Anda di halaman 1dari 36

Tata Nilai Perawat

(Care, Empathy, Altruism)

Oleh :
S. R. ROSIDA, S.Kep.M.Kes
• Pelayanan keperawatan di rumah sakit
merupakan pelayanan yang paling
sentral dan perlu mendapat perhatian,
perawat berinteraksi dengan pasien dan
keluarga selama 24 jam, disinilah
perawat akan memberikan pelayanannya
secara komprehensif, baik itu dari
pelayanan fisik, psikologi, spiritual, sosial
dan pendidikan kepada pasien
• Perawat dalam memberikan pelayanan
keperawatan memandang pasien sebagai
pusat perhatian.
• Sikap dan tingkah laku dalam memberikan
pelayanan keperawatan meliputi rasa empati,
kepedulian, menghargai orang lain dan
tenggang rasa.
• Pemahaman perawat tentang nilai, klien, dan
profesional akan sangat membantu dalam
proses pelayanan kesehatan atau yang
lainnya.
• Nilai adalah keyakinan yang mendasari
seseorang melakukan tindakan dan
tindakan itu kemudian menjadi suatu
standar atas tindakan yang selanjutnya,
pengembangan dan mempertahankan
sikap terhadap objek-objek yang terkait,
penilaian moral pada diri sendiridan
orang lain serta pembandingan diri
dengan orang lain
Empathy
• Empati adalah suatu perasaan dalam diri
seseorang yang sesuai dengan apa yang
dirasakan oleh orang lain secara
psikologis. Empati memiliki beberapa
fungsi yang dapat membantu seseorang
dalam bersosial, berinteraksi,
berkomunikasi, dan bersikap di
lingkungan masyarakat.
• Perawat yang memiliki empati diharapkan
memiliki kemampuan empati, yaitu
kemampuan untuk melakukan aksi komunikasi
secara sadar kepada pasien sehingga dapat
memahami dan merasakan suasana hati
pasien tersebut. Perilaku yang muncul dari
tiap perawat terhadap pasien berbeda-beda,
hal ini terkait dengan kemampuan empati
perawat itu sendiri.
Hal yang mempengaruhi kemampuan empati,
yaitu:
• 1.         pikiran yang optimis
• 2.         tingkat pendidikan
• 3.         keadaan psikis
• 4.         pengalaman
• 5.         usia
• 6.         jenis kelamin
• 7.         latar belakang sosial budaya
• 8.         status sosial
• 9.         beban hidup
Beberapa Cara Yang Dapat Dilakukan Untuk
Meningkatkan Empati,yaitu:
• 1. Peduli, perhatian dari perawat kepada
pasiennya, sejauh mana komunikasi dapat
terbentuk sehingga pasien dapat merasa
nyaman karena diperhatikan.
• 2. Berguru, dengan belajar kepada mereka
yang telah nyata dianggap memiliki
kemampuan empati yang tinggi, misalnya
seorang rohaniawan, psikolog, maupun dokter
di rumah sakit perawat tersebut mengabdi.
• 3. Berlatih, sepandai dan sepintar apapun
kalau tidak pernah berlatih maka akan kalah
dengan mereka yang masih pemula tetapi
rutin untuk rajin berlatih mengasah
kemampuan empatinya.
• 4. Berbagi pengalaman, ingatlah bahwa
pengalaman adalah guru yang terbaik dan
melalui pengalaman kita dapat menjadi
bijaksana, dengan berbagi pengalaman
dengan sesama rekan sekerja maka
diharapkan perawat akan lebih tangguh dan
hebat.
• Perawat dapat meningkatkan kemampuan
empatinya agar dapat lebih mengerti,
memahami, dan menghayati tidak hanya kondisi
fisik namun juga kondisi psikis pasien karena
pasien yang datang untuk berobat ke rumah sakit
tentunya dengan tujuan memulihkan kondisi
fisiknya yang sakit, padahal apabila kondisi fisik
seseorang mengalami suatu keadaan sakit, maka
akan mempengaruhi kondisi psikisnya, biasanya
pasien akan lebih labil emosinya.
Contoh:
• “Pagi pak atau bu’ bagaimana kabarnya,
masih   demam pak, bagaimana tidurnya
semalam, mudah-mudahan lebih baik”,
komentar ini akan muncul di keseharian
seorang perawat entah dia berada di pelosok
desa atau rumah sakit besar.
• Senyum dan rasa empati yang ditimbulkan
setidaknya akan menjadi multivitamin dosage
tinggi yang tanpa antibiotik atau obat yang
super keras akan menyembuhkan rasa
terpelentirnya hati seorang pasien yang
sedang menderita penyakit sekeras apapun
Caring/care
• Caring sebagai bentuk dasar dari praktik
keperawatan di mana perawat membantu
klien pulih dari sakitnya, memberikan
penjelasan tentang penyakit klien, dan
mengelola atau membangun kembali
hubungan. Caring membantu perawat
mengenali intervensi yang baik, dan kemudian
menjadi perhatian dan petunjuk untuk
memberikan caring nantinya.
• caring adalah tindakan yang menunjukan
pemanfaatan lingkungan pasien dalam
membantu penyembuhan, memberikan
lingkungan yang bersih, ventilasi yang baik
dan tenang kepada klien
5 perspektif atau kategori mengenai
caring, yaitu:
• 1.caring sabagai sifat manusia (Benner &
Wrubel,Leinenger)
• 2.caring sebagai intervensi terapeutik
(Orem),
• 3.caring sebagai bentuk kasih sayang
(Morse et al.
• Caring secara umum dapat diartikan sebagai
suatu kemampuan untuk berdediksi bagi
orang lain pengawasan dengan waspada,
perasaan empati pada orang lain dan
perasaan cinta atau menyayangi. Caring atau
care tidak mempunyai pengertian yang tegas,
tetapi ada tiga makna dimana ketiganya tidak
dapat dipisahkan yaitu memberi perhatian,
bertanggung jawab dan ikhlas.
• Secara teoritis, pengertian caring adalah
tindakan yang menunjukan pemanfaatan
lingkungan pasien dalam membantu
penyembuhan, memberikan lingkungan
yang bersih, ventilasi yang baik dan
tenang kepada klien.
Altruisme
• Altruisme adalah perhatian terhadap
kesejahteraan orang lain tanpa
memperhatikan diri sendiri. Perilaku ini
merupakan kebajikan yang ada dalam
banyak budaya dan dianggap penting
oleh beberapa agama. Gagasan ini sering
digambarkan sebagai aturan emas etika.
• Altruisme memusatkan perhatian pada
motivasi untuk membantu orang lain dan
keinginan untuk melakukan kebaikan tanpa
memperhatikan ganjaran, sementara
kewajiban memusatkan perhatian pada
tuntutan moral dari individu tertentu (seperti
Tuhan, raja), organisasi khusus (seperti
pemerintah), atau konsep abstrak (seperti
patriotisme, dsb).
Nilai altruisme dalam keperawatan
• Pengertian : Peduli dengan kesejahteraan
orang lain
• Sikap dan Kualitas Pribadi :
• Perhatian, komitmen, kasihan, kemurahan
hati, ketekunan
• Perilaku Profesional :
Perilaku Profesional :
1. Berikan perhatian yang penuh pada klien
ketika memberikan perawatan
2. Bantu rekan perawat lainnya dalam
memberikan perawatan ketika mereka tidak
dapat melakukannya
3. Tunjukkan perhatian pada kecenderungan
dan masalah sosial yang memiliki implikasi
perawatan kesehatan.
• Contoh Kasus Care, Empathy,
dan Altruism
dalam Keperawatan
Contoh Kasus Care
• Perawat masuk ke kamar klien, beri salam
hangat kepada klien sambil menyentuh
pundak klien, lakukan kontak mata, duduk
beberapa menit, dan tanyakan tentang apa
yang menjadi pikiran dan perhatian klien,
dengarkan cerita klien, lihat cairan intravena
(IV) yang tergantung, kaji klien beberapa saat,
dan kemudian periksa rangkuman tanda vital
klien dalam layar komputer sebelum
meninggalkan ruangan.
• Perawat harus menyaikan sikap caring
berdasarkan nilai-nilai kultural dan
kepercayaan klien. Meskipun kebutuhan akan
caring manusia bersifat universal. Sebagai
contoh, menyediakan waktu untuk bersama
keluarga merupakan tradisi penting  dalam
keluarga di Asia dibanding kehadiran perawat.
• Menggunakan sentuhan untuk
mengungkapkan caring terkadang
bertentangan dengan kultur. Kadang-kadang
pemberi layanan yang sama gender atau
keluarga klien perlu melakukan pelayanan
melalui sentuhan. Sewaktu sedang
mengdengarkan klien, beberapa kultur
menganggap melakukan kontak mata sebagai
perilaku yang tidak sopan
Contoh Kasus Empathy
• 1.  Di Rumah Sakit Harapan Sehat, ada
seorang pasien dengan keadan kritis, semua
keluarga berkumpul dengan penuh
kecemasan, di sisi lain dokter menyatakan
bahwa pasien tidak memiliki harapan hidup
lagi jika kakinya tidak diamputasi. Suasana
sedih pun menyelimuti keluarga pasien, ibu
pasien menangis histeris, seakan tidak percaya
bahwa anaknya harus diamputasi.
• Sesaat kemudian perawat memeriksa keadaan
pasien dan mengatakan bahwa “Saya
mengerti perasaan ibu sekang, tapi mau
bagaimana lagi bu ya sudah amputasi saja, ini
semua demi kebaikan anak ibu, dan yang
paling penting anak ibu masih bisa
diselamatkan.” Kesedihan semakin bertambah
pasca lontaran yang diucapkan perawat
tersebut. Pasien semakin gelisah dan
melemah.
• Dari contoh kasus diatas, sudah sepatutnya
kita sebagai perawat menunjukkan sikap
empati pada keluarga dan pasien. Sikap
empati sendiri pada dasarnya ikut mengenali,
mempersepsi, dan merasakan perasaan orang
lain.
Contoh Kasus Altruism
• Perawat harus menghargai kepentingan orang
di atas kepentingan diri sendiri. Perawat
mempunyai sifat kemanusiaan terhadap
sesama, untuk mampu memberikan
perawatan yang berkualitas, maka diperlukan
lima langkah sebagai berikut (Dwidiyanti,
2007):
• 1. Perawat seharusnya mengerti apa yang akan
terjadi
Perawat mengkaji pasien dan memahami bahwa
pengetahuan dan pengalamannya tidak boleh
mempengaruhi keismpulan yang dibuat untuk
pasien, untuk itu perawat harus mempersiapkan
diri dengan baik kalau akan mengkaji pasien,
artinya perawat mengetahui kelebihan dan
kekurangannya sebagai perawat.
• 2. Perawat mengetahui kata hatinya
Kata hati atau nurani merupakan bagian yang
sangat penting dalam memahami
situasi/kondisi atau masalah yang sedang
dialami pasien. Dengan nurani atau hati
perawat mampu mengerti secara keseluruhan
masalah yang sebenarnya terjadi pada pasien.
• 3. Perawat mengetahui ilmunya
Perawat bergerak dari nurani ke analisa data
yang memerlukan ilmu, karena data harus
dibandingkan dan diinterpretasi yang akan
menghasilkan masalah pasien dengan tepat.
• 4. Perawat mengetahui bagaimana mensintesa
pengetahuan untuk memahami pasien
Perawat seharusnya mengetahui mengapa
masalah itu terjadi, dan mampu
menghubungkan kondisi atau fenomena satu
dengan yang lain. Sehingga perawat
mempunyai cara pandang yang luas tentang
masalah pasien.
• 5. Kesukesan perawat adalah datang dari hal-
hal yang kadang tidak mungkin.
Keberhasilan perawat dalam melakukan
pendekatan terhadap pasien terkadang dapat
dilakukan dengan melakukan hal-hal yang
sepele seperti memberi salam, menanyakan
kabar dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai