Disusun
Oleh :
FINISIA ANDI PRASTOWO
J 200 060 055
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009
i
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Disusun Oleh :
Pembimbing
Kartinah, S.Kep
NIK. 860
Mengetahui
Ketua Jurusan
Keperawatan
ii
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh :
Susunan Dewan
Penguji
1. Kartinah, (…………………………….)
S.Kep
2. Agus Sudaryanto, S.Kep, Ns. (…………………………….)
M.Kes
(…………………………….)
3. Irdawati, A.Kes. M.Si.Med
Surakarta, Juli
2009
Fakultas Ilmu
Kesehatan
Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Dekan,
iii
iv
MOTTO
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman dia belajar menaruh kepercayaan
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan dia belajar
“S
ebesar itu keinsyafanmu, pada keberhasilanmu”
(K. H. Ibrahim Thoyyib)
iv
v
KATA PENGANNTAR
Asslmu’alaikum Wr.
Wb
Alhamdulillahirobil’alamin, segala puji dan syukur penulis
panjatkan
v
vi
6. terselesainya laporan
Agus Sudaryanto, ini. Ns. M.Kes selaku penguji II yang telah
S.Kep,
berkenan
8.
9. Direktur dan
Segenap staff
dosen RSUD Sragen.
keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan.
terimakasih, semoga mendapatkan ridho dan balasan dari Allah SWT dan
semoga
karya Wassalamu’alaikum
sederhana ini dapat Wr.
bermanfaat.
Wb
Surakarta, 2009
Penulis
Finisia Andi
Prastowo
vi
vii
DAFTAR ISI
Halaman
MOTTO ……………………………………………………………….. iv
DAFTAR LAMPIRAN
C. Tuajuan ………………………………………………………... 4
D. Manfaat ………………………………………………………... 5
A. Pengertian ……………………………………………………... 6
B. Etiologi ………………………………………………………... 7
D. Patofisiologi …………………………………………………... 8
E. Patways ……………………………………………………….. 11
12
F. Pemeriksaan Penunjang ……………………………………….
vii
viii
G. Penatalaksnaan ………………………………………………...13
A. Pengkajian ……………………………………………………... 23
A. Pengkajian ………………………………………………….... 32
A. Kesimpulan ………………………………………………… 42
B. Saran ……………………………………………………….. 43
viii
ix
ABSTRAK
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
2
sakit didapat 0,45% pada penderita rawat inap dan 0,05 % pasien
rawat jalan.
5. Pendarahan 3.1
Intrakranial
6. 3.0
Diabetes Melitus
7. Pertumbuhan janin lamban, malnutrisi janin dan gangguan
yang 3.0
B. IDENTIFIKASI MASALAH
C. RSUD Sragen”.
TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Laporan ini dibuat
untuk :
a. Melakukan pengkajian pada pasien diare.
D. MANFAAT PENULISAN
1. Manfaat bagi
penulis.
Memberikan pengalaman yang nyata tentang asuhan
keperawatan pada
BAB II
KONSEP DASAR
A. PENGERTIAN
dari 3 x sehari dengan atau tanpa daerah atau tinja yang terjadi
secara
BAB dengan bentuk tinja yang encer atau cair. Dan menurut
Ngastiyah
(2005)Diare
Diareadalah
adalahbuang
BAB dengan jumlah
air besar tinja dengan
(defekasi) yang banyak
tinja dari
biasanya,
berbentuk cair
frekuensi lebih
biasanya defekasi
dariyang
200 meningkat.
g atau 200 ml/24 jam. Definisi lain memakai
kriteria
frekuensi, yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari.
Buang air
utama diare
6
7
C. MANIFESTASI KLINIK
3.
4. Kram abdominal.
Demam.
5. Mual dan
muntah.
6. Anoreksia.
7. Lemah.
8. Pucat.
D. PATOFISIOLOGI
ekstraseluler kedalam
Diare yang tinja,
terjadi sehingga proses
merupakan mengakibatkan dehidrasi
dari transpor aktif
kekurangan
akibat
elektrolit
rangsangan dantoksin
dapatbakteri
terjadi terhadap
asidosis metabolik.
elektrolit ke dalam usus halus,
sel dalam
diare.
2. Gangguan sekresi akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin)
pada
E. PATHWAY
Penyerapan sari-
sari
makanan
Saluran dalam
pencernaan
tidak
Terdapatnya zat- Gangguan
zat adekuatisi
peradangan motilitas asus
yang tidak usus
diserap Gangguan Hiperperistltik
Tekanan osmotif sekresi
Kesempatan
meningkat
Reabsorbsi Sekresi air dalam usus
didalam elektrolit menyerap
makanan
usus besar dalam usus meningkat
terganggu Merangsang usus
mengeluarkan
isinya
DIARE
F. KOMPLIKASI
5. Syok
hipovalemik.
6. Asidosis
7. Dehidrasi
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
2. retensi terhadap
Pemeriksaan berbagai
darah antibiotik.
: perifer lengkap, Analisa Gas Darah (AGD),
elektrolit
ginjal.
4. Duodenal intubation untuk mengetahui kuman penyebab secara
kuantitatif
H. PENATALAKSANAAN MEDIS
misalnya air gula, sari buah segar, air teh segar, kuah sup, air
tajin,
ASI. Jangan memberikan air kembang gula, sari buah air dalam
botol
memperburukcampuran
mengandung diare. gula dan garam yang disebut larutan
dehidrasi
LRO.
2. Penatalaksanaan keperawatan menurut Nelson (1999) antara lain :
dengan penderita.
13
I. FOKUS PENGKAJIAN
2. Gejala
Sirkulasi
: Perasaan dingin pada ruangan hangat.
3. Integritas ego
Gejala : Ketidakberdayaan / putus asa gangguan ( tak
nyata )
4. Eliminasi
7. Tanda
Neurosensori
: Efek depresi ( mungkin depresi ) perubahan mental (
apatis,
8. Gejala
Nyeri / :kenyamanan
Sakit
kepala.
9. Keamanan
10. Interaksi
sosial
Gejala : Latar belakang kelas menengah atau atas, Ayah pasif
/ Ibu
makanan sehat.
J. FOKUS INTERVENSI
dehidrasi.
b. Kaji pemasukan dan pengeluaran
cairan
Rasional : Memberikan informasi tentang keseimbangan
cairan,
fungsi ginjal dan kontrol penyakit usus
juga
keefektifan intervensi.
d. Pemeriksaan laboratorium sesuai program : elektrolit, Hb,
Ph, dan
albumin.
Rasional : Untuk menentukan kebutuhan penggantian
dan
keefektifan terapi.
e. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat anti
diare dan
antibiotik.
Rasional : Untuk memperbaiki ketidak seimbangan cairan /
elektrolit
(Carpenito, 2000
Tujuan ).
: kebutuhan nutrisi
terpenuhi
Kriteria hasil : BB klien kembali normal dan nafsu makan
meningkat
:
Intervensi
keefektifan terapi.
b. Monitor intake dan out put
integritas
d. Lakukan kebersihan jaringan.
mulut setiap habis makan
keefektifan intervensi.
18
2001)
Tujuan : Kerusakan integritas kulit
teratasi
Kriteria hasil : Kulit utuh dan tidak ada lecet pada area
anus.
c. Rasional
Batasi masukan
: Diet lemak
rendahsesuai
lemakindikasi
menurunkan resiko feses
cairan dan
d. Awasi elektrolit
serum
Rasional : Peningkatan kehilangan gaster potensial
resiko
komplikasi
e. Berikan obat lebih serius
sesuai indikasi anti / mengancam.
diare
Rasional : Mungkin perlu untuk mengontrol frekuensi
defekasi
BAB III
RESUME KASUS
A.
Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 2 Februari 2009 jam 20.00
WIB. Di
Ruang Melati RSUD Sragen. Pasien Tn. R umur 41 tahun, jenis kelamin
laki-
tetapi belum sembuh, dan pada tanggal 29 Januari 2009 oleh keluarga
dibawa
Januaribulan
pada 2009Desember
pasien mengatakan
2008 dan mual, muntah,
rirawat badan
di RSUD lemas,
Sragen diare4
selama
4-5
hari.kali
perhari,
Riwayat konsistensi cair, warna
penyakit keluarga kekuningan.
: Dalam keluarga tidak ada yang
menderita
21
22
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran Composmentis,
keadaan
menjawab dengan jelas, leher tidak ada pembesaran tiroid, tidak ada
nyeri saat
inpeksi : ictus codis tidak tampak, palpasi : ictus cordis tidak teraba,
perkusi :
pasien hanya habis 2-3 sendok dari porsi RS karena pasien bila makan
merasa
mual dan nafsu makan menurun. Pola minum sebelum sakit pasien
minum
gelas ( + 1000 cc )/ hari. Pola eliminasi selama sakit pasien BAB 4-5
x/hari
dengan konsistensi cair, bau khas feces, BAK 5-6 X perhari dengan bau
urine
Pola tidur dan istirahat sebelum sakit pasien tidur + 8-9 jam perhari,
selama
chlorida 20 data
Dari tpm, piralen
fokus 2 ml/6L, Ulceranin
didapatkan adanya2 ml/8
dataj, Amoxan
subyektif1 gr/8
yaituJ,
Lasix 2
pasien
ml/12 J, tonarmual,
mengatakan 3x1 rendah kalium.
muntah. Pasien mengatakan makan hanya habis 2-
3 sendok
kering
Feses konsistensi
cair,
warna kekuningan
DO : Wajah tampak
pucat
Mata tampak
besar-
besar, mata
kemerahan.
berlebihan.
2. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan
C. Intervensi, Implementasi,
Evaluasi
1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan
out put
berlebihan.
Tujuan : kebutuhan cairan dan elektrolit terpenuhi
setelah
untuk tubuh, lanjutkan terapi dari dokter untuk obat anti diare
dan anti
Implementasi tanggal 3 – 5 Februari 2009 mengobservasi
TTV
biotik.
respon pasien : TD 120/180 mmHg, N : 84 x/menit, S : 37’C, R :
24
lembab, mukosa
sehari-hari. bibir lembab.
Obyektif : Turgor kulit elastis, mukosa bibir
lembab,
pasien tiap hari, anjurkan pasien untuk makan sedikit tapi sering,
beri diet
3. Gangguan gangguan istirahat tidur berhubungan dengan
sesuai dengan kondisi pasien, lanjutkan advice dokter untuk
hospitalisasi.
obat
Tujuan : kebutuhan istirahat tidur terpenuhi setelah
antimetik.
dilakukan
BAB IV
PEMBAHASAN
A.
Pengkajian
Pada tahapan ini penulis akan menguraikan tentang
pembahasan
konsistensi cair, warna kekuningan, bau khas feces, BAK 5-6 x/hari
dengan
bau urine seperti obat, pasien mengatakan makan hanya habis 2-3
sendok dari
porsi RS karena bila makan merasa mual dan nafsu makan menurun.
(Carpenito, 2001).
30
31
kekuningan, bau khas feces, torgor kulit jelek, kulit kering, mukosa
bibir
intervensi yaitu :
32
c. Mengobservasi tanda-tanda
vital
Dengan memonitor tanda-tanda vital penulis diharapkan
dapat
(Carpenito, 1999)
e. Melanjutkan terapi dari dokter untuk obat antidiare dan
antibiotik
(Doenges,2000)
Evaluasi yang didapatkan setelah melakukan tindakan
keperawatan
- Oksidasi : 200 cc +
metabolik
Jumlah : 2.900 cc
- Urine : 1.600 cc
- Muntah : 400 cc
- IWL : 550 cc
- Keringat : 100 cc +
Jumlah : 3.650 cc
karena pada Tn. R input dan out put lebih besar out put nya, maka
Tn. R
2. mengalami
Gangguan gangguan keseimbangan
pemenuhan cairan
nutrisi kurang dari dan elektrolit.
kebutuhan tubuh
berhubungan
kepearwatan tersebut
a. Menganjurkan adalah
pasien sebagai
untuk makanberikut
sedikit :tapi
sering.
Dengan pemberian makanan yang sedikit tapi sering
dapat
menurunkan kelemahan dan meningkatkan pemasukan
untuk
mengatakan pertimbangan
Berdasarkan tidur + 3-4 jam/hari,.wajah tampak
diatas maka penulis pucat, mata
merencanakan
tampak
serangkaian
menonjol, keperawatan
tindakan mata kemerahan.
yang bertujuan, kebutuhan istirahat tidur
pasien
b. Batasi jumlah
pengunjung
Mengurangi kebisingan untuk memberikan situasi yang
kondusif agar
dihentikan.
37
memenuhi
D. Diagnosa kebutuhan
tidak metabolisme
ditemukan yang tetapi
dalam teori meningkat.
muncul pada
kasus.
(Suryadi,2000)
Diagnosa ini tidak muncul karena pasien mengatakan
tidak
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
41
40
B. SARAN
2. bila lingkungan
Perawat harus sekitar terlalu gaduh / ramai.
lebih memperhatikan pasien, dalam memberikan
asuhan
DAFTAR PUSTAKA
Sundaru, Heru. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 3. Balai
Penerbit FKUI. Jakarta