Anda di halaman 1dari 3

Role play

Di sebuah ruangan rawat inap di rumah sakit unand terdapat dua orang
Perawat senior dan perawat junior yang tengah memeriksa pasien lansia laki-
laki yang terkena diare.

Perawat senior : “suster. Kemari sus…!”


Perawat junior : ”Iya pak.”
Perawat senior : ”Apa yg sedang Anda kerjakan?”
Perawat junior : ” begini pak, saya baru selesai mengontrol keadaan pasien
dan mengganti infusnya.”
Perawat senior : ”Coba saya lihat!”
Perawat junior : “baik , silahkan pak!”
Perawat senior : ”Ini mengapa ada tiga bekas tusukan jarum pada lengan
pasien? Ini seharusnya tidak boleh terjadi,karena ini akan
sangat menyakitkan bagi pasien.“
Perawat junior: ”Oh maaf pak, kemarin yg bertugas memasang infus bukan
Saya tapi perawat yang bertugas siang tadi pak. karena
gagal memasang jarum infus tiga kali,akhirnya saya yang
menggantikan perawat tersebut memasangnya.”
Perawat senior : ”baiklah. Jangan sampai ini terulang kembali. Mengerti?”
Perawat junior : ”Mengerti Pak.”
Perawat senior : ”Dan mengapa pasien ini nampak kotor sekali?
Perawat junior : ”Pasien baru saja menolak untuk mandi dengan alasan saya
Perempuan. Jadi saya akanmemanggil perawat lain untuk
memandikan pasien ini, Pak.”
Perawat senior : ”Oh begitu. Coba saya lihat catatan keperawatan Anda!”
Perawat junior : ”Baik Pak, ini catatannya.”
Sementara pasien yang seorang kakek lansia tersebut hanya terbaring di
tempat tidur, dengan memperhatikan kedua perawat tersebut.
Perawat senior : ”Pasien ini masuk ke rumah sakit sejak kemarin siang, lalu
mengapa pasien ini saat itu tidak diberikan obat dan baru
diberikan pada malam harinya? Padahal, seharusnya obat
sudah diberikan.”
Perawat junior: ”Memang benar pak. Pada saat itu pasien sudah diberikan
obat, namun selang setengah menit kemudian pasien
muntah-muntah. Lalu saya kembali memberikan obat
tersebut, namun tetap saja pasien kembali muntah.”
Perawat senior : ”Lalu apa yg Anda lakukan pada pasien ini? Sedangkan pasien
mengalami sakit Kepala yang luar biasa.”
Perawat junior : ”Setelah melihat keadaan pasien, saya melakukan pengkajian
kembali dan kemudian melaporkan kepada dokter jaga pada
saat itu. Dan kami akhirnya menginjeksi pasien dengan obat
tidur. Sehingga barulah saat pasien terbangun saya memberi
kan obat tersebut.”
Perawat senior : ”Oh baiklah kalau begitu.”(Sambil bejalan keluar pintu
Ruangan rawat)”Bagaimana perkembangan pasien
tersebut saat ini?”
Perawat junior: ”Alhamdulillah pasien sudah mengalami perkembangan
yang sangat baik, Pak. Dan insyaallah besok pagi pasien
sudah bisa keluar rumah sakit bila keadaan pasien sudah
pulih.”
Perawat senior : ”Itu berita bagus bagi pasien. Oh ya, Bagaimana pandangan
Anda mengenai sarana dan prasarana di ruangan rawat inap
saat ini? Apakah yang masih kurang menurut Anda?”
Perawat junior : “maaf pak, menurut saya masih banyak sekali yg kurang Pak.”
Perawat senior : “Oh, silahkan! Sebutkan saja! Nanti akan saya bicarakan
dengan Kabag Perlengkapan apa saja yg masih kurang
supaya segera dilengkapi.”
Perawat junior : ”Menurut saya masalah utamanya bukan di perlengkapan,
Pak. Namun pada jumlah tenaga perawat dan Kualitas
perawat tersebut. Sejauh mana pengetahuan perawat

Perawat senior : ”Oh baiklah. Itu saya catat dan akan saya sampaikan
pada rapat minggu depan. Lalu bagaimana dengan
perlengkapannya?”
Perawat junior : ”Kalau masalah perlengkapan, mungkin kami masih kesulitan
pada alat-alat untuk memandikan pasien. Namun untuk lebih
lengkapnya mari kita keruangan saja.”
Contoh role play ini merupakan aplikasi berpikir kritis dan pedulinya perawat
yang senior kepada juniornya agar memudahkan perawat junior tersebut dan
lebih terbantu sehingga tidak terjadi kesalahan kesalahan dalam penanganan
yang dapat membahayakan terhadap pasien atau klien tersebut

Anda mungkin juga menyukai