Anda di halaman 1dari 22

TEORI KONSEPTUAL

“CARING”
JEAN WATSON
Seni Maulida fitaloka
BIOGRAFI SINGKAT

A. Biografi
• Margareth Jean Harman Watson lahir di Virginia Barat tanggal 10 Juni
1940.
• Sekolah menengah di Virginia Barat
• Tahun 1961 lulus Sekolah keperawatan Lewes Gale di Roanoke, Virginia
• Tahun 1964 University of Colorado di Boulder
• Tahun 1966 Magister keperawatan kejiwaan dan mental
• Tahun 1973 Ph.D psikologi pendidikan dan konseling
SI 1978 – Sebagai model peran dan guru yang

TA terbaik oleh lulusan mahasiswa keperawatan

ES sarjana muda, school of nursing university


PR of colorado

1980 – penghargaan perawat kreativitas, Sigma


Theta Tau International Nursing Honor Society

1990 – Ditampilkan di nasional League for nursing video “ A


Conversation on Caring with Jean Watson and Janet Quinn”

1992 – Profesor terhormat keperawatan ,


University of Colorado

1994 - Penghargaan Asosiasi perawat Colorado untuk “ konstribusi luar biasa


pada profesi keperawatan dan peningkatan status kesehatan dan
kesejahteraan warga Colorado

2000 – Penghargaan norman cousins nasional, institute fetzer,


kalamazoo, Penghargaan untuk relationship – centered caring
TEORI JEAN WATSON

CARING

10 FAKTOR KARATIF
10 FAKTOR CARATIF CARING
1 Membentuk Sistem Nilai Humanistik Alturistik
2 Membangkitkan Keyakinan-Harapan
3 Menanamkan Kepekaan terhadap Diri dan Orang Lain
4 Mengembangkan Hubungan Membantu dan Hubungan Rasa Percaya
5 Meningkatkan dan Menerima Ungkapan Perasaan Positif-Negatif
6 Menggunakan Metode Pemecahan Masalah Secara Sistematis untuk
Pengambilan Keputusan
7 Meningkatkan Pengajaran dan Pembelajaran Interpersonal
8 Menyediakan lingkungan psikologis,fisik, sosial budaya dan spiritual
yang mendukung, melindungi dan memperbaiki
9 Membantu pemenuhan kebutuhan Manusia
10 Mengizinkan Kekuatan Eksistensial dan Fenomenologis
1.Membentuk Sistem Nilai Humanistik Alturistik

Perawat menumbuhkan rasa puas karena


mampu memberikan sesuatu kepada klien

2. Membangkitkan keyakinan
harapan

Dengan cara mamfasilitasi


dan meningkatkan asuhan
keperawatan yang holistik
3. Menanamkan Kepekaan terhadap Diri dan Orang Lain

perawat belajar menghargai kesensitifan


Dan perasaan klien, sehingga ia sendiri
dapat menjadi lebih senstif, murni dan
Bersikap wajar pada orang lain

4. Mengembangkan Hubungan Membantu dan Hubungan Rasa Percaya

Perawat memberikan informasi dengan jujur dan memperlihatkan sikap


empati
5. Meningkatkan dan Menerima 6. menggunakan
Ungkapan Perasaan metode pemecahan
Positif-Negatif masalah secara siste
matis untuk pengam
bilan keputusan
Perawat memberi
kan waktunya dengan
Mendengarkan semua perawat menggunakan me
Keluhan & perasaan tode proses keperawatan sebagai
pola pikir & pendekatan asuhan kpd klien

7. Meningkatkan Pengajaran dan Pembelajaran Interpersonal

Perawat memberikan asuhan mandiri, menetapkan kebutuhan personal dan memberikan kesempatan
untuk pertumbuhan personal klien
8. Menyediakan lingkungan psikologis, 9. Membantu pemenuhan
fisik, sosial budaya dan spiritual yang kebutuhan manusia
mendukung, melindungi
dan memperbaiki

perawat perlu mengenali


kebutuhan komprehensif

perawat 10. Mengizinkan Kekuatan


Perlu mengenali Eksistensial dan
Pengaruh lingkungan Fenomenologis
Internal & eksternal terhadap
Kesehatan& kondisi penyakit kadang-kadang seorang klien
dihadapkan pd pengalaman/
pemikiran yg bersifat proaktif
KLASIFIKASI PENGKAJIAN
MENURUT JEAN WATSON
• Lower order needs (biophysical needs) yaitu kebutuhan untuk tetap
hidup meliputi kebutuhan nutrisi, cairan, eliminasi, dan
oksigenisasi.
• Lower order needs (psychophysical needs) yaitu kebutuhan untuk
berfungsi, meliputi kebutuhan aktifitas, aman, nyaman, seksualitas.
• Higher order needs (psychosocial needs) ,yaitu kebutuhan
integritas yang meliputi kebutuhan akan penghargaan dan
beraffiliasi.
• Higher order needs (intrapersonali needs), yaitu kebutuhan untuk
aktualisasi diri
Paradigma keperawatan
• MANUSIA
• mengatakan bahwa “seseorang terikat pada pemikiran bahwa jiwa seseorang
memiliki tubuh yang tidak terikat pada ruang dan waktu secara objektif”
(Watson, 1988, hal 45)

KESEHATAN
sebagai kesatuan dan harmoni dalam pikiran, tubuh, dan jiwa sehat berhubungan dengan
derajat kesesuaian antara diri sendiri yang diterima dan diri sendiri yang dialami

KEPERAWATAN
Teori Watson mengajak perawat untuk melakukan lebih dari sekedar prosedur, tugas,
dan teknik yang digunakan di lahan praktek,

LINGKUNGAN
bahwa peran perawat terhadap lingkungan adalah memberikan lingkungan mental,
fisik, sosial dan spritual yang mendukung, melindungi, dan/atau memperbaiki
(Watson, 1979, Hal.10)
ANALISIS PENERAPAN MODEL CARING “JEAN
WATSON
PADA ASUHAN KEPERAWATAN KASUS
GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN:TB PARU

• Ny S, 70 Tahun dilarikan ke sebuah rumah sakit oleh para tetangganya


karena sesak nafas dan batuk-batuk berdahak saat sedang mencuci pakaian
didepan rumahnya , NY S tampak kurus, kulit kering, badan lemah dan
muka mucat. Para pengantar mengatakan selama ini Ny S tinggal dirumah
sendiri di rumah dan tidak punya keluarga lagi . Ny S termasuk kurang
mampu, Ny S sehari – hari bekerja sebagai pengumpul botol-botol yang
akan dijual ke pabrik pengolah plastik . Ny S tinggal di rumah sempit dan
kurang ventilasi. Dari hasil pemeriksaan saat masuk rumah sakit di
dapatkan data tekanan darah 80/70 mmhg , nadi 100x/menit, suhu 37⁰C ,
pernafasan 25x/menit, sclera tampak pucat, hasil pemeriksaan
laboratorium darah didapatkan HB 10 gr/dl, HT 33%, leukosit 10.000 ul,
trombosit 140.000ul, albumin 3 gr/dl, hasil Radiologi adanya TB paru.
Ny S, 70 tahun
dx Medis : TB PARU
• Ny S mengeluh :
• Badan lemah
• Ny S mengeluh : • Kurus,muka
• Batuk berdahak pucat, kulit
• Sesak nafas kering, HB 10
• RR 25x/mnt Biofisik Psikofisik gr/dl, HT 33%,
• TD 80/70 mmhg (Lower order (Lower order Leukosit 10.000
needs) meliputi needs) meliputi ul, trombo
kebutuhan nutrisi, kebutuhan 140.000 ul,
cairan, eliminasi, aktivitas, aman, albumin 3 gr/dl
oksigenisasi nyaman, • Hasil RO TB paru
seksualitas

Psikososia Inter-
(Higherorder intrapersonal
needs) meliputi (Higher order
• Ny.S bekerja sebagai kebutuhan akan needs( meliputi
pengumpul botol plastik penghargaan dan kebutuhan untuk
• t idak memiliki keluarga berafilliasi aktualisasi diri • Ny S Ingin
• Rumah sempit tanpa segera sembuh
dan dapat
ventilasi
beraktivitas
kembali
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif


berhubungan dengan akumulasi sekret, usaha
batuk efektif lemah
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan
penurunan ekspansi paru
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
ketidak seimbangan suplai dan kebutuhan
oksigen tubuh
INTERVENSI BERDASARKAN
TINGKATAN KEBUTUHAN MANUSIA

• Lower order need ( Biofisik) :


• Berikan oksigen
• Atur posisi tidur semifowler
• Observasi tanda-tanda vital
• Berikan diit TKTP
• Ukur Balance cairan pasien/24 jam
• Berikan kebutuhan cairan 2500 cc/24 jam
• Berikan obat-obatan sesuai indikasi seperti mukolitik, broncodilator
• Siapkan alat – alat intubasi bila diperlukan
Lower order need (Psikofisik)
• Bantu aktivitas ADL klien
• Berikan edukasi tentang pengobatan dan kepatuhan
minum obat
• Pantau hasil laboratorium

Higher order need (Psychososial)


• Anjurkan kepada klien untuk berjemur setiap pagi hari
• Anjurkan kepada klien apabila sudah bekerja kembali
gunakan masker
• Berikan dukungan positif kepada klien
Higher order needs (Interpersonal needs)

• 1.Berikan edukasi tentang penyakitnya


• 2.Ajarkan etika batuk efektif kepada klien
IMPLEMENTASI & INTERVENSI
1. Membentuk a. Memberikan rasa 4.Mengembangkan hubungan Fasilitasi
Sistem Nilai empati, hubungan saling dengan masyarakat
Humanistik- keseserasian membantu dan rasa dengan meningkatkan
Alturistik percaya otonomi

2. Membangkitkan Tingkatkan pengajaran 5. Meningkatkan & membangun hubungan


Keyakinan dan interpersonal dengan menerima ungkapan saling percayamelalui
harapan melibatkan klien dalam perasaan positif maupun ekspresi perasaan
perencanaan tindakan. negatif tentang kondisi
tubuhnya

3. Menanamkan Kolaborasi 6. Menggunakan metode Kaji fungsi respirasi,


kepekaan terhadap Berikan oksigen pemecahan masalah seperti suara nafas, rate,
diri sendiri dan orang Berikan obat-obatan secara sistematis untuk irama, kedalaman dan
lain sesuai indikasi, seperti pengambilan keputusan penggunaan otot-otot
mukolitik, bantu pernafasan
bronchodilator siapkan
atau bantu intubasi bila
diperlukan (darurat)

pertahankan intake
cairan 2500 cc/hari
7. Meningkatkan Tingkatkan 9. Membantu Tempatkan klien pada
pengajaran dan pengajaran pemenuhan posisi semi fowler .
pembelajaran interpersonal dengan kebutuhan manusia Kaji bklien dengan
interpersonal melibatkan klien latihan batuk dan
dalam perencanaan nafas dalam,
tindakan. keluarkan sekret dari
mulut dan trahea.
8. Menyediakan dorong klien mengkaji 10. Mengizinkan Tingkatkan pengajaran
lingkungan psikologis, interaksi sosialnya.dan kekuatan eksistensial interpersonal dengan
fisik, sosial budaya dan mengembangkan dan fenomologis melibatkan klien dalam
spritual kepuasan diri perencanaan tindakan.
Ajarkan klien
bagaimana menghadapi
konflik atau masalah.
EVALUASI
Bersihan jalan nafas tidak efektif
• Ny S sudah mendapatkan obat
mukolitik,bronchodilator = jalan nafas paten, secret
dikeluarkan tanpa bantuan
Pola nafas tidak efektif

• Ny S mendapatkan oksigen

Intoleransi aktivitas

• Membantu kebutuhan ADL pada Ny S = berpartisipasi


dalam keperawatan sesuai kemampuan
KEKUATAN & KELEMAHAN TEORI

KELEMAHAN KEKUATAN

Holistik
Menggu humanistik,
nakan
bahasa
yg lebih
rumit Hubungan saling
percaya
Leb
menekan ih Dapat digunakan
ka
keb. psik n pada pengkajian-
ososial
evaluasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai