Anda di halaman 1dari 29

BAB I

DATA BIOGRAFI DAN PRESTASI JEAN WATSON

1.1 DATA BIOGRAFI

Watson adalah seorang sarjana


keperawatan Amerika yang lahir di West
Virginia dan sekarang tinggal di Boulder,
Colorado sejak tahun 1962. Dari
University of Colorado, ia meraih gelar sarjana
di keperawatan dan psikologi, gelar master
di keperawatan kesehatan mental-
kejiwaan, dan terus mendapatkan gelar Ph.D
dalam psikologi pendidikan dan konseling.Sekarang ini Dr. Jean Watson adalah seorang
Profesor yang membedakan keperawatan dan sebagai ketua Caring Science di University
of Colorado, Sekolah Keperawatan dan merupakan pendiri Center for Human Caring di
Colorado. Dia merupakan anggota dari Amecican Academy of  Nursing yang telah
menerima penghargaan nasional dan internasional. Dia telah menerbitkan berbagai karya
yang menjelaskan filsafat dan teori kepedulian manusia, yang dipelajari oleh perawat di
berbagai belahan dunia. Dasar dari teori keperawatan Jean Watson di terbitkan pada tahun
1979 di keperawatan yaitu ”The Philosphy and Science of Caring”. Pada tahun 1988,
teorinya diumumkan dalam “nursing: Human Science and Human Care”. Postmodern
Nursing and Beyond (1999). Assessing and Measuring Caring in Nursing and Health
Sciences (2002). Watson berpendapat bahwa fokus utama dalam keperawatan ada di faktor
carative. Dia percaya bahwa bagi perawat untuk mengembangkan filsafat humanistik dan
sistem nilai, seorang liberal dengan latar belakang

1
seni yang kuat diperlukan. Sistem filsafat dan nilai memberikan fondasi yang kokoh
bagi science of caring.

1.2 KARIER DAN PEKERJAAN


Tahun 1980 Watson dan rekannya mendirikan Center for Human Caring di Universitas
Colorado, yang merupakan pusat interdisiplin pertama yang mempunyai komitmem
menggunakan pengetahuan human caring untuk praktek klinik, beasiswa, administrasi
dan kepemimpinan. Pada pusat Human Caring tersebut, watson dan berbagai sponsor
klinik, pendidikan dan komunitas penerima beasiswa melakukan kegiatan dan project
dalam human caring. Dalam kegiatan tersebut melibatkan para sarjana nasional
maupun internasional di lingkungan tempat tinggal mereka serta koneksi internasional
dengan rekan-rekan di seluruh dunia antara lain di Australia, Brasil, Kanada, Korea,
Jepang, Selandia Baru, Inggris, Skandinavia, Thailand, dan Venezuela.

Watson menjabat sebagai ketua dan asiten dekan program sarjana di Sekolah Tinggi
Keperawatan di Universitas Colorado. Dia juga terlibat dalam perencanaan dan
pelaksanaan program PhD bagi keperawatan dan menjabat sebagai koordinator dan
direktur program PhD antara tahun 1978- 1981.
Dari tahun 1983 -1990 watson adalah Dekan University of Colorado School of Nursing
dan Associet Director of Nursing Practice di Universitas Rumah Sakit. Dia berperan
dalam pengembangan kurikulum keperawatan pasca sarjana dalam human caring dan
kesehatan yang mengarah ke Doktor keperawatan.

Antara tahun 1993- 1996 Watson sebagai anggota komite eksekutif dan dewan
pengatur untuk National League for Nursing (NLN) dan terpilih sebagai presiden pada
tahun 1995-1996.Pada tahun 2008 Watson mendirikan yayasan nirlaba “Watson Caring
Scienece Institute” untuk memajukan ilmu/ pengetahuan Caring di dunia.

Jean Watson mengawali pengembangan teorinya pada saat ia menjadi asisten dekan
program sarjana di University of Calorado, dan melanjutkanya ke dalam bentuk
perencanaan dan implementasi pada program doktoral di Universitas yang sama. Buku
pertamanya dimulai dari catatan kelas saat ia mengajar dengan kurikulum yang inovatif
dan terpadu. Ia menjadi koordinator dan direktur program doktor ketika program itu
dirintis pada tahun 1978 hingga tahun 1981. Pada saat menjadi dekan di University of

2
Calorado, school of Nursing, kurikulum keperawatan pascasarjana mengenai caring
manusia dikembangkan sehingga kemudian menjadi Doctor of Nursing Practice
(DNP). Kurikilum ini diterapkan pada tahun 1990 dan kemudian disatukan ke dalam
program Doctor of Nursing Practic. Watson merintis pusat caring manusia, pusat
interdisiplin pertama di Amerika Serikat yang berkomitmen mengembangkan dan
menggunakan ilmu caring manusia untuk praktik dan pendidikan. Ia merujuk dari 11
faktor kuratif Yalom untuk memformulasikan 10faktor karatifnya. Ia memodifikasi 10
faktor tersebut seiring berjalanya waktu dan kemudian mengembangkan proses caritas
yang memiliki dimensi spritual dan menggunakan bahasa yang lebih cair dan
evolusioner.

Teori Watson pertama kali di published pada tahun 1988. Sejak saat itu ia telah
menulis lebih dari 11 buku tentang Caring dan artikel yang sudah tidak terhitung
jumlahnya dalam journal keperawatan. Penelitian watson tentang keperawatan telah di
integrasikan ke dalam pendidikan dan pelayanan keperawatan. Buku pertama Watson
dikembangkan dari catatannya untuk program sarjana yang diajarkan di Universitas
Corolado. Awalnya 10 Carative faktor tetapi berkembang memasukkan “Caritas” yang
membuat koneksi eksplisit antara caring dan cinta. Buku ini berjudul “The Philosophy
and Science of Caring” (1979) yang dicetak ulang tahun 1985 dan di terjemahkan
dalam bahasa korea dan prancis. Pada tahun 1985 menulis buku keduanya yang
berjudul “Human Science and Human Care– Nursing Theory) dan dicetak ulang pada
tahun 1988 dan 1999, membahas masalah konseptual dan filosofisnya dalam
keperawatan.
Buku ke 3 dari Watson adalah Postmodern Nursing and Beyond (1999) disajikan
sebagai model untuk membawa praktek keperawatan ke abad ke duapuluh satu.
Watson menggambarkan dua peristiwa yang mengubah hidupnya yang berkonstribusi
dalam tulisannya. Untuk melanjutkan teorinya dan mempermudah dalam
pengaplikasian caring, Watson menulis buku ke 4 nya yang berisi tentang 21 instrumen
untuk menilai/ mengukur keperdulian/ caring “Instruments for Assessing and
Measuring Caring in Nursing and Health Sciences” (2002). Memalui buku ini Watson
meneriman penghargaan pada acara American Journal of Nursing Book of the Year
Award. Pengukuran ini membahas tentang kualitas dari perawatan pasien, klien dan
persepsi perawat tentang caring dan prilaku caring, kemampuan dan keampuhan.

3
4
Buku ke lima dari Watson mendeskripsikan perjalanan pribadinya untuk meningkatkan
pemahaman tentang ilmu Caring, praktek spiritual, konsep dan praktek keperawatan
serta perawatan dan penyembuhan “Caring Science as Sacred Science” (2005). Dan
melalui buku ke limanya watson kembali menerima penghargaan pada American
Journal of Nursing 2005 Book of the Year Award.
Buku-buku terbaru Watson adalah:
International Research on Caritas as Healing (Nelson & Watson, 2011), Creating a
Caring Science Curriculum (Hills & Watson, 2011), and Human Caring Science: A
Theory of Nursing (Watson, 2012).

1.3. PENGHARGAAN DAN KEHORMATAN


Watson aktif dan bekerja keras dibanyak program komunitas selama karirnya. Tahun
1992 Universitas Colorado telah memberinya kehormatan sebagai profesor
keperawatan terkemuka. Ia telah menerima 6 gelar doktor kehormatan dari Universitas
di Amerika dan 3 gelar doktor kehormatan di internasional di Swedia, London dan
Kanada.

Ia menerima penghargaan pada National League for Nursing ( NLN) pada martha E
Rogers Award dimana di sini adalah pengakuan konstribusi penting perawat untuk
memajukan pengetahuan keperawatan dan ilmu kesehatan lainnya pada tahun 1993.
NLN memberikan kepadanya sertifikat seumur hidup sebagai perawat holistic. Dan
pada tahun1999 Watson dianggat sebagai kepala Ilmu Caring.

Pada tahun 1999 Watson menerima penghargaan sebagai pengakuan atas komitmen
untuk mengembangkan, mempertahankan, meneladani praktek keperawatan yang
berpusat pada praktek caring. Penghargaan ini didapat pada acara Fetzer Institute’s
National Norman Cousins Award.

Kegiatan internasional dari Watson sangat padat, temasuk ceramah di berbagai negara.
Pada tahun 2010, Watson menerima doktor kehormatan dalam keperawatan dari
University of Victoria in British Colombia, Canada. Pada tahun 2013 Watson

4
dianugrahi penghargaan Living Legend pada American Academy of Nursing’s. Sejak
tahun 1960 beliau tinggal di Boulder,Corolado sampai dengan saat ini.

Dibawah ini ada daftar penghargaan yang diterima Jean Watson yang disampaikan di
web resmi dari Jean Watson dengan alamat https://www.watsoncaringscience.org/jean-
bio/#

• 2017 November 16 — Honoris Doctorado Causa – Universidad Maria Auxiliadora,


Lima, Peru
• 2017 August, 30 — Honoris Doctorado Causa; Universidad Popular del Cesar,
Valledupar, Colombia, S. America
• 2016 May 13 — Honorary Doctorate Causa: Peru Universidad de Nacional St.
Augustine. Arequipa, PERU
• 2016 May 12 — Honorary Doctorate Causa; Universidad Catolica de Santa Maria,
Arequipa, Peru
• 2016 January — Designated Emerita Chairperson of Board of Directors.
International Conference on Caring and Peace. Tokyo, Japan.
• 2015 — Notre Dame University Compassion in Medicine Recognition Award.
Hildebrande Center for Compassion in Medicine. Notre Dame University – South
Bend, Indiana.
• 2015 February 11 — Awarded Honorary Doctorate Degree. Erciyes University,
Kayseri, Turkey.
• 2014 — Pathfinders Award. University of Colorado College of Nursing Alumni
Association.
• 2013 — American Academy of Nursing – inducted as ‘Living Legend’ American
Academy of Nursing.
• 2012 March 19 — Awarded Honorary Doctorate: Red Cross College of Nursing,
Tokyo, Japan
• 2010 November 24 — Awarded Honorary Doctorate. Universitet Rovira i Virgili.
Taragona, Spain.
• 2010 November 18 — Awarded Honorary Doctorate (reconfirmation) University of
Bedfordshire, England.
• 2010 November 10 — Awarded Honorary Doctorate. University of Victoria,
British Columbia, Canada.

5
• 2010 May — Recipient of Holistic Nurse of Year Award by American Holistic
Nursing Association.
• 2009 August — Special Award for Human Caring work in Nursing. Universidad
San Juan Bautista, Lima Perú
• 2009 May, June — Recipient: Ways of Knowing Award. University of Minnesota,
Center for Spirituality and Healing. Minneapolis, MN. ‘Ways of Knowing
Conference’.
• 2009 May — Special gGratitude & Recognition aAward: Enfermeria Universidad
Santiago De Cali, Chile. Presented at international conference, Pasto, Colombia. S.
America.
• 2009 May — Recipient: Nursing Excellence Lifetime Achievement Award. Wake
Forest University Baptist Medical Center. Winston-Salem, NC.
• 2009 April — Recipient: Legacy of Caring Award. Association of Nurses working
for their patients. New Orleans, LA.
• 2009 — Citation by City of New Orleans by Mayor C. Ray Nagin, “Proclaimed A
Special Day of Honor bestowed upon Dr. Jean Watson, in honor of 30 years
developing and implementing science, theories, and philosophies of caring and
healing used by nurses, academic and clinical institutions internationally”.
• 2009 — Recipiente of Reconocimiento: Universidad de Sonora División de
Ciencias Biológicas y de la Salud, Departamento de Enfermería. Sonora, Mexico.
• 2008 — Receipt of Dalhberg Scholar award. Viterbo University and Gunderson
Lutheran Health System, La Crosse, Wisconsin
• 2007 — Recipient of University of Lisbon President’s Medal, Portugal
• 2007 — Recipient of Nursing Bastonaria from Portugal and Spain –President of
Nursing Order Award, Terceira, Azores
• 2007 — Recipient of ‘The Jericho Rose Pin, for contributions to humanisation of
health care’.
• 90th Anniversary. Escola Universitaria d’Infermeria Santa Madrona a la Universitat
de Barcelona, Spain.
• 2007 — Board Member Nightingale Global Alliance
• 2007 — Chancellor’s Distinguished Professor Award Research & Scholarship
• 2006 — Chancellor’s Distinguished Professor Award Research & Scholarship

6
• 2006 — Recognition Certificate of Gratitude for ‘Presence, Wisdom and
Scholarship in Caring Science’: Navajoland Nurses United for Research, Service
and Education organization. Honoring the First Annual Navajoland Nursing
Symposium.
• 2006 — Lifetime member/co-founder award from International Assoc. of Human
Caring, at meeting in Perth, Australia.
• 2005-06 — AJN Book of the Year Award. Research Category For Caring Science
as Sacred
• Science. Philadelphia: F.A.Davis.
• 2005 — Awarded Advanced Holistic Nurse Board certification (life award) through
the American Holistic Nurses’ Association
• 2004 — Inducted in Colorado Nurses Association: Hall of Fame
• 2004 — Named first Sharon Phillips Raddock Lecturer in Holistic Nursing, Florida
Atlantic University, Boca Raton, FL
• 2003 — Honorary Doctorate Award (University of Montreal Quebec, Canada.
• 2002 — Received AJN Book of the Year Award for Watson, J. Assessing and
Measuring Caring. NY. Springer.
• 2001 — Scientific Committee Greek Nursing Web Journal ICU NURSE WWB
• 2000 — Honorary Chair, Colorado Excellence in Human Caring, 15th Annual
Colorado Nursing Foundation Nightingale Awards
• 2000— National Norman Cousins Award, Fetzer Institute, Kalamazoo, MI – award
for Relationship-Centered Caring
• 1999 — Sigma Theta Tau International Alpha Kappa Chapter established Jean
Watson Scholarship Award named in honor of Work on Caring
• 1999 — West Virginia Nurses’ Association 21st Century Leader Award
• 1998 — Appointed to serve as member of National Advisory Board, New York
University Graduate Program in Advanced Practice Holistic Nursing
• 1998 — Distinguished Scholar in Nursing Award, New York University Division
of Nursing
• 1998 — Alumni of Century Award, University of Colorado School of Nursing
• 1997 — Honorary Lifetime Certification as a Holistic Nurse (HNC), American
Holistic Nursing Association
• 1996 — Honorary Doctorate University of Goteborg, Sweden

7
• 1995-96 — President of National League for Nursing, New York, NY
• 1994 — Colorado Nurses’ Association award for “Outstanding Contributions to the
Profession of Nursing and the Improvement of Health Status and Well-Being of the
Citizens of Colorado”
• 1993 — Martha E. Rogers Award, National League for Nursing
• 1992 — Distinguished Professor, Nursing, University of Colorado
• 1991 — Fulbright Scholar, Council for International Exchange of Scholars
• 1990 — The Loren Eiseley Memorial Award, Bishop Clarkson College, Omaha,
NE
• 1990 — Featured on National League for Nursing video: “A Conversation on
Caring with Jean Watson and Janet Quinn”
• 1989 — Featured on National League for Nursing video: “Theories at Work”
• 1989 — Selected as one of 15 U.S. nurse theorists for Helene Fuld Health Trust
videos: “Portrait of Excellence”
• 1987-88 — Who’s Who in American Nursing, The Society of Nursing
Professionals
• 1987 — Featured U.S. nurse theorist for National League for Nursing video:
“Nursing Theory: A Circle of Knowledge”
• 1981 — Admitted as Fellow – American Academy of Nursing
• 1980 — Creativity in Nursing Award, Sigma Theta Tau International Nursing
Honor Society
• 1978 — Regents Medal, University of Colorado
• 1978 — Recognized as Excellent Teacher and Role Model by graduating
baccalaureate nursing students, University of Colorado School of Nursing
• 1976 — Selected by baccalaureate nursing students as Most Supportive Faculty
Member, University of Colorado School of Nursing

8
BAB II

KONSEP TEORI JEAN WATSON

2.1 . PHILOSIPHY DAN THEORY TRANSPERSONAL CARING

Watson menciptakan teori Human Caring antara tahun 1975 sampai 1979 berdasarkan
pandangan pribadinya tentang keperawatan. Harapannya saat itu adalah bahwa teorinya
dapat membantu memperkenalkan perbedaan ilmu keperawatan sebagai sesuatu yang
khas dan wujud yang penting dalam pelayanan ilmu kesehatan. Watson sangat consent
pada bagaimana perawat mengekspresikan perawatan yang mereka berikan kepada
pasien. Teori Watson menekankan pada aspek Humanistic/ kemanusiaan dari
keperawatan yang terjalin dengan ilmu pengetahuan dan praktek keperawatan.
Keperawatan berkaitan dengan peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, merawat
yang sakit dan pemulihan kesehatan. Ini berfokus pada promosi kesehatan serta
pengobatan penyakit. Menurut Watson caring adalah inti/ jantung dari praktek
keperawatan dan promosi kesehatan lebih baik dari pada pengobatan. Watson percaya
bahwa dengan pendekatan yang holistic merupakan central dalam praktek Caring
dalam keperawatan.

Menurut Watson, Caring dapat dilakukan/ didemontrasikan dan dipraktekkan oleh


perawat. Caring pada pasien akan meningkatkan pertumbuhan kesehatan, lingkungan
yang caring akan menerima sesorang apa adanya dan akan melihat apa yang akan
terjadi nanti.

Watson menggabungkan ilmu pengetahuan dengan kemanusiaan, sehingga sebagai


persyaratan untuk menerapkan ilmu caring, seorang perawat harus memiliki latar
belakang liberal dan seni yang kuat serta harus dapat memahami budaya orang lain
serta mempunyai kerangka berpikir tentang tubuh/jiwa dan spiritual seseorang. Pada
awalnya
watson juga berpikir tentang ilmu mitologi Yunani Danaides yang berusaha mengisi air
kedalam bejana yang retak hanya untuk memastikan bahwa air akan terus mengalir
melalui retakan bejana tersebut. Watson percaya bahwa studi ilmu pengetahuan dan
keperawatan pasti dapat digunakan untuk menutupi retakan dari bejana tersebut
Watson 1981, 1997).

Karya Watson disebut sebagai filosofi, paradigma, pandangan, pemikiran kritis, model
konseptual, kerangka kerja dan sebagai teori (Watson 1996). Watson mengutip
pemikiran para teoris keperawatan seperti Flolance Nightingale, Henderson, Leininger,
Peplau, Rogers, Newman serta Gadow, filosof keperawatan dan pakar etik pelayanan
kesehatan sebagai latar belakang dari teori keperawatannya (Watson 1985, 1997, 2005,
2012).

Watson menekankan pada kualitas interpersonal dan transpersonal yang meliputi


empati, keselarasan dan kehangatan dari pandangan Carl Rogers dan penulis psikologi
transpersonal lainnya. Watson menjelaskan bahwa pendekatan fenomenologi Carl
Rogers dengan pandangan bahwa perawat bukanlah untuk mengendalikan atau
merubah orang lain, melainkan untuk memahami, kontrol terapeutik yang mengubah
pasien dianggap sebagai suatu norma (Watson, komunikasi pribadi, 31 Agustus 2000).

Defenisi Watson dari “caring” yang dikontraskan dengan “curing” adalah untuk
membedakan keperawatan dengan kedokteran serta untuk mengklasifikasikan batang
tubuh ilmu keperawatan sebagai ilmu tersendiri.Sejak tahun 1979, pengembangan teori
Watson ditujukan untuk memperjelas sosok perawat dan sosok pasien.

Konsep utama Watson mencakup 10 faktor karatif dan traspersonal healing serta
hubungan caring transpersonal, moment caring, peristiwa caring ( Caring Occasional),
modalitas caring healing, kesadaran caring, energi kesadaran caring dan keasadarn
keutuhan fenomenal.
Hubungan caring Transpersonal digambarkan sebagai hubungan manusia yang bersifat
caring, bersatu dengan orang lain dengan menghargai seseorang seutuhnya (Watson
1999).

10
Watson melandasi teori keperawatannya terhadap 10 faktor karatif. Watson juga
mengembangkan 10 faktor karatif caring menjadi suatu yang mendekati konsep
“caritas” yang berasal dari bahasa latin yang berarti mengasihi, menghargai, memberi
perhatian khusus, menyayangi. Sehingga Watson menterjemahkan faktor karatif
menjadi suatu proses caritas klinis yang menggambarkan pemaknaan yang lebih
terbuka atau yang lebih mudak dipahami.
Konsep utama Watson mencakup 10 faktor karatif dan penyembuhan transpersonal
(Transpersonal healing) serta hubungan caring transpersonal (transpersonal caring
relationship) , saat caring (Caring moment), peristiwa caring (caring occasion),
modalitas caring healing (caring healing modalities), kesadaran

2.2. FAKTOR K ARATIF MENURUT JEANS WATSON

TABEL KAKATIF DAN PROSES CARITAS

FAKTOR KARATIF PROSES CARITAS

1. “ Membentuk sistem nilai “ Praktek cinta-perbaikan dan ketenangan


humanistik altrustik “ dan kontek kesadaran caring “

2. “ Membangkitkan keyakinan – “Hadir secara tulus sera memapukan dan


harapan “ mempertahankan sistem kepercayaan
yang dalam dan dunia kehidupan yang
subjektif tentang diri sendiri dan orang
yang dirawat ”

3. “ Menanamkan kepekaan terhadap “ Menanamkan praktek spiritual diri dan


diri sendiri dan orang lain “ transpersonal yang menlampaui ego diri
sendiri “

4. “Mengembangkan hubungan “Mengembangkan dan memperthankan


membantu-rasa percaya” hubungan caring yang bersifat tulus
menjadi”mengembangkan hubungan membantu dan percaya”
caring manusia yang bersifat
membantu dengan rasa
percaya”(dalam situs Watson 2004)
5. “meningkatkan dan menerima “hadir dan mendukung ungkapan
ungkapan perasaan positif dan perasaan positi dan negative yang
negative” bertautan dengan jiwa dan yang lebih
dalam tentang diri sendiri dan orang yang
dirawat ”

6. “Menggunakan metode pemecahan “ Menggunakan diri sendiri dan cara-cara


masalah secara sistematis untuk lain yang kreatif sebagai bagian dan
pengambilan keputusan” menjadi “ proses caring, untuk menyatakan seni
menggunakan proses caring dalam praktek caring-healing
pemecahan masalah secara kreatif
dan sistematis”(situs Watson 2004)

7. “Meningkatkan mengajar- belajar “Melibatkan diri dalam pengalaman


interpersonal” belajar-mengajar yang tulus untuk
menyatukan keberadaan dan makna, serta
berusaha untuk hadir dalam “Perspektif”
orang lain “

8. “Menyediakan lingkungan “Menciptakan lingkungan yang


psikologis, fisik, sosial budaya dan menyembuhkan pada semua tingkat (fisik
spiritual yang mendukung, maupun non fisik, lingkungan energy, dan
melindungi, dan (atau) kesadaran, dimana keutuhan, keindahan,
memperbaiki” kenyaman, kehormatan, dan kedamaian
dapat di optimalkan)”

9. “ Membantu pemenuhan kebutuhan “ Membantu pemenuhan kebutuhan dasar,


manusia” dengan kesadaran caring yang didasari
niat, memberikan” esensi perawatan
manusia”, yang dapat menguatkan
kesesuaian antara jiwa tubuh dan fikiran,
keutuhan, dan kesatuan dari dari seorang
dalam semua aspek perawatan “

10. “ Mengijinkan kekuatan eksistensial “ Membuka dan memasuki dimensi


“fenomenologis “ menjadi “ spiritual – misterius dan eksistensial dari
mengijinkan kekuatan eksistensial – kehidupan dan kematian seseorang ;

12
fenomenologis – spiritual “ (Dalam merawat jiwa sendiri dan orang lain yan g
situs Watson 2004) dirawat “

2.3. ASUMSI DASAR SCIENCE OF CARING

Watson mengidentifikasi banyak asumsi dan beberapa prinsip dasar dari transpersonal
caring. Watson meyakini bahwa jiwa seseorang tidak dapat dibatasi oleh ruang dan
waktu. Watson mengatakan 7 asumsi tentang Science of caring yaitu:

1. Caring dapat didemonstrasikan dan dipraktekkan secara efektif hanya dengan cara
interpersonal
2. Caring terdiri dari carative factors yang menhasilkan kepuasan terhadap kebutuhan
manusia tertentu
3. Efek caring akan meningkatkan pertumbuhan individu dan keluarga
4. Respon caring menerima seseorang tidak hanya sebagai dia saat ini, tetapi juga
menerima akan jadi apa dia kemudian.
5. Lingkungan caring adalah sesuatu yang menawarkan perkembangan dari potensi
yang ada dan disaat yang sama membiarkan seseorang untuk memilih tindakan
yang terbaik bagi dirinya saat itu.
6. Caring lebih healthogenic dari pada curing
7. Praktek Caring merupakan sentral bagi keperawatan

13
BAB III

HUBUNGAN KONSEP TEORI JEANS WATSON

DENGAN PARADIGMA KEPERAWATAN

Teori Watson dilandasi dari teori-teori dari disiplin ilmu lainya seperti teori Rogers,
Erikson, dan Moslow. Ia menegaskan bahwa pendidikan keperawatan menggabungkan
ilmu pengetahuan yang holistik dari berbagai disiplin dengan memadukan kemanusian,
seni, dan ilmu pengetahuan. Ia pun menegaskan bahwa sistem pelayanan kesehatan
dan kebutuhan pasien yang makin kompleks menuntut perawat untuk memiliki bekal
pendidikan yang luas dan liberal (Sakalys & Watson, 1986).

Watson memasukkan dimensi dari pergeseran paradigma postmodernisme diseluruh


teoriya tentang caring transpersonal. Dasar teoriya dihubungkan dengan konsep-konsep
seperti mempertahankan kondisi yang stabil (steady-state maintenance), adaptasi,
interaksi linier, dan praktik keperawatan berbasis masalah. Akan tetapi, pendekatan
postmodernisme lebih dari itu; pemaknaan kembali dari paradigma keperawatan
membawa pada sistem yang lebih holistik, humanis, dan terbuka; dimana harmoni,
interprestasi, dan transendensi-diri muncul dan mencerminkan pergeseran
epistemologis.

Watson mendefinisikan tiga dari empat paradigma dalam keperawatan termasuk


manusia, sehat dan keperawatan

A. MANUSIA
Watson menggunakan istilah manusia, orang, kehidupan, dan diri sendiri secara
bergantian. Ia memandang seseorang sebagai “ suatu kesatuan dari
pikiran/tubuh/jiwa/alam” (Watson, 1996, hal 147 ), dan ia mengatakan bahwa
“seseorang terikat pada pemikiran bahwa jiwa seseorang memiliki tubuh yang tidak
terikat pada ruang dan waktu secara objektif” (Watson, 1988, hal 45). Hal ini sering
dianggap dualistik karena saya menggunakan tiga kata ‘pikiran, tubuh, jiwa’. Saya
melakukanya dengan sengaja untuk membuat konotasi dan menyampaikan secara
eksplisit tentang jiwa/metafisika – yang tidak diangkat di dalam model-model
lainya” ( Watson, komunikasi pribadi, 12 april 1994 ).

14
Dia menyebut manusi sebagai orang yang berharga di dalam dan dari dirinya untuk
diperhatikan, dihormati, dijaga, dimengerti dan dibantu. Secara umum pandangan
filosopis memandang seseorang sebagai yang mempunyai fungsi penuh. Manusia
dipandang lebih besar dan berbeda dari orang lain.

B. KESEHATAN
Pada awalnya defenisi Watson (1979) tentang kesehatan diturunkan dari defenisi
World Health Organization sebagai “Keadaan positif dari kesejahteraan fisik,
mental, dan sosial dengan meliputi tiga eleman:
(1) Keadaan fisik, mental, dan sosial berada pada tingkat tinggi
(2) Fungsi sehari-hari ada pada adaftif-pemeliharaan
(3) Ketiadaan penyakit ( atau adanya usaha untuk meniadakan penyakit)” (hal.
220).

Akan tetapi, kemudian Watson mendefinisikan sehat sebagai kesatuan dan harmoni
dalam pikiran, tubuh, dan jiwa berhubungan dengan derajat kesesuaian antara diri
sendiri yang diterima dan diri sendiri yang dialami (Watson 1988, hal 48). Watson
(1988) menyatakan lebih lanjut,”penyakit tidaklah harus berupa penyakit,
melainkan kekacauan atau ketidakharmonisan dalam jiwa atau diri seseorang pada
tingkat tertentu yaitu ketidakharmonisan dalam area pengaruh seseorang,
misalnya ,dalam pikiran, tubuh, dan jiwa seseorang, baik yang terjadi secara sadar
maupun tidak sadar” (hal.47). Proses penyakit dapat pula berasal dari faktor
genetik, kerentanan konstitusional, dan terwujud pada saat terjadi sesuatu kondisi
ketedakharmonisan. Penyakit pada giliranya, akan menciptakan lebih banyak
ketidakharmonisan” (Watson, 1985,1988, hal.48).
Kesehatan didefenisikan sebagai tingkat tertinggi dari semua fungsi fisik, mental
dan fungsi sosial seseorang. Penyesuaian secara umum, pemeliharaan dari fungsi
sehari-hari dan bebas dari sakit atau adanya upaya untuk pencegahan penyakit.

15
C. KEPERAWATAN
Menurut Watson (1998), kata Perawat adalah kata benda dan kata kerja. Baginya
keperawatan terdiri dari “pengetahuan, pemikiran, nilai, filosofi,komitmen, dan
tindakan, dengan disertai gairah” (hal. 53). Perawat tertarik memahami kesehatan
penyakit, dan pengalaman manusia; meningkatkan dan memperbaiki kesehatan dan
mencegah penyakit. Teori Watson mengajak perawat untuk melakukan lebih dari
sekedar prosedur, tugas, dan teknik yang digunakan di lahan praktek, menyebutnya
sebagai “pemangkasan” keperawatan kontras dengan inti keperawatan, yang
memaknai aspek tersebut dalam hubungan perawat – pasien yang memberikan hasil
terapeutik yang dimasukkan ke dalam caring transpersonal ( Watson, 2005; 2012 ).
Menggunakan 10 faktor karatif yang awal maupun yang telah dikembangkan,
perawat memberikan pelayanan pada berbagai pasien. Setiap faktor karatif dan
proses caratis klinis menggambarkan proses caring, bagaimana pasien meraih dan
mempertahankan kesehatanya, atau meninggal dengan damai. Sebaliknya Watson
menggambarkan caring sebagai istilah medis yang mengacu pada eliminasi suatu
penyakit ( Watson, 1997 ). Dengan berkembangnya karya Watson, ia semakin
berfokus pada proses perawatan manusia dan aspek transpersonal dari caring-
healing dalam hubungan caring transpersonal (1999,2005)

Watson kemudian menyatakan secara eksplisit bahwa manusia tidak bisa


diperlakukan sebagai objek dan manusia tidak dapat dipisahkan dari dirinya, dari
orang lain, alam, dan semesta. Ia minta untuk terbuka terhadap kemungkinan dan
menyingkirkan anggapan-anggapan terhadap diri sendiri dan orang lain, untuk
kembali belajar dan melihat menggunakan seluruh indra yang dimiliki.
Keperawatan sebagai ilmu tentang seseorang dan pengalaman sehat-sakit yang
dimediasi oleh perawat profesional, ilmiah dan etis.

D. LINGKUNGAN
Watson tidak medefinisikan paradigma ke 4 yaitu lingkungan. Melainkan
memikirkan 10 faktor yang dibutuhkan dalam Caring yang secara spesifik disebut
sebagai carative caring yang dibutuhkan oleh perawat sebagai role dalam
pelaksanaan Caring kepada pasien.
Watson dengan 10 faktor karatifnya menyatakan bahwa peran perawat terhadap
lingkungan adalah memberikan lingkungan mental, fisik, sosial dan spritual yang
mendukung, melindungi, dan/atau memperbaiki (Watson, 1979, Hal.10). Dalam
karyanya kemudian, ia memandang lingkungan secara lebih luas: “ Ilmu caring
bukanlah hanya untuk memelihara kemanusian, tetapi juga untuk memelihara
planet ini.Rasa memiliki terhadap dunia jiwa universal yang tak terbatas dari alam
dan seluruh mahkluk hidup ini adalah keterkaitan primordial dari kemanusiaan dan
kehidupan itu sendiri, melintasi ruang dan waktu, batas negara dan bangsa”
(Watson, 2003, hal.305).

Ia menyatakan bahwa ruang penyembuhan yang dapat digunakan untuk membantu


orang melampaui penyakitnya, nyerinya, dan penderitaanya, menekankan pada
hubungan antara lingkungan dengan seseorang. “Ketika perawat memasuki kamar
pasien, terciptalah lapangan magnet pengharapan” ( Watson, 2003, hal.305)

17
BAB IV
APLIKASI KONSEP MODEL

4.1 PROSES KEPERAWATAN DALAM TEORI CARING

Watson (1979) menekankan bahwa proses keperawatan memiliki langkah-langkah yang


sama dengan proses riset ilmiah, karena kedua proses tersebut mencoba untuk
menyelesaikan masalah dan menemukan solusi yang terbaik. Lebih lanjut Watson
menggambarkan kedua proses tersebut sebagai berikut (tulisan yang dimiringkan
menandakan proses riset yang terdapat dalam proses keperawatan):

4.1.1 Pengkajian

Meliputi observasi, identifikasi, dan review masalah; menggunakan pengetahuan dari


literature yang dapat diterapkan, melibatkan pengetahuan konseptual untuk pembentukan
dan konseptualisasi kerangka kerja yang digunakan untuk memandang dan mengkaji
masalah. (Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697, Vol . 1 No.3, September 2008  :147-
150). Pengkajian juga meliputi pendefinisian variabel yang akan diteliti dalam
memecahkan masalah.

Watson (1979) dalam Julia (1995) menjelaskan kebutuhan yang harus dikaji oleh perawat
yaitu:

1. Lower order needs (biophysical needs) yaitu kebutuhan untuk tetap hidup meliputi
kebutuhan nutrisi, cairan, eliminasi, dan oksigenisasi.
2. Lower order needs (psychophysical needs) yaitu kebutuhan untuk berfungsi,
meliputi kebutuhan aktifitas, aman, nyaman, seksualitas.
3. Higher order needs (psychosocial needs) ,yaitu kebutuhan integritas yang
meliputi kebutuhan akan penghargaan dan beraffiliasi.
4. Higher order needs (intrapersonali needs), yaitu kebutuhan untuk aktualisasi diri.
4.1.2 Perencanaan

Perencanaan membantu untuk menentukan bagaimana variable-variabel akan diteliti


atau diukur, meliputi suatu pendekatan konseptual atau design untuk memecahan masalah
yang mengacu pada asuhan keperawatan serta meliputi penentuan data apa yang akan
dikumpulkan dan pada siapa dan bagaimana data akan dikumpulkan.

4.1.3 Implementasi

Merupakan tindakan langsung dan implementasi dari rencana serta meliputi   pengumpulan


data.

4.1.4 Evaluasi

Merupakan metoda dan proses untuk menganalisa data, juga untuk meneliti efek dari
intervensi berdasarkan data serta meliputi interpretasi hasil, tingkat dimana suatu tujuan
yang positif tercapai, dan apakah hasil tersebut dapat digeneralisasikan

Contoh Kasus

1. Ny S, 70 Tahun dilarikan ke sebuah rumah sakit oleh para tetangganya karena


sesak nafas dan batuk-batuk berdahak saat sedang mencuci pakaian didepan
rumahnya , NY S tampak kurus, kulit kering, badan lemah dan muka mucat. Para
pengantar mengatakan selama ini Ny S tinggal dirumah sendiri di rumah dan tidak
punya keluarga lagi . Ny S termasuk kurang mampu, Ny S sehari – hari bekerja
sebagai pengumpul botol-botol yang akan dijual ke pabrik pengolah plastik . Ny S
tinggal di rumah sempit dan kurang ventilasi. Dari hasil pemeriksaan saat masuk
rumah sakit di dapatkan data tekanan darah 80/70 mmhg , nadi 100x/menit, suhu
37⁰C , pernafasan 25x/menit, sclera tampak pucat, hasil pemeriksaan laboratorium
darah didapatkan HB 10 gr/dl, HT 33%, leukosit 10.000 ul, trombosit 140.000ul,
albumin 3 gr/dl, hasil Radiologi adanya TB paru.

19
4.1.5 Aplikasi kasus terhadap teori model keperawatan menurut Jean
Watson
Proses keperawatan menurut teori model keperawatan Jeans Watson pada
Ny S adalah :
a. Pengkajian Keperawatan
Kebutuhan derajat lebih rendah (Biofisik ) lower order needs meliputi :
kebutuhan nutrisi, cairan dan eliminasi dan oksigenisasi
Ny S mengeluh batuk berdahak, sesak nafas, RR 25 x/ mnt, TD 80/70
mmhg

Kebutuhan derajat lebih rendah (Psikofisik) lower order needs meliputi :


Kebutuhan aktivitas, aman, nyaman, dan seksualitas
Ny S mengeluh badan lemah, kurus, muka pucat, kulit kering, HB 10 gr/dl,
leukosit 10.000 ul, Trombosit 140.000 ul, albumin 3 gr/dl, hasil radiologi
TB Paru

Kebutuhan derajat lebih tinggi ( Psikososial) Higher order needs meliputi :


Kebutuhan akan penghargaan dan berafiliasi
Ny S bekerja sebagai pengumpul botol plastik, tidak memiliki
keluarga,rumah sempit tanpa ventilasi

Kebutuhan derajat yang lebih tinggi (Intrapersonal) Higher order needs


meliputi : kebutuhan untuk aktualisasi diri
Ny S ingin segera sembuh sembuh dan dapat beraktivitas kembali

b. Diagnosa Keperawatan :
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan akumulasi
sekret, usaha batuk efektif lemah
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan ekspansi
paru

20
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidak seimbangan suplai
dan kebutuhan oksigen tubuh

c. Implementasi dan Intervensi


Penggunaan faktor kuratif membangun lingkungan Caring melalui
pemahanan empatik , membangun hubungan saling melalui ekspresi
perasaan tentang kondisi tubuhnya, gunakan kehangatan, empati keserasian,
dalam membangun komunikasi terbuka . Tingkatkan pengajaran
interpersonal dengan melibatkan klien dalam perencanaan tindakan.
Ajarkan klien bagaimana menghadapi konflik atau masalah. Fasilitasi
hubungan dengan masyarakat dengan meningkatkan otonomi . Bantu
mengekspresikan pandangan.kehidupan seksualitasnya, dorong klien
mengkaji interaksi sosialnya.dan mengembangkan kepuasan diri. Penekanan
pada kepuasan diri . Kaji fungsi respirasi, seperti suara nafas, rate, irama,
kedalaman dan penggunaan otot-otot bantu pernafasan.
Catat kemampuan batuk efektif, karakter, jumlah sputum, adanya
hemoptisis. Tempatkan klien pada posisi semi fowler .
Kaji bklien dengan latihan batuk dan nafas dalam, keluarkan sekret dari
mulut dan trahea.jika perlu pertahankan intake cairan 2500 cc/hari jika tidak
ada kontra indikasi.
Kolaborasi :
Berikan oksigen
Berikan obat-obatan sesuai indikasi, seperti mukolitik, bronchodilator
siapkan atau bantu intubasi bila diperlukan (darurat)

Intervensi menggunakan 10 karatif


1. Membentuk system nilai humanistic altruistic
Memberikan rasa empati, keserasian
2. Membangkitkan keyakinan dan harapan
Tingkatkan pengajaran interpersonal dengan melibatkan klien dalam
perencanaan tindakan
3. Menanamkan kepekaan terhadap diri sendiri dan orang lain

21
Kolaborasi : berikan oksigen, berikan obat-oibatan sesuai indikasi
seperti mukolitik, bronchodilator siapkan atau bantu intubasi bila
diperlukan (Darurat)
4. Mengembangkan kepekaan hubungan saling membantu dan rasa
percaya
Hubungan fasilitas dengan masyarakat dengan meningkatkan otonomi
5. Meningkatkan dan menerima ungkapan perasaan positif maupun
negative
Membangun hubungan saling melalui ekspresi perasaan tentang kondisi
tubuhnya
6. Menggunakan metode pemecahan masalah secara sistematis untuk
pengambilan keputusan
Kajhi fungsi respirasi seperti suara nafas, rate, irama, kedalaman dan
penggunaan otot-otot bantu pernafasan
7. Meningkatkan pengajaran dan pembelajaran interpersonal
Tingkatkan pengajaran interpersonal dengan melibatkabn klien dalam
perencanaan tindakan
8. Menyediakan lingkungan psikologis, fisik,social, budaya dan spiritual
Dorong klien mengkaji interaksi sosialnya dan mengembangkan
kepuasan diri
9. Membantu pemenuhan kebutuhan manuasia
Tempatkan klien pada posisi semifowler, kaji klien dengan latihan batuk
dan nafas dalam, keluarkan secret dari mulut dan trahea
10. Mengizinkan nkekuatan dan eksistensial dan fenomologis
Tingkatkan pengarahan interpersonal dengan melibatkan klien dalam
perencanaan tindakan, ajarkan klien bagaimana menghadapi konflik
atau masalah.

Intervensi berdasarkan tingkatan kebutuhan manusia


a. Lower order need ( Biofisik) :
1. Berikan oksigen
2. Atur posisi tidur semifowler
3. Observasi tanda-tanda vital

22
4. Berikan diit TKTP
5. Ukur Balance cairan pasien/24 jam
6. Berikan kebutuhan cairan 2500 cc/24 jam
7. Berikan obat-obatan sesuai indikasi seperti mukolitik, broncodilator
8. Siapkan alat – alat intubasi bila diperlukan

b. Lower order need (Psikofisik)


1. Bantu aktivitas ADL klien
2. Berikan edukasi tentang pengobatan dan kepatuhan minum obat
3. Pantau hasil laboratorium

c. Higher order need (Psychososial)


1. Anjurkan kepada klien untuk berjemur setiap pagi hari
2. Anjurkan kepada klien apabila sudah bekerja kembali gunakan
masker
3. Berikan dukungan positif kepada klien

d. Hihger order need (Interpersonal needs)


1.Berikan edukasi tentang penyakitnya
2.Ajarkan etika batuk efektif kepada klien

d. Evaluasi
Lower order need ( Biofisik) :
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif
Ny S sudah mendapatkan obat mukolitik, bronchodilator sehingga
jalan nafas menjadi paten, secret dikeluarkan tanpa bantuan
2. Pola nafas tidak efektif
Ny S mendapatkan oksigen

Lower order need (Psikofisik)


1. Intoleransi aktivitas
Membantu kebutuhan ADL pada Ny S sehingga pasien
berpartisipasi dalam keperawatan sesuai kemampuan

23
Higher order need (Psychososial)
1. Klien melakukan berjemur setiap hari
2. Klien mebuka pintu setiap pagi
3. Kien menggunakan masker pada saat bekerja

Higher order need (lnterpersonal)


1. Klien mengatahui menjaga kesehatan dan car penularannya
2. Klien mampu mendemostrasikan etika batuk

Kriteria Evaluasi
Jalan nafas paten, secret dikeluarkan tanpa bantuan, menunjukan prilaku
mempertahankan jalan nafas yang bersih,berpartisipasi dalam perawatan
sesuai kemampuan , mengidentifikasi komplikasi dan melakukan tindakan
yang tepat.

24
BAB V

KESIMPULAN

A. KEKUATAN
1. Teori caring Jean Watson sangat holistic sehingga saya dapat mengkaji dengan
dalam kondisi Tn. S dan keluarga, baik secara fisik/ psikologis/sosial budaya/
spritual mereka.
2. Sangat humanistik dan memotivasi saya untuk melakukan yang terbaik yang
saya bisa lakukan sehingga klien mempunyai pengharapan/ tidak putus asa dan
mencari solusi.
3. Konsep teoritis Watson dapat membantu perawat dan pasien untuk menemukan
makna dan harmoni selama memandu interaksi perawat dengan pasien dan
keluarga. (hubungan saling percaya dan membantu)
4. Pengembangan teori yang terus menerus, dan Watson menerima masukan dari
orang lain. Watson memperbaiki faktor karatif yang awal menjadi proses
caritas. Watson menyadari sulitnya memahami dan mengaplikasikan sebuah
teori maka Watson mengembangkan penelitiannya sampai kepada tahap
pengukuran dari pelaksanaan teori caringnya. Jadi menurut penulis sangat jelas

25
hubungan dari teori Caring dengan proses keperawatan dan dapat
diaplikasikan mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi.

B. KELEMAHAN

1. Watson menggunakan bahasa yang agak rumit, untuk menggambarkan


konsepnya secara artistik, misalnya caring love, faktor karatif, dan caritas.
Butuh seorang perawat yang mempunyai pengetahuan luas bukan hanya
dibidang kesehatan namun juga seni, sastra, psikologis dan lain sebagainya,
untuk mampu memahami secara dalam teori caring dari Watson.
2. Lebih menekankan pada kebutuhan psikososial , sebenarnya perawat juga perlu
memahami kebutuhan psikososial klien,karena selama ini perawat lebih banyak
berfokus hanya kepada kebutuhan biofisik klien

26
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC

Alligod & Tomey.2006. Nursing Theory : Utilization and Aplication. USA : Mosby

Ali, Zaidin. 2002. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Medika

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2009. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta :


Salemba Medika

Soewandi,J. 1991. Ringkasan Sejarah Keperawatan.Jakarta: Batara

Martha reile Alligoog ( 2014). Pakar Teori Keperawatan dan Karya mereka,

Singapore: Elsevier

Michilisin,A & Ichsan,B.2017. Aplikasi model konseptual caring dari Jeans Watson
Dalam asuhan keperawatan , Berita ilmu keperawatan ISSN 1979-2697, Vol.1 No
3,

September2008:147-150.Diakses

hp://Journals.ums.ac.id/index.php/BIK/article/download/3752/2421

27
Soewandi,J. 1991. Ringkasan Sejarah Keperawatan.Jakarta: Batara

Potter, Patricia A. 2009. Fundamental Keperawatan Edisi 7 Buku 1. Jakarta:


Salemba

Medika

George J. B. (1990). Nursing Theories. New Jersey: Apleton and Lange.

28

Anda mungkin juga menyukai