?”

Nenek : “saya terkadang kebingungan sus karena pendengaran saya terganggu sus”

Perawat : “jika nenek merasa kebingungan nenek bisa menanyakan Kembali, nanti saya akan
mengulangi nya kembali”

Nenek : “iya sus”

Perawat : “baik nenek apa yang sudah nenek lakukan untuk mengurangi gangguan
pendengaran?”

Nenek : “menggunakan obat tetes telinga sus’

Perawat : “apakah cara tersebut dapat membantu meningkatkan pendengaran nenek?”

Nenek : “ iya sedikit membantu sus”

Perawat : “apakah nenek menggunakan alat bantu dengar?”

nenek : “saya sudah makan sus”

anak nenek : “ maaf sus nenek bicara nya tidak nyambung, nenek tidak menggunakan alat bantu
dengar.”

Perawat : “ ohh nenek bicaranya sudah melantur ya?”

anak nenek : “iya Sering melantur sus, jadi biasanya saya harus mengulangi setiap saya bicara.”

Perawat : “ohh begitu ya pak”

Perawat : “baiklah nek sekarang saya akan melakukan pemeriksaan fisik pada telinga nenek,
kalau dilihat telinga nenek simetris, warna sama dengan kulit sekitar untuk kebersihan telinga nya
sebelah kanan mengeluarkan cairan, jadi saya izin untuk membersihkan telinga nya ya”

Anak nenek : “Iya sus Apakah bisa meringankan gangguan pendengaran?”

Perawat : “iya bapak jika telinga nya selalu dibersihkan setidaknya nanti nenek akan mendengar
lebih jelas”

(Perawat membersihkan telinga sebelah kanan nenek menggunakan obat tetes)


perawat : “baiklah nek sekarang saya akan menekan telinga nenek, jika merasa nyeri nenek
bilang ya”

nenek : “ iya sus”

nenek : “tidak terasa nyeri sus”

Perawat : “baik kalau begitu nenek tidak mengalami kelainan pada telinga nya, saran dari saya
jangan sampai terlewat menggunakan obat tetes telinga”

Nenek : “Iya baik sus.”

Perawat : “nenek kenapa terlihat lemas, nenek sudah makan belum?”

Nenek : “sudah tapi hanya sedikit sus”

Perawat : “baik nek, nenek juga jangan sampai lupa makan dan minumnya teratur supaya kondisi
tubuh nenek tetap sehat.”

Nenek anti : “Iya baik sus.”

Perawat : “apakah semua sudah jelas?”

Nenek dan cucu: “iya sudah jelas sus”

Perawat : “baiklah bapak nenek setelah saya melakukan pemeriksaan fisik dan pembersihan
telinga sebaiknya dilakukan secara rutin dan jangan sampai terlewatkan untuk memberi obat tetes
telinga serta untuk kondisi Kesehatan nenek jangan lupa untuk makan dan minum yang banyak”

Nenek dan cucu : “baik sus terima kasih”

4. Fase terminasi

Perawat : “nenek, setelah saya membantu nenek untuk memeriksa dan meningkatkan
pendengaran nenek, bagaimana perasaan nenek?”

nenek : “Ohh iya sus. Saya sudah merasa pendengaran saya sedikit membaik .”

Perawat :”Baiklah nek, sekarang tugas saya sudah selesai. Bisakah nenek mengulang Kembali dari
apa yang sudah saya lakukan?”

anak nenek : “saya aja sus yang mengulangi Kembali, Tadi suster sudah membersihkan telinga
dengan menggunakan obat tetes dan melakukan pemeriksaan fisik serta untuk
Kesehatan ibu saya jangan lupa makan dan minum secara teratur.”

Perawat : “Benar bapak, untuk tindakan selanjutnya akan dilakukan nanti siang jam 14.00
oleh saya dan dokter diruangan ini.”

Anak nenek : “Baik sus”

Perawat : “Baiklah kalau begitu, nanti saya dan dokter akan kembali menemui bapak dan nenek.
Kalau begitu saya tinggal dulu ya nek dan apabila nenek memerlukan bantuan, nenek
bisa panggil saya atau teman saya di ruangan perawat. Ruangannya dekat ko nek di
depan kamar ini. Baiklah, Assalamualaikum nek, pak.”

Nenek dan anak: “Waalaikumsalam”

Perawat : “Nenek saya pergi dulu yah, dadah nenek, sampain ketemu nanti.”

Perawat meninggalkan ruangan setelah berpamitan

Anda mungkin juga menyukai